Biji untuk bisa tumbuh harus melalui beberapa proses tahapan antara lain :
a. Biji melakukan imbibisi atau penyerapan air sampai ukuran bijinya
bertambah dan menjadi lunak.
b. Pada saat air masuk ke dalam biji, enzim-enzim mulai aktif sehingga
menghasilkan berbagai reaksi kimia.
c. Kerja enzim ini antara lain mengaktifkan metabolisme di dalam biji dengan
mensintesis cadangan makanan sebagai persediaan cadangan makanan pada
saat perkecambahan berlangsung.
2. Tahap Perkecambahan
Meristem Apikal
1. Meristem Apeks Pucuk
Apeks pucuk adalah bagian yang tepat di atas primordium daun yang paling
muda yang bersifat meristematis. Bentuk apeks pucuk dari arah memanjang, pada
umumnya sedikit cembung dan dapat berubah-ubah.
Teori yang dianut hingga sekarang adalah Teori Tunica Corpus oleh
Schmidt (1924), yang menyatakan bahwa terdapat 2 daerah pada meristem apeks
pucuk yaitu :
1) Tunika pada lapisan terluar yang membelah antiklinal akan berdiferensiasi
menjadi epidermis.
2) Corpus dibawah tunica, membelah ke segala arah dan membentuk semua
jaringan selain epidermis.
Jaringan Parenkim
Merupakan jaringan yang terbentuk dari meristem dasar dan memiliki
bentuk serta fungsi yang bervariasi. Fungsi Jaringan Parenkim diantaranya terkait
erat dengan sel epidermis permukaan yang berkontribusi besar terhadap penetrasi
dan penyerapan cahaya serta mengatur pertukaran gas. Dinding permeabel
memungkinkan pengangkutan molekul kecil antara sel dan sitoplasma.
Jaringan Kolenkim
Jaringan kolenkim merupakan jaringan penguat pada organ tumbuhan
yang masih aktif dalam pertumbuhan. Struktur sel kolenkim sebagai sel yang
panjang dengan dinding sel tebal primer. Dinding sel biasanya tidak teratur dan
terdiri dari molekul selulosa dan pektin di beberapa titik, mereka menyerupai sel
parenkim yang berubah menjadi sel kolenkim. Ketika beberapa sel menumpuk,
tubuh Golgi bersama dengan retikulum endoplasma muncul bersama untuk
membentuk dinding sel primer.
Ketika dua sel berfusi, mereka membentuk dinding primer tipis yang tidak
berdiferensiasi menjadi sel collenchyma. Oleh karena itu semakin banyak sel
menumpuk dan melebur, mereka kemudian membentuk dinding sel primer
fungsional yang kuat dan tidak teratur. Sel-sel yang baru terbentuk ini akan
memanjang untuk memberikan dukungan bagi tanaman agar dapat tumbuh.
Namun, dinding primer tidak memiliki lignin, kompleks organik polimer
yang membentuk jaringan struktural yang kuat dari tanaman vaskular yang
memberikannya dukungan yang kuat, terutama pada kayu dan kulit kayu dan juga
mencegah pembusukan. Fungsi sel kolenkim, diantaranya:
Menjadi sel-sel hidup dalam jaringan tanaman, mereka memberikan
dukungan ke area tanaman yang tumbuh. Karena dinding sel kekurangan
lignin, ia tetap lentur memberikan bagian-bagian tanaman seperti batang
muda, akar muda, dan dukungan daun plastik muda (elastis).
Mereka menawarkan fleksibilitas dan kekuatan tarik untuk jaringan tanam,
memungkinkan tanaman membungkuk.
Mereka juga memungkinkan bagian tanaman tumbuh dan memanjang.
Kolenkim dapat bergabung dengan kloroplas dan melakukan proses
fotosintesis.
Jaringan Sklerenkim
Sklerenkim merupakan jaringan penguat tumbuhan yang terdiri atas sel-sel
mati. Dinding sel sklerenkim sangat kuat, tebal, dan banyak mengandung lignin.
Berdasarkan bentuknya, sklerenkim dibagi menjadi dua macam, yaitu serabut dan
sel batu (sklereid). Serabut atau serat berasal dari jaringan meristem dan
umumnya terdiri atas sel-sel panjang dan bergerombol membentuk anyaman atau
pita.
Gambar 11. Struktur jaringan sklerenkim
b. Latisifer
Sel atau sekelompok sel penghasil lateks.
Ditemukan pada sejumlah besar jenis dan marga tumbuhan.
Tipe Latisifer :
1) Latisifer sederhana (nonarticulated)
Berasal dari sel tunggal yang memanjang seiring dengan pertumbuhan
tanaman.
Kadang-kadang bercabang.
Tidak bercabang : vinca, cannabis.
Bercabang : euphorbia, nerium, Ficus, Asclepias.
2) Latisifer majemuk (articulated)
Tersusun atas satu seri sel, baik bercabang maupun tidak bercabang.
Ujung dari masing-masing sel tetap utuh, berpori atau membentuk
lubang/perforasi_anastomosis atau tidak beranastomosis tidak
beranastomosis : musa, allium.
Beranastomosis : sonchus, carica, manihot, papaver, hevea pada hevea,
latisifer umumnya terdapat pada kulit batang.
Latisifer yang paling utama terbentuk pada kulit batang paling dalam,
yang berasal dari cambium.
F. Struktur Dan Perkembangan Xilem Dan Floem
Floem
Floem berfungsi mengangkut dan mengedarkan zat-zat makanan hasil
fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Floem tersusun atas sel-sel
yang masih aktif atau hidup dan yang telah mati. Jaringan floem adalah suatu
jaringan dewasa yang kompleks. Pelaksanaan fungsi floem didukung oleh sel-
sel penyusunnya. Floem terdiri dari beberapa sel atau unsur yaitu unsur-unsur
kibral, sel pengantar, sel albumen, parenkim floem, dan serat-serat
floem. Perhatikan Gambar 2. Unsur-unsur kibral atau tapis terdiri atas dua macam,
yaitu sel-sel tapis dan komponen buluh tapis. Sel-sel penyusun buluh tapis
mempunyai dinding melintang yang berfungsi sebagai sekat-sekat. Sekat-sekat ini
mempunyai pori-pori dan berfungsi sebagai tapisan atau saringan.
Xilem
Jaringan xilem adalah jaringan dewasa yang kompleks dan tersusun dari
berbagai macam sel. Pada umumnya, sel-sel penyusun xilem telah mati
dengan dinding sel yang tebal dan mengandung lignin. Xilem berfungsi
mengangkut air dan zat-zat mineral (hara) dari akar ke daun serta sebagai jaringan
penguat. Xilem terdiri atas beberapa unsur atau sel-sel yaitu unsur trakeal (trakea
dan trakeida), serat xilem, dan parenkim xilem. Perhatikan Gambar 2.
Kambium adalah suatu lapisan pada sistem sel pada tanaman yang jaringan
tersebut membelah secara aktif juga bertanggung jawab menjadi perkembangan
sekunder suatu tanaman. Kambium bisa ditemukan di akar dan batang.
Berdasarkan sel-sel yang akan terbentuk, ada 2 jenis kambium adalah kambium
pembuluh dan kambium gabus. Perubahan hanya digunakan di tanaman
gymnospermae dan dikotil.
Bagian dari kulit merupakan kambium gabus. Toko memproduksi kain
gabus (phelem, phellem atau gabus) untuk bagian luar. Jaring gabus
mengendalikan saluran masuk dan keluar air dan mengantisipasi hal seperti
serangga dan banyak fungsi mekanis lainnya.
Di bagian dalam, kambium gabus membentuk lapisan kulit gabus pada
sejumlah spesies tanaman yang disebut pheloderm. Perubahan vaskular atau
pembuluh yaitu suatu bagian yang umumnya disebut sebagai kambium biasa.
Akar adalah bagian tubuh tumbuhan yang berada dalam tanah. Bentuk akar
sebagian besar meruncing. Terkadang, akar memiliki ujung yang berwarna
cerah. Akar berfungsi sebagai penopang dan penguat berdirinya tumbuhan. Untuk
memperoleh zat dari luar tubuh, akar tumbuhan berperan dalam proses
penyerapan air dan garam mineral dari dalam tanah. Akar berfungsi sebagai
tempat penyimpanan cadangan makanan, contohnya adalah ketela pohon dan
kentang. Selain menjulur dari dasar tunas, akar tumbuhan juga dapat keluar dari
permukaan tanah. Akar demikian bisa muncul dari batang ataupun daun. Kita
dapat menyebut akar yang tumbuh pada bagian yang tidak semestinya ini dengan
nama akar liar atau adventitious (lihat Gambar 18).
Gambar 18. Akar liar (adventitious) pada tanaman jagung
Referensi :
Purnomo, Sudjiono, T. Joko, dan S. Hadisusanto. 2009. Biologi Kelas XI untuk
SMA dan MA. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta,
p. 386.
Rochmah, S. N., Sri Widayati, M. Miah. 2009. Biologi : SMA dan MA Kelas XI.
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 346.