Anda di halaman 1dari 9

PERAWATAN PENCERNAAN PASIEN PALIATIF

Roleplay

Disusun Oleh :

KELOMPOK 3

Nur Fitriyah 1914201044


Faisal Efendi 1914201049
Zannia Dwi Pratiwi 1914201044
Lina Hasna Fatimah 1914201053
Latifatun Alifah 1914201064
Santi Dwi Suharti 1914201066
Ufaerotul Abdiyah 1914201078

SEMESTER 5B

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

2021
EVIDENCE BASED NURSING SELF-MANAGEMENT UNTUKMENGURANGI
KONSTIPASI PADA PASIEN KANKER PAYUDARAYANG MENJALANI
KEMOTERAPI

1. Perawatan Pencernaan
Konstipasi adalah pengurangan dalam frekuensi tinja atau kesulitan dalam
buang air besar (McKay, Sherry L, Fravel, Michelle, & Scanlon, Cathy, 2012).
Konstipasi adalah adanya gangguan buang air besar yang ditandai dengan
berkurangnya frekuensi defekasi (kurang dari 3 kali dalam satu minggu), adanya
sensasi tidak puas dalam buang air besar, ada rasa sakit pada perut dan perlu proses
mengedan atau feses yang keras untuk mengeluarkannya. (Bharucha A E, 2007).
Dampak dari konstipasi meliputi perubahan fisikdengan gejala berikut :
anoreksia, inkontinensia urine, kebingungan, mual dan muntah, disfungsi kemih,
impaksi, fisura, prolaps dubur, wasir, obstruksi usus, dan sinkop dan dapat juga dapat
menyebabkan kecemasan dan isolasi sosial (Koch & Hudson, 2000 dalam Folden ,
2002).
Self-management (SM) adalah salah satu penerapan Evidence Based Nursing
(EBN) untuk mengurangi konstipasi pada pasien kanker payudara akibat kemoterapi
yang mendapatkan antiemetik 5-hydroxytryptamine (serotonin; 5HT3 yaitu
ondansentron). SM terdiri dari abdominal massage, abdominal streching, dan
pendidikan posisi buang air besar yang tepat. Tujuan dari EBN ini adalah
mengidentifikasi efektivitas self-management (SM) terhadap penurunan konstipasi
pada pasien kanker payudara. Skor konstipasi diukur menggunakan constipation
assessment scale (CAS). Dalam penerapan EBN ini didapatkan bahwa SM dapat
mengurangi konstipasi ditandai dengan penurunan skor CAS. SM dapat digunakan
sebagai salah satu terapi non farmakologi untuk mengurangi konstipasi, bersifat
mudah dilakukan, aman dan secara teknis praktis untuk mengurangi konstipasi pada
pasien kanker payudara karena tidak dibutuhkan keterampilan atau pelatihan khusus
untuk melakukannya.
A. Langkah-langkah SM (self-management) yang dilakukan adalah:
1) Pijat perut menggunakan dua atu tiga jari, diusap ke perut searah jarum jam,
dilakukan selama kira-kira 1 menit dan diulang sebanyak 10 kali;
2) Peregangan otot perut dilakukan dengan cara :
a. Wind-relieving pose : pasien meletakkan kedua tangannya pada satu lutut
dan menariknya kearah dada dengan lemah lembut kemudian menarik
kepalanya kearah lutut. Posisi ini dilakukan selama 15-30 detik, dalam
keadaan yang tenang pasien disuruh tarik nafas dalam secara perlahan-
lahan. Hal yang sama dilakukan pada lutut yang berlawanan. Posisi ini
dilakukan 10 kali perhari.
b. Knees-to-chest-pose : pasien berbaring kemudian mengangkat lutut ke
arah dada dengan meletakkan kedua tangan pada lutut. Posisi ini dilakukan
10 kali perhari.
c. Reclined Spinal Twist: pasien disuruh berbaring di tempat tidur kemudian
memutar pinggul kearah kanan atau kiri sehingga kaki dalam keadaan
menekuk hingga membentuk sudut 90°. Posisi ini dilakukan 10 kali
perhari.
3) Posisi buang air yang tepat adalah dengan semi jongkok. Outcome utama yang
diukur adalah penurunan skor konstipasi dengan SM (self-management )yang
diukur menggunakan Constipation Assessment Scale (CAS).
2. Perawatan Akhir Hayat 48 Jam
Intervensi untuk mengurangi konstipasi pada pasien kanker payudara yang
menjalani kemoterapi yang mendapatkan antiemetik 5HT3. Selain mendapatkan
terapi farmakologis, penanganan konstipasi dapat dilakukan secara non farmakologi.
Salah satu terapi nonfarmakologi yang dapat digunakan yaitu self-management (SM).
SM terdiri dariabdominal massage, abdominal streching, dan pendidikan posisi buang
air besar yang tepat (Hanai , et al., 2016). Abdominal massage telah terbukti efektif
menguragi konstipasi (Lamas, 2011). Manfaat lain dari abdominal massage dan
abdominal streching adalah mudah dipelajari, dan biayanya yang murah (Wan &Yin ,
2015).
Menurut beberapa penelitian yang RCT ditemukan bahwa abdominal massage
dan abdominal streching dapat meningkatkan peristaltik sehingga dapat meningkatkan
frekuensi buang air besar dan dapat mengurangi konstipasi kronik (Sinclair, 2011).
Abdominal massage dan abdominal streching tidak boleh dilakukan dalam keadaan
demam, menderita penyakit kulit menular, menderita penyakit infeksi menular, dan
gangguan jantung seperti radang pembuluh darah atau trombosis serta tidak boleh
juga dilakukan kepada yang mempunyai varises, luka baru, luka memar, dan tulang
sendi yang meradang atau bergeser (McClurg, 2011).
Selain itu abdominal massage dan abdominal streching tidak boleh dilakukan
pada penderita riwayat obstruksi usus ganas, riwayat penyakit radang usus, spactic
colon akibat sindrom iritasi usus besar, cedera tulang belakang yang tidak stabil,
jaringan parut, dan lesi kulit (Lindley, 2014). Pemberian pendidikan kesehatan
tentang cara buang air besar yang tepat dan benar adalah posisi jongkok. Salah satu
faktor yang berperan pada proses buang air besar adalah sudut anorektal.
Pada posisi jongkok, sudut anorektal menjadi lebih lurus sehingga akan
mempermudah dalam buang air besar. Hal ini juga mengurangi tenaga pada proses
buang air besar dan dapat mencegah serta mengatasi konstipasi. Pada beberapa
penelitian menyatakan bahwa posisi jongkok dapat mengurangi periode waktu buang
air besar dan episode ketegangan pada proses buang air besar.
SKENARIO
Suatu hari terdapat seorang laki laki bernama ny. A yang ber usia 40 tahun
beragama islam. Ny. A mengidap penyakit kanker payudara sejak 5 tahun yang lalu
dan sedang melakukan kemoterapi, pasien telah di rawat di rumah sakit selama 5 hari,
kondisi saat ini pasien sering mengeluh sulit BAB dan pasien tampak cemas
mengkhawatirkan kondisinya. Hasil pemeriksaan TD : 130 / 100 mmhg, nadi 100 x/
menit,
Peran
 Faisal effendi ( suami )
 (pasien )
 (perawat )
 (dokter)

NASKAH ROLLPLAY
Perawat : assalamualaikumwr.wb ibu. Selamat pagi
Pasien : waalaikumsalam selamat pagi sus
Perawat : perkenalkan saya perawat sitinuramelia yang bertugas di rumahsakit
ini saya dinas dari jam 8 sampai 2 siang, apakah benar ini dengan
ibu ?
Pasien : iya sus benar saya
Perawat : maaf bu saya lihat terlebih dahulu ya gelang tanganya, ibu tolong
sebutkan tanggal lahir ibu
Pasien : Iya sus, 23 januari 1980
Perawat : baik bu benar ya ,hari ini saya akan mengkaji ibu waktunya sekitar
10 menit apakah ibu bersedia , nanti di bantu sama suaminya jika
sulit untuk mengungkapkan, Apakah ibu bersedia?
Klien : bersedia sus
Perawat : gimana tidurnya semalem bu?
Klien : alhamdulillah nyenyak sus cuma kadang mual sesekali dan sulit
buang air besar sus
Perawat : sejak dari kapan kesulitannya?
Klien : sejak kemarin
Perawat : buang air besarnya jika mengejan, keluar atau tidak tinjanya?
Klien : susah sus
Perawat : terakhir buang air besar hari apa ya bu?
Klien : pas hari selasa sus
Perawat : mas ibunya diberikan buah – buahan tidak?
Istri : engga di kasih sus soalnya belum beli
Perawat : oke nanti dibeli ya buahya, ibu jangan lupa makan makanan yang
berserat ya, baik kalau begitu saya akan memberi ibu pertanyaan nanti
ibu jawab yah sesuai skor yang ibu rasakan?
Klien : Iya sus
Perawat : Disini ada formulir yang berisi pertanyaan yang akan saya tanyakan,
sesungguhnya formulir ini diisi oleh pasien, apakah ibu bisa mengisi
sendiri
Klien : Diisikan saja
Perawat : baik saya isikan sesuai jawaban ibu. Kita mulai ya bu
Klien : Iya sus
Perawat : apa yang ibu rasakan saat ini yang membuat ibu tidak nyaman
Klien : saya sulit buang air besar sus
Perawat : sudah berapa lama ibu tidak BAB ?
Klien : Sudah 3 hari yang lalu sus saya tidak BAB
Perawat : apakah kah bapak merasa cemas
Klien : iya sus saya merasa cemas
Perawat : kira kira di angka berapa ibu mengalami masalah eliminasi BAK?
Klien : aduhh berapa yaa.. 8 kali
Perawat : Di kondisi bapak saat ini,Apakah ibu mengalami stress / tertekan
dengan kondisi ibu saat ini? Kira-kira ibu sedang di angka berapa?
Klien : tujuh sepertinya
Perawat : Dikondisi ibu saat ini, Apakah ibu ada cemas dan khawatir? Kira-
kira di angka berapa ya bu?
Klien : Lima
Perawat : Saat ini apakah ibu merasa ngantuk/ tidak pernah merasa ngantuk?
Kira kira di angka berapa?
Klien : Enam
Perawat : Untuk di rumah sakit ibu berapa kali sehari makannya?
Klien : 3 kali sehari setengah porsi
Perawat : Kira-kira diangka berapa?
Klien : Enam
Perawat : Pada saat ini akibat apa yang ibu rasakan karena sulit BAB,stress
apakah ibu merasa sehat/ibu merasa tidak berdaya? Kira” diangka
berapa?
Klien : Enam
Perawat : Dari sekian pertanyaan saya tadi apakah ada masalah lain yang ibu
alami?
Klien : Tidak ada sus
Perawat : Baik ibu, untuk skor tertinggi ada di eliminasi BAK berarti masalah
utama yang ibu rasakan adalah eliminasi BAK, Apakah benar bu?
Klien : Benar sus
Perawat : Biasanya untuk mengatasi eliminasi BAK dilakukan terapi pijat
perut, Apakah ibu bersedia?
Klien : Iya sus saya bersedia
Perawat :baik ibu sebelum saya melakukan tindakan saya akan menjelaskan
prosedur terlebih dahulu agar ibu memahami ketika dilakukan terapi
tersebut
Klien :baik sus
Perawat : prosedurnya pertama saya melakukan pijat perut terlebih dahulu
dengan menggunakan dua atau tiga jari, diusap keperut searah jarum
jam, dilakukan selama kira-kira 1 menit dan diulang sebanyak 10 kali;
Lalu yang ke 2 yaituPereganganototperutdilakukandengancara :

 Pose menghilangkan angin: dengan pasien/ibu meletakkan kedua


tangannya pada satu lutut dan menariknya kearah dada dengan
lemah lembutkemudian menarik kepalanya kearah lutut. Posisi ini
dilakukan selama 15-30 detik, dalam keadaan yang tenang,
kemudian selanjutnya ibu tarik nafas dalam secara perlahan-lahan.
Hal yang sama dilakukan pada lutut yang berlawanan. Posisi ini
dilakukan 10 kali perhari.

 Pose lutut kedada :pasien berbaring kemudian mengangkat lutut


kearah dada dengan meletakkan kedua tangan pada lutut. Posisi ini
dilakukan 10 kali perhari.

 Berbaring memutar tulang pinggul :untuk ini ibu berbaring di


tempat tidur kemudian memutar pinggul kearah kanan atau kiri
sehingga kaki dalam keadaan menekuk hingga membentuk sudut
90°. Posisi ini dilakukan 10 kali perhari.
Metode yang terakhir atau ke3yaitu :
Posisi buang air yang tepat, ini dengan semi jongkok. Kemudian akan
diukur menggunakan skala penilaian konstipasi untuk mengetahui
penurunan kosntipasi.
Perawat :Bagaimana bu, apakah bisa di pahami?
Klien : bisa sus
Perawat : sebelumnya atur posisi terlebih dahulu yah bu, kira – kira seperti ini
posisinya sudah nyaman kah bu?
Klien :iya nyaman sus
Perawat :ibu apakah ibu mempunyai alergi terhadap minyak ?
Klien :tidak sus
Perawat :jika menggunakan minyak saat peminjatan apakah ibu mau ?
Klien :iyah sus boleh, tapi menggunakan minyak yang saya bawa aja yah sus
Perawat :baik boleh bu, kalau begitu kita mulai saja yah bu dengan membaca
basmalah
(bismilahirahmanirahim)
(setalah itu perawat melakukan tindakan tersebut dan setelah beberapa saat
kemudian tindakan selesai)
Perawat : bagaimana perasaan ibu setelah dilakukan terapi tersebut?
Klien : Alhamdulillah sus, perasaan saya tenang dan menunggu hasil
reaksinya saja
Perawat : Alhamdulillah jika begitu, bagus ibu tadi saya juga perhatikan ibu
menikmati terapi self managemen, terapi ini bisa dilakukan meminta
tolong kepada keluarga / pun suami ibu jika ibu merasa kesulitan
BAB.
Klien :baik sus saya akan meminta bantuan suami saya
Perawat :sebelumnya apakah ada yang ingin ibu /bapak tanyakan lagi silahkan
bertanya bapk,bu
K, S :tidak ada sus
Perawat :baiklah jika tidak ada yang di tanyakan, saya kembali keruangan saya
yah bu/mbak, jika ada apa – apa ibu bisa menekan bel yang ada di
sampingnya yah, dan untuk bapak bisa tolong sambil di pantau yah
keadaan ibunya
Suami :baik sus
Perawat : permisi ibu bapakk
K, S : iya sus, terimakasih

Anda mungkin juga menyukai