NIM : 044354847
Mata Kuliah : Manajemen
TUGAS 2
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen rantai nilai, jelaskan!
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pengendalian manajemen!
3. Apa saja tipe-tipe pengendalian itu?
4. Bagaimana pengawasan yang efektif itu?
Jawab.
1. Manajemen Rantai Nilai
Raintai Nilai adalah keseluruhan urutan aktivitas kerja organisasi yang menambah nilai
pada setiap tahapannya, dari bahan baku hingga barang jadi. Rantai nilai mencakup
pemasoknya pemasok hingga pelanggannya pelanggan. Manajemen rantai nilai adalah
proses mengelola urutan aktivitas dan informasi di sepanjang rantai nilai. Kebalikan
dengan manajemen rantai pemasok yang berorientasi internal adalah berfokus efisiensi
arus bahan (sumber daya) yang masuk ke organisasi. Manajemen rantai nilai
berorientasi eksternal dan berfokus pada bahan yang masuk dan pada keluarnya produk
barang dan jasa. Sementara manajemen rantai pasokan berorientasi efisien (tujuannya
adalah mengurangi biaya dan menjadikan organisasi lebih produktif). Manajemen rantai
nilai berorientasi efektivitas dan bertujuan menciptakan nilai tertinggi bagi pelanggan.
3. Tipe-tipe pengendalian
Pada dasarnya ada tiga tipe dasar pengendalian yaitu:
1. Pengawasan pendahuluan (feedforward Control atau Steering Control)
Pengawasan ini didesain untuk mendeteksi penyimpanan dan standar tertentu dan
memungkinkan perbaikan dilakukan sebelum seluruh tahap kegiatan tertentu di
selesaikan. Perubahan-perubahan yang mungkin terjadi dan membuat realisasi
rencana terhambat akan selalu diantisipasi. Pengendalian semacam in isering juga di
sebut sebagai steering Control karena pengendalian ini dapat di umpamakan setiap
orang mengendarai mobil.
2. Pengendalian Concurrent (yes/no)
Tipe pengendalian ini di lakukan selama kegiatan masih berlangsung. Tipe ini
merupakan pengendalian dimana suatu kegiatan akan terus dilajutkan atau tidak
apabila ada persetujuan atau ada kondisi tertentu yang harus di penuhi. Sebagai
contoh apabila kuota salesman mencapai jumlah tertentu maka operasi penjualan di
daerah salesman tersebut bekerja akan dilanjutkan. Apabila penjualan minimal
tersebut tidak terpenuhi maka operasi penjualan untuk daerah tersebut dapat
dihentikan sama sekali.
3. Pengendalaian umpan balik (Pos-Action Control)
Pengendalian ini mengevaluasi hasil-hasil yang telah terjadi setelah suatu kegiatan
selesai. Penyebab-penyebab penyimpangan ditentukan kemudian penyebab-
penyebab tersebut dapat di gunakan untuk perencanaan pada masa mendatang
untuk kegiatan yang serupa. Pada Contoh target penjualan di muka, setelah akhir
tahun,realisasi penjualan diandingkan dengan target penjualan, dapat llebih, kurang,
atay sana. Penyebabnya diidentifikasi kemudian dapat dipakai untuk perencanaan
target penjualan tahun berikutnya.
Pengen dalian umpan balik di perlukan untuk tujuan lain, contoh nya untuk tujuan
penentuan bonus dan motivasi karyawan, bonus untuk salesman adalah 10 persen
dari kelebihan penjualan atas kuota yang telah di tetapkan,jika ingin menperoleh
uang tambahan maka salesman akan berusaha untuk meningkatkan penjualan
sebanyak-banyaknya.
sumber: Modul EKMA4116|9.10.9.11