Anda di halaman 1dari 3

A.

Pengaruh Teori
Setiap penelitian selalu menggunakan teori. Kerlinger (1978) mengemukakan bahwa,
Teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang berfungsi untuk
melihat fenomena secara sistematik, melalui spesifikasi hubungan antar variabel, sehingga
dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena. Menurut Wiliam Wiersma
(1986) Teori adalah generalisasi atau kumpulan generalisasi yang dapat digunakan untuk
menjelaskan berbagai fenomena secara sistematik.1 Sitirahayu Haditono (1999), menyatakan
bahwa suatu teori akan memperoleh arti yang penting, bila ia lebih banyak dapat melukiskan,
menerangkan, dan meramalkan gejala yang ada. Mark 1963, dalam (Sitirahayu Haditono,
1999), membedakan adanya tiga macam teori. Ketiga teori yang dimaksud ini berhubungan
dengan data empiris. Dengan demikian dapat dibedakan antara lain :
1. Teori yang deduktif : memberi keterangan yang dimulai dari suatu perkiraan atau pikiran
spekulatif tertentu ke arah data akan diterangkan
2. Teori yang induktif : cara menerangkan adalah dari data ke arah teori. Dalam bentuk
ekstrim titik pandang yang positivistik ini dijumpai pada kaum behaviorist
3. Teori yang fungsional : di sini nampak suatu interaksi pengaruh antara data dan perkiraan
teoritis, yaitu data mempengaruhi pembentukan teori dan pembentukan teori kembali
mempengaruhi data
Berdasarkan tiga pandangan ini dapatlah disimpulkan bahwa teori dapat dipandang
sebagai berikut :
1. Teori menunjuk pada sekelompok hukum yang tersusun secara logis. Hukum-hukum ini
biasanya sifat hubungan yang deduktif. Suatu hukum menunjukkan suatu hubungan antara
variabel-variabel empiris yang bersifat ajeg dan dapat diramal sebelumnya
2. Suatu teori juga dapat merupakan suatu rangkuman tertulis mengenai suatu kelompok
hukum yang diperoleh secara empiris dalam suatu bidang tertentu. Di sini orang mulai dari
data yang diperoleh dan dari data yang diperoleh itu datang suatu konsep yang teoritis
(induktif)
3. Suatu teori juga dapat menunjuk pada suatu cara menerangkan yang menggeneralisasi. Di
sini biasanya terdapat hubungan yang fungsional antara data dan pendapat yang teoritis
Berdasarkan data di atas, secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa, suatu teori adalah
suatu konseptualisasi yang umum. Konseptualisasi atau sistem pengertian ini diperoleh
melalui, jalan yang sistematis. Suatu teori harus dapat diuji kebenarannya, bila tidak, dia
bukan suatu teori. Suatu teori dapat memandang gejala yang dihadapi dari sudut yang
berbeda-beda, misalnya dapat dengan menerangkan, tetapi dapat pula dengan menganalisa
dan menginterpretasi secara kritis (Habermas, 1968). Misalkan melukiskan suatu konflik
antar generasi yang dilakukan oleh ahli teori yang berpandangan emansipatoris akan
berlainan dengan cara melukiskan seorang ahli teori lain tidak berpandangan emansipatoris.
Jadi Teori adalah alur logika atau penalaran, yang merupakan seperangkat konsep, definisi,
dan proposisi yang disusun secara sistematis.
Secara umum, teori mempunyai tiga fungsi, yaitu untuk menjelaskan (explanation),
meramalkan (prediction), dan pengendalian (control) suatu gejala. Sebagai penjelasan berikut

1
Prof.Dr.Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D, Bandung : CV ALFABETA, 2013,
hlm 52
ini, Mengapa kalau besi kena panas memuai, dapat dijawab dengan teori yang berfungsi
menjelaskan. Kalau besi dipanaskan sampai 750 C berapa pemuaiannya, dijawab dengan
teori yang berfungsi meramalkan. Selanjutnya berapa jarak sambungan rel kereta api yang
paling sesuai dengan kondisi iklim Indonesia sehingga kereta api jalannya tidak terganggu
karena sambungan dijawab dengan teori yang berfungsi mengendalikan. Dalam bidang
Administrasi Hoy & Miskel (2001) mengemukakan definisi teori sebagai berikut, teori adalah
seperangkat konsep, asumsi, dan generalisasi yang dapat digunakan untuk mengungkapkan
dan menjelaskan perilaku dalam berbagai organisasi. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat
dikemukakan bahwa
1. Teori itu berkenan dengan konsep, asumsi dan generalisasi yang logis
2. Berfungsi untuk mengungkapkan, menjelaskan dan memprediksi perilaku yang memiliki
keteraturan
3. Sebagai stimulan dan panduan untuk mengembangkan pengetahuan.
Selanjutnya Hoy & Miskel (2001) mengemukakan bahwa komponen teori itu meliputi
konsep dan asumsi. Konsep merupakan istilah yang bersifat abstrak dan bermakna
generalisasi. Contoh konsep dalam administrasi adalah leadership (kepemimpinan),
satisfaction (kepuasan) dan informal organization (organisasi informal). Sedangkan asumsi
merupakan pernyataan diterima kebenarannya tanpa pembuktian. Berikut ini contoh asumsi
dalam bidang administrasi
1. Administrasi merupakan generalisasi tentang perilaku semua manusia dalam organisasi
2. Administrasi merupakan proses pengarahan dan pengendalian kehidupan dalam organisasi
sosial.
Setiap teori akan mengalami perkembangan, dan perkembangan itu terjadi apabila teori
sudah tidak relevan dan kurang berfungsi lagi untuk mengatasi masalah. Berikut diberikan
contoh penjelasan teori2
Mengapa KKN tidak bisa diberantas di era reformasi saat ini,ini dapat dijelaskan melalui
teori yang berfungsi menjelaskan. Setelah KKN tidak bisa diberantas, maka bagaimana
akibatnya terhadap perekonomian nasional, dijawab dengan teori yang berfungsi prediksi.
Supaya KEN tidak terjadi lagi di Indonesia apa yang perlu dilakukan, dijawab dengan teori
yang berfungsi pengendalian (fungsi kontrol).3

2
Ibid, hlm 53 - 54
3
Ibid, hlm 56
Kesimpulan
teori adalah suatu konseptualisasi yang umum. Konseptualisasi atau sistem pengertian ini
diperoleh melalui, jalan yang sistematis. Suatu teori harus dapat diuji kebenarannya, bila
tidak, dia bukan suatu teori. Suatu teori dapat memandang gejala yang dihadapi dari sudut
yang berbeda-beda, misalnya dapat dengan menerangkan, tetapi dapat pula dengan
menganalisa dan menginterpretasi secara kritis, teori mempunyai tiga fungsi, yaitu untuk
menjelaskan (explanation), meramalkan (prediction), dan pengendalian (control) suatu gejala,
menurut Hoy & Miskel (2001) definisi teori adalah seperangkat konsep, asumsi, dan
generalisasi yang dapat digunakan untuk mengungkapkan dan menjelaskan perilaku dalam
berbagai organisasi. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dikemukakan bahwa, Hoy &
Miskel (2001) mengemukakan bahwa komponen teori itu meliputi konsep dan asumsi.
Konsep merupakan istilah yang bersifat abstrak dan bermakna generalisasi. Contoh konsep
dalam administrasi adalah leadership (kepemimpinan), satisfaction (kepuasan) dan informal
organization (organisasi informal). Sedangkan asumsi merupakan pernyataan diterima
kebenarannya tanpa pembuktian.
Daftar pustaka
Dr.Sugiyono Prof..2013.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D.Bandung : CV
ALFABETA

Anda mungkin juga menyukai