Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH BAKAT POTENSI KEWIRAUSAHAAN

DAN METODE PEMBELAJARAN TERHADAP


MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA

Aniek Rumijati
Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang
E-mail: rumijatit@umm.ac.id

Abstract

This study aims to describe the talent and entrepreneurship that have
the potential students, teaching methods courses in entrepreneurship,
student interest in entrepreneurship and know the effect of
entrepreneurial talent and potential and methods of interest in
entrepreneurship students. The analysis tool used is the range of scale
and multiple linear regression. Results obtained findings that
entrepreneurial talent and competence of students is very high, both
entrepreneurial learning methods and student interest in
entrepreneurship is very high. Entrepreneurial talent and potential has
the strongest influence on student interest in entrepreneurship than
learning methods, while learning method had no significant effect.

Keywords: Entrepreunership, Talent and Potential Entrepreneurship,


Learning Methods, Interest in Enterpreunership

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bakat dan


kewirausahaan yang memiliki potensi siswa, metode pengajaran mata
kuliah kewirausahaan, minat mahasiswa dalam berwirausaha dan
mengetahui pengaruh bakat kewirausahaan dan potensi dan metode
minat siswa berwirausaha. Alat analisis yang digunakan adalah
rentang skala dan regresi linier. Hasil yang diperoleh temuan bahwa
bakat kewirausahaan dan kompetensi siswa sangat tinggi, kedua
metode pembelajaran kewirausahaan dan minat siswa dalam
berwirausaha sangat tinggi. Bakat kewirausahaan dan potensi
memiliki pengaruh kuat pada minat siswa dalam berwirausaha
daripada metode pembelajaran, sedangkan metode pembelajaran
tidak berpengaruh signifikan.

Kata kunci: Kewirausahaan, Bakat dan Potensi Kewirausahaan,


Metode Belajar, Minat Enterpreunership

187
Data tentang pengangguran yang ilmunya dengan mendirikan bisnis
dipublikaskan oleh Badan Pusat kecil di lokasi Universitas.
Statistik menunjukkan bahwa selama Berdasarkan hasil temuan
tahun 2004 – 2007 pengangguran World Bank dan Yohnson (2003)
sarjana mencapai lebih dari 50 persen menunjukkan bahwa pendidikan
dan ini lebih besar jika dibandingkan kewirausahaan merupakan pilihan
dengan pengangguran lulusan diploma yang paling tepat untuk
I/II dan akademi/diploma III (Kompas, mengembangkan potensi wirausaha
Nopember 2008). Keadaan ini mahasiswa. Proses pembelajaran harus
disebabkan antara lain karena para mampu menghasilkan lulusan yang
lulusan pada umumnya lebih berwawasan pencipta kerja, sehingga
menginginkan untuk bekerja baik di harus ada perubahan secara sistematik
pemerintahan atau di swasta (job kurikulum (tujuan, metode maupun
seeker) dan bukan menciptakan usaha materi pembelajaran) dan strategi
(job creator). pembelajaran yang ada. Selama ini
Pendapat ini didukung oleh sistem pembelajaran atau pendidikan
data bahwa lebih dari 80% sarjana yang dikembangkan kurang menjamin
memilih bekerja sebagai buruh atau kreativitas untuk meningkatkan
karyawan, dan hanya sekitar 6% yang efisiensi dan produktivitas pendidikan.
bekerja sendiri. Sampai saat ini dunia Universitas mempunyai
wirausaha belum merupakan sebuah peranan yang sangat penting untuk
lapangan yang diminati bagi sarjana memotivasi sarjana menjadi
yang sedang mencari kerja, padahal wirausahawan muda dan mampu
usaha kecil dan menengah (UKM) menumbuhkan jumlah wirausahawan
merupakan usaha yang telah terbukti melalui reorientasi terhadap
mampu menghadapi keadaan krisis pembelajaran mata kuliah
ekonomi yang terjadi. kewirausahaan yang selama ini
Hasil penelitian yang dilakukan dilakukan. Dengan demikian,
oleh World Bank (1994) menunjukkan diharapkan dapat menanamkan jiwa
bahwa di sebagian besar negara, wirausaha kepada mahasiswa, agar
keberadaan Perguruan Tinggi setelah lulus para alumninya
berkorelasi positif dengan mempunyai mental wirausaha dan juga
pengembangan ekonomi dan sosial. menumbuhkan minat berwirausaha.
Sebagian besar masyarakat juga masih Di sisi lain, Andrias (2005)
menganggap bahwa Perguruan Tinggi menyatakan bahwa setiap orang
mempunyai peran penting dalam berpotensi menjadi wirausaha tidak
menentukan karier pekerjaan dan berarti akan terjadi dengan sendirinya.
menentukan keberhasilan dalam karier. Setiap orang harus membuat keputusan
Hal ini sesuai dengan hasil temuan untuk menjadi apapun yang dicita-
Yohnson (2003) bahwa Universitas citakan sesuai dengan pengenalannya
berperan menjadi pemberi informasi terhadap bakat, talenta, dan potensi
tentang kesempatan apa yang akan dirinya masing-masing. Oleh karena
didapat jika menjadi wirausahawan, itu setiap orang yang akan menjadi
serta memberikan pendidikan wirausaha harus mengenali potensi
kewirausahaan dan memberi wadah atau bakat yang dimiliki karena
bagi mahasiswa dalam menerapkan wirausaha harus memiliki ciri-ciri

188
Pengaruh Bakat Potensi Kewirausahaan … (Aniek Rumijati)

tertentu, yang oleh Schermerhorn tidak lagi berhenti pada teori-teori,


dideskripsikan sebagai perilaku yang tetapi mahasiswa harus tahu bagaimana
dinamik, kreatif, berani menghadapi cara menjalankan kewirausahaan dan
risiko, dan inovatif. mengalami sendiri menjadi
Pendapat tersebut juga wirausahawan. Selain itu dengan
dikuatkan oleh hasil penelitian pendidikan kewirausahawan akan
Mujiasih (2006) yang menemukan memicu keberanian untuk memulai
bahwa terdapat korelasi positif yang usaha.
signifikan antara efikasi diri (self Berdasarkan hasil-hasil pene-
efficacy) dengan kewirausahaan pada litian dan penjelasan yang diuraikan
mahasiswa Universitas Diponegoro maka penelitian ini dilakukan dengan
dengan sumbangan efektif sebesar tujuan penelitian: 1. Mengidentifikasi
61,15%. Kedua penelitian tersebut bakat dan potensi kewirausahaan yang
juga didukung oleh pernyataan dimiliki mahasiswa, 2. Mendiskrip-
Pranowo dalam Ekofeum (2006) sikan metode pembelajaran mata
bahwa proses pembelajaran harus kuliah Kewirausahaan, 3. Mengetahui
memperhatikan faktor bawaan (minat, minat berwirausaha mahasiswa, 4.
motivasi, bakat) dan faktor lingkungan Menganalisis pengaruh bakat dan
(masyarakat dan pendidikan). potensi kewirausahaan dan metode
Keselarasan antara potensi bawaan dan pembelajaran kewirausahaan terhadap
lingkungan akan dapat membawa minat berwirausaha mahasiswa, dan 5.
pencapaian tujuan pembelajaran seperti Mengetahui diantara bakat dan potensi
yang diharapkan . kewirausahaan dan metode pembela-
Sejak awal, perguruan tinggi jaran manakah yang mempunyai
perlu mengenali dan mengidentifikasi pengaruh paling kuat terhadap minat
bakat dan potensi serta minat berwirausaha.
berwirausaha dari mahasiswa untuk Ilmu kewirausahaan adalah
diarahkan menjadi wirausahawan- suatu ilmu yang mempelajari tentang
wirausahawan yang handal. Peranan nilai, kemampuan (ability) dan
perguruan tinggi dalam memotivasi perilaku seseorang dalam menghadapi
sarjana menjadi wirausahawan muda tantangan hidup untuk memperoleh
sangat penting dalam menumbuh- peluang dengan berbagai resiko yang
kembangkan jumlah wirausahawan dan mungkin dihadapinya. Sedangkan
di dukung oleh metode pembelajaran kewirausahaan (entrepreneurship)
kewirausaahan yang lebih efektif serta menurut Thomas yang dikutip Suryana
ditunjang dengan adanya unit kegiatan- (2001) adalah hasil dari suatu disiplin,
kegiatan tambahan yang diperuntukkan proses sistimatis penerapan kreativitas
bagi mahasiswa yang berminat dan dan keinovasian dalam memenuhi
mempunyai motivasi untuk kebutuhan dan peluang di pasar.
berwirausaha. Kewirausahaaan muncul apabila
Kegiatan tersebut akan seorang individu berani
menghasilkan mahasiswa dan lulusan mengembangkan usaha-usaha dan ide-
yang benar-benar siap menciptakan ide barunya.
lapangan kerja minimal bagi dirinya Untuk itu dalam menghadapi
sendiri, bahkan bagi orang lain. persaingan yang semakin kompleks
Pendidikan kewirausahaan di kampus dan ekonomi global, menurut Zimerer

189
Ekonomika-Bisnis,Vol. 01 No.02 Bulan Juni Tahun 2010 Hal 187 – 200

(1996:53) kreativitas tidak hanya dimiliki karena wirausaha harus


penting untuk menciptakan keunggulan memiliki ciri-ciri tertentu, yang oleh
kompetitif, akan tetapi juga sangat Schermerhorn didiskripsikan sebagai
penting bagi kesinambungan perilaku yang dinamik, kreatif, berani
perusahaan, artinya, bahwa dalam menghadapi resiko dan inovatif.
menghadapi tantangan global Kewirausahaan ini dapat
diperlukan sumberdaya manusia ditimbulkan atau dibentuk pada diri
kreatif, inovatif atau berjiwa seseorang melalui pendidikan atau
kewirausahaan. Wirausaha yang bisa pelatihan. Pendidikan atau pelatihan
menciptakan nilai tambah dan kewirausahaan adalah proses
keunggulan. Wirausaha, seperti yang pembelajaran konsep dan skill untuk
dinyatakan oleh Schumpeter, sebagai mengenali peluang-peluang yang orang
orang yang mendobrak sistem ekonomi lain tidak sanggup melihatnya, untuk
yang ada dengan memperkenalkan memiliki insight, self esteem dan
barang dan jasa yang baru, dengan pengetahuan untuk berani bertindak.
menciptakan bentuk organisasi baru Pendidikan dan pelatihan
atau mengolah bahan baku baru. kewirausahaan juga mempelajari
Selanjutnya Covin &Slevin bagaimana mengenali peluang
(1996) menyatakan bahwa pada dikaitkan dengan pemanfaatan
dasarnya seorang entrepreneur dapat sumberdaya untuk menghadapi resiko
dikenali dari sikap dan perilakunya dan memprakarsai bisnis baru.
yang mencerminkan tiga dimensi, yaitu Pendidikan dan pelatihan untuk
: keinovatifan, pengambilan resiko dan membentuk jiwa wirausaha seperti
keproaktifan. Inovatif mengacu pada diatas, harus dimulai dengan menilai,
kreativitas, ketidaklaziman atau dan mengevaluasi kurikulum
penyelesaian dengan cara baru pendidikan atau mata kuliah
terhadap masalah-masalah atau kewirausahaan. Hal ini dapat dilihat
kebutuhan. Pengambilan resiko antara lain dari : tujuan pembelajaran,
berkaitan dengan kemauan untuk materi, metode, evaluasi pembelajaran,
sepakat bahwa terkadang memang serta strategi pembelajaran. Evaluasi
harus merugi atau gagal. Sedangkan kurikulum harus dimulai setelah ada
proaktif berkaitan dengan gambaran yang jelas tentang
implementasi yaitu bagaimana kompetensi lulusan yang diharapkan
melakukan sesuatu yang diperlukan dari proses pendidikan. Sedangkan
agar dapat berhasil. strategi pembelajaran harus
Andreas (2005) menyatakan disesuaikan dengan tujuan
bahwa setiap orang yang berpotensi pembelajaran.
menjadi wirausaha tidak berarti akan Menurut Bloom (1956), Seels
terjadi dengan sendirinya. Setiap orang (1990) setiap mata kuliah atau pokok
harus membuat keputusan untuk bahasan dapat diidentifikasi adanya
menjadi apapun yang dicita-citakannya tiga ranah yang berkaitan dengan
sesuai pengenalan terhadap bakat, tujuan pembelajaran, yaitu : kognitif
talenta dan potensi dirinya masing- (pengetahuan), afektif (sikap), dan
masing. Oleh karena itu, setiap orang psikomotorik (ketrampilan).
yang akan menjadi wirausaha harus Selanjutnya tiap ranah diklasifikasikan
mengenali potensi atau bakat yang lagi dalam beberapa ingkatan atau

190
Pengaruh Bakat Potensi Kewirausahaan … (Aniek Rumijati)

tahapan yang harus dicapai (level of kuliahnya di Universitas Muhamma-


competence). Untuk tiap ranah diyah Malang.
pendidikan serta tingkat atau tahap Variabel penelitian dikelom-
kemampuan yang harus dicapai, pokkan menjadi dua macam, yaitu
diperlukan model pembelajaran variabel bebas dan variabel terikat.
tertentu yang sesuai, misalnya kuliah Dalam penelitian ini ada dua macam
tutorial, diskusi, praktikum, lapangan variabel bebas yang digunakan, yaitu
kerja, simulasi dan lain sebagainya. bakat dan potensi kewirausahaan (X1)
Upaya menumbuhkembangkan dan metode pembelajaran kewirausa-
budaya wirausaha pada mahasiswa, haan (X2). Variabel terikat dalam
menurut Widyo (2005) dari ketiga penelitian ini adalah minat
ranah tersebut, kewirausahaan berwirausaha (Y). Kedua variabel ini
didominasi oleh ranah afektif atau perlu didefinisikan secara operasional
sikap dengan tingkat kemampuan yang dan ditentukan indikatornya, dengan
dicapai minimal internalisasi bahkan tujuan agar lebih mudah dalam
menjadi karakterisasi dari mahasiswa. pengukurannya.
Konsep entrepreneurship lebih Bakat dan potensi kewirausa-
merupakan suatu perilaku dan sikap haan (X1) didefinisikan secara
yang akan ditumbuhkembangkan operasional sebagai faktor-faktor yang
sampai menjadi karakter peserta didik. ada dalam diri mahasiswa yang
Untuk itu diperlukan cara berkaitan dengan potensi dan
pembelajaran yang tepat untuk kepribadian yang dimiliki mahasiswa.
menumbuhkembangkan jiwa Sebagai indikator variabel bakat dan
kewirausahaan melalui dimensi- potensi kewirausahaan yaitu: 1.
dimensinya, yaitu pola pikir yang Kepercayaan diri, 2. Berorientasi tugas
inovatif, kreatif, proaktif, fleksibel, dan hasil, 3. Keberanian mengambil
berorientasi ke pengembangan dan risiko, 4. Kepemimpinan, 5.
berani mengambil resiko. Berorientasi masa depan, 6. Kreativitas
dan inovasi, dan 7. Locus of control
Metode Penelitian internal.
Penelitian ini menggunakan Metode pembelajaran kewira-
metode penelitian survai dengan usahaan (X2) didefinisikan secara
populasi seluruh mahasiswa operasional sebagai metode, teknik dan
Universitas Muhammadiyah Malang. evaluasi pembelajaran yang digunakan
Teknik pengambilan sampel penelitian oleh dosen pengajar mata kuliah
dilakukan dengan metode purposive kewirausahaan. Indikator variabel ini
random sampling dan teknik meliputi: 1. Tujuan pembelajaran, 2.
pengumpulan data dilakukan dengan Materi, 3. Metode, 4. Evaluasi
kuesioner. Kriteria mahasiswa yang pembelajaran, dan 5. dan Strategi
dijadikan responden adalah mahasiswa pembelajaran. Adapun variabel terikat
yang sedang menempuh mata kuliah (Y) didefinisikan secara opeasional
kewirausahaan pada Semester Ganjil sebagai keinginan mahasiswa dalam
2008-2009 dari semua fakultas yang mewujudkan atau membentuk usaha
menawarkan matakuliah kewirausa- baru, dengan indikator: 1. Keinginan
haan sebagai salah satu sajian mata untuk bekerja mandiri, 2. Keinginan
untuk memperoleh tantangan, 3.

191
Ekonomika-Bisnis,Vol. 01 No.02 Bulan Juni Tahun 2010 Hal 187 – 200

Keinginan memperoleh penghasilan kewirausahaan sebagai salah satu


yang fluktuatif dan bukan kecil tapi sajian mata kuliah yang ditawarkan.
stabil, dan 4. Keinginan untuk Adapun mata kuliah kewirausahaan
membuat sesuatu yang baru. pada semester ganjil 2008-2009
Teknik pengukuran variabel ditawarkan pada Fakultas Ekonomi
penelitian menggunakan skala Likert (Prodi Akuntansi, manajemen, D3
dengan alternatif jawaban sangat sering Perbankan dan IESP); Fakultas
atau sangat setuju sampai dengan tidak Pertanian (Prodi Agrobisnis,
pernah atau sangat tidak setuju (skor 1 Agrotehnologi, Kehutanan dan
sampai 4). Alat analisis yang Teknologi Hasil Pertanian), dan
digunakan adalah rentang skala dan Fakultas Peternakan dan Perikanan
regresi linear berganda. Uji asumsi (Prodi Perikanan dan Peternakan).
klasik menggunakan uji normalitas, Responden penelitian ini
autukorelasi, heteroskedastisitas, dan berjumlah 120 orang yang terbagi
multikolinearity. dalam berbagai program studi. Data-
data karakteristik responden meliputi:
Hasil Penelitian dan Pembahasan fakultas dan program studi tempat
Kewirausahaan merupakan mata kuliah kewirausahaan ditempuh,
salah satu unggulan dari mata kuliah usia, jenis kelamin, pekerjaan orang
yang ada di Universitas Muhamma- tua, keinginan bekerja setelah lulus,
diyah Malang. Berbagai usaha telah pengalaman berwirausaha dan teknik
dilakukan oleh lembaga ini melalui pembelajaran mata kuliah kewira-
berbagai kebijakannya untuk usahaan. Responden penelitian ini
meningkatkan minat berusaha para berasal dari beberapa fakultas yang
mahasiswa. Salah satu unit yang menawarkan mata kuliah Kewira-
bertujuan dalam pengembangan usahaan pada semester ganjil 2008,
kewirausahaan adalah Lembaga yaitu terdiri dari: Fakultas Ekonomi,
Pengabdian Masyarakat, dengan Pertanian dan Fapetrik dengan
berbagai kebijakannya telah mem- berbagai program studi yang ada.
bentuk inkubasi bisnis. Gambaran tentang asal program studi
Pada tingkat Fakultas di responden ditunjukkan Tabel 1.
Universitas Muhammadiyah Malang Responden yang menempuh
telah dibentuk Pusat Pengembangan mata kuliah Kewirausahaan ada pada
Mananajemen (PPM), dengan salah semester 3, 5 dan 7, sehingga usia
satu kegiatannya adalah membina responden berkisar antara 18 tahun
mahasiswa yang berminat lebih dalam hingga 25 tahun . Dari 120 responden,
entrepreneurship, dengan membentuk sebanyak 58 orang atau 48,3% adalah
wadah bagi mahasiswa yang bernama laki-laki dan sisanya sebanyak 62
E-Club. Selain itu PPM telah menjalin orang atau 51,7 % perempuan. Adapun
kerjasama dengan berbagai macam gambaran mengenai pekerjaan orang
UKM yang ada, tidak saja di kota tua responden, dibagi menjadi empat
Malang, tetapi juga di wilayah kelompok dan jumlah responden pada
Indonesia lainnya. masing-masing kelompok dapat dilihat
Beberapa program studi juga pada Tabel 2.
telah menawarkan mata kuliah

192
Pengaruh Bakat Potensi Kewirausahaan … (Aniek Rumijati)

Tabel 1. Responden Berdasarkan Fakultas dan Program Studi


No. Fakultas Program studi Jumlah Persentase
responden (%)
Akuntansi 32 26 %
1. Ekonomi Manajemen 60 50 %
2. Pertanian Kehutanan 10 8%
3. Fapetrik Perikanan 9 7%
Peternakan 9 7%
Jumlah 120 100%
Tabel 2. Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua
No Pekerjaan Orang Tua Jumlah %
1. Wirausaha 48 orang 40,8 %
2. Pegawai negeri sipil 38 orang 31,7 %
3. Karyawan swasta 22 orang 18,3 %
4. Lainnya 11 orang 9,2 %
Jumlah 120 orang 100%
Tabel 3. Responden Berdasarkan Keinginan Bekerja Setelah Lulus
No Keinginan bekerja setelah lulus Jumlah %

1. Pegawai negeri sipil 31 orang 25,8 %


2. Wirausaha 69 orang 57, 5 %
3. Karyawan swasta 20 orang 16,7 %
4. Lainnya (bank, perusahaan asing) - -
Jumlah 120 orang 100%

Penelitian ini juga mengkla- berwirausaha. Gambaran tentang


sifikasikan responden berdasarkan pernah tidaknya atau pengalaman
keinginan bekerja setelah lulus. responden dalam menjalankan wira-
Gambaran responden didasarkan pada usaha secara lengkap dapat dilihat pada
keinginan bekerja setelah lulus, Tabel 4.
diperlukan untuk mengetahui minat Berdasarkan jawaban dari
mahasiswa setelah lulus. Gambaran ini kuesioner yang diberikan kepada
terbagi menjadi 4 kelompok, responden, dapat diketahui bahwa
sebagaimana dapat dilihat Tabel 3. teknik pembelajaran mata kuliah
Dari Tabel 3 dapat diketahui keinginan Kewirausahaan yang selama ini paling
mahasiswa yang terbanyak adalah banyak digunakan secara berturut-turut
berwirausaha, sehingga mata kuliah adalah metode ceramah dan
Kewirausahaan sangat dibutuhkan pembahasan kasus, sedangkan metode
untuk menunjang keinginan mereka. yang paling jarang digunakan adalah
Sebagian responden mahasiswa praktik langsung.
tersebut juga menyatakan bahwa Dalam penelitian ini, teknik
mereka sudah pernah berwirausaha pengumpulan data yang digunakan
sebelumnya, bahkan kegiatan tersebut adalah kuesioner. Oleh karena itu
masih berjalan hingga sampai saat ini, kuesioner yang dipergunakan harus
beberapa responden yang lainnya diuji validitas dan reliabilitasnya,
menyatakan masih belum pernah sehingga diperoleh instrumen yang

193
Ekonomika-Bisnis,Vol. 01 No.02 Bulan Juni Tahun 2010 Hal 187 – 200

valid dan dapat diandalkan. Dari 25 penelitian tentang bakat dan potensi
item yang digunakan, setelah melalui kewirausahaan ditunjukkan Tabel 5.
uji instrumen, diperoleh hasil bahwa Berdasarkan Tabel 5, dapat
semua instrumen yang digunakan valid diketahui bahwa bakat dan potensi
(r hitung > r tabel) dan semua variabel kewirausahaan mahasiswa mempunyai
digunakan reliabel karena nilai r hitung skor rata-rata 394,7 yang berada pada
> 0,6. kategori rentang skala sangat tinggi
Analisis data yang pertama (antara 390 – 480). Dengan demikian
dilakukan analisis rentang skala. dapat disimpulkan bahwa bakat dan
Analisis rentang skala digunakan untuk potensi kewirausahaan yang dimiliki
mengetahui potensi dan bakat ke- mahasiswa sangat tinggi. Bakat dan
wirausahaan mahasiswa atau res- Potensi kewirausahaan mahasiswa
ponden, metode pembelajaran kewira- sangat tinggi berarti bahwa mahasiswa
usahaan yang selama ini digunakan memiliki kepercayaan diri yang sangat
dan minat berwirausaha mahasiswa. tinggi, berorientasi tugas dan hasil,
Adapun deskripsi jawaban berani mengambil risiko, mempunyai
responden dikelompokkan menjadi tiga jiwa kepemimpinan, berorientasi masa
variabel. Pertama, variabel bakat dan depan, kreatif dan inovatif serta
potensi kewirausahaan. Hasil mempunyai locus of control internal
yang tinggi.

Tabel 4. Responden Berdasarkan Pengalaman Berwirausaha


No Pernah berwirausaha Jumlah %
1. Ya 69 orang 57,5 %
2. Tidak 51 orang 42,5 %
Jumlah 120 orang 100 %

Tabel 5. Jawaban Responden Terhadap Bakat dan Potensi Kewirausahaan (X1)


STS TS S SS Total
N0 Item (1) (2) (3) (4) Skor Keterangan
. JML JML JML JML Item
1. X1.1 - - 17 103 463 Sangat tinggi
2. X1.2 - 14 80 26 372 Tinggi
3. X1.3 7 33 48 32 345 Tinggi
4. X1.4 - 14 89 17 363 Tinggi
5. X1.5 - 18 85 17 359 Tinggi
6. X1.6 - 2 69 49 407 Sangat tinggi
7. X1.7 - 1 58 61 420 Sangat tinggi
8. X1.8 - 3 69 48 405 Sangat tinggi
9. X1.9 - 2 71 47 405 Sangat tinggi
10. X1.10 - 2 68 50 408 Sangat tinggi
Total Skor Variabel 3947
Rata-rata Skor variable 394,7 Sangat tinggi

194
Pengaruh Bakat Potensi Kewirausahaan … (Aniek Rumijati)

Kedua, variabel metode pembe- usaha (item X2.3), walaupun responden


lajaran mata kuliah Kewirausahaan menganggap pengalaman praktek yang
(X2). Dari hasil penelitian dapat diberikan masih jarang diberikan (item
diketahui jawaban responden tentang X2.4), telah dianggap mampu
metode pembelajaran mata kuliah melibatkan mahasiswa secara aktif
Kewirausahaan yang selama ini pada proses pembelajaran (item X2.5).
digunakan. Adapun jawaban responden Metode pemecahan masalah
terhadap metode pembelajaran mata sering diutamakan dalam mata kuliah
kuliah Kewirausahaan yang selama ini ini (item X2.6), pembahasan masalah
digunakan secara lengkap dapat dilihat untuk pengambilan keputusan sering
pada Tabel 6. Berdasar Tabel 6 dapat diberikan (item X2.7). Pada item X2.8,
diketahui rentang skala pada variabel Responden mengangap bahwa
metode pembelajaran mata kuliah pengamatan bisnis praktis jarang dan
Kewirausahaan yang digunakan (X2) bahkan tidak pernah diberikan. Untuk
mempunyai skor rata-rata 340,9 yang pertanyaan tentang media, sumber
berada dalam kategori baik (skor informasi dan metode pembelajaran
antara 300 – 389). yang bervariasi dianggap sudah sering
Dengan hasil perhitungan pada diberikan (dinyatakan oleh 45
Tabel 6, berarti metode pembelajaran responden), tetapi 44 responden
kewirausahaan sering mempunyai lainnya menyatakan jarang diberikan.
tujuan untuk meningkatkan Item pertanyaan X2.10 tentang kriteria
pengetahuan kewirausahaan (item penilaian yang digunakan telah
X2.1), sering menumbuhkan sikap mencakup pengetahuan sikap dan
mental berwirausaha (X2.2) sering ketrampilan dalam berwirausaha sering
meningkatkan ketrampilan berwira- dilakukan.

Tabel 6. Jawaban Responden terhadap Metode Pembelajaran


Matakuliah Kewirausahaan (X2)
Tidak Jarang Sering Sangat Total
No. Item Pernah (2) (3) Sering skor Keterangan
(1) (4) Item
JML JML JML JML
1. X2.1 - 14 70 36 382 Baik
2. X2.2 - 18 71 31 373 Baik
3. X2.3 - 32 62 26 354 Baik
4. X2.4 4 66 31 19 305 Baik
5. X2.5 - 35 64 21 346 Baik
6. X2.6 1 34 73 12 336 Baik
7. X2.7 2 21 79 18 353 Baik
8. X2.8 13 44 45 13 288 Tidak baik
9. X2.9 7 42 55 16 320 Baik
10. X2.10 2 24 74 20 352 Baik
Total Skor Variabel 3409
Rata-rata Skor variable 340,9 Baik

195
Ekonomika-Bisnis,Vol. 01 No.02 Bulan Juni Tahun 2010 Hal 187 – 200

Terakhir, minat berwirausaha Analisis yang kedua yaitu


mahasiswa (Y). Dari hasil penelitian analisis regresi linear berganda.
tentang variabel terikat, yaitu minat Analisis regresi ini digunakan untuk
berwirausaha ditemukan kenyataan mengetahui besarnya pengaruh antara
seperti tercantum pada Tabel 7. variabel bebas yaitu bakat dan potensi
Berdasarkan Tabel 7 dapat diketahui (X1) dan metode pembelajaran (X2)
bahwa minat berwirausaha mahasiswa terhadap variabel terikat yaitu minat
mempunyai skor rata-rata 396, yang berwirausaha mahasiswa (Y).
berada pada kategori rentang skala Berdasarkan hasil pengolahan data
sangat tinggi (antara 390 – 480). Jadi, dengan program SPSS diperoleh hasil
dapat disimpulkan bahwa minat persamaan regresi sebagaimana
berwirausaha yang dimiliki mahasiswa tercantum pada Tabel 8.
sangat tinggi. Berdasarkan analisis regresi
Dengan minat berwirausaha dapat diperoleh lima hasil. Pertama,
yang sangat tinggi, berarti bahwa bakat dan potensi kewirausahaan (X1)
mahasiswa lebih banyak memilih dan metode pembelajaran (X2)
karier sebagai wirausahawan mempunyai pengaruh secara simultan
(entrepreneur) (item Y1). Mahasiswa terhadap minat berwirausaha maha-
menganggap dengan penghasilan yang siswa (Y). Hal ini dibuktikan bahwa
berfluktuasi lebih menarik daripada nilai F hitung sebesar 17,258 > F tabel
stabil tetapi kecil (item Y2), ingin sebesar 3,08. Ini menunjukkan apabila
bekerja mandiri (item Y3), ingin bakat dan potensi kewirausahaan
membuat sesuatu yang baru, dan ingin mahasiswa semakin tinggi dan metode
memperoleh tantangan dalam bekerja pembelajaran semakin baik maka
(item Y5). minat berwirausaha mahasiswa
semakin meningkat.

Tabel 7. Jawaban Responden terhadap Minat Berwirausaha (Variabel Y)


Sangat Rendah Tinggi Sangat Total
No Item Rendah Tinggi skor Keterangan
. Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Item
1. Y1.1 - 12 67 41 389 Tinggi
2. Y1.2 1 20 69 30 368 Tinggi
3. Y1.3 - 11 52 57 406 Sangat
tinggi
4. Y1.4 - 4 56 60 416 Sangat
tinggi
5. Y1.5 - 1 77 42 401 Sangat
tinggi
Total Skor Variabel 1980
Rata-rata Skor variable 396 Sangat
tinggi

196
Pengaruh Bakat Potensi Kewirausahaan … (Aniek Rumijati)

Tabel 8. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda


Koefisen t hitung T signifikan
Variabel Bebas regresi
X1 : Bakat dan Potensi 0,737 5,456 0,00
X2 : Metode Pembelajaran 0,042 0,500 0,765

Konstanta 0,759
Multiple R 0,477
R square 0,228
F hitung 17,258
Durbin Watson (DW) 2,093
Tolerance 0,917
VIF 1,090

Kedua, secara partial dite- (Variance Inflation Factor) sebesar


mukan bahwa bakat dan potensi 1,090 yang berarti lebih kecil dari nilai
kewirausahaan (X1) mempunyai 10, (c) dari uji normalitas diketahui
pengaruh signifikan terhadap minat bahwa nilai residual menyebar di garis
berwirausaha (Y), sedangkan metode diagonal sehingga dapat dikatakan
pembelajaran (X2) tidak mempunyai bahwa residual menyebar dengan
pengaruh yang signifikan terhadap normal.
minat berwirausaha mahasiswa.
Ketiga, bakat dan potensi ke- Penutup
wirausahaan mempunyai pengaruh Dari hasil penelitian ditemukan
yang lebih kuat dibandingkan dengan bahwa variabel bakat dan potensi
metode pembelajaran, karena koefisien kewirausahaan mahasiswa mempunyai
regresi X1 sebesar 0,737 lebih besar pengaruh yang paling kuat
daripada koefisien regresi X2 sebesar pengaruhnya terhadap minat
0,042. berwirausaha. Oleh karena itu
Keempat, besarnya kontribusi diperlukan upaya untuk menumbuhkan
bakat dan potensi kewirausahaan dan bakat dan potensi kewirausahaan yang
metode pembelajaran terhadap minat dimiliki mahasiswa. Pendapat ini
berwirausaha sebesar 22,8 % memperkuat hasil penelitian Mujiasih
sedangkan sisanya dipengaruhi oleh (2006) bahwa self efficacy mempunyai
faktor lain yang tidak termasuk dalam korelasi positif dengan kewirausahaan.
model yang diteliti. Terakhir, Selain itu memperkuat pendapat
berdasarkan hasil uji asumsi klasik, Andrias (2005) yang menyatakan
diperoleh hasil : (a) tidak terjadi bahwa setiap orang berpotensi menjadi
autukorelasi karena nilai DW sebesar wirausaha tidak berarti akan terjadi
2,093 terletak diantara du 1,72 dan dw dengan sendirinya.
= 2,37, (b) tidak adanya Setiap orang yang akan menjadi
multikolinearitas karena nilai tolerance wirausaha harus mengenali potensi
0,917 > dari 0,1atau nilai VIF atau bakat yang dimiliki karena

197
Ekonomika-Bisnis,Vol. 01 No.02 Bulan Juni Tahun 2010 Hal 187 – 200

wirausaha harus memiliki ciri-ciri DAFTAR PUSTAKA


tertentu, yang oleh Schermerhorn
didiskripsikan sebagai perilaku yang Andrias, H. 2005. Inovasi
dinamik, kreatif, berani menghadapi Kewirausahaan: Mengukur
resiko dan inovatif. Oleh karena itu “Bakat” Kewirausahaan Anda.
perlu upaya untuk meningkatkan Sekolah Penulis Pembelajar.
pengembangan karakter, melalui Jakarta.
pengembangan leadership, team work,
problem solving dan decision making. Basuki, R. 2003. Korelasi antara
Metode pembelajaran tidak Motivasi, Knowledge of
mempunyai pengaruh yang signifikan. Entrepreneur dan Independensi
Meskipun secara diskriptif hasil dan The Entrepreneur:
menunjukkan metode pembelajaran Performance pada Kawasan
yang digunakan dalam kategori baik, Industri Kecil. Majalah
tetapi responden juga seringkali Manajemen Usahawan
menjawab jarang, bahkan tidak pernah Indonesia, Edisi No. 10 Th.
pada instrumen yang ditanyakan. Hal XXXVI Oktober 2007. hal 17 –
ini menunjukkan bahwa metode 32.
pembelajaran perlu diadakan Benedicta. 2003. Kewirausahaan Dari
reorientasi pembelajaran kembali, Sudut Pandang Psikologi
mengingat mata kuliah kewirausahaan Kepribadian. Penerbit
yang selama ini masih jarang Grasindo, PT Gramedia
menggunakan praktik langsung dan Widiasarana Indonesia. Jakarta
pengamatan bisnis praktis, sehingga
disarankan untuk ditingkatkan, seperti Gujarati, D. 1993. Ekonometri Dasar,
yang disarankan Sukardi (2008) bahwa Terjemahan. Penerbit Erlangga.
sebaiknya mata kuliah kewirausahaan Jakarta.
terdiri dari 35 % teori dan 65 %
praktik. Kompas. 2008. Kewirausahaan di
Dengan kesimpulan hasil Galakkan di PTN – PTS. Edisi
penelitian ini, mengingat bahwa 11 Nopember.
kontribusi variabel bakat dan potensi,
Kompas. 2009. Beberapa Pilihan
dan metode pembelajaran hanya
Menempa Ilmu Wirausaha. 19
sebesar 22, 8%, maka bagi peneliti lain
Mei 2009
disarankan untuk memasukkan
variabel lainnya. Misalnya, pekerjaan Kristiansen, S. dan N. Indriati. 2004.
orang tua, pengalaman , usia dan Entrepreneurial Intention
variabel lainnya sehingga hasil yang Among Indonesian.
diperoleh lebih baik daripada
penelitian ini. Pranowo,B. 2006. Jurnal
Pembelajaran Yang
Menumbuhkan Sikap
Wirausahawan. Ekonomi
Pembangunan FE – UM, Edisi
4 Januari 2006. http:// www.

198
Pengaruh Bakat Potensi Kewirausahaan … (Aniek Rumijati)

Ekofeum.google.com. Diakses Zimmerer, W. T. dan N. M.


tanggal 15 November 2008 Scarborough. 1996.
Entrepreneurship and The New
Singarimbun, M. 1995. Metode Venture Formation. Prentice
Penelitian Survey. Cetakan Hall International Inc. New
Kedua. Penerbit PT Pustaka Jersey.
LP3ES. Jakarta.
Steinhoff, D. dan J. F. Burgrss. 1993.
Small Business Manaagement
Fundamentals. Sixth Edition.
McGraw-Hill, Inc. New York.
Sugiyono, 1994, Metode Penelitian
Administrasi. Penerbit CV
Alfabeta. Bandung
Sukardi. 2008. Pendidikan dan
Pemberdayaan
Entreprenurship Mahasiswa.
Makalah dipresentasikan pada
Seminar Kewirausahaan
Muhammadiyah yang
diselenggarakan oleh Lembaga
Kebudayaan PP
Muhammadiyah. 27 Desember
2008 di Mataram.
Suryana. 2001. Kewirausahaan.
Penerbit Salemba Empat.
Jakarta.
Umar, H. 2000. Riset Sumber Daya
Manusia. PT Gramedia Pustaka
Utama : Jakarta.
Widyo, W. 2005. Perkembangan
Pembelajaran Berwawasan
Entrepreneurship.
Yohnson. 2003. Peranan Universitas
Dalam Memotivasi Sarjana
Menjadi Young Entrepreneurs.
Jurnal Manajemen dan
Kewirausahaan (Seri Penelitian
Kewirausahaan). http:// www.
dewey.petra.ac.id/jiunkpe_dg_3
227.html

199
Ekonomika-Bisnis,Vol. 01 No.02 Bulan Juni Tahun 2010 Hal 187 – 200

200

Anda mungkin juga menyukai