Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH KELOMPOK ETIKA PROFESI PEMASARAN

KASUS KEBOCORAN DATA PADA PT TOKOPEDIA

DisusunOleh :

1. Teddy Dafanza Nur Afwa (3.52.20.2.27)


2. Venita Katrina Putri (3.52.20.2.28)
3. Wahid Abidin (3.52.21.2.29)

KELAS MP-1C
PRODIMANAJEMEN PEMASARAN
JURUSAN ADMNISTRASI BISNIS
2021 / 2022
PRAKATA

Puji syukur atas karunia yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kasus Kebocoran Data pada
PT Tokopedia”, makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas kelompok mata
kuliah Etika Profesi Pemasaran.

Kami ucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini, sehingga kami dapat menyelesaikannya dengan
tepat waktu. Ucapan terima kasih ini kami berikan kepada Bapak Andi Setiawan,
S.E., M.M selaku dosen mata kuliah Etika Profesi Pemasaran.

Kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati, saya menerima kritik dan saran agar
penyusunan makalah selanjutnya menjadi lebih baik.

Untuk itu kami mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca.

Semarang, 10 Oktober 2021

Penyusun

P a g e 2 | 22
DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................1


Prakata ............................................................................................2
Daftar Isi ............................................................................................3
Daftar Gambar ............................................................................................4
Daftar Lampiran ............................................................................................5
Ringkasan ............................................................................................6
Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah ..........................................................................7
1.2 Masalah ..................................................................................................7
1.3 Permasalahan .........................................................................................7
1.4 Tujuan dan Manfaat .................................................................................8

Bab 2 Tinjauan Pustaka


2.1 Konsep Dasar Etika Bisnis ...................................................................10
2.2 Konsep Dasar Etika Profesi Pemasaran ................................................10
2.3 Variabel yang dibahas ..........................................................................10

Bab 3 Hasil dan Pembahasan


3.1 Kasus pada Subjek Diskusi ...................................................................11
3.2 Dampak Masalah secara Holistik ..........................................................14
3.3 Pembahasan atas Kasus pada Subjek Diskusi ......................................15

Bab 4 Kesimpulan dan Saran


4.1 Kesimpulan ..................................................................................16
4.2 Saran ..................................................................................18

Daftar Pustaka ..................................................................................19


Lampiran – Lampiran ..................................................................................20

P a g e 3 | 22
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 ............................................................................................................20
Gambar 2 ............................................................................................................21

P a g e 4 | 22
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 .........................................................................................................20
Lampiran 2 .........................................................................................................21

P a g e 5 | 22
RINGKASAN

Pada awal bulan Mei 2020 Tokopedia dihantam kebocoran data 15juta
akunnya. Akun yang membocorkan juga menginfokan memiliki dan akan
menjual 91 juta data pengguna Tokopedia. Data yang sebelumnya
diperjualbelikan seharga USD 5.000 atau sekitar Rp 70 juta itu kini bisa
didownload secara bebas.
Sebelumnya pada sabtu sore 4 juli 2020, salah satu anggota pada
sebuah group Facebook terkait keamanan siber yang berisikan hampir 15
ribu anggota, memberikan link tautan untuk mengunduh data Tokopedia
sebanyak 91 juta secara gratis.Saat ditelusuri, link tersebut bersumber pada
salah satu akun bernama @Cellibis di forum Raidsforum yang memang
sudah membagikan lebih dulu pada jumat 3 juli 2020. Akun tersebut
membagikan secara hampir cuma-cuma di Raidforums yang sebelumnya dia
dapatkan dari cara membeli data tersebut di darkweb sebesar SGD 5000.
Di Indonesia sendiri, regulasi perlindungan data pribadi diatur secara parsial.
Regulasi tersebut tersebar di beberapa peraturan perundang-undangan.
Rencananya, regulasi mengenai perlindungan data pribadi akan diatur di
dalam peraturan khusus (UU Perlindungan Data Pribadi). Pada 2020,
Rancangan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi tersebut sudah
masuk ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas)

P a g e 6 | 22
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Kemajuan teknologi yang kian pesat kini menggiring segala kegiatan
manusia agar dapat dijalankan melalui media berperantara jaringan
komunikasi dan internet, termasuk juga kegiatan belanja yang kian
dimudahkan dengan semakin tumbuhnya e-commerce di Indonesia.
Disamping semakin majunya teknologi juga dibarengi kejahatan cyber crime
yang juga dialami oleh tokopedia. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji
pemanfaatan iklan bertajuk promo guna menggiring opini publik sebagai
langkah dan upaya untuk meningkatkan kepercayaan dan daya saing. Jenis
penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan
metode analisis data dan didukung dengan tambahan wawancara kepada
konsumen tokopedia. Hasil dari penelitian terkait keamanan data pengguna
menunjukan masih rendahnya tingkat keamanan cyber security pada e-
commerce di Indonesia, sehingga membuat kejahatan seperti cyber crime
meningkat
1.2 Masalah
Perlindungan data pribadi sampai saat ini belum diatur secara khusus
oleh undang-undang, padahal kebutuhan akan Undang-Undang
Perlindungan Data Pribadi menjadi sangat krusial contohnya dalam kasus
kebocoran data pribadi konsumen Tokopedia. Ketiadaan Undang-Undang
Perlindungan Data Pribadi menimbulkan pertanyaan bagaimana
pertanggungjawaban Tokopedia terkait bocornya data pribadi konsumen.
Indonesia seharusnya mampu memberikan perlindungan data pribadi yang
diamanatkan konstitusi. Indonesia harus memastikan bahwa data pribadi
dilindungi oleh undangundang dan setiap pelanggaran dan kelalaian
terhadap data pribadi memiliki akibat hukum yang jelas.

1.3 Permasalahan

P a g e 7 | 22
Peretasan yang dialami Tokopedia pada awal Februari 2020 lalu yaitu
sekitar 91 juta data pengguna dan lebih dari 7 juta data merchant dicuri oleh
sekelompok peretas. Dikabarkannya, data-data tersebut dijual seharga US$
5.000 atau Rp 74,5 juta dengan kurs Rp 14.900/US$. Data yang diambil di
antaranya nama, e-mail, dan kata sandi pengguna.. untuk melihat apakah
kemerosotan pertumbuhan pengunjung Tokopedia dipengaruhi secara
signifikan oleh menurunnya kepercayaan dari konsumen akibat kebocoran
data pada Mei 2020 lalu. Penelitian ini juga ingin menelaah lebih jauh apakah
hal tersebut akan mempengaruhi loyalitas konsumen dalam jangka panjang.

1.4 TujuandanManfaat

TujuanPenelitian

1. Untuk mengetahui hubungan etika yang terjadi dalam kasus kebocoran


data pribadi Tokopedia.
2. Untuk mengetahui tanggung jawab PT Tokopedia dalam kasus kebocoran
data pribadi pengguna..

ManfaatPenelitian

a. SecaraTeoritis

Penelitian ini akan berguna dan memberikan konstribusi untuk


perkembangan pemikiran dan ilmu pengetahuan yaitu hukum korporasi
dan hukum lingkungan, khususnya dalam bidang hukum terkait dengan
penerapan tanggung-jawab terhadap keamanan data pengguna oleh PT.
Tokopedia tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.

b. Secara Praktis

1. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengetahuan baru guna


menambah wawasan dalam bidang hukum bisnis khususnya terhadap
permasalahan yang diangkat yaitu mengenai penerapan tanggung-

P a g e 8 | 22
jawab sosial perusahaan oleh PT. Tokopedia tentang tanggung jawab
sosial perusahaan mengenai privasi data.

2. BagiMasyarakat

Penelitian ini diharapkan masyarakat dapat mengetahui dan memahami


konsep tanggung-jawab sosial perusahaan (corporate social
responsibility) yang mempunyai komitmen pembangunan berkelanjutan
dalam bidang ekonomi, sosial, dan lingkungan.

3. Bagi Pemerintah

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan atau


sumbangan pemikiran dalam hal pengambilan keputusan agar supaya
lebih objektif dalam hal pengawasan tanggung-jawab sosial perusahaan
(corporate social responsibility).

4. Bagi Mahasiswa

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi para mahasiswa untuk


memperoleh wawasan dan pemahaman yang lebih mendalam
mengenai tanggung-jawab sosial perusahaan (corporate social
responsibility) yang merupakan kewajiban bagi perusahaan milik
pemerintah maupun swasta.

5. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi, masukan,


konstribusi dan penyempurnaan dalam menjalankan kebijakan di bidang
CSR. Yang tetap memperhatikan keamanan data konsumen sebagai
timbal balik pemanfaatan sumber daya.

P a g e 9 | 22
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DeskripsiKonsepDasarEtikaBisnis

Etika bisnis adalah cara untuk berbisnis dan meliputi semua bagian yang
berhubungan dengan perusahaan, masyarakat, dan individu. Peran dari
etika bisnis pada sebuah perusahaan adalah untuk membentuk perilaku
karyawan dan pimpinan agar hubungan antara karyawan, perusahaan, dan
berbagai pihak internal dan eksternal lain tetap sehat.

Seringkali etika bisnis dipandu oleh hukum, sehingga dapat berjalan


secara beriringan. Meskipun begitu, ada beberapa organisasi yang lebih
memilih untuk beroperasi secara etis untuk mendapatkan penerimaan dari
masyarakat. Salah satu tujuan etika bisnis yang paling utama adalah
membantu membangun tingkat kepercayaan yang lebih tinggi antara para
pemangku kepentingan dalam suatu organisasi dan para konsumen.

2.2 Konsep Dasar Etika Profesi Pemasaran

Etika pemasaran merupakan sebuah standar moral yang digunakan untuk


memandu keputusan dan tindakan pemasaran. Etika mengatur berbagai
segi kehidupan manusia agar berjalan harmoni. Bukan hanya individu yang
diatur dengan etika, namun organisasi atau entitas juga diatur oleh etika.

2.3 Etika Bisnis dan Tokopedia

Tokopedia merupakan perusahaan internet yang memungkinkan setiap


individu dan pemilik bisnis di Indonesia untuk mengembangkan dan
mengelola bisnis online mereka secara mudah dan gratis, sekaligus
memungkinkan pengalaman berbelanja online yang lebih aman dan nyaman.

Dalam etika

P a g e 10 | 22
BAB 3

HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Deskripsi pendapat kelompok tentang masalah yang diangkat

1. Tanggung Jawab Tokopedia Terhadap Kebocoran Data Pribadi Konsumen

a. Keabsahan Syarat dan Ketentuan (Terms & Conditions) Penggunaan Situs


Tokopedia Yang Mengandung Exemption Clause. Di dalam syarat dan
ketentuan situs Tokopedia ada poin yang menyatakan bahwaTokopedia tidak
bertanggung jawab serta pengguna tidak akan melakukan penuntutan
terhadap Tokopedia atas segala kerusakan dan kerugian yang ditimbulkan
dari adanya tindakan peretasan yang dilakukan oleh pihak ketiga kepada akun
pengguna. Klausula seperti itu disebut sebagai klausula eksonerasi yang
mana fungsinya adalah untuk membatasi atau bahkan menghapus tanggung
jawab yang seharusnya dibebankan kepada pihak produsen/pelaku usaha.
Klausula semacam ini tentunya merugikan pihak konsumen karena pada
dasarnya konsumen dipaksa agar tunduk terhadap aturan yang secara nyata
merugikan konsumen dan menguntungkan pelaku usaha17.

Pengaturan terkait penggunaan klausula baku telah diatur di dalam


Undang-Undang Perlindungan Konsumen tepatnya di Pasal 18 ayat (1). Pasal
tersebut memberikan batasan dan larangan penggunaan klausula baku bagi
pelaku usaha. Di dalam Pasal 18 ayat (1) butir a UUPK menyatakan bahwa
pelaku usaha dalam menawarkan barang dan/atau jasa yang ditujukan untuk
diperdagangkan dilarang membuat atau mencantumkan klausula baku pada
setiap dokumen dan/atau perjanjianapabila klausula baku tersebut

P a g e 11 | 22
menyatakan pengalihan tanggung jawab pelaku usaha. Bila melihat ketentuan
pasal 18 ayat (3) UUPK dinyatakan bahwa setiap klausula baku yang
ditetapkan oleh pelaku usaha pada dokumen atau perjanjian sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dinyatakan batal demi hukum. Maka dari itu dapat
dikatakan bahwa ketentuan yang dibuat oleh Tokopedia yang menyatakan
bahwa Tokopedia tidak bertanggung jawab serta pengguna tidak akan
melakukan penuntutan terhadap Tokopedia atas segala kerusakan dan
kerugian yang timbul dari tindakan peretasan yang dilakukan oleh pihak ketiga
kepada akun pengguna dinyatakan batal demi hukum. Otomatis Tokopedia
menjadi pihak yang dapat dibebankan tanggung jawab terkait kebocoran data
pribadi pengguna.

b. Tanggung Jawab Tokopedia Terhadap Kebocoran Data Pribadi Konsumen


Berdasarkan Perspektif Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik

Pasal 15 ayat (1) UU ITE menyebutkan bahwa PSE wajib


menyelenggarakan sistem elektronik secara andal dan aman serta
bertanggung jawab terhadap beroperasinya sistem elektronik sebagaimana
mestinya. Pasal 15 ayat (2) menyebutkan PSE bertanggung jawab terhadap
penyelenggaraan sistem elektroniknya.Konsumen yang merasa dirugikan
akibat peristiwa kebocoran data pribadinya dapat menjadikan Pasal 15 ayat
(1) dan (2) sebagai dasar hukum dalam tuntutannya. Namun perlu
diperhatikan penggunaan Pasal 15 ayat (1) dan (2) sebagai dasar hukum
dalam tuntutan dapat dipergunakan selama Tokopedia tidak dapat
membuktikan adanya keadaan memaksa dan kesalahan/kelalaian berada di
pihak pengguna/konsumen.

c. Tanggung Jawab Tokopedia Terhadap Kebocoran Data Pribadi Konsumen


Berdasarkan Perspektif Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019 tentang
Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik.

P a g e 12 | 22
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019 tentang
Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik merupakan revisi dari
Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012. Pasal 3 ayat (1) PP 71/2019
mewajibkan PSE dalam penyelenggaraan sistem elektronik harus
dilaksanakan secara andal, aman, dan bertanggung jawab. Tokopedia selaku
PSE dinilai tidak menyelenggarakan sistem elektronik secara andal, aman dan
bertanggung jawab. Hal tersebut karena sistem elektronik Tokopedia berhasil
di bobol oleh peretas. Tulus abadi selaku ketua harian Yayasan Lembaga
Konsumen Indonesia (YLKI) beropini bahwa sistem teknologi dan informasi
(IT) Tokopedia diduga tidak cukup andal yang kemudian berakibat peretasan
oleh pihak asing. Selain meragukan sistem IT Tokopedia, aspek keamanan
sistem IT Tokopedia juga jadi pertanyaan bagi YLKI, YLKI mempertanyakan
berapa lapis sistem keamanan yang digunakan Tokopedia untuk melindungi
data pribadi konsumen Kebocoran data pribadi konsumen Tokopedia
mengindikasikan bahwa Tokopedia tidak melaksanakan prinsip perlindungan
data pribadi dari akses dan pengungkapan yang tidak sah karena data pribadi
konsumen Tokopedia berhasil dibobol oleh peretas yang artinya data pribadi
dapat diakses oleh peretas dan data pribadi yang telah berhasil dibocorkan
dilakukan penjualan oleh peretas yang artinya peretas mengungkapkan data
pribadi konsumen Tokopedia secara tidak sah.Pasal 100 PP 71/2019
menjelaskan aturan-aturan yang apabila dilanggar dapat mengakibatkan
sanksi administratif salah satunya adalah pelanggaran terhadap Pasal 14 ayat
(1) dan ayat (5) yang mana kedua Pasal tersebut diduga telah dilanggar
Tokopedia berdasarkan asumsi tersebut Tokopedia dapat dijatuhi sanksi
administratif sebagaimana tertulis dalam Pasal 100 PP 71 Tahun 2019.
Sanksi administratif yang dapat diberikan kepada Tokopedia dijelaskan dalam
Pasal 100 ayat (2), sanksi administratif dapat berupa; (a) teguran tertulis; (b)
denda administratif; (c) penghentian sementara; pemutusan akses; dan/atau
(d) dikeluarkan dari daftar. Pasal 100 ayat (3) menjelaskan bahwa sanksi
administratif sebagaimana tercantum dalam ayat (2) diberikan oleh Menteri
sesuai ketentuan perundangundangan. Pasal 100 ayat (5) menjelaskan
bahwa penjatuhan sanksi administratif tidak menghilangkan tanggung jawab
pidana dan perdata.

P a g e 13 | 22
2. Mekanisme Penyelesaian Sengketa Data Pribadi Antara Tokopedia dan
Konsumen.

a. Penyelesaian Sengketa Data Pribadi Berdasarkan Perspektif Peraturan


Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Nomor 20 Tahun2016
tentang Perlindungan Data Pribadi Dalam Sistem Elektronik,Panel
penyelesaian sengketa data pribadi yang dibentuk atas adanya indikasi
kegagalan perlindungan kerahasiaan data pribadi berkewajiban
menanggapi/memeriksapengaduan yang telah dibuat oleh pengadu paling
lambat 14 hari kerja sejak pengaduan diterima baik lengkap maupun tidak
lengkap, hal ini berdasarkan ketentuan Pasal 31 huruf d. Berdasarkan Pasal
31 huruf f Panel penyelesaian sengketa data pribadi berkewajiban menangani
penyelesain pengaduan mulai 14 hari sejak pengaduan yang telah lengkap
diterima. Penyelesaian sengketa data pribadi dengan pengaduan yang telah
lengkap sebagaimana dimaksud Pasal 31 huruf f dilakukan secara
musyawarah atau melalui upaya penyelesaian sengketa alternatif lainnya
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan hal ini diatur dalam
Pasal 31 huruf g. Pasal 31 huruf h menjelaskan bahwa panel penyelesaian
sengketa data pribadi dapat memberikan rekomendasi kepada Menteri untuk
penjatuhan sanksi administratif kepada PSE, rekomendasi ini diberikan
terlepas dari pengaduan dapat atau tidak dapat diselesaikan melalui
musyawarah atau melalui upaya penyelesaian sengketa alternatif lainnya.
Pasal 32 ayat (1) menjelaskan apabila dalam proses penyelesaian sengketa
data pribadi secara musyawarah atau melalui upaya penyelesaian alternatif
lainnya tidak menyelesaikan sengketa, pemilik data pribadi yang dirugikan dan
PSE lainnya diperbolehkan mengajukan gugatan atas kegagalan perlindungan
data pribadi. Pasal 32 ayat (2) membatasi gugatan yang dapat diajukan oleh
pemilik data pribadi atau PSE lainnya, gugatan sebagaimana dimaksud ayat
(1) hanya berupa gugatan perdata.

3.2 Deskripsi pendapat kelompok tentang dampak masalah yang didapat


secara holistic

P a g e 14 | 22
Pasal 26 Permenkominfo20/2016 menjelaskan terkait hak pemilik data
pribadi atau dalam kasus kebocoran data pribadi Tokopedia pemilik data
pribadi adalah konsumen. Kebocoran data pribadi konsumen Tokopedia
melanggar hak-konsumen sebagai pemilik data pribadi,hak konsumen yang
dilanggar adalah hak yang diatur didalam Pasal 26 huruf a yang
menyebutkan pemilik data pribadi berhak atas kerahasiaan data pribadinya,
hak ini dilanggar karna sifat kerahasiaan data pribadi konsumen menjadi
hilang akibat kebocoran data pribadi kepihak asing, tak hanya itu pihak asing
yang membobol sistem elektronik Tokopedia juga melakukan penjualan
terhadap data pribadi konsumen yang telah ia peroleh yang artinya data
pribadi tersebut akan semakin disebarluaskan.

3.3 Deskripsi pendapat kelompok tentang pembahasan dan diskusi atas


masalah atau kasus pada subjek diskusi

Kebocoran data pribadi konsumen Tokopedia mengindikasikan bahwa


Tokopedia tidak melaksanakan prinsip perlindungan data pribadi dari akses
dan pengungkapan yang tidak sah karena data pribadi konsumen Tokopedia
berhasil dibobol oleh peretas yang artinya data pribadi dapat diakses oleh
peretas dan data pribadi yang telah berhasil dibocorkan dilakukan penjualan
oleh peretas yang artinya peretas mengungkapkan data pribadi konsumen
Tokopedia secara tidak sah.

Selanjutnya,Pasal 14 ayat(5) PP71/2019 menjelaskan terkait kewajiban PSE


untuk menginformasikan jika terjadi kegagalan dalam upaya perlindungan
data pribadi yang dikelola oleh PSE, ayat tersebut juga menegaskan bahwa
informasi tersebut harus. Diberikan dalam bentuk tertulis kepada pemilik
data. Deputi Direktur Riset Lembaga.

P a g e 15 | 22
BAB 4

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Deskripsikankesimpulandarisetiapbab

BAB 1- Kesimpulan

Disamping semakin majunya teknologi juga dibarengi


kejahatan cyber crime yang juga dialami oleh tokopedia. Pada
awal bulan Mei 2020 Tokopedia dihantam kebocoran data 15juta
akunnya. Akun yang membocorkan juga menginfokan memiliki
dan akan menjual 91 juta data pengguna Tokopedia. Data yang
sebelumnya diperjualbelikan seharga USD 5.000 atau sekitar Rp
70 juta itu kini bisa didownload secara bebas.
Perlindungan data pribadi sampai saat ini belum diatur
secara khusus oleh undang-undang, padahal kebutuhan akan
Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi menjadi sangat krusial
contohnya dalam kasus kebocoran data pribadi konsumen

P a g e 16 | 22
Tokopedia. Ketiadaan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi
menimbulkan pertanyaan bagaimana pertanggungjawaban
Tokopedia terkait bocornya data pribadi konsumen

BAB 2 – Kesimpulan

Etika bisnis adalah cara untuk berbisnis dan meliputi


semua bagian yang berhubungan dengan perusahaan,
masyarakat, dan individu. Etika bisnis juga dipandu oleh hukum,
sehingga dapat berjalan secara beriringan.Salah satu tujuan etika
bisnis yang paling utama adalah membantu membangun tingkat
kepercayaan yang lebih tinggi.Etika pemasaran juga bagi segi
kehidupan manusia agar berjalan harmoni. Begitu juga dengan
aplikasi online shop Tokopedia harus mementingkan dari segi
etika bisnis maupun pemasaran.

BAB 3 – Kesimpulan

Konsumen yang dirugikan akibat kebocoran yang disimpan


oleh Tokopedia dapat mengajukan gugatan atau melakukan
pengaduan kepada Menteri Komunikasi dan Informatika Republik
Indonesia untuk menuntut pertanggungjawaban Tokopedia selaku
Penyelenggara Sistem Elektronik hal ini sesuai dengan UU
19/2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, PP 71 Tahun
2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik,
dan Permenkominfo No.20 Tahun 2016 tentang Perlindungan
Data Dalam Sistem Elektronik. Namun, ketiadaan undang-undang
Khusus terkait perlindungan data pribadi tentunya menyulitkan
konsumen dalam hal menuntut pertanggungjawaban Tokopedia.
Mekanisme Penyelesaian Sengketa data pribadi antara Tokopedia
dan konsumennya dapat mengacu pada Permenkominfo 20
Tahun 2016 terdapat bab tersendiri terkait penyelesaian sengketa,

P a g e 17 | 22
penyelesaian sengketa terdapat dalam Pasal 29 sampai
PasalTokopedia selaku Penyelenggara Sistem Elektronik
diharapkan mampu menyesuaikan Syarat dan Ketentuan (Terms
& Conditions) penggunaan situs sesuai dengan ketentuan
penggunaan klausula baku yang tercantum dalam Pasal 18
Undang-Undang Perlindungan Konsumen. Kemudian
Kementerian Komunikasi dan Informatika sebagai pengawas
kegiatan e-commerce diharapkan mampu melakukan
pemeriksaan terkait keandalan dan keamanan terhadap sistem
elektronik Tokopedia sebab pemeriksaan juga diperlukan terhadap
perangkat lunak yang digunakan Tokopedia. Kementerian
diharapkan bersungguh-sungguh dalam menangani kasus
kebocoran data pribadi konsumen Tokopedia dan Menteri
Komunikasi dan Informatika diharapkan sesegera mungkin
melakukan pelimpahan kekuasaan penyelesaian sengketa data
pribadi ke Direktur Jenderal dan memerintah Direktur Jenderal
untuk sesegera mungkin membentuk panel yang bertugas
menyelesaikan sengketa data pribadi Tokopedia hal ini sesuai
dengan ketentuan Pasal 30 ayat (1) dan (2) diharapkan juga
kepada pemerintah agar secepatnya membentuk dan
mengesahkan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi.

4.2 Deskripsikan saran atau solusi atas masalah yang diangkat

Tokopedia selaku Penyelenggara Sistem Elektronik


diharapkan mampu menyesuaikan Syarat dan Ketentuan (Terms
& Conditions) penggunaan situs sesuai dengan ketentuan
penggunaan klausula baku yang tercantum dalam Pasal 18
Undang-Undang Perlindungan Konsumen. Kemudian
Kementerian Komunikasi dan Informatika sebagai pengawas
kegiatan e-commerce diharapkan mampu melakukan
pemeriksaan terkait keandalan dan keamanan terhadap sistem
elektronik Tokopedia sebab pemeriksaan juga diperlukan terhadap
perangkat lunak yang digunakan Tokopedia. Kementerian
diharapkan bersungguh-sungguh dalam menangani kasus

P a g e 18 | 22
kebocoran data pribadi konsumen Tokopediadan Menteri
Komunikasi dan Informatika diharapkan sesegera mungkin
melakukan pelimpahan kekuasaan penyelesaian sengketa data
pribadi ke Direktur Jenderal dan memerintah Direktur Jenderal
untuk sesegera mungkin membentuk panel yang bertugas
menyelesaikan sengketa data pribadi Tokopedia hal ini sesuai
dengan ketentuan Pasal 30 ayat (1) dan (2) diharapkan juga
kepada pemerintah agar secepatnya membentuk dan
mengesahkan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi.

DAFTAR PUSTAKA

Desy Kormalawati, Maria Dewi MR, Raiseta Dwi Kartika, 2021, Kejutan puluhan
milyar Tokopedia ditengah kasus kebocoran data, jurnalistaxadmiration.com

Hanif Nurwa Rochman, 2021, Tanggung gugat penyedia platform marketplace


terhadap kebocoran data pribadi konsumen pengguna platform marketplace di
Indonesia. risetunisma.ac.id

P a g e 19 | 22
Muhammad Fathur, 2020, Tanggung jawab terhadap kebocoran data pribadi
konsumen. Scholar.google.com

Ade line swastika, 2021, repository.bakrie.ac.id

LAMPIRAN

Lampiran 1

P a g e 20 | 22
Lampiran 2

P a g e 21 | 22
P a g e 22 | 22

Anda mungkin juga menyukai