Anda di halaman 1dari 10

PERENCANAAN KELUARGA DAN PENAPISAN KLIEN

PERSYARATAN MEDIS DALAM PENGGUNAAN KB

PERSYARATAN MEDIS(MEDICAL ELIGIBILITY) DALAM PENGGUNAAN


KONTRASEPSI

Umum :

·         Pelayanan dan informasi keluarga berencana merupakan suatu intervensi kunci dalam
upaya meningkatkan kesehatan perempuan dan anak, serta merupakan hak asasi manusia

·         Telah terjadi perkembangan yang berrti dalam teknologi kontrasepsi, misalnya tansisi
dari esterogen dosis tinggi ke dosis rendah pada pil kombinasi, atau dari AKDR inert ke
AKDR yang mengeluarkan levonorgestrel. Perkembangan ini telah menghasilakn pilihan
lebih banyak tentang metode kontrasepsi yang lebih aman dan efektif. Di lain pihak masih
sangt banyak pasangan di seluruh dunia yang belum mendapatkan akses terhadap pelayanan
keluarga berencana karena berbagai faktor seperti maslaah logistik, sosial, prilaku, organisasi,
dan prosedur dalam sistem pelayanan kesehatan yang perlu diperbaiki.

·         Untuk meningkatkan akses terhadap pelayanan KB yang bermutu dilakukan berbagai


strategi, misalnya:

1.      Hak-hak klien perlu dipertimbangkan dalam perencanaan,manajemen, dan penilaian


dalam pelayan KB

2.      Meningkatkan ketersedian berbagai metode kontrasepsi sehingga klien dapat memilih


metode kontrasepsi yang paling cocok untuk mereka

3.      Melaksanakan konseling dan pelayanan KB berdasarkan kriteria dan persyaratan medis


yang terkini.

Isu tentang mutu pelayanan dan akses yang mempengaruhi pemberian kontrasepsi

·         Klien harus memperoleh informasi yang cukup sehingga dapat memilih sendiri metode
kontrasepsi yang sesuai untuk mereka. Informasi tersebut meliputi pemahaman tentang
efektivitas relatif (effectiveness) dari metode kontrasepsi, cara kerja, efek samping, manfaat
dan kerugian metode tersebut, gejala dan tanda yang perlu ditindak lanjuti di klinik atau
fasilitas kesehatan, kembalinya kesuburan dan perlindungan terhadap infeksi menular seksual

·         Untuk metode yang memerlukan prosedur bedah, insersi,atau pencabutan alat oleh
tenaga terlatihtersebut perlu dilengkapi dengan fasilitas yang cukup agar prosedur tersebut
dapat dilaksanakan sesuai dengan standar, termasukprosedur pencegahan infeksi.

·         Peralatan dan pasokan yang cukup dan sesuai dengan kebutuhan harus tersedia
·         Petugas pelayanan garus dilengkapi dengan panduan-panduan yang memungkinkan
mereka melaksanakan penapisan dan pelayanan terhadap klien sebaik-baiknya dan dapat
menghindari risiko yang tidak diinginkan

·         Petugas pelayanan harus mendapat pelatihan yang cukup dalam konseling keluarga
berencana. Konseling merupakan elemen kunci dalam mutu pelayanan, mulai dari kunjungan
awal serta ulang, dan meliputi bukan hanya tentang kontrasepsi, melainkan maslah-masalah
seksualitas dan pencegahan infeksi menular seksual termasuk HIV/AIDS.

Efektivitas

·         Dalam hubungan pilihan kontrasepsi, klien perlu diberi infomasi tentang :

1.      Efektifitas relatif (relative effektivitas) dari berbagai metode kontrasepsi yang tersedia

2.      Efek negatif kehamilan yang tidak diinginkan pada kesehatan dan risiko kesehatan
potensial pada kehamilan dengan kondisi medis tertentu.

Tabel:

Beberapa kondisi medis yang akan meningkatkan risiko jika terjadi kehamilan

1.      keadaan-keadaan dibawah ini akan meningkatkan risiko jika disertai kehamilan:

·           hipertensi (tekanan darah >160/100 mlnHg)

·           diabetes : insulin dependen : dengan nefropati/neuropati/retinopati atau penyakit


jantung vaskular lainnya atau >20 tahun telah menderita diabetes

·           penyakit jantung iskemik

·           stroke

·           penyakit jantung katup dengan hipertensi


·           karsinoma payudara

·           karsinoma endometrium atau ovarium

·           infeksi menular seksual

·           HIV/AIDS

·           Sirosis hati

·           Hepatoma

·           Penyakit trofoblas ganas

·           Penyakit sl sickle (sel bulan sabit)

·           Skistosomiasis dengan librosis hati

·           Tuberkulosis

2.      Pada keadaan-keadaan diatas perlu dipilhkan metode kontrasepsi yang lebih

Kembalinya kesuburan

·         Semua metode kontrasepsi, kecuali kontrasepsi mantap (sterilisasi), tidak


mengakibatkan terhentinya kesuburan

·         Kembalinya kesuburan berlangsung segera setelah pemakaian metode kontrasepsi


diberhentikan, kecuali DMPA dan NET-EN yang waktu rata-rata kembalinya kesuburan
adalah masing-masing 10 dan 6 bulan terhitung mulai suntikan terakhir.

·         Kontrasepsi mantap harus dianggap sebagai metode permanen

Klasifikasi persyaratan medis

1.      Keadaan atau kondisi yang mempengaruhi persyaratan medis dalam pengguanaan setiap
metode kontrasepsi yang tidak permanen dikelompokkan dalm 4 kategori :

·         1 : kondisi dimana tidak ada pembatasan apapun dalam pengguanaan metode
kontrasepsi

·         2 : pengguanaan kontrasepsi lebih besar manfaatnya dibandingkan dengan risiko yang
diperkirakan akan terjadi

·         3 : risiko yang diperkirakan lebig besar daripada manfaat pengguanaan kontrasepsi

·         4 : risiko akkan terjadi bila metode kontrasepsi tersebut digunakan

2.      Kategori 1 dan 4 cukup jelas. Kategori 2 menunjukkan bahw ametode tersebut dapat
digunakan, akan tetapi memerlukan tindak lanjut yang seksama. Kategori 3 memerlukan
penilaian klinik dan akses terhadap pelayanan klinik yang abik. Seberapa besar masalah yang
ada dan ketersediaan serta penerimaan metode alternatif perlu dipertimbangkan. Dengan
perkataan lain, pada kategori 3, metode kontrasepsi tersebut tidak di anjurkan, kecuali tidak
ada cara lain yang lebig sesuai tersedia. Perlu tindak lanjut yang ketat.

3.      Khusus untuk kontrasepsi mantap (tubektom dan vasektomi) digunakan klasifikasi lain,
yaitu:

·         A : tidak ada alasan medis yang merupakan kontraindikasi dilakukannya kontrasepsi
mantap

·         B : tindakan kontrasepsi mantap dapat dilakukan, tetapi dengan persiapan dan
kewaspadaan khusus

·         C : sebaiknya tindakan kontrasepsi mantap di tunda sampai kondisi medis diperbaiki.
Sementara itu berikan metode kontrasepsi lain

·         D : tindakan kontrasepsi mantap hanya dilakukan oleh tenaga yang sangat
berpengtalaman, dan perlengkapan anastesi tersedia. Demikaian pula fasilitas penunjang
lainnya. Diperlukan pula kemampuan untuk menentukan prosedur klinik serta anestesi yang
lengkap.

B.       PERENCANAAN KELUARGA DAN PENAPISAN KLIEN

1.      Perencanaan Keluarga

·         Seorang perempuan telah dapat melahirkan, segera setelah ia mendapat haid yang
pertama (menarche)

·         Kesuburan seorang perempuan akan terus berlangsung sampai mati haid (menopouse)

·         Kehamilan dan kelahiran terbaik, artinya risiko paling rendah untuk ibu dan anak,
adalah antara 20-35 tahun

·         Persalinan pertama  dan kedua paling rendah risikonya

·         Jarak antara dua kelahiran sebaiknya 2-4 tahun


Dari faktor-faktor tersebut diatas maka kita dapat membuat perencanaan keluarga sebagai
berikut:

Fase menunda kehamilan        fase menjarang kan kehamilan           fase tidak hamil lagi

 
                                                                                                                                                       
                                                                                                                                     

                                                                 2 – 4          

Gambar : perencanaan keluarga

Pemilihan Kotrasepsi Yang Rasional

Fase menunda kehamilan        fase


menjarangkan kehamilan             fase tidak hamil lagi

  
*Pil                              *IUD               *IUD                          *steril

*IUD                           *Suntikan        *suntikan                    *IUD

*Sederhan                   *minipil           *minipil                      *implan

*Implan                       *pil                  *pil                             *suntikan

*Suntikan                    *implan           *implan                      *sederhana

                                    *sederhana      *sederhana                  *pil

                                                            *steril

Gambar: urutan pemilihan kontrasepsi yang rasional

2.      Penapisan klien

Tujuan utama penapisan klien sebelum pemberian suatu metode kontrasepsi (misalnya pil
KB, suntikan atau AKDR) adalah untuk menentukan apakah ada :

·         Kehamilan

·         Keadaan yang membutuhkan perhatikan khusus

·         Masalah (misalnya diabetes atau tekanan darah tinggi ) yang membutuhkan


pengamatan dan pengelolaan lebih lanjut

Untuk sebagian besar klien keadaan ini bisa diseleseikan dengan cara anamnesis terarah,
sehingga masalah utama dapat dikenali atau kemungkinan hamil dapat disingkirkan.
Sebagian besar cara kontrasepsi, kecuali AKDR dan kontrasepsi mantap tidak membutuhkan
pemerikasaan fisik maupun panggul. Pemeriksaan laboratorium untuk klien keluarga
berencana atau klien baru umumnya tidak diperlukan karena:

·         Sebagian besar klien keluarga berencan berusia muda (umur 16-35 tahun) dan
umumnya sehat

·         Pada wanita, masalah kesehatan reproduksi yang memmbutuhkan perhatian (misalnya


kanker genitalia dan payudara, fibroma uterus) jarang didapat pada umur sebelum 35 atau 40
tahun)

·         Pil kombinasi dosis rendah yang sekarang tersedia (berisi esterogen dan progestin)
lebih abik dari pada produk sebelumnya karena efek samping lebih sedikit dan jarng
menimbulkan masalh medis

·         Pil progestin, suntikan, dan susuk bebas dari efek yang berhubungan dengan esterogen
dan dosis progestin yang dikeluarkan per hari bahkan lebih rendah dari pil kombinasi

Tabel: daftar tilik penapisan klien.metode nonopertif


Metode hormonal Ya Tidak

(pil kombinasi, pil progestin, suntikan dan susuk)

Apakah hari pertama haid terakhir 7 hari yang lalu atau lebih

Apakah anda menyusui dan kurang dari 6 minggu pasca persalinan 1,2

Apakah mengalami pendarahan/pendarahan bercak antara haid setelah


senggama

Apakah pernah ikterus pada kulit tau mata

Apakah pernah nyeri kepala hebat atau gangguan visual

Apakah pernah nyeri hebat pada betis, paha atau dada, atau tungkai
bengkak(edema)

Apakah pernah tekanan darah di atas 160 mmHg (sistolik) atau 90 mmHg
(diastolik)

Apakah ada masa atau benjolan pada payudara

Apakah anda sedang minum obat-obatan anti kejang (epilepsi) 3

AKDR (semua jenis pelepas tembaga dan progestin)

Apakah hari pertama haid terakhir 7 hari yang lalu

Apakah klien (atau pasangan) mempunyai pasangan seks lain

Apakah pernah mengalami infeksi menular seksual(IMS)

Apakah pernah mengalami penyakit radang panggul atau kehamilan


ektopik

Apakah pernah mengalami haid banyak (lebih 1-2 pembalut tiap 4 jam)

Apakah pernah mengalami haid lama (lebih dari 8 hari)

Apakah pernah mengalami disminorea berat yang membutuhkan


analgetika dan atau istirahat baring

Apakah pernah mengalami perdarahan atau perdarahan bercak antara haid


atau setelah senggama

Apakah pernah mengalami gejala penyakit jantung vascular atau


kogenital

1.      Apabila klien menyusui dan kurang dari 6 minggu pascapersalinan maka pil kombinasi
adalah metode pilihan akhir

2.      Tidak cocok untuk pil progestin (minipil), suntikan (DMPA atau NET-EN), atau susuk
3.      Tidak cocok untuk suntikan progestin (DMPA atau NET-EN)

Selain itu, dahulu tenaga kesehatan cendrung menggunakan syarat pemakaian metode
kontrasepsi secara berlebihan sehingga mempengaruhi pemilihan metode kontrasepsi secara
dari klien. Akibatnya, banyak permintaan pemeriksaan laboratorium yang sebenarnya tidak
diperlukan (misalnya pemeriksaan kolesterol, fungsi hati, glukosa atau papsmear).

Walaupun permintaan menjadi klien keluarga berencana meningkat, kemampuan pelayanan


terbatas karena tidak tersedia laboratorium untuk pemeriksaan yang diminta. Keaadaan ini
merupakan hambatan terhadap pemilihan kontrasepsi dan pelaksanaan pelayanan. Karena itu
agar klien dapat memperoleh cara kontrasepsi yang terbaik sesuai dengan pilihannya,
penilaiancalon klien harus dibatasi pada prosedur yang diperlukan untuk semua klien pada
setiap tatanan.

Jika semua keadaan diatas adalah”tidak” (negatif) dan tidak dicurigai adanya kehamilan,
maka dapat diteruskan dengan konseling metode khusus. Bila respon banyak yang “ya”
(positif), berarti klien perlu dievaluasi sebelum keputusan akhir dibuat.

Catatan :

Klien tidak selalu memberikan informasi yang benar tentang kondisi di atas. Namun, petugas
kesehatan harus mengetahui bagaiman keadaan klien sebenarnya. Bila diperlukan, petugas
dapat mengulangi pertanyaan dengan cara yang berbeda. Juga perlu diperhitungkan masalah
sosial, budaya atau agama yang mungkin berpengaruhterhadap responklien tersebut (dan
pasangannya)

Tabel: Daftar tilik penapisan klien. Metode operasi (tubektomi)

Keadaan klien Dapat dilakukan pada fasilitas Dilakukan di fasilitas rujukan


rawat jalan

Keadaan umum (anamnesis Keadaan umum baik, tidak ada Diabetes tidak terkontrol, riwayat
dan pemeriksaan fisik) tanda-tanda penyakit jantung, gangguan pembekuan darah, ada
paru, dan ginjal tanda-tanda penyakit jantung,
paru, atau ginjal

Keadaan emosional Tenang Cemas / takut

Tekanan darah <160/100 mmHg 160/100 mmHg

Berat badan 35-85 kg >85 kg , <35 kg

Riwayat operasi Bekas seksio sesaria (tampa Operasi abdomen lainnya,


abdomen/panggul perlekatan) perlekatan atu terdapat kelainan
pada pemeriksaan panggul

Riwayat radang pnggul, Pemeriksaan dalam normal Pemeriksaan dalam ada kelainan
hamil ektopik, apendisitis
Anemia Hb 8 g % Hb <8 g%

Tabel : daftar penapisan klien. Metode operasi vasektomi)

Keadaan klien Dapat dilakukan pada fasilitas Dilakukan di fasilitas rujukan


rawat jalan

Keadaan umum (anamnesis Keadaan umum baik, tidak ada Diabetes tidak terkontrol, riwayat
dan pemeriksaan fisik) tanda-tanda penyakit jantung, paru, gangguan pembekuan darah,
atau ginjal tanda-tanda penyakit jantung,
paru, atau ginjal

Keadaan emosional Tenang Cemas, takut

Tekanan darah <160/100 mmHg 160/100 mmHg

Infeksi atau kelainan Normal Tanda-tanda infeksi atau ada


skorotum/ inguinal kelainan

Anemia Hb 8 g % Hb 8 g %

Bagaiman menyakini bahwa klien tidak hamil

Klien tidak hamil apabila:

·         Tidak senggama tidak haid terakhir

·         Sedang memakai metode efektif secara baik dan benar

·         Sekartang didalam 7 hari pertama haid terakhir

·         Di dalam 4 minggu pascapersalin

·         Dalam 7 hari pasca keguguran

·         Menyusui dan tidak haid

Pemeriksaan fisik jarang dibutuhkan, kecuali untuk menyingkirkan kehamilan yang lebih dari
6-8 minggu.

Laboratorium

Uji kehamilan yang biasa tidak selalu menolong, kecuali tersedia uji kehamilan yang lebih
sensitif. Jika tidak tersedia tes kehamilan yang sensitif, klien di anjurkan memakai
kontrasepsi barier sampai haid berikutnya.

Amenorea laktasi sebagai andalan cara kontrasepsi


Metode amenorea laktasi (MAL) sangat efektif untuk mencegah kehmilan (pencegahan 98%
jika dilaksanakan secara benar pada 6 bulan pertama pascapersalinan: eksklusif ASI (lebih
dari 8 x sehari ) pencegahan 93% jika dilaksanakan sampai 12 bulan pascapersalinan)

Pada perpanjangan masa menyusui petugas kesehatan dapat menyakinkan bahwa wanita
tersebut tidak akan hamil bila sampai 6 bulan pascapersalinan melaksanakan MAL dengan
baik.

Untuk klien yang akan memakai kontrasepsi jangka panjang (suntikan, norplant, atau AKDR)
dan sudah lebih 6 bulan pascapersalinan disarankan untuk dilakukan pemeriksaan dalam guna
meyingkirkan kehamilan.

Tabel : prosedur penapisan klien

Prosedur KBA atau Metode Metode hormonal AKDR Kontap


MAL barier (pil kombinasi, pil wanita/ pria
(kondom) progestin/ suntikan/
implan

Penapisan Tidak Tidak Ya (lihat daftar) 1 Ya (lihat Ya (lihat


reproduksi daftar) daftar) 2

Seleksi ISR/IMS Tidak Tidak tidak Ya Ya


risiko tinggi

Pemeriksaan tidak Tidak Tidak 3 Ya -

Wanita umum - - Tidak - Ya

Abdomen - - Tidak Ya Ya

Pemeriksaan - Tidak Tidak Ya Ya


spekulum

Pemeriksaan - Ya Tidak Ya Ya
dalam

Pria (lihat paha, - Tidak - - Ya


penis, testis,
skrotum)

1.      Metode hormonal

2.      Oklusi tuba dan vasektomi

3.      Bila ceklis penapisan semua “tidak” pemeriksaan tidak diperlukan

Anda mungkin juga menyukai