Anda di halaman 1dari 6

Bab I

Pendahuluan

1.1     LATAR BELAKANG
Koperasi merupakan bentuk perusahaan organisasi dimana tujuan utamanya bukan
mencari keuntungan tetapi mencari kesejahteraan dari anggotanya. Koperasi sebagai
perkumpulan untuk kesejahtteraan bersama, melakukan usaha dan kegiatan di bidang pemenuhan
kebutuhan bersama dari para anggotanya.
1.1.1 SEJARAH KOPERASI DI DUNIA
1.1.2 INGGRIS
Gerakan Koperasi di dunia, pertama kali di mulai pada pertengahan abad ke- 18 dan awal
abad ke-19 di Inggris. Lembaga ini sering disebut dengan “KOPERASI PRAINDUSTRI”.
Penderitaan yang  dialami  oleh kaum buruh  di  berbagai  Negara  di  Eropa  pada  awal abad ke-
19 dialami pula oleh para pendiri Koperasi konsumsi  di Rochdale, Inggris,  pada  tahun 1844.
Pada  mulanya  Koperasi  Rochdale  memang  hanya  bergerak  dalam  usaha  kebutuhan
 konsumsi. Tapi kemudian  mereka  mulai  mengembangkan  sayapnya  dengan melakukan  
usahausaha  produktif.  Dengan berpegang  pada  asasasas  Rochdale,  para  pelopor  Koperasi  
Rochdale  mengembangkan  toko  kecil mereka  itu  menjadi  usaha  yang  mampu  mendirikan  
pabrik,  menyediakan  perumahan  bagi  para anggotanya,  serta  menyelenggarakan pendidikan
untuk meningkatkan pengetahuan  anggota dan pengururs Koperasi. Menyusul keberhasilan
Koperasi Rochdale, pada tahun1852 telah berdiri sekitar 100 Koperasi  Konsumsi di  Inggris.  
Sebagaimana  Koperasi  Rochdale,  Koperasi-koperasi  ini pada umumnya didirikan oleh para
konsumen.
Dalam  rangka  lebih  memperkuat  gerakan  Koperasi,  pada  tahun  1862,  Koperasi-
koperasi  konsumsmi di  Inggris  menyatukan  diri  menjadi  pusat  Koperasi  Pembelian dengan
nama The Cooperative Whole-sale Society, disingkat C. W. S. Pada tahun 1945, C. W.  S. telah
memiliki  sekkitar 200  buah pabrik  dan tempat usaha  dengan  9.000  pekerja, yang  perputaran
modalnya  mencapai  55.000.000  poundsterling. Sedangkan  pada  tahun 1950,  jumlah  anggota
Koperasi  di  seluruh  wilayah  Inggris  telah  berj umlah lebih  dari 11.000.000 orang dari sekitar
50.000.000 orang penduduk Inggris.
1.1.3   PERANCIS

Perancis  dan  perkembangan  industri  telah  menimbulkan  kemiskkinan  dan


penderitaan  bagi  rakyat Perancis.  Berkat  dorongan  pelopor-pelopor  mereka seperti Charles
Forier, Louis Blanc, serta Ferdinand Lasalle, yang menyadari perlunya perbaikan nasib  rakyat,
para  pengusaha  kecil  di  Perancis  berhasil membangun  Koperasi-koperasi yang bergerak
dibidang produksi.

Dewasa  ini  di  Perancis  terdapat  Gabungan  Koperasi  Konsumsi  Nasional  Perancis
(Federation Nationale Dess Cooperative de  Consommation), dengan jumlah Koperasi
yangtergabung  sebanyak  476 buah.  Jumlah  anggotanya  mencapai  3.460.000  orang,  dan
toko yang  dimiliki  berjumlah  9.900  buah dengan  perputaran  modal  sebesar 3.600  milyar
franc/tahun.

1.1.4 JERMAN
Sekitar  tahun  1848,  saat  Inggris  dan  Perancis  telah  mencapai  kemaj uan,
munculseorang  pelopor yang bernama  F.  W.  Raiffeisen,  walikota  di  FlammersfieldIa
menganjurkan agar kaum petani menyatukan diri dalam perkumpulan simpan-pinjam.
Setelah melalui beberapa  rintangan, akhirnya  Raiffesien dapat mendirikan Koperasi dengan
pedoman kerja sebagai berikut :

1. Anggota Koperasi wajib menyimpan sejumlah uang


2. Uang simpanan boleh dikeluarkan sebagai pinjaman dengan membayar bunga.
3. Usaha  Koperasi mula-mula dibatasi pada desa setempat  agar tercapai  kerjasama yang
erat.
4. Pengurusan  Koperasi  diselenggarakan  oleh  anggota  yang  dipilih  tanpa  mendapatkan
upah.
5. Keuntungan yang diperoleh digunakan untuk membantu kesejahteraan masyarakat

Pelopor Koperasi lainnya dari Jerman ialah seorang hakim bernama H. Schulze yang
berasal dari kota Delitzcsh. Pada tahun 1849 ia mempelopori pendirian Koperasi simpan-pinjam
yang  bergerak  di  daerah perkotaan.  Pedoman  kerja  Koperasi  simpan-pinjam Schulze adalah :

1. Uang simpanan sebagai modal kerja Koperasi dikumpulkan dari anggota


2. Wilayah kerjanya didaerah perkotaan.
3. Pengurus Koperasi dipilih dan diberi upah atas pekerjaannya.
4. Pinjaman bersifat jangka pendek.
5. Keuntungan yang diperoleh dari bunga pinjaman dibagikan kepada anggota

1.1.5 DENMARK
Jumlah  anggota  Koperasi  di  Denmark  meliputi  sekitar  30%  dari  seluruh penduduk.
Denmark. Hampir sepertiga penduduk pedesaan Denmark  yang berusia  antara 18 s/d  30 tahun
balajar di perguruan tinggi.

Dalam  perkembangannya,  tidak  hanya  hasil-hasil  pertanian  yang  didistribusikan


melalui Koperasi, melainkan meliputi pula barang-barang kebutuhan sector pertanian itu  sendiri.
Selain itu,  di  Denmark  juga berkembang Koperasi  konsumsi.  Koperasi-koperasi konsumsi ini
kebanyak didirikan oleh serikat-serikat pekerja di daerah perkotaan.

1.1.2 INDONESIA
Koperasi mempunyai peranan yang cukup besar dalam menyusun usaha bersama dari
orang-orang yang mempunyai kemampuan ekonomi terbatas. Dalam rangka usaha untuk
memajukan kedudukan rakyat yang memiliki kemampuan ekonomi terbatas tersebut, maka
Pemerintah Indonesia memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan perkumpulan-
perkumpulan Koperasi.
Sejarah lahirnya KOPERASI di INDONESIA terjadi Pada masa penjajahan di
berlakukan “ culturstelsel” yang mengakibatkan penderitaan bagi rakyat, terutama para petani
dan golongan bawah. Peristiwa tersebut menimbulkan gagasan dari seorang Patih Purwokerto:
Raden Ario Wiriaatmadja (1895) untuk membantu mengatasi kemelaratan rakyat. Kegiatannya
diawali dengan menolonag pegawai dan orang kecil dengan mendirikan : “ Hulpen Spaaren
Laudbouwcredeet”, didirikan juga : rumah-rumah gadai, lumbang desa, dan bank-bang desa.
Pada tahun 1908 lahir perkumpulan “Budi Utomo” didirikan oleh Raden Soetomo yang
dalam programnya memanfaatkan sektor perkoprasian untuk menyejahterakan rakyat miskin, di
mulai dengan koperasi industri kecil dan kerajinan. Ketetapan kongres Budi Utomo di
Yogyakarta adalah antara lain: memperbaiki dan meningkatkan kecerdasan rakyat melalui
pendidikan, serta mewujudkan dan mengembangkan gerakan berkoprasi. Telah didirikan: “ Toko
Adil “ sebagai langkah pertama pembentukan koperasi konsumsi.
Tahun 1915 lahir UU Koperasi yang pertama: “ verordening op de Cooperative
vereebiguijen” dengan Koninklijk Besluit 7 April 1912 stbl 431 yang bunyinya sama dengan UU
bagi rakyat Indonesia, anggaran dasar koperasi tersebut harus dalam Bahasa Belanda udan dibuat
di hadapan notaris.
Tahun-tahun selanjutnya diusahakan perkembangan koperasi oleh para pakar dan politi
nasional. Di zaman pendudukan jepang (1942-1945) usaha-usaha koperasi di koordinasikan /di
pusatkan dalam badan-badan koperasi tersebut”kumiai” yang befungsi sebagai pengumpul
barang-barang logistik untuk kepentingan perang. Tujuan kumiai tersebut bertentangan dengan
kepentingan ekonomi masyarakat. Fungsi koperasi hamya sebagai alat untun mendistribusikan
bahan-bahan kebutuhan pokok untuk kepentingan perang jepang, bukan untuk kepentingan
rakyat Indonesia.
Untuk Koperasi di KOBAR sendiri ada beberapa unit KOPERASI yang telah berdiri
yaitu: KUD Karya Tani, Koperasi Sumber Rejeki,dan KUD Tani Subur. Kemudian untuk
Koperasi yang telah kami lakukan PKL yaitu melakukan wawancara adalah KUD Tani Subur
yang berlokasi di Jl. Jendral Sudirman, Pangkalan Tiga, Pangkalan Lada, Kab. Kota Waringin
Barat.
Koperasi Unit Desa (KUD) Tani Subur adalah suatu Koperasi serba usaha yang
beranggotakan penduduk desa dan berlokasi didaerah pedesaan tepatnya di Desa Pangkalan Lada
SP 3. KUD ini telah dibentuk sejak tahun 1984 yang tujuan awalnya adalah mengembangkan
potensi dan keunguulan masyarakat di daerah sekitar. Jumlah anggota KUD Tani Subur sampa
saat ini adalah berjumlah 1.639 orang anggota. KUD ini terbagi dari beberapa kesatuan unit
usaha yang diantaranya yaitu unit plasma, unit agrowisata, unit simpan pinjam, unit toserba, unit
pertenakan, unit petani mandiri, unit transportasi serta unit ticketing.

PENDAPATAN MASING-MASING UNIT


No Unit Rata-rata Pendapatan per Rata-rata Pendapatan per
Bulan Tahun
1. Eks plasma Rp. 76.035.833,33 Rp. 912.430.000,00
2. Simpan pinjam Rp. 58.240.166,67 Rp. 698.882.000,00
3. Toserba Rp. 64.978.916,67 Rp. 779.747.000,00
4. Transportasi Rp. 7.957.833,33 Rp. 95.494.000,00
5. P4s Rp. 29.204.166,67 Rp. 350.450.000,00
6. Agrowisata Education Rp. 17.059.166,67 Rp. 204.710.000,00
7. Integrase Sawit Kelapa Rp. 26.454.416,71 Rp. 317.453.000,00

KUD Tani Subur memberikan Program dana CSR masing-masing sebesar Rp. 5;/kg pada
bidang:
1. Pendidikan
2. Kesehatan
3. Keagamaan
4. Kepemudaan
5. Kewilayahan
6. Bantuan Umum
7. Pemerintah Desa
Pengeluaran CSR setiap tahun:
1. Pendidikan
a. SDN 01 Pangkalan Tiga Rp. 7.200.000;
b. SDN 02 Pangkalan Tiga Rp. 7.200.000;
c. SMPN 04 Pangkalan Lada Rp. 7.200.000;
d. Paud Perintis Rp. 3.600.000.
e. Tk Perintis Rp. 3.600.000;
f. Perpustakaan Desa Rp. 2.400.000;
g. Yayasan Nida’ul Fitrah Rp. 6.000.000;
2. Kesehatan
-Posyandu dan Lansia Rp. 12.000.000;
3. Keagamaan
-Guru ngaji di 8 masjid Rp. 14.400.000;
4. Petani Mandiri (ICS) Rp. 12.000.000;
5. Kepemudaan
- Karang Taruna Rp. 12.000.000;
6. Kewilayahan
a. RW 02 Rp. 6.000.000;
b. RW 03 Rp. 6.000.000;
7. Bantuan Umum Rp. 12.000.000;
8. Masjid Desa Rp. 88.077.550;
9. Pemerintah Desa Rp. 88.077.550;

Dalam menjalankan usaha koperasi diarahkan pada usaha yang berkaitanlangsung dengan
kepentingan anggota, baik untuk menunjang usaha maupun kesejahteraannya. Melihat kebutuhan
anggota beraneka ragam, maka usaha koperasi multipurpose yaitu koperasi yang mempunyai
beberapa bidang usaha, misalnya simpan pinjam, perdagangan, produksi, konsumsi, kesehatan,
dan pendidikan. Koperasi yang termasuk dalam multipurpose adalah Koperasi Unit Desa (KUD).

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Sejarah perkembangan KUD Tani Subur?
2.      Apa landasan Koperasi Tani Subur ?
3.      Apa tujuan dari KUD Tani Subur?
4.      Peranan manajer dalam pengembangan unit usaha ?
5.      Bagaimanakah fungsi dan peranan manajer dalam KUD untuk perkembangan Desa?
6.      Bagaimana stuktur manajer didalam KUD Tani Subur?
7.      Faktor faktor  keberhasilan manajer dalam keberasilan unit usaha?

C.     TUJUAN

Berikut adalah tujuan dari makalah ini :


1.      Untuk mengetahui perkembangan KUD ;
2.      Mengetahui Landasan Teori yang ada dalam KUD ;
3.      Mengetahui cara pembentukan suatu unit usaha ;
4.      Mengetahui sturktur – strukturnya ;
5.      Cara membangun perekonomian desa .

Anda mungkin juga menyukai