Anda di halaman 1dari 3

OBYEK WISATA JURUG GEDHE

1
Jurug Gedhe merupakan salah satu objek wisata alam yang berada di Kabupaten
Gunungkidul yang terletak tidak jauh dari Gunung Api Purba Nglanggeran. Air terjun
setinggi 25 meter ini menawarkan pesona yang tidak kalah menariknya dengan berbagai
objek wisata lainnya yang dimiliki Gunungkidul. Objek wisata ini sangat cocok bagi
wisatawan yang gemar berpetualang dan menyukai tantangan atau lebih disebut dengan
wisata minat khusus. Air Terjun Jurug Gedhe berada didusun Gembyong Rt 12 Rw 03
kelurahan Ngoro-oro kecamatan Patuk kabupaten Gunung Kidul, atau berjarak 11 km dari
Kecamatan Patuk. Dapat ditempuh selama satu jam perjalanan dari Kota Yogyakarta. Selama
ini tujuan wisata di kawasan tersebut yang hanya dikenal masih objek wisata Gunung Purba
Nglanggeran yang terletak 2,5 km arah utara Jurug Gedhe. Akses menuju objek wisata Jurug
Gedhe masih belum terlalu baik, jalan masih didominasi oleh tanah dan batu-batu yang tidak
rata sehingga ketika hujan jalan menuju objek ini sangat licin, ditambah lagi dengan jalan
yang berkelok dan menanjak sehingga sangat tidak aman jika dilewati kendaran bermotor.
Disekeliling jalan masih sangat didominasi oleh pohon yang tinggi dan beberapa lahan yang
ditanami kebun kakao dan kebun durian.

Wisata Jurug Gedhe dikelola oleh bapak Gianto yang sekaligus sebagai Ketua
Pengelola Jurug Gedhe, bapak Gianto dibantu oleh beberapa warga untuk menjaga parkir
para pengunjung. Bapak Gianto mengatakan sebenarnya air terjun tersebut sudah ada dan
memang hanya dikenal masyarakat sekitar. Mengingat dahulu belum ada yang berinisiatif
untuk menjadikan objek wisata.

Fasilitas-fasilitas yang tersedia di objek wisata Jurug Gedhe masih sangat minim
mengingat wisata alam ini benar-benar berkonsep alam dan belum tersentuh pembangun
untuk akses jalan menuju objek wisata tersebut. Hanya terdapat dua toilet yang jaraknya agak
jauh dari objek wisata, selain toilet juga terdapat tempat parkir untuk roda dua yang tidak
terlalu luas, di samaping parkir sepeda motor terdapat satu pedagang saja yang menyediakan
makanan ringan dan minuman untuk para pengunjung. untuk kendaraan mobil sendiri belum
tersedia tempat parkir dan biasanya hanya menggunakan sisi jalan untuk tempat parkir. Akses
menuju Jurug Gedhe sendiri masih berupa tanah liat yang licin ketika hujan, terdapat
beberapa jembatan bambu di atas lahan persawahan warga yang sengaja dibangun oleh
pengelola dan masyarakat sekitar. Jembatan bambu ini juga sudah sedikit rapuh di beberapa
1
Website: http://krjogja.com/read/199099/keindahan-air-terjun-jurug-gedhe.kr diakses pada tanggal 4 April
2015
sisinya sehingga pengunjung harus berhati-hati ketika melewati jembatan bambu ini. Jalan
menuju objek yang masih sangat curam dengan kemiringan yang sangat tinggi yang hanya
menggunakan tali tambang sebagai penopang yang sekaligus sebagai pengaman satu-satunya
menuju Jurug. Ditengah perjalan hanya terdapat satu-satunya gazebo kecil untuk para
pengunjung yang ingin beristirahat. Akses menuju Jurug Gedhe hanya terdapat satu jalan saja
untuk para pengunjung sehingga bisa mengakibatkan kepadatan pada saat yang bersamaan
ketika menuju maupun keluar dari Jurug Gedhe.

Objek wisata ini belum terdapat papan larangan-larangan agar tidak membuang
sampah sembarangan. Belum terdapat informasi-informasi atau rute-rute yang memadai di
objek wisata di Jurug Gedhe. Hanya terdapat bener yang hanya menggambarkan tentang
Jurug Gedhe dan tidak ada informasi yang lengkap tentang Jurug tersebut, sehingga
mempercepat akses jalan tersebut rusak dan berlubang.

Ekonomi Masyarakat Jurug Gede

Adanya objek wisata Jurug Gede tidak berpengaruh besar terhadap perekonomian
masyarakat sekitar secara keseluruhan, karena masyarakat yang mengelola Jucug Gede hanya
beberapa warga saja. Objek wisata ini masih terbilang baru sehingga belum memiliki izin
usaha pariwisata, sehingga belum ada biaya retribusi ketika masuk ke objek wisata Jurug
Gede. Masyarakat yang mengelola objek wisata ini hanya mendapat income dari biaya parkir
dan juga dari hasil menjual makanan dan minuman bagi para pengunjung yang datang. Dalam
hal ini jelas bahwa pendapatan pada Jurug Gede juga tidak masuk ke pemerindah daerah
karena belum memiliki perizinan usaha pariwisata. Untuk biaya parkir untuk satu orang
pengunjung sebesar Rp. 3000.

DAMPAK LINGKUNGAN

Wisata Air terjun Jurug Gedhe ini belum lama dibuka sebagai tempat wisata. Pertama
kali dibuka sekitar Januari 2013. Keberadaan air terjun ini sudah ada sejak lama. Namun,
hanya penduduk lokal atau masyarakat sekitar saja yang mengetahuinya. Sebelum dibuka
sebagai obyek wisata, lokasi ini hanya digunakan untuk keperluan penduduk sehari-hari
seperti mandi maupun mencuci. Seiring berjalannya waktu, para pencinta alam sering
menggunakan lokasi ini untuk melakukan berbagai aktifitas menantang, seperti menaiki
maupun menuruni air terjun menggunakan tali, menyusuri area air terjun. Sehingga semakin
banyak yang mengetahui lokasi tersebut dan menyarankan penduduk sekitar agar
membukanya sebagai obyek wisata. Setelah menjadi objek wisata alam Jurug Gedhe
membawa dampak yang positive dan negative bagi lingkungan Jurug maupun juga bagi
warga sekitar yang ikut membantu mengelola objek wisata tersebut. Setelah dibuka menjadi
objek wisata penghasilan masyarakat bisa bertambah yang semula hanya bertani dan
berkebun, warga juga memiliki usaha sampingan yaitu menjadi tukang parkir dan menjual
makanan dan minuman bagi para pengunjung.

Dari adanya pembangunan objek wisata ini membawa dampak dan pengaruh. Belum
adanya tempat sampah di objek wisata ini sehingga banyak sampah yang berserakan di
lingkungan sekitar Gazebo dan didekat air terjun. Sampah didominasi botol minuman,
bungkus plastik makanan ringan, dan lain-lain. Maka akibat negative yang ditimbulkan tidak
adanya tempat sampah yaitu para wisatawan membuang sampah sembarangan di dekat air
terjun, juga karena tidak adanya papan larangan agar tidak membuang sampah sembarangan.
sehingga ketika musim hujan air terjun akan meluap dan sampah yang berserakanpun akan
terbawa oleh air sehingga dapat menimbulkan pencemaran pada air terjun, juga akan
berdampak pada keindahan air terjun karena dikotori oleh sampah-sampah yang dibawa oleh
para pengunjung yang datang. Karena Jurug Gedhe berkonsep pada alam dan belum tersentuh
oleh pembangunan dan juga masih terbilang baru dibuka maka dampaknya belum terlalu
signifikan terhadap lingkungan Jurug Gedhe.

SARAN

Walau mengusung konsep sebagai wisata yang berbasis pada alam, namun Jurug
Gedhe perlu lebih meningkatkan safety bagi para wisatawan yang datang seperti perlu
menambah tali tambang sebagai penopang para wisatawan saat menuruni jalanan menuju air
terjun. Menambah tempat sampah agar kebersihan lingkungan sekitar tetap terjaga. Dan perlu
adanya papan-papan larangan agar wisatawan tidak membuang sampah disekitar air terjun.

Anda mungkin juga menyukai