DisusunOleh :
KELAS MP-1C
PRODIMANAJEMEN PEMASARAN
JURUSAN ADMNISTRASI BISNIS
2021 / 2022
PRAKATA
Puji syukur atas karunia yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kasus Kebocoran Data pada
PT Tokopedia”, makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas kelompok mata
kuliah Etika Profesi Pemasaran.
Kami ucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini, sehingga kami dapat menyelesaikannya dengan
tepat waktu. Ucapan terima kasih ini kami berikan kepada Bapak Andi Setiawan,
S.E., M.M selaku dosen mata kuliah Etika Profesi Pemasaran.
Kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati, saya menerima kritik dan saran agar
penyusunan makalah selanjutnya menjadi lebih baik.
Untuk itu kami mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca.
Penyusun
P a g e 2 | 22
DAFTAR ISI
P a g e 3 | 22
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 ............................................................................................................20
Gambar 2 ............................................................................................................21
P a g e 4 | 22
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 .........................................................................................................20
Lampiran 2 .........................................................................................................21
P a g e 5 | 22
RINGKASAN
Pada awal bulan Mei 2020 Tokopedia dihantam kebocoran data 15juta
akunnya. Akun yang membocorkan juga menginfokan memiliki dan akan
menjual 91 juta data pengguna Tokopedia. Data yang sebelumnya
diperjualbelikan seharga USD 5.000 atau sekitar Rp 70 juta itu kini bisa
didownload secara bebas.
Sebelumnya pada sabtu sore 4 juli 2020, salah satu anggota pada
sebuah group Facebook terkait keamanan siber yang berisikan hampir 15
ribu anggota, memberikan link tautan untuk mengunduh data Tokopedia
sebanyak 91 juta secara gratis.Saat ditelusuri, link tersebut bersumber pada
salah satu akun bernama @Cellibis di forum Raidsforum yang memang
sudah membagikan lebih dulu pada jumat 3 juli 2020. Akun tersebut
membagikan secara hampir cuma-cuma di Raidforums yang sebelumnya dia
dapatkan dari cara membeli data tersebut di darkweb sebesar SGD 5000.
Di Indonesia sendiri, regulasi perlindungan data pribadi diatur secara parsial.
Regulasi tersebut tersebar di beberapa peraturan perundang-undangan.
Rencananya, regulasi mengenai perlindungan data pribadi akan diatur di
dalam peraturan khusus (UU Perlindungan Data Pribadi). Pada 2020,
Rancangan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi tersebut sudah
masuk ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas)
P a g e 6 | 22
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Permasalahan
P a g e 7 | 22
Peretasan yang dialami Tokopedia pada awal Februari 2020 lalu yaitu
sekitar 91 juta data pengguna dan lebih dari 7 juta data merchant dicuri oleh
sekelompok peretas. Dikabarkannya, data-data tersebut dijual seharga US$
5.000 atau Rp 74,5 juta dengan kurs Rp 14.900/US$. Data yang diambil di
antaranya nama, e-mail, dan kata sandi pengguna.. untuk melihat apakah
kemerosotan pertumbuhan pengunjung Tokopedia dipengaruhi secara
signifikan oleh menurunnya kepercayaan dari konsumen akibat kebocoran
data pada Mei 2020 lalu. Penelitian ini juga ingin menelaah lebih jauh apakah
hal tersebut akan mempengaruhi loyalitas konsumen dalam jangka panjang.
1.4 TujuandanManfaat
TujuanPenelitian
ManfaatPenelitian
a. SecaraTeoritis
b. Secara Praktis
1. Bagi Penulis
P a g e 8 | 22
jawab sosial perusahaan oleh PT. Tokopedia tentang tanggung jawab
sosial perusahaan mengenai privasi data.
2. BagiMasyarakat
3. Bagi Pemerintah
4. Bagi Mahasiswa
5. Bagi Perusahaan
P a g e 9 | 22
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DeskripsiKonsepDasarEtikaBisnis
Etika bisnis adalah cara untuk berbisnis dan meliputi semua bagian yang
berhubungan dengan perusahaan, masyarakat, dan individu. Peran dari
etika bisnis pada sebuah perusahaan adalah untuk membentuk perilaku
karyawan dan pimpinan agar hubungan antara karyawan, perusahaan, dan
berbagai pihak internal dan eksternal lain tetap sehat.
Dalam etika
P a g e 10 | 22
BAB 3
P a g e 11 | 22
menyatakan pengalihan tanggung jawab pelaku usaha. Bila melihat ketentuan
pasal 18 ayat (3) UUPK dinyatakan bahwa setiap klausula baku yang
ditetapkan oleh pelaku usaha pada dokumen atau perjanjian sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dinyatakan batal demi hukum. Maka dari itu dapat
dikatakan bahwa ketentuan yang dibuat oleh Tokopedia yang menyatakan
bahwa Tokopedia tidak bertanggung jawab serta pengguna tidak akan
melakukan penuntutan terhadap Tokopedia atas segala kerusakan dan
kerugian yang timbul dari tindakan peretasan yang dilakukan oleh pihak ketiga
kepada akun pengguna dinyatakan batal demi hukum. Otomatis Tokopedia
menjadi pihak yang dapat dibebankan tanggung jawab terkait kebocoran data
pribadi pengguna.
P a g e 12 | 22
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019 tentang
Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik merupakan revisi dari
Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012. Pasal 3 ayat (1) PP 71/2019
mewajibkan PSE dalam penyelenggaraan sistem elektronik harus
dilaksanakan secara andal, aman, dan bertanggung jawab. Tokopedia selaku
PSE dinilai tidak menyelenggarakan sistem elektronik secara andal, aman dan
bertanggung jawab. Hal tersebut karena sistem elektronik Tokopedia berhasil
di bobol oleh peretas. Tulus abadi selaku ketua harian Yayasan Lembaga
Konsumen Indonesia (YLKI) beropini bahwa sistem teknologi dan informasi
(IT) Tokopedia diduga tidak cukup andal yang kemudian berakibat peretasan
oleh pihak asing. Selain meragukan sistem IT Tokopedia, aspek keamanan
sistem IT Tokopedia juga jadi pertanyaan bagi YLKI, YLKI mempertanyakan
berapa lapis sistem keamanan yang digunakan Tokopedia untuk melindungi
data pribadi konsumen Kebocoran data pribadi konsumen Tokopedia
mengindikasikan bahwa Tokopedia tidak melaksanakan prinsip perlindungan
data pribadi dari akses dan pengungkapan yang tidak sah karena data pribadi
konsumen Tokopedia berhasil dibobol oleh peretas yang artinya data pribadi
dapat diakses oleh peretas dan data pribadi yang telah berhasil dibocorkan
dilakukan penjualan oleh peretas yang artinya peretas mengungkapkan data
pribadi konsumen Tokopedia secara tidak sah.Pasal 100 PP 71/2019
menjelaskan aturan-aturan yang apabila dilanggar dapat mengakibatkan
sanksi administratif salah satunya adalah pelanggaran terhadap Pasal 14 ayat
(1) dan ayat (5) yang mana kedua Pasal tersebut diduga telah dilanggar
Tokopedia berdasarkan asumsi tersebut Tokopedia dapat dijatuhi sanksi
administratif sebagaimana tertulis dalam Pasal 100 PP 71 Tahun 2019.
Sanksi administratif yang dapat diberikan kepada Tokopedia dijelaskan dalam
Pasal 100 ayat (2), sanksi administratif dapat berupa; (a) teguran tertulis; (b)
denda administratif; (c) penghentian sementara; pemutusan akses; dan/atau
(d) dikeluarkan dari daftar. Pasal 100 ayat (3) menjelaskan bahwa sanksi
administratif sebagaimana tercantum dalam ayat (2) diberikan oleh Menteri
sesuai ketentuan perundangundangan. Pasal 100 ayat (5) menjelaskan
bahwa penjatuhan sanksi administratif tidak menghilangkan tanggung jawab
pidana dan perdata.
P a g e 13 | 22
2. Mekanisme Penyelesaian Sengketa Data Pribadi Antara Tokopedia dan
Konsumen.
P a g e 14 | 22
Pasal 26 Permenkominfo20/2016 menjelaskan terkait hak pemilik data
pribadi atau dalam kasus kebocoran data pribadi Tokopedia pemilik data
pribadi adalah konsumen. Kebocoran data pribadi konsumen Tokopedia
melanggar hak-konsumen sebagai pemilik data pribadi,hak konsumen yang
dilanggar adalah hak yang diatur didalam Pasal 26 huruf a yang
menyebutkan pemilik data pribadi berhak atas kerahasiaan data pribadinya,
hak ini dilanggar karna sifat kerahasiaan data pribadi konsumen menjadi
hilang akibat kebocoran data pribadi kepihak asing, tak hanya itu pihak asing
yang membobol sistem elektronik Tokopedia juga melakukan penjualan
terhadap data pribadi konsumen yang telah ia peroleh yang artinya data
pribadi tersebut akan semakin disebarluaskan.
P a g e 15 | 22
BAB 4
4.1 Deskripsikankesimpulandarisetiapbab
BAB 1- Kesimpulan
P a g e 16 | 22
Tokopedia. Ketiadaan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi
menimbulkan pertanyaan bagaimana pertanggungjawaban
Tokopedia terkait bocornya data pribadi konsumen
BAB 2 – Kesimpulan
BAB 3 – Kesimpulan
P a g e 17 | 22
penyelesaian sengketa terdapat dalam Pasal 29 sampai
PasalTokopedia selaku Penyelenggara Sistem Elektronik
diharapkan mampu menyesuaikan Syarat dan Ketentuan (Terms
& Conditions) penggunaan situs sesuai dengan ketentuan
penggunaan klausula baku yang tercantum dalam Pasal 18
Undang-Undang Perlindungan Konsumen. Kemudian
Kementerian Komunikasi dan Informatika sebagai pengawas
kegiatan e-commerce diharapkan mampu melakukan
pemeriksaan terkait keandalan dan keamanan terhadap sistem
elektronik Tokopedia sebab pemeriksaan juga diperlukan terhadap
perangkat lunak yang digunakan Tokopedia. Kementerian
diharapkan bersungguh-sungguh dalam menangani kasus
kebocoran data pribadi konsumen Tokopedia dan Menteri
Komunikasi dan Informatika diharapkan sesegera mungkin
melakukan pelimpahan kekuasaan penyelesaian sengketa data
pribadi ke Direktur Jenderal dan memerintah Direktur Jenderal
untuk sesegera mungkin membentuk panel yang bertugas
menyelesaikan sengketa data pribadi Tokopedia hal ini sesuai
dengan ketentuan Pasal 30 ayat (1) dan (2) diharapkan juga
kepada pemerintah agar secepatnya membentuk dan
mengesahkan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi.
P a g e 18 | 22
kebocoran data pribadi konsumen Tokopediadan Menteri
Komunikasi dan Informatika diharapkan sesegera mungkin
melakukan pelimpahan kekuasaan penyelesaian sengketa data
pribadi ke Direktur Jenderal dan memerintah Direktur Jenderal
untuk sesegera mungkin membentuk panel yang bertugas
menyelesaikan sengketa data pribadi Tokopedia hal ini sesuai
dengan ketentuan Pasal 30 ayat (1) dan (2) diharapkan juga
kepada pemerintah agar secepatnya membentuk dan
mengesahkan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi.
DAFTAR PUSTAKA
Desy Kormalawati, Maria Dewi MR, Raiseta Dwi Kartika, 2021, Kejutan puluhan
milyar Tokopedia ditengah kasus kebocoran data, jurnalistaxadmiration.com
P a g e 19 | 22
Muhammad Fathur, 2020, Tanggung jawab terhadap kebocoran data pribadi
konsumen. Scholar.google.com
LAMPIRAN
Lampiran 1
P a g e 20 | 22
Lampiran 2
P a g e 21 | 22
P a g e 22 | 22