NIM : D500191090
1. Bilangan Reynold
Bilangan Reynolds merupakan bilangan tak berdimensi yang dapat membedakan
suatu aliran itu dinamakan laminar, transisi atau turbulen. Namanya diambil dari Osborne
Reynolds (1842–1912) yang mengusulkan namanya pada tahun 1883.
Pengelompokan aliran pada perpindahan konveksi berdasarkan dari
bilanganreynolds. Jenis aliran ada 2 yaitu aliran laminar dan aliran turbulen. Aliran laminar
dimana bilangan Reynold ≤ 2300 dan aliran turbulen jika bilangan Reynold ≥ 2300.
Perpindahan panas secara konveksi penting hal ini karena banyaknya penggunaan
perpindahan panas konveksi dalam kehindupan sehari-hari contohnya yaitu
pendinginanradiator pada mesin mobil.
𝑢∞. 𝑥
𝑅𝑒𝑥 =
𝑣
Dimana : 𝑢∞ = free-stream velocity, m/s
𝑥 = jarak dari leading edge, m
v = μ/ρ= viskositas kinematik, m2/s
2. Bilangan Prandtl
Bilangan Prandtl merupakan bilangan yang digunakan sebagai perbandingan
viskositas kinematik fluida terhadap difusivitas termal fluida. Rasio ν / α dikenal sebagai
bilangan Prandtl setelah Ludwig Prandtl, ilmuwan Jerman yang memperkenalkan konsep
teori layer-boundary.
𝑣 𝜇/𝜌 𝑐𝑝 . 𝜇
Pr = = =
𝛼 𝑘 ⁄𝜌. 𝑐𝑝 𝑘
Dimana:
Pada sistem SI : μ = viskositas, kg/ms
cp = kapasitas panas, kJ/kg 0C
k = konduktivitas panas, kW/m 0C
Untuk aliran dalam pipa, seperti halnya aliran melewati plat datar profil kecepatan
serupa dengan profil suhu untuk fluida yang mempunyai bilangan Prandtl satu.
3. Bilangan Nusselt
Bilangan Nusselt diambil dari nama Wilhelm Nusselt, yang memberikan kontribusi
signifikan pada teori perpindahan panas konveksi.
−1
3 3
1 1 𝑥0 4
𝑁𝑢𝑥 = 0,332𝑃𝑟 3 𝑅𝑒𝑥 2 [1 − ( ) ]
𝑥
4. Bilangan Grashof
Bilangan Grashof menunjukkan gaya angkat (buoyant) yang terjadi pada zat cair,
gaya angkat yang terjadi ini disebabkan oleh perbedaan berat jenis sehingga terjadi
konveksi secara alam (free convection). Angka Grashof ditafsirkan sebagai kelompok
tanpa dimensi yang mewakili rasio gaya apung terhadap kekuatan viskos dalam sistem
aliran konveksi bebas dan merupakan variabel utama yang digunakan sebagai kriteria
untuk transisi dari aliran layer laminar ke turbulent boundary flow.
𝑔𝛽(𝑇𝑤 − 𝑇∞ )𝑥 3
𝐺𝑟𝑥 =
𝑣2