Anda di halaman 1dari 7

PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS AYAM BROILER TERHADAP SISTEM KANDANG

TERBUKA (Open House) DAN KANDANG TERTUTUP (Closed House) DI UD SUMBER


MAKMUR KECAMATAN SUMBERREJO KABUPATEN BOJONEGORO

Eka Dwi Susanti1, Ir. Mufid Dahlan, MM2, Drh. Dyah Wahyuning A. S.Pt3
1
Mahasiswa Fakultas Peternakan
2
Dosen Pembimbing Utama
3
Dosen Pembimbing Pendamping
Program Studi Peternakan
Fakultas Peternakan, Universitas Islam Lamongan (UNISLA)

RINGKASAN
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 20 Mei sampai 25 Juni tahun 2016 dilakukan penelitian
di Kandang Terbuka (Open House) dan Kandang Tertutup (Closed House) di UD. Sumber Makmur
Kecamatan Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
perbandingan produktivitas sistem Kandang Open House dan Kandang Closed House ternak ayam
broiler di UD. Sumber Makmur Kecamatan Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro. Teknik penelitian
yang digunakan adalah jenis penelitian pengamatan secara langsung ke lapangan (Observasi).
Pengambilan sampel dengan cara simple random sampling (sampling acak sederhana). Pengambilan
sampel dengan simple random sampling dimana sampel dipilih secara acak dari jumlah yang
ditentukan, untuk penelitian ini menggunakan 2 kandang penelitian yaitu, lokasi tersebut yakni 1
Kandang Open House dan 1 Kandang Closed House yang berada di UD. Sumber Makmur Kecamatan
Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pertumbuhan Berat Badan
untuk Kandang Open House adalah 1.725 gr/ekor dan untuk Kandang Closed House 1.962 gr/ekor
dari pertumbuhan berat badan kedua Kandang tersebut adalah kandang Closed House, tingkat
mortalitas/kematian dari kandang Open House sebesar 5%, kandang Closed House sebesar 4% dari
populasi 100 ekor ayam broiler dan untuk FCR kandang Open House adalah 1,78 untuk FCR kandang
Closed House adalah 1,80 untuk menetukan FCR memenuhi standart bila FCR semakin kecil maka
FCR semakin Baik. Untuk IP (Indeks Performa) untuk Kandang Open House adalah 263,05% dan
kandang Closed House adalah 289,66% dari jumlah Ip antara dua kandang tersebut tidak mencapai
standart, dan untuk standart Ip adalah diatas 300%. Dari kesimpulan menunjukkan bahwa untuk
pertumbuhan berat badan antara kandang Open dan Closed House adalah kandang Closed House.
Kematian 4% untuk kandang CloseD House dan 5% untuk kandang Open House. FCR kandang
Closed House lebih besar dari pada kandang Open House.
PENDAHULUAN Dalam pemeliharaan broiler banyak
Ayam broiler adalah istilah untuk faktor lingkungan yang memengaruhi salah
menyebutkan strain ayam hasil budidaya satunya kandang. Kandang merupakan tempat
teknologi yang memiliki karakteristik ayam tinggal dan beraktivitas sehingga
ekonomis dengan ciri khas pertumbuhan cepat kandang yang nyaman sangat berpengaruh
sebagai penghasil daging, konversi pakan irit, terhadap pencapaian produktivitas yang baik.
siap dipotong pada usia relatif muda, serta Ayam merupakan ternak yang bersifat
menghasilkan kualitas daging berserat lunak homeotermis, artinya ayam akan selalu
(Murtidjo, 1987). Ditambahkan oleh Rasyaf, berusaha menjaga suhu tubuhnya tetap
(1992) bahwa ayam broiler merupakan ayam konstan, tidak mengikuti suhu lingkungan.
pedaging yang mengalami pertumbuhan pesat Cara yang dipakai oleh ayam untuk
pada umur 1-5 minggu dengan berat 1.3-1.6 mengurangi panas tubuh yaitu dengan radiasi,
kg, walaupun laju pertumbuhannya belum konduksi, konveksi dan evaporasi (North dan
maksimum karena ayam broiler dengan berat ≤ Bell, 1990).
1.3 kg mengalami kesulitan dalam Kandang merupakan salah satu bagian
pemasarannya. Menurut Tarmudji, (2004) dari manajemen ternak unggas yang sangat
keunggulan karakteristik ayam broiler penting untuk diperhatikan. Bagi peternak
menandakan bahwa ayam broiler merupakan dengan sistem intensif, kandang merupakan
strain unggul yang berasal dari daerah salah satu penentu keberhasilan beternak.
subtropis dan produktivitasnya tidak dapat Fungsi utama dari pembuatan kandang adalah
disamakan bila dipelihara di daerah tropis. memberikan kenyamanan dan melindungi
ternak dari panasnya sinar matahari pada siang Kandang yang sangat dipengaruhi oleh kondisi
hari, hujan, angin, udara dingin dan untuk lingkungan dari luar seperti panas kelembapan
mencegah gangguan seperti predator. Selain udara dan angin, terutama diIndonesia dengan
itu, kandang juga berfungsi untuk iklim yang tropis yang terkadang perubahan
memudahkan tata laksana yang meliputi cuacanya sangat ekstrim. Didaerah dataran
pemeliharaan dalam pemberian pakan dan rendah suhu sangat tinggi dan angin cukup
minum, pengawasan terhadap ayam yang sehat kencang. Sementara itu didataran tinggi suhu
dan ayam yang sakit, (Rasyaf, 2011). sangat dingin disertai dengan kelembapan
Pada umumnya ada dua sistem tinggi, (Tamalludin, 2012).
perkandangan yaitu sistem kandang tertutup Menurut Ulfah dan Joko, (2011)
(closed house) dimana iklim mikro dalam menyatakan bahwa produktivitas ayam broiler
kandang dapat diatur sesuai kebutuhan, tipe menunjang secara optimal, yang perlu
kandang lainnya adalah kandang terbuka (open diperhatikan dalam memilih sistem kandang
house) dimana unsur mikro dalam kandang ayam broiler diantaranya desain, dan peralatan
tergantung pada kondisi alam di sekitar yang sesuai. Namun, pertimbang utamanya
lingkungan kandang. Kandang yang digunakan dilihat dari faktor biaya. Selanjutnya diikuti
di Indonesia khususnya di peternakan ayam dengan kemudahan dalam mendapatkan bahan
skala kecil adalah sistem kandang terbuka. dan peralatan serta ketahanan bahan dan
Dalam sistem kandang terbuka ada dua tipe peralatan. Oleh, karena kandang harus tahan
kandang yang digunakan yaitu kandang postal lama dengan menyediakan lingkungan yang
dan kandang panggung. Pada kandang postal nyaman bagi ayam broiler. Serta dapat
lantai kandang dapat berupa tanah atau tembok dikontrol dengan mudah.
yang dilapisi 2 dengan litter baik sekam, atau Di Kabupaten Bojonegoro populasi
bahan lain yang bisa digunakan. Pada kandang ternak ayam Broiler yang tertinggi di
panggung lantai kandang berupa slatt yang Kecamatan Sumberrejo dengan jumlah
terbuat dari bilah bambu atau kayu sehingga populasi ternak ayam broiler 183,000 dan yang
lantai kandang terdapat celah yang terendah di Kecamatan Margomulyo dan
memungkinkan dilakukannya pembuangan Ngasem dengan jumlah populasi ternak ayam
litter (Tammaludin, 2012). broiler 4,000 (Dinas Peternakan Kabupaten
Pemeliharaan broiler pada umumnya Bojonegoro, 2015), dan Di Kecamatan
menggunakan kandang alas litter, termasuk Sumberrejo populasi ternak ayam broiler yang
pada kandang tipe closed house. Kelebihan tertinggi di Desa Sambongrejo, Wotan,
lain dari kandang tipe Closed House adalah Karangdowo dengan jumlah populasi ternak
kapasitas atau populasi jauh lebih banyak, ayam broiler 30,000 dan yang terendah di
ayam lebih terjaga dari gangguan luar baik Desa Mejuwet dengan jumlah populasi ternak
fisik, cuaca, maupun serangan penyakit, ayam broiler 8,000 (Dinas Peternakan
terhindar dari polusi, keseragaman ayam lebih Kabupaten Bojonegoro, 2015). Menurut data
bagus, dan pakan lebih efisien. Kandang tipe diatas peternakan di Kecamatan Sumberrejo
ini juga memberikan kemudahan karena Kabupaten Bojonegoro, untuk itu penulis
kondisi angin akan lebih terkontrol melakukan penelitian dengan judul
dibandingkan dengan kandang tipe terbuka, Perbandingan Produktivitas Sistem Kandang
dan kelemahan dari kandang Closed House Open House dan Closed House ternak Ayam
adalah membutuhkan investasi dan beban Broiler di UD. Sumber Makmur Kecamatan
operasional yang cukup tinggi untuk Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro.
membangunnya. Selain itu kandang Closed
House harus disertai dengan infrastruktur dan MATERI DAN METODE
penguasaan teknologi yang baik. Kelebihan Materi dalam penelitian ini adalah
dari Kandang Open House adalah biaya Kandang ayam broiler dengan sistem kandang
operasional yang cukup murah untuk terbuka (Open House) dan sistem kandang
membangun kandang terbuka, dan untuk terbuka (Closed House). Dengan populasi
memaksimalkan fungsi ventiliasi karena 25.000 ekor tiap satu kali masa panen, dengan
intensitas angin relatif tinggi dan juga untuk menggunakan kandang Closed House, dan
memaksimalkan cahaya matahari yang juga untuk kandang Open House dengan populasi
mmaksimalkan intensitas yang tinggi. dan 29.000 ekor tiap kali masa panen ternak Ayam
Kelemahan kandang Open House adalah
Broiler di UD. Sumber Makmur Kec. 1. Pertambahan Bobot Badan (PBB
Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro. mingguan)
Pertumbuhan Berat Badan dengan rumus
METODE PENELITIAN adalah sebagai berikut:
Metode penelitian yang digunakan PBB (g) = BBt (g) – BBt-1 (g)
adalah jenis metode pengamatan secara
langsung (Observasi). Seperti yang Keterangan :
disampaikan oleh Arikunto (2006) bahwa, PBB = Pertambahan berat badan
observasi adalah teknik pengamatan data yang BBt = Berat badan akhir minggu
dilakukan dengan pengamatan secara langsung (berat akhir)
ke lapangan. Data yang digunakan dalam BBt-1 = Berat badan minggu
penelitian adalah data primer dan sekunder. sebelumnya (berat awal)
Menurut Arikunto (2006) Data primer t = Waktu pengukuran ( satu
adalah data yang diperoleh atau pengamatan minggu )
langsung di lapangan oleh orang yang 2. Mortalitas/Kematian
melakukan penelitian. Data primer didapat dari Mortalitas merupakan tingkat kematian dalam
sumber informan yaitu individu yang pemeliharaan selama satu kali produksi yang
dilakukan oleh peneliti misalnya hasil biasanya dihitung dalam presentase.
observasi/pengamatan langsung lapangan. Mortalitas =
Sedangkan data sekunder adalah data yang
diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang
melakukan penelitian dari sumber-sumber Sumber: (Santoso dan Sudaryani. 2009)
yang telah ada. Data yang digunakan untuk 3. Feed Convertion Ratio (FCR)
mendukung informasi primer yang telah Perbandingan antara pakan yang dihabiskan
diperoleh yaitu bahan pustaka, literature, dengan produksi bobot akhir. Rumus :
penelitian terdahulu, buku, dan lain FCR =
sebagainya. Sumber : (Tamalludin. 2012)
4. Indeks Performa (IP)
VARIABEL YANG DIAMATI Nilai Indeks Performa dapat diperoleh dengan
Variabel ayam broiler yang diamati cara sebagai berikut :
dalam penelitian ini adalah Perbandingan Indeks Performa
produktivitas sistem kandang terbuka (Open
House) dan kandang tertutup (Closed House) =
yang meliputi Pertambahan Bobot Badan,
Konsumsi Pakan/ Feed Convertion Ratio HASIL DAN PEMBAHASAN
(FCR), Mortalitas/Kematian, Indeks Performa 1. Pertumbuhan Berat Badan Mingguan
(IP). (PBB)
ANALISIS DATA
1. Analisis Statistik Dalam pemeliharaan ayam broiler
Analisis statistik adalah analisis yang pertumbuhan berat badan mingguan setiap
digunakan untuk membahas data kuantitatif. ayam perlu diperhatikan. Hal ini dikarenakan
Pengujian dengan hipotesis ini dilakukan agar produksi ayam saat memanen dapat stabil
teknik statistik parametik. Menurut Sugiyono dan baik. Menurut Sudaryani (1997) untuk
(2003) Statistik parametik digunakan untuk mendapatkan produksi yang baik perlu
menguji parameter populasi melalui statistik, diadakan kontrol dengan penimbangan setiap
pengertian statistik disini adalah data yang minggunya. Apabila berat ayam belum
diperoleh dari sampel, karena teknik ini sesuai memenuhi standar, maka jumlah pakan dapat
dengan data kuantitatif (Sugiyono, 2003). ditambah dengan prosentase kekurangan berat
Analisis ini digunakan untuk mengetahui badan standar. Akan tetapi bila bobot badan
Perbandingan Produktivitas sistem kandang sudah memenuhi standar, maka jumlah pakan
Open House dan kandang Closed House ayam yang diberikan tetap sama dengan jumlah
broiler data yang didapat dari hasil pakan yang diberikan sebelumnya.
pengamatan, dilanjutkan mengetahui Tabel 4. Pertumbuhan Berat Badan
perbandingan dengan Uji T (Sutrisno, 2002). Min Open Closed
2. Analisis Pengambilan Data ggu House/gr/ekor House/gr/ekor
I 145 166 Dari Tabel diatas bahwa menunjukkan
II 408 441 untuk uji T hitung < T tabel sehingga untuk
III 774 880 perbandingan berat badan ayam broiler dengan
IV 1.222 1.423 sistem kandang terbuka tidak berbeda nyata
V 1.725 1.962 dengan sistem kandang tertutup.
Rat 2 Mortalitas/Kematian
a-rata 265,9 298,0 Mortalitas atau angka kematian yaitu
Sumber : Data Diolah angka yang menunjukkan jumlah ayam yang
Dari Tabel 4 dapat dilihat bobot badan mati selama pemeliharaan. Mortalitas
ayam pada Kandang Closed House memiliki merupakan faktor yang penting dan harus
perbedaan bobot badan ayam dibanding pada diperhatikan dalam suatu usaha pengembangan
Kandang Open House data diatas peternakan ayam. Menurut Bell dan Weaver
menunjukkan bahwa untuk bobot badan (2002), tingkat kematian ayam banyak terjadi
Kandang Open House adalah 1.725 gr/ekor pada minggu-minggu pertama pemeliharaan
dan untuk Kandang Closed House adalah dan sangat ditentukan oleh kondisi anak ayam
1.962 gr/ekor dari kedua kandang tersebut pada saat pemeliharaan ayam. Tingkat
mempunyai selisih sebesar 237 gr, dan bobot mortalitas dipengaruhi oleh beberapa faktor
badan diatas sudah memenuhi bobot Badan diantaranya bobot badan, iklim, keberhasilan
standart adalah 1,854 gr, (PT. Charoen lingkungan, sanitasi peralatan kandang, dan
Pokphand, 2006). penyakit.
Dari data diatas menunjukkan bahwa Tabel 6.Tingkat Kematian/mortalitas
pertumbuhan berat badan pada ayam broiler ayam broiler
yang tertinggi adalah Kandang Closed House Kandang Kandang
dibandingkan Kandang Open House, karena Terbuka Tertutup
untuk Kandang Closed House ternak ayam J
M J
lebih terjaga dari gangguan luar baik fisik, umlah P P
inggu umlah
cuaca, maupun serangan penyakit, terhindar K rosenta rosenta
Kemat
dari polusi, keseragaman ayam lebih bagus, ematia se (%) se (%)
ian
dan pakan lebih efisien, dan untuk Kandang n
Open House sangat dipengaruhi oleh kondisi I 3 3 2 2
lingkungan dari luar seperti panas kelembapan I
1 1 1 1
udara dan angin, dan pertambahan bobot I
badan ayam dipengaruhi oleh konsumsi pakan, I
1 1 0 -
jika konsumsi pakan baik, maka pertumbuhan II
juga akan baik. Hal ini sesuai dengan pendapat I
0 - 1 1
Abidin (2003) menyatakan bahwa faktor V
pertumbuhan berat badan adalah konsumsi V 0 - 0 -
pakan. Pendapat ini juga didukung oleh T
5 5 4 4
Ichwan (2003) yang menyatakan bahwa secara otal
umum penambahan bobot badan akan R
dipengaruhi oleh jumlah konsumsi pakan yang ata- 1 0 1
dimakan dan kandungan nutrisi yang terdapat rata 1 ,66 ,8 ,33
didalam pakan tersebut. Didapatkan uji T dari Sumber : Data Diolah
perbandingan pertumbuhan berat badan. Dari Tabel 6 untuk kematian/mortalitas
Tabel. 5 Uji T tabel dari Sampel 100 ayam broiler dari kandang Open House untuk
ekor ayam broiler: kematian/mortalitas dari 100 ekor ayam broiler
T tabel untuk kematian sebesar 5 ekor ayam dan
T 5% 1% presentase kematian ayam broiler 5% selama 1
hitung periode. Dan untuk kematian/mortalitas
0,0 1.66 2.36 Kandang Closed House dari 100 ekor ayam
24 023 422 broiler mortalitasnya 4 ekor ayam dan untuk
Sumber : Data Primer Yang Diolah presentase kematian ayam 4% selama satu
(2016) periode, jadi tingkat kematian untuk Kandang
Open House lebih banyak dari pada Kandang
Closed House. Hal ini juga sesuai dengan Convertion Ratio) untuk kandang terbuka dan
Menurut North dan bell (1990), tingkat tertutup pada ayam broiler semakin hari
kematian sebesar 4-5% tidak terlalu bertambahnya umur, maka konversi pakannya
mempengaruhi biaya produksi, tetapi untuk akan meningkat. Jadi konversi pakan untuk
kematian sebesar 20-30% berpengaruh besar kandang terbuka pada minggu keenam adalah
terhadap biaya produksi. Selanjutnya salah 1,78 dan untuk kandang tertutup pada minggu
satu untuk menekan angka kematian adalah keenam 1,80. Konversi pakan antara kedua
dengan memilih bibit ayam yang bermutu kandang tersebut bisa disimpulkan dari
baik. standart Konversi Pakan/FCR untuk Bobot
3 Konversi Pakan/ Feed Convertion Ratio Badan kandang terbuka adalah 1,725 gr
(FCR) dengan standart FCR 1,62, kemudian bobot
Konversi pakan (FCR) merupakan badan untuk kandang tertutup adalah 1,962 gr
ukuran membandingkan antara jumlah pakan dengan standart FCR 1,78, dapat dihitung
yang dihabiskan dengan produksi daging dengan cara sebagai berikut:
dalam satu satuan waktu yang sama. Konversi FCR = FCR Standart - FCR Aktual,
pakan banyak yang digunakan oleh peternak =1,62 – 1, 78 = -0,16 (Untuk Kandang
guna mengukur kemampuan ternak dalam Open House)
memanfaatkan pakan menjadi produk baik = 1,78 – 1,80 = -0,02 (Untuk Kandang
yaitu daging. Konversi pakan pada ayam Closed House)
broiler adalah banyaknya pakan yang Dari hitungan diatas maka bisa
dihabiskan oleh ayam dalam waktu tertentu dinyatakan bahwa jika FCR kecil, maka FCR
untuk memproduksi daging. (Sarwono, 1991). semakin baik. Hal ini sesuai dengan pendapat
Tabel 7. Rata-rata Konsumsi, Wawan, (2010). Sehingga semakin kecil angka
Komulatif, BB dan FCR Kandang Open House konversi pakan menunjukkan semakin baik
dan Closed House. efesiensi penggunaan pakan. Bila angka
Kandang Kandang Closed perbandingan kecil berarti kenaikan berat
Open House House badan memuaskan atau ayam maka tidak
Ko terlalu banyak untuk meningkatkan berat
m badannya. Faktor yang mempengaruhi besar
Mi B
ula K B kecilnya konversi pakan meliputi daya cerna
ng B/
tif F omulatif B Fternak, kualitas pakan yang dikonsumsi serta
gu Ek
/E CR /E / CR keserasian nilai nutrient yang dikandung pakan
or/ tersebut. Dari hasil tersebut menunjukkan
ko kor/gr Ekor/gr
gr bahwa tingkat konsumsi pakan ayam broiler
r/g
r untuk membuat daging 1kg maka FCR Aktual
15 lebih boros 0,16 kg pakan terhadap
14 1 1 1 1pertumbuhan berat badannya sudah cukup
4,I
5 ,06 78,8 67 ,07 efisien dan baik.
7
52 4.2.4 Indeks Performa (IP)
I 40 1 5 4 1 . Indek performa (IP) adalah suatu
9,
I 8 ,29 92,2 41 ,34 formula yang umum digunakan untuk
1
1. mengetahui performa ayam broiler. Semakin
I 77 1 1. 8 1besar nilai IP yang diperoleh, semakin
14
II 4 ,47 294,3 80 ,41 efesiensi penggunaan pakan (Fadilah, 2007).
3
1.  Indeks Performa (IP) untuk
1. Kandang Terbuka (Open House) adalah
98I 1 2. 1 1
22 sebagai Berikut :
V 0, ,62 219,6 .423 ,61
2 IP =
8
3. 1.
1 3. 1 1
07V 72
,78 541 .962 ,80 =
7 5
Sumber : Data Diolah. =
Berdasarkan Tabel 7 diatas menyatakan =
bahwa untuk Konversi Pakan/FCR (Feed
= 263,05% bagi peternak untuk meningkatkan
perbandingan produktivitas disarankan
 Indeks Performa (IP) untuk untuk menggunakan kandang Close House
Kandang Tertutup (Closed House) adalah untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
sebagai berikut:
IP = DAFTAR PUSTAKA
Abidin,Z. 2003. Meningkatkan
= Produktivitas Ayam Pedaging.
Agromedia Pustaka. Jakarta
= Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
= Penelitian. Jakarta. PT. Rineka
= 298,66 % Cipto
Fadillah. R, 2007. Sukses Berternak
Berdasarkan hasil perhitungan diatas Ayam Broiler. PT.Agromedia
maka diperoleh data produksi atau indeks Pustaka: Ciganjur.
Performa (IP) adalah untuk kandang terbuka Fitri, 2010, Statistik Untuk Penelitian.
IP 263,05% dan Untuk kandang tertutup IP
BPFE. Yogyakarta
298,66%, tetapi dari IP diatas untuk kandang
Hardjosworo P S. dan Rukmiasih M. S.
Tertutup (Closed House) lebih baik dari pada
kandang Terbuka (Closed House), meskipun 2000. Meningkatkan Produksi
keduanya dari hasil penelitian tidak bisa Daging Unggas. Yogyakarta:
mencapai diatas 300%. Hal ini sesuai dengan Penebar Swadaya
pendapat Fadilah, (2007) Semakin besar nilai Ichwan. 2003. Membuat Pakan Ayam
IP yang diperoleh lebih dari 300% semakin Ras Pedaging. PT Agromedia
bagus tingkat performa ayam dan semakin Pustaka Utama. Jakarta
efesiensi penggunaan biaya. Kamara, T. 2009. Menghitung Indeks
Performa Ayam Broiler.
KESIMPULAN DAN SARAN Universitas Padjajaran. Bandung
1. KESIMPULAN
Kartasudjana, R dan Edjeng. 2006.
Berdasarkan dari hasil pembahasan
tersebut dapat disimpulkan dipeternakan UD. Manajemen Ternak Unggas.
Sumber Makmur Kecamatan Sumberrejo Yogyakarta
Kabupaten Bojonegoro, antara lain: Martono A. P. 2004. Membuat Kandang
1. Berat Akhir yang tertinggi adalah Ayam. PT. Penebar Swadaya:
Kandang Closed House dibanding dengan Jakarta
Kandang Open House. Untuk Uji T Murtidjo, B. A. 1987. Pedoman Beternak
perbandingan berat badan ayam broiler Ayam Broiler. Penerbit Kanisius
dapat disimpulkan perbandingan Yogyakarta.
produktivitas bisa disimpulkan tidak Multi Medis Pratama. 2013.Kandang
berbeda nyata. Closed
2. Kematian/mortalitas yang tertinggi untuk
House.www.multimeditaspratama.c
kandang terbuka sebanyak 5% dan
kandang tertutup adalah 4%. om.
3. Konversi Pakan/FCR untuk kandang diakses tanggal 29 Januari 2016
tertutup lebih besar dari pada kandang Noor, Juliansyah. 2011. Metode
terbuka. Kandang tertutup FCRnya 1,80%, Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi,
Kandang tebuka FCRnya 1,78%. Dan Karya Ilmiah. Prenadamedia
4. Untuk IP Kandang Open House 263,05% Group. Jakarta.
dan untuk IP Kandang Closed House North M.O. Bell D.D. 1990. Commercial
adalah 298,66%. Chicken Production Manual. 4th
2. SARAN Edition Van Northland Reindhold
Saran yang ingin disampaikan oleh New York.
penulis berdasarkan kesimpulan tersebut
Nugroho, 2008, Kebutuhan Nutrisi
Ayam Broiler. Malang : UMM
Press
PT. Charoen Pokphan Indonesia. 2006.
Manajemen Broiler. Kiat-Kiat
Memperbaiki FCR. Technical
Service Dan Development
Department. Jakarta
Pangestika, 2011. Angka Mortalitas
Pada Ayam Broiler. Ternak ayam
broiler.blogspot.com
Rasyaf, M. 1992. Pengelolaan Peternakan
Unggas Pedaging. Kanisius.
Yogyakarta.
Rasyaf, M. 2011. Panduan Beternak
Ayam Pedaging. Penerbit Swadaya.
Jakarta
Santoso, H dan Sudaryani, T. 2009.
Pembesaran Ayam Pedaging di
Kandang Panggung Terbuka.
Penebar Swadaya: Jakarta
Sarwono, B. 1991. Beternak Ayam
Buras. Penebar Swadaya. Jakarta
Siregar. A. P. 1980. Teknik Beternak
Ayam Pedaging Di Indonesia.
Merdie Group. Jakarta
Sugiyono. 2003. Metode Penelitian
Bisnis. Pusat Bahasa Depdiknas.
Bandung
Sutrisno, H, 2002. Statistik Jilid 2.
Penerbit Andi. Yogyakarta.
Tamalludin, Ferry. 2012. Ayam Broiler 22
Hari Panen Lebih Untung. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Tamalludin, Ferry. 2014. Panduan Lengkap
Ayam Broiler. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Tarmudji. 2004. Mendeteksi munculnya
ayam kerdil. Tabloid Sinar Tani (7
Juli 2004), Jakarta.
Tim Karya Tani Mandiri. 2009. Pedoman
Budidaya Beternak Ayam Broiler.
Bandung: Nuansa Aulia
Ulfah, M dan Joko D. S. 2011. 7 Jurus
Menjadi Peternak Ayam Ras
Pedaging. Penerbit Swadaya.
Jakarta
Wawan, 2010. Pentingnya FCR Pada
Ayam Broiler. Andiwawan_tonra.
blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai