Laporan Praktikum Vii
Laporan Praktikum Vii
KOMUNIKASI FARMASI
PELAYANAN INFORMASI OBAT 1
DOSEN PENGAMPU :
Apt. Sri Bintang Sahara M.K.N, M.Farm
DISUSUN OLEH :
Kelompok 10
1
PRAKTIKUM 7
PELAYANAN INFORMASI OBAT 1
1.1 Asma
Asma merupakan suatu penyakit inflamasi kronik saluran pernafasan yang
ditandai oleh adanya obstruksi saluran pernafasan yang reversibel, inflamasi jalan
nafas, dan hiperesponsif saluran nafas terhadap rangsangan dimana jalan nafas
menyempit karena edema dan tidak stabil. Gejala yang timbul berupa sesak nafas
dan mengi akibat bronkospasme, edema mukosa, dan adanya pembentukan mukus.
Asma terdapat 2 jenis yaitu asma ekstrinsik yaitu bila terjadi serangan akut karena
alergi, dan asma intrinsik yaitu terjadi bukan karena adanya dasar alergi yang jelas
(Nael, 2006).
1.2 Faktor Resiko
Secara umum faktor risiko asma dibagi kedalam dua kelompok besar,yaitu
faktor risiko yang berhubungan penyebab berkembangnya asma dan pemicu
terjadinya serangan asma. Faktor risiko asma yang berasal dari faktor pasien yaitu:
1. Genetik
Penyakit asma dapat bersifat menurun karena terdapat banyak gen yang terlibat
dalam mekanisme terjadinya penyakit ini yaitu: produksi IgE spesifik, ekspresi
hiperresponsivitas saluran nafas, pembentukan mediator inflamasi seperti
sitokin, faktor pertumbuhan, penentuan rasio respon imun limfosit Th1 dan
Th2. Hingga saat ini belum diketahui gen spesifik yang menjadi faktor alergi.
2. Obesitas
Berat badan pasien dapat meningkatkan faktor risiko terjadinya asma hingga
50% pada pria atau wanita.
3. Jenis kelamin
Jenis kelamin laki- laki merupakan faktor risiko yang terjadi pada anak- anak
terutama pada usia dibawah 14 tahun prevalensinya lebih tinggi yaitu hingga 2
kali lipat jika dibandingkan dengan perempuan, sedangkan diumur dewasa
1
banyak terjadi pada perempuan. Hal tersebut belum diketahui secara pasti,
mungkin di karenakan ukuran paru-paru pada laki laki di usia anak anak lebih
kecil dan ukuran paru-paru pada wanita lebih besar saat usia dewasa (Ikawati,
2008).
2
setelah minum obat ?
3
6. Melanjutkan inhalasi dengan pelan dan dalam
7. Menahan nafas sampai sekitar 10 detik
8. Ketika sedang menahan nafas, keluarkan inhaler dari
mulut
9. Menutup kembali inhaler (NACA, 2008).
4
- Hindari asap rokok
3. Menutup percakapan
Dokumentasi