Anda di halaman 1dari 2

PT Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan sebuah perusahaan “Total Food Solution”

dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan produksi makanan, mulai dari
produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir. Dalam menjalankan
kegiatan operasionalnya, Indofood memperoleh manfaat dari ketangguhan model bisnis yang
terdiri dari emapat kelompok usaha strategis yakni produk konsumen bermerek, bogasari,
agribisnis, dan distribusi.

Perusahaan ini awalnya bernama PT. Panjangjaya Intikusuma, namun pada tanggal 5
Februari 1994 berganti nama menjadi PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Perusahaan ini
mengekspor bahan makanannya hingga Australia, Asia, dan Eropa.

SEGMENTASI
a. Segmentasi Geografis
Produk mi instan Indomie dinilai cocok untuk seluruh masyarakat Indonesia. Indomie
melakukan segmentasi geografis di seluruh wilayah Indonesia, dari Sabang sampai Merauke.
Indofood memiliki jaringan distribusi mi instan yang terluas di Indonesia, yang menembus
sampai hampir ke setiap sudut kepualuan. Jumlah titik stok (gudang) semakin diperbanyak
secara agresif sejak tahun 2005, sehingga mampu menyediakan penetrasi pasar yang lebih
luas melalui rantai suplai dan penghantaran. Gudang stok ditempatkan pada area-area yang
memiliki outlet retail yang banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat
melayani masing-masing area geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin.

Indomie juga tidak hanya memasarkan produknya di Indonesia saja, melainkan di banyak
negara lainnya seperti Singapura, Malaysia, Arab Saudi, Nigeria, China, Jepang, Amerika
Serikat, Kanada, Inggris, Italia, dan Perancis. Bahkan, di Nigeria, Indomie menjadi sebuah
produk mi instan yang sangat terkenal dan disukai sebagian besar masyarakat Nigeria.
Indomie dapat dibeli secara satuan per bungkus, dapat juga dibeli dengan paket per 5
bungkus dan paket 1 kardus yang berisi 30 atau 40 bungkus indomie. Harga Indomie relatif
ekonomis, di Indonesia pada tahun 2015, Indomie dihargai Rp. 1.550,- per bungkusnya atau
sekitar 10 sen dolar Amerika. Di Australia, pada tahun 2009 Indomie dijual dengan harga 25
sen per bungkusnya atau AUD 10 untuk satu kardus berisi 40 bungkus Indomie, sedangkan di
Amerika Serikat pada tahun 2009, Indomie biasa dijual dengan harga 1 dolar per 3
bungkusnya, dan dapat ditemukan di berbagai supermarket Asia seperti Lion Supermarket,
Marina Food, atau 99 Ranch Market. Produk Indomie diproduksi berdasarkan wilayah,
sehingga cita rasa Indomie disesuaikan dengan lidah konsumen di setiap daerah, seperti
contoh; Indomie rasa kari ayam yang dijual di pulau Jawa dengan Sumatera memiliki cita
rasa yang berbeda walaupun perbedaan rasanya tidak terlalu jauh.

b. Segmentasi Demografis
i. Segmentasi Berdasarkan Usia
Produk Indomie (goreng dan kuah) cocok dikonsumsi oleh usia remaja hingga dewasa. Bayi
umur 0
6 bulan dianjurkan hanya mengonsumsi ASI ekslusif, sehingga produk ini tidak cocok untuk
bayi.
Pengembangan produk Indomie tidak ditujukan untuk bayi dan balita. Produk Indomie
memliki rasa
rempah yang kuat sehingga tidak cocok untuk balita. Usia remaja 15-24 tahun merupakan
konsumen
terbanyak yang mengonsumsi produk mi instan. Menurut studi MARS, jika dilihat dari usia
konsumen, tingkat konsumsi mi instan terbesar adalah kalangan remaja berusia 15-24 tahun,
yaitu
sebesar 95,6%.
Namun demikian, baru-baru ini Indomie memproduksi sebuah produk inovasi baru yang
dikhususkan
untuk anak-anak, yaitu Indomie My Noodlez. My Noodlez merupakan mi pertama untuk
anak-anak
yang dibuat dengan bahan-bahan yang lebih aman bagi anak, yakni wortel dan rumput laut.
Produk
ini dibuat untuk anak-anak yang menyukai makan mi instan, sehingga dapat dikatakan bahwa
Indomie melakukan segmentasi demografis berdasarkan usia ke kalangan anak-anak, melalui
produk
Indomie My Noodlez.

ii. Segmentasi Berdasarkan Jenis Kelamin


Pemasaran produk Indomie tidak difokuskan untuk laki-laki maupun perempuan saja.
Indomie cocok
dikonsumsi oleh siapa saja, semua jenis kelamin, yakni laki-laki dan perempuan.

iii. Segmentasi Berdasarkan Pendapatan dan Pendidikan


Harga mi instant Indomie tergolong murah, sehingga dapat dibeli oleh siapa saja yang
mengiginkannya. Produk ini ditujukan untuk semua kalangan, mulai dari kalangan bawah
hingga
kalangan atas. Mahasiswa sangat menggemari produk Indomie.Hal ini dikarenakan produk
Indomie
mudah didapat, harganya murah, dan rasanya yang enak. Produk Indomie sangat sesuai
dengan
kebutuhan rumah tangga maupun yang belum berumah tangga (anak-anak kos).

c. Segmentasi Psikografis
Hadirnya produk mi instan Indomie tentunya disambut antusias oleh masyarakat. Produk
Indomie cocok untuk dikonsumsi oleh semua karakteristik masyarakat, terutama bagi mereka
yang memiliki gaya hidup cenderung konsumtif dan praktis.

2. TARGETING
Targeting dilakukan untuk menentukan berapa banyak segmen pasar yang akan dipilih, dan
bagaimana mengidentifikasikan segmen-segmen tersebut (Zaharuddin, 2006). Produk
Indomie varian goring dan kuah memiliki target pasar untuk semua umur kecuali bayi dan
balita. Untuk varian Produk Indomie My Noodlez, target pemasarannya adalah anak-anak.
Indomie melakukan perubahan strategi target pasar, perusahaan melakukan beberapa inovasi
produk yang memiliki karakteristk yang berbeda yaitu Indomie Goreng, Indomie Kuah,
Indomie Jumbo, Selera Nusantara, Mi Kriting, Taste of Asia, Kuliner Indonesia, My
Noodlez, Real Meat, dan yang terbaru adalah Bite Me. Perubahan ini dilakukan untuk
memenuhi keinginan konsumen akan variasi Indomie.

Anda mungkin juga menyukai