A. SKENARIO KASUS
Seorang bayi baru lahir berjenis kelamin laki-laki yang berada di Rumah Sakit lahir 4 jam
yang lalu, dengan usia kehamilan ibu saat melahirkan 36 minggu, ibu mengatakan kulit
bayinya kuning dan terlihat malas menyusu. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan kulit bayi
kuning pada lengan, kaki dan lutut, reflek sucking, rooting, dan swallowing lemah. Hasil
laboratorium didapatkan kadar bilirubin 250 μmol/L. Dokter menyarankan bayi untuk dirawat
dan menjalani fototerapi serta ibu disarankan untuk sering menyusui bayi. Dokter juga
menyarankan bayi untuk dipijat agar cepat pulih. Ibu menanyakan apakah terdapat manfaat
pijat untuk mengurangi kuning pada bayi.
B. PERTANYAAN KLINIK
P: Bayi baru lahir berjenis kelamin laki-laki usia 4 jam
I: Pemijatan/ masase
C: tidak ada
O: apakah terdapat manfaat pijat untuk mengurangi kuning pada bayi?
Pelacakan publikasi ilmiah
Artikel yang ditemukan
FULL TEXT
https://jpma.org.pk/article-details/7371?article_id=7371
Kajian Kritis
Bukti Ilmiah:
3. Apakah pengamatan / follow up pasien dilakukan dengan cukup panjang dan lengkap?
Ya, penelitian dimulai pada Januari hingga November 2014, merupakan bayi baru lahir
preterm dengan ikterik neonatorum, dengan 26 responden.
Bukti Ilmiah:
5. Apakah pasien, klinisi dan staf dibutakan terhadap terapi yang diuji?
Tidak, karena baik peneliti dan peserta (informed consent dengan orangtua responden)
mengetahui tindakan yang akan diambil, baik resiko maupun keuntungannya.
Bukti Ilmiah:
9. Apakah kita dapat menerapkan bukti tentang aspek terapi yang valid dan penting ini pada
pasien kita?
Dapat, dari penelitian dilaporkan bahwa pemijatan pada bayi baru lahir dengan ikterik
neonatorum memiliki keuntungan yaitu dapat mencegah mencegah bilirubin yang
berlebih mengalami elevasi dan mengurangi kebutuhan fototerapi maupun pertukaran
transfusi.
Bukti Ilmiah: