SKRIPSI
OLEH:
VHERA YUNISA
NPM. 190101075P
ABSTRAK
Tuberkulosis pulmoner adalah penyakit infeksius yang terutama menyerang parenkim paru, dengan agen
infeksius utama Mycobacterium tuberculosis. CDR tertinggi saat ini diraih oleh Kabupaten Lampung
Timur (68%) dan terendah berada pada Kabupaten Lampung Barat (28%) sedangkan Kabupaten
Lampung Utara sebesar 47%. Angka keberhasilan pengobatan (Sukses Rate/SR) di Provinsi Lampung
mengalami kenaikan yaitu sebesar 86,2%. artinya sebanyak 13.8% penderita TB mengalami putus obat.
Tujuan penelitian ini Diketahui Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Minum Obat pada
Penderita TB di Puskesmas Kotabumi 1 Kabupaten Lampung Utara Tahun 2020.
Penelitian kuantitatif, jenis abalitik pendekatancross sectional. Populasi penderita TB paru, sampel
sebanyak 36 orang diambil secara total sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner yang
dibagikan ke responden. Penelitian telah dilakukan tanggal 18 Februari 2021 di Puskesmas Kotabumi
Lampung Utara. Analisis data secara univariat dan bivariat
Hasil Penelitian didapatkan Diketahui dari 36 responden, sebanyak 36.1% responden tidak patuh
terhadap minum obat TBC Paru,. sebanyak 58.3% responden. dengan dukungan keluarga negative, Ada
hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat TBC Paru pada penderita TBC Paru di (p-
value = 0,040 OR 7.150). Promosi kesehatan baik dalam bentuk poster, banner, leaflet, baligo tentang
konsep kepatuhan maupun konsep kesehatan lainnya
ABSTRACT
Pulmonary tuberculosis is an infectious disease that mainly attacks the lung parenchyma, with
Mycobacterium tuberculosis as the main infectious agent. The highest CDR is currently achieved by East
Lampung Regency (68%) and the lowest is in West Lampung Regency (28%) while North Lampung
Regency is 47%. The success rate of treatment (Success Rate/SR) in Lampung Province has increased by
86.2%. This means that as many as 13.8% of TB sufferer undergo thewithdrawal symptoms. The research
objective was to know the correlation between family support and adherence of medicine on TB sufferers
at the public health center of Kotabumi 1 in North Lampung Regency 2020.
This research is quantitative research with cross sectional approach abalytic type. The population of
pulmonary TB sufferers, the sample of 36 people was taken by total sampling. Collecting data using a
questionnaire distributed to respondents. The researchconducted on February 18th 2021 at the public
health center of Kotabumi 1 in North Lampung Regency. In data analysis used univariate and bivariate.
The results obtained. It is known that from 36 respondents, 36.1% of respondents did not comply with
taking pulmonary TB medicine as many as 58.3% of respondents with negative family support, there is a
correlation between family support and adherence to taking pulmonary tuberculosis medicine on sufferers
with pulmonary tuberculosis (p-value = 0.040 OR 7.150). Health promotion in the form of posters,
banners, leaflets, billboards about the concept of adherence and other health concepts
Keywords: Family Support, Adherence with taking TB medicine, TB sufferers
HASIL PENELITIAN
Analisis Univariat
Tabel 4.1
Karakteristik Responden
Berdasarkan tabel 4.1 diatas diketahui bahwa usia terbanyak adalah usia >45 tahun yaitu sebanyak 17
orang (47,2%), pekerjaan yang terbanyak adalah lain - lain yaitu sebanyak 15 orang (41.7%) . jenis
kelamin terbanyak adalah laki – laki sebanyak 21 (58,3%).
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Dukungan Dan Kepatuhan Minum Obat Pada Penderita TB
Berdasarkan tabel 4.2 diatas diketahui dari 36 responden, sebanyak 15 (41.7%) responden dengan
dukungan keluarga positif dan sebagian besar sebanyak 21 (58.3%) respondendengan dukungan keluarga
negatif. sebanyak 23 (63.9%) responden patuh minum obat TBC Paru dan sebanyak 13 (36.1%)
responden tidak patuh terhadap minum obat TBC Paru.
Analisis Bivariat
Tabel 4.4
Hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada penderita TBC Paru
Kepatuhan
OR
Dukungan Tidak N % p-value
Patuh CI 95%
keluarga patuh
n % n %
Positif 13 86.7 2 13.3 15 100,0 7.150
Negatif 10 47.6 11 52.4 21 100,0 0.040 (1.284-
Total 23 63.9 13 36.1 36 100,0 39.827)
Berdasarkan tabel 4.4 diatas, diketahui dari 15 responden dengan dukungan keluarga positif, sebanyak 13
(86.7%) responden patuh dan sebanyak 2 (13.3%) responden tidak patuh. Dari 21 responden dengan
dukungan keluarga negatif, sebanyak 10 (47.6%) responden patuh dan sebanyak 11 (52.4%) responden
tidak patuh. Hasil uji statistik diperoleh p-value = 0,040 yang berarti p-value<α (0,05), maka dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat TBC Paru pada
penderita TBC Paru di , dengan nilai OR 7.150 berarti responden dengan dukungan keluarga positif
memiliki peluang 7.150 kali lebih besar patuh jika dibandingkan dengan responden dengan dukungan
keluarga negatif.