Anda di halaman 1dari 4

1

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

A. PENGANTAR IDENTITAS MATA KULIAH


Nama Dosen : H. HASAN BASRI, M.Ag.
Nama Mata kuliah : PRAKTEK IBADAH
Kode Mata Kuliah : IAT415
Jurusan / Prodi : Ushuluddin / IAT
Jenjang : Strata - 1
Semester/Kelas. : VI/A, IV/B, IV/C
Bobot sks : 2 SKS
Hari/Jam : Senin pukul , 07.00- 08.40, 08.40 – 10.20, 13.00 - 14.40
/
B. Pendahuluan
Praktek Ibadah merupakan kegiatan Co-Kurikuler yang mengikat dan menjadi salah
satu persyaratan dalam mengikuti kegiatan akademik, dan menempuh ujian sidang/munaqosyah.
Kegiatan ini berlaku umum dan diwajibkan bagi setiap mahasiswa semester V (lima) pada
Fakultas/ Jurusan/ Program Studi. Kegiatannya merupakan sub sistem dalam membentuk
integrities pribadi muslim dan pembentukan karakteristik bagi mahasiswa perguruan tinggi
Islam sebagai (pejuang) dan mujaddid (pembaharu) dakwah Islam sehingga mampu mengatasi
tantangan berbagai problematika kehidupan masa kini dengan taat beribadah sebagai
pengamalan dari ajaran agama Islam.
Praktek Ibadah selain bermakna bagian dari proses penyadaran fitri kemanusiaan
sebagai hamba Allah yang berkewajiban untuk komitmen terhadap ajaran Islam melalui ibadah
mahdah (hablun minallah), juga sebagai proses pembentukan sikap dari perilaku “uswah
hasanah” yang kredibel.
Berdasarkan pemikiran diatas, Praktek Ibadah termasuk proses pembentukan insan
kamil yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, serta sebagai terapi mentalities
keagamaan, yang pada intinya mencakup bimbingan dan nasehat. Substansinya mencakup; 1)
dasar dan tujuan, 2) dosen pembimbing, 3) peserta praktek ibadah, 4) metode praktek, 5)
sarana/media, 6) evaluasi. Keenam komponen tersebut merupakan unsur penting dan strategis
dalam mensukseskan program praktek ibadah pada perguruan tinggi agama Islam..
C. Kompetensi Mata Kuliah
1. Mahasiswa memahami tata cara ibadah yang dilakukan sehari-sehari dalam kehidupan
masyarakat sesuai dengan syari’at Islam.
2. Mahasiswa mengamalkan ibadah sehari-hari dalam kehidupan masyarakat sesuai dengan
syari’at Islam.
3. Mahasiswa mampu menjadi imam dalam amalan ibadah sehari-hari di masyarakat.
D. Tujuan dan Status
Tujuan Praktek Ibadah adalah untuk meningkatkan kualitas mahasiswa dalam
menguasai, menghayati pengetahuan ibadah dan melaksanakannya, serta merefleksikan nya
hikmah (pesan moral dan etik) ibadah ke dalam perilaku nyata dalam pergaulan sebagai al-
bajyar (makhluk sosial) baik didalam maupun diluar kampus. Substansi nya sebagai bagian dari
perwujudan tuntutan Pendidikan Nasional.
Status Praktek Ibadah merupakan kegiatan Co-kurikuler yang melekat dan menjadi
salah satu persyaratan dalam mengikuti kegiatan akademik dan menempuh ujian munaqasyah.
E. Materi Praktek Ibadah
1. Thaharah dan hikmahnya yang meliputi: Wudlu, Tayamum, Mandi dan Istinja.
2. Membaca al-Qur’an dan menghafal surat-surat pendek
3. Shalat:
a. Shalat lima waktu berjama’ah, shalat jama’ dan qoshor
2

b. Sholat jum’at
c. Sholat jenazah
d. Shalat tarawih dan witir
e. Shalat Idhul Fitri dan Idhul Adha
f. Shalat gerhana matahari dan bulan
4. Merawat janazah dan acara pemberangkatannya
5. Acara pemakaman jenazah dan talqin
6. Istighotsah, Tahlil
7. Do’a-do’a setelah shalat dan hikmahnya.
8. Khutbah:
a. Khutbah jum’at
b. Khutbah Idhul Fitri dan Idhul Adha
c. Khutbah gerhana Matahari dan Bulan
d. Khutbah nikah
9. Manajemen Zakat Fitrah/Mal dan hikmahnya.
10. Shaum wajib dan sunah serta hikmahnya.
11. Praktek manasik haji
12. Cara Berpakaian/berbusana muslim dan muslimah
Tatap Muka Perkuliahan
1. Pengantar perkuliahan dan penjelasan umum
2. Thoharoh
3. Membaca Al-Qur`an
4. Sholat Wajib
5. Sholat Sunnah
6. Marawat Janazah
7. MID Semester
8. Istighotsah dan Tahlil
9. Do`a-do`a Setelah Sholat
10. Khutbah Gerhana Matahari/ Bulan dan Khutbah Nikah
11. Zakat Fitroh dan Mal
12. Shaum Wajib dan Sunnah
13. Haji dan Umroh
14. UAS
F. Metode Praktek Ibadah
Praktek Ibadah dilaksanakan dapat menggunakan Metode :
1. Metode Ceramah.
Metode ceramah adalah suatu metode penyajian materi kepada peserta yang
disampaikan dengan lisan dan merupakan suatu uraian lengkap. Metode ini sebaiknya
dipakai apabila :
a. Peserta Praktek berjumlah banyak
b. Waktu yang tersedia relatif singkat
c. Materi yang akan diberikan relatif banyak
2. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah suatu metode penyajian materi dengan tanya jawab
tentang apa yang akan di bahas dalam forum itu. Metode ini sebaiknya dipakai untuk
mengulang materi yang telah diberikan untuk merangsang peserta agar perhatiannya
3

tercurah pada masalah yang akan dibicarakan untuk mengarahkan proses berfikir peserta.
Sebagai ulangan.
Agar metode tanya jawab ini lebih efektif penggunaannya, hendaknya pertanyaan-
pertanyaan diajugan secara merata. Penggunaan metode ini dimaksudkan untuk membina
mahasiswa sebagai calon pemimpin agar mampu mengajukan atau mengusulkan suatu
pertanyaaan secara proporsional dan mantap, serta menjawab pertanyaan secara mantap
pula. Karena tanya jawab senantiasa terjadi di dalam masyarakat yang akan mereka pimpin.
3. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu metode penyajian bahan dengan jalan
mendiskusikannya. Metode ini sebaiknya dipakai :
a. Untuk merangsang peserta agar mampu berfikir dan menyalurkan pendapat serta ikut
menyumbangkan fikiran dalam suatu masalah
b. Untuk menimbulkan kemampuan dan kesanggupan dalam merumuskan fikirannya
secara teratur agar mudah diterima oleh orang lain.
c. Untuk membiasakan peserta agar mampu mendengar pendapat orang lain dan mau
bersikaf terbuka dan toleren.
d. Untuk mencapai keputusan atau pendapat bersama mengenai suatu masalah.
e. Waktu yang tersedia cukup.
Metode ini dimaksudkan untuk membina mahasiswa sebagai calon pemimpin agar
mampu berdiskusi dengan baik dan mampu menjadi peserta dan pemimpin diskusi secara
baik.
4. Metode Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas resitasi adalah suatu metode penyajian materi dengan jalan
memberi tugas khusus di luar jam pelajaran kepada peserta. Metode ini sebaiknya dipakai
apabila :
a. Pengajar/pelatih/pembimbing mangharapkan agar semua bahan yang telah diberikan
dapat diterima peserta secara lebih baik.
b. Untuk merangsang peserta agar lebih aktif dan rajin.
c. Untuk mengaktifkan peserta mempelajari sendiri suatu masalah.
d. Materi/bahan yang ditugaskan harus bersifat menarik, mengundang untuk didalami,
praktis dan bersifat ilmiah serta dapat diselesaikan oleh peserta.
5. Metode Demonstrasi dan Eksperimen
Metode demonstrasi adalah suatu metode penyajian materi dengan jalan memberikan
contoh atau mengarahkan peserta untuk mendemonstrasikan/ simulasi dari semua masalah
kepada peserta lainnya. Sedangakan metode penyajian materi dengan jalan melibatkan
peserta untuk bersam-sama mengadakan sesuatu. Kedua metode tersebut sebaiknya dipakai
apabila:
a. Untuk memberikan keterampilan tertentu kepada peserta
b. Untuk menghindari verbalisme.
c. Untuk memudahkan berbagai jenis penjelasan masalah.
d. Untuk membantu peserta dalam memahami dengan jelas jalannya suatu proses
penyajian bahan dengan penuh perhatian.
6. Metode Drill
Metode drill adalah metode penyajian materi dengan jalan melatih peserta terhadap
materi yang telah diberikan. Metode semacam ini sebaiknya dipakai apabila :
a. Untuk melatih ulang materi yang sudah diberikan atau yang sedang diberikan.
b. Untuk melatih keterampilan dalam berfikir secara tepat.
c. Untuk memperkuat daya tanggap peserta terhadap materi yang diberikan.
Dalam menerapkan metode ini harus diperhatikan pula :
Sebelum praktek dimulai agar kepada peserta diberikan pengertian-pngertian dasar
materi yang dipraktikan. Usahakan waktu praktek dapat disingkat sehingga tidak
4

membosankan. Praktek agar diatur sedemikian rupa sehingga menarik dan dapat
menumbuhkan motivasi untuk berfikir. Metode ini dimaksudkan untuk melatih
mahasiswaü sebagai calon pemimpin melaksanakan ide-ide yang berkaitan dengan
kepemimpinannya.
G. Waktu, Tempat dan Frekwensi Bimbingan
1. Waktu praktek Ibadah dilaksankan selama berlangsungnya, pelaksanaannya diatur tersendiri
oleh Dosen pembimbing.
2. Praktek Ibadah dapat dilaksankan di ruang kuliah, Mesjid atau tempat lain yang ditentukan
atas dasar kesepakatan antara peserta dan dosen pembimbing Praktek Ibadah.
3. Frekwensi pelaksanaan bimbingan praktek Ibadah, minimal 8 kali.
H. Evaluasi
1. Evaluasi sebagai upaya yang dilakukan oleh dosen pembimbing untuk mengetahui seberapa
jauh keefektifan mahasiswa/praktikan dalam mencapai tujuan praktek Ibadah.
2. Sasaran evaluasi adalah penilaian meliputi kwantifikasi kualitas aspek praktek dari sikap,
penguasaan pengetahuan, pelaksanaan dan refleksi pesan moral dan etik dari materi praktek
ibadah dalamperilaku nyata para praktikan.
3. Evaluasi dilakukan secara berkesinambungan selama praktek Ibadah Berlangsung.
4. Evaluasi dilakukan dengan metode observasi langsung dan tidak langsung serta analisis hasil
isian oleh dosen pembimbing selama kegiatan praktek berlangsung.
5. Penilaian:
UTS : 25%
Tugas/resitasi : 25 %
Keaktifan di kelas : 15 %
UAS : 35 %
Tugas individu :
- Tugas ini membuat karya ilmiah yang diambil dari tema perkuliahan
- Ditulis pada kertas kuarto, spasi ½
- Jumlah halaman minimal lima lembar
- Setiap mahasiswa mempresentasikan karya ilmiahnya di kelas
- Tugas individu dikumpulkan paling lambat tanggal 24 Mei 2021

I. BUKU RUJUKAN
Abdurrahman al Jaziri, Al Fiqh ‘ala al Madzahib al. Arba’ah.
Ibn al Rusyd, Bidayat al Mujtahid.
Sayyid Sabiq, Fiqih al Sunnah.
Wahbah al Zuhaili, al Fiqh al Islami wa Adillatuhu
Sulaiman Rasyid, Fiqh Islam.
Moh. Rifa’i, Tuntunan Sholat.
Hasbi ash-Shidiqy, Pedoman Sholat, Zakat dan haji.
Quraisy Syihab, Panduan Haji.
Kediri, 15 Pebruari 2021
Dosen Pengampu,

H. Hasan Basri, M.Ag.


NIP. 197211122000031001

Anda mungkin juga menyukai