Anda di halaman 1dari 2

BAB 3

PERTUMBUHAN EKONOMI, PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI, DAN KRISIS EKONOMI

Di dalam Garis Besar Haluan Negara (GBHN), dinyatakan secara eksplisit bahwa pembangunan
ekonomi merupakan salah satu bagian penting dari pembangunan nasional dengan tujuan utama untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dapat dikatakan bahwa pembangunan ekonomi lebih serius
dan terencana baik diIndonesia dimulai sejak pelaksanaan Rencana Pembangunan Lima Tahun Pertama
(Repelita I) tahun 1969, dan prosesnya berjalan mulus sejak itu hingga krisis ekonomi terjadi 1997-1998;
walaupun selama jangka waktu tersebut Indonesia mengalami beberapa goncangan eksternal, seperti
merosotnya harga minyak mentah dipasar internasional dan apresiasi nilai tukar Yen terhadap dollar AS
selama tahun 1980-an. Pada saat krisis ekonomi terjadi, pembangunan ekonomi diindonesia terhenti,
bahkan pertumbuhan produk domestic bruto (PDB) mengalami negative pada tahun 1998 (Tambunan
2006b). Tingkat kesejahteraan masyarakat, dilihat dari aspek ekonominya, diukur dengan pendapatan
nasional (PN) per kapita. Untuk dapat meningkatkan PN, pertumbuhan ekonomi diukur dengan
pertumbuhan PDB, menjadi salah satu target penting yang harus dicapai dalam pembangunan ekonomi.

A. PERTUMBUHAN EKONOMI

1. Arti Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan merupakan kondisi utama atau suatu
keharusan bagi kelangsungan pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan. Karena
kebutuhan baertambah setiap tahun yang seperti kebutuhan konsumsi dll, maka dibutuhkan
penambahan pendapatan setiap tahun. Pertumbuhan ekonomi tanpa dibarengi dengan penambahan
kesempatan kerja akan mengakibatkan ketimpangan dalam pembagian dari penambahan pendapatan
tersebut (ceteris paribus). Pemenuhan kebutuhan konsumsi dan kesempatan kerja hanya bias dicapai
dengan peningkatan output agregat (barang dan jasa) atau PDB yang terus menerus.

2. Konsep Pendapatan Nasional

Ada dua arti PN, yaitu arti sempit dan arti luas. Dalam arti sempit, PN adalah PN. Sedangkan
dalam arti luas, PN dapat merujuk ke PDB, atau merujuk ke produk nasional bruto (PNB), atau ke produk
nasional neto (PNN).

Hubungan antara PDB dan PN dijelaskan melalui beberapa persamaan berikut:

PNB = PDB + F
PNN = PNB – D
PN = PNN – TtI
Di mana : F = pendapatan neto atas factor luar negeri

D = penyusutan

Ttl = pajak tak langsung neto

PDB dapat diukur dengan tiga macam pendekatan, yaitu pendekatan produksi, pendekatan
pendapatan, dan pendekatan pengeluaran. Dua pendekatan pertama yaitu pendekatan dari sisi
penawaran agregat, sedangkan pendekatan pengeluaran adalah perhitungan PDB dari permintaan
agregat. Menurut pendekatan produksi,PDB adalah jumlah nilai output (NO) dari semua sector ekonomi
atau usaha. Berdasarkan satu digit, Biro Pusat Statistik (BPS) membagi ekonomi nasional kedalam 9
sektor, yakni pertanian, pertambangan dan penggalian, industry manufaktur, listrik, gas dan air bersih,
bangunan, prdagangan, hotel dan restoran, pengangkutan dan komunikasi, keuangan, sewa dan jasa
perusahaan, dan jasa-jasa. Jadi PDB adalah jumlah NO dari ke Sembilan sector tersebut.

3. Sumber-sumber Pertumbuhan

Pertumbuhan ekonomi bersumber dari pertumbuhan permintaan agregat(AD) dan


pertumbuhan penawaran agregat (AS). Berikut model dari sisi AD :

Y=C+I+G+X–M

C = cY + Ca

I = -ir + Ia

G = Ga

X = Xa

4. Teori-Teori Dan Model-Model Pertumbuhan

a. Teori klasik

Dasar pemikiran teori klasik adalah pembangunan ekonomi dilandasi oleh system liberal, yang
mana pertumbuhan ekonomi dipacu oleh semangat untuk mendapatkan keuntungan maksimal.

b. Teori Neo-Keynes

Model pertumbuhan yang masuk di dalam kelompok teori neo-keynes adalah dari Harrod dan
Domar mengenai keseimbangan pertumbuhan ekonomi dalam perspektif jangka panjang dengan
melihat pengaruh dari investasi, baik pada AD maupun pada perluasan kapasitas produksi AS, yang akan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

c. Teori Neo-Klasik

Pemikiran pada teori neo-klasik didasarkan pada kritik atas kelemahan-kelemahan atau
penyempurnaan terhadap pandangan/asumsi dari teori neo- klasik.

d. Teori Modern

Teori ini muncul pada tahun 1950 sebagai akibat ketidakpuasaan dua teori sebelumnya yaitu
klasik dan neo-klasik. Banyak negara didunia yang menyatakan Pertumbuhan ekonomi modern tidak
sepenuhnya hanya didorong oleh akumulasi modal dan penambahan jumlah tenaga kerja, tetapi juga
disebabkan oleh peningkatan produktivitas dari kedua factor produksi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai