Pengaruh Implementasi Metoda Pengadaan Proyek Design-Build Terhadap

Kinerja Waktu pada Proyek Konstruksi Non-Residensial

Ronald Togatorop, Manlian Ronald Adventus Simanjuntak

Program Studi Magister Teknik Sipil Konsentrasi Manajemen Konstruksi

Universitas Pel ita Harapan

ABSTRAK: Penelitian di beberapa negara maju menunjukkan bahwa proyek design-build mellJpunyai kinerj£l
terbaik dan penggunaannya berkembang pesat. Sistem delivery method ini belum banyak dipergllnakan di
Indonesia untuk proyek non-residensial dan juga tercermin dari peraturan pemerintahj yang hany£l
menyinggung sekilas sistem ini, tidak sebanding dengan pembahasan mengenai sistem tradisional.
Proyek design-build mempunyai lima metoda pengadaan kontraktor yaitu Sale Source, Qualification-Based, Best
Value, Fixed-Budget/Best-Design, dan Low Bid. Pemilihan metoda pengadaan ini akan berpengaruh terhad£lp
kinerja proyek (unit cost, cost growth, intensity, construction speed, delivery speed, schedule growth). Peneliti£ln
ini akan melihat hubungan yang signifikan diantara metoda pengadaan terhadap kinerja waktu.
Penelitian ini dilakukan di Jakarta dan sekitarnya pada proyek design-build gedung dan warehouse Wll1,~
diselesaikan pada tahun 2003-2007. Dari 63 kuesioner yang disebarkan, sebanyak 37 kuesioner diterima nal11un
yang dapat dianalisis hanya 30 kuesioner. Analisis utamanya dilakukan secara univariate, dan melalui Mood's
Median Test diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang signifikan secara statistik amam
penggunaan metoda pengadaan dengan kinerja kecepatan proyek (construction speed dan delivery speed)..
Analisis tambahan secara multivariate dengan ANOVA mendapatkan hal yang sama untuk kinerja construction
speed. Dari hasil penelitian ini, direkomendasikan kepada pemilik proyek untuk menggunakan metoda
pengadaan secara best value jika kecepatan penyelesaian proyek menjadi kriteria utama.

KATA KUNCI: design-build, metoda pengadaan, kinerja waktu, sistem project delivery, construction speed,
delivery speed

ABSTRACT: Publications had shown design-build project reached the best performance comparing with other
project delivery systems and its using increased recently. This system has not common in Indonesia as reflected
in government regulation that only mentioned a little bit about design-build comparing with traditional system.
Design-Build has five contractor procurement methods: Sale Source, Qualification-Based, Best Value, Fixed­
Budget/Best-Design, and Low Bid. Choosing of procurement method will influence project performance of cost
and time: unit cost, cost growth, intensity, construction speed, delivery speed, schedule growth. This research
will see the significance relationship between chosen procurement methods with time performance.
This research had been carried out on design-build projects, building and warehouse, in Jakarta and its
surrounding that completed in 2003-2007. There were 63 questionnaires submitted, 37 questionnaires have been
received and finally used 30 questionnaires for analysis. Mainly, analysis had been carried out with univariate
statistics, and by Mood's-Median-Test concluded that there was a significance relationship between the chosen
procurement methods with time performance (construction speed and delivery speed). Additional analysis with
multivariate statistic, ANOVA, confirmed the univariate result for construction speed. Base on the findings. it
was recommended for owner to use best value procurement method if duration becomes the main constraint.

KEYWORDS: design-build, procurement method, time performance, project delivery system, construction
speed, delivery speed

1. Pendahuluan mempunyai satu kontrak kerja dengan satu pihak

Secara umum sistem delivery method suatu proyek
dapat dibedakan atas sistem pendekatan tradisional
(design-bid-build), sistem design-build, sistem
multiple prime contracting dan construction
managemellt at risk I , Sistem design-build adalah
suatu sistem project delivery yang pada tahap
implementasinya pemilik proyek hanya
I Blake Peck, Choosing the Best Delivery Method
for Your Project, CMAdvisor, Sept/Oct 2004,
hal 18-20 mengidentifikasikan bahwa proyek design-build
lain, yaitu kontraktor design-build, yang
bertanggung jawab untuk pekerjaan jasa desain dan
jasa konstruksinya. Jasa desain dan jasa konstruksi
tersebut dapat secara keseluruhan dikerjakan oleh
kontraktor design-build tersebut atau secara
sebagian diserahkan kepada pihak lain melalui
kontrak kerja subkontraktor kepada kontraktor
design-build.
Penggunaan sistem delivery method secara design­
build meningkat pada proyek konstruksi di
Amerika Serikat maupun dunia. Penelitian oleh
Construction Industry Institute (Cll)

Jurnal Teknik Sipil, Vol. 4, No.2, Juli 2007 65