Aspek Perlindungan Hukum Bagi Bidan
Aspek Perlindungan Hukum Bagi Bidan
BIDAN DI KOMUNITAS
By: Komaria Susanti. M. Kes
STANDAR PELAYANAN KEBIDANAN
STANDAR I STANDAR V
(Falsafah dan Tujuan) (Kebijaksanaan dan Prosedur)
STANDAR II STANDAR VI
(Administrasi dan Pengelolaan) (Pengembangan Staf Program Pendidikan)
STANDAR IV
Ply keb dlm (Fasilitas dan Peralatan)
pengelolaannya
memiliki program
pengelolaan SDM agar Tersedia sarana & peralatan utk
ply keb berjalan efektif mendukung pencapaian tj ply keb
& efisien sesuai dgn tugasnya & fungsi
institusi ply
STANDAR V STANDAR VI
(Kebijaksanaan dan Prosedur) (Pengembangan Staf Program Pendidikan)
Disusun th 1986
Disahkan dlm Kongres Disempurnakan
Nasional IBI X th 1988 dan disahkan pd
Kongres
Nasional IBI XII
th 1989
KODE ETIK BIDAN
a. Bidan harus menjunjung tinggi, menghayati dan
mengamalkan sumpah jabatannya dalam
melaksanakan tugas pengabdiannya.
b. Bidan dlm menjalankan tgs profesinya menjunjung
tinggi harkat dan martabat kemanusiaan yang utuh
dan memelihara citra bidan
1. Kewajiban c. Bidan dlm menjalankan tugasnya senantiasa
Bidan thd Klien berpedoman pd peran, tugas & tanggung jawab
& Masyarakat sesuai dgn keb klien, keluarga & masy.
d. Bidan dlm menjalankan tugasnya mendahulukan
kepentingan klien, menghormati hak klien dan
menghormati nilai-nilai yg berlaku di masy.
e. Bidan dlm menjalankan tugasnya senantiasa
mendahulukan kepentingan klien, keluarga & masy
dgn kebutuhan berdasarkan kemampuan yg
dimilikinya
f. Bidan senantiasa menciptakan suasana yg serasi dlm
hub pelaksanaan tugasnya, dgn mendorong
partisipasi masy untuk meningkatkan derajat
kesehatannya secara optimal
a. Bidan senantiasa memberi ply
parupurna thd klien, keluarga &
masy sesuai dgn kemampuan
profesi yang dimilikinya berdasarkan
2. Kewajiban Bidan kebutuhan klien, keluarga & masy
thd Tugasnya b. Bidan berhak memberi pertolongan
dan mempunyai wewenang dlm
mengambil keputusan mengadakan
konsultasi atau rujukan
c. Bidan harus menjamin kerahasiaan
atas keterangan yang dapat dan /
atau dipercayakan kepadanya
kecuali jika dimintai oleh pengadilan
atau diperlukan sehubungan
kepentingan klien
a. Bidan harus
menjalin hubungan
dengan sejawatnya
untuk menciptakan
3. Kewajiban Bidan
suasana kerja yang
thd teman sejawat
serasi
dan tenaga kes
b. Bidan dlm
lainnya
melaksanakan
tugasnya harus
saling menghormati
baik thd sejawat
maupun tenaga kes
lainnya
a. Bidan harus menjaga
nama baik & menjunjung
tinggi citra profesinya
dgn menampilkan
kepribadian yg tinggi &
memberi pelayanan yang
bermutu kpd masy
4. Kewajiban Bidan b. Bidan harus senantiasa
thd profesi mengembangkan diri dan
meningkatkan
kemampuan profesinya
sesuai dgn
perkembangan ilmu
pengetahuan & teknologi
c. Bidan senantiasa
berperan serta dlm
kegiatan penelitian &
kegiatan sejenisnya yg
dapat meningkatkan
mutu & citra profesinya.
a. Bidan harus
memelihara
kesejahteraannya
agar dapat
melaksanakan
tugas profesinya
5. Kewajiban bidan dgn baik.
kepada diri pribadi b. Bidan harus
berusaha secara
terus menerus
untuk
meningkatkan
pengetahuan &
keterampilan
sesuai dgn
perkembangan
ilmu pengetahuan
& teknologi
a. Bidan dalam menjalankan
tugasnya senantiasa
melaksanakan
ketentuanpemerintah dlm
6. Kewajiban bidan bidang kes, khususnya dlm
thd pemerintah, pelyKIA / KB, kesehatan
nusa, bangsa dan keluarga dan masy.
tanah air b. Bidan melalui prosfesinya
berpartisipasi dan
menyumbangkan
pemikirannya kpd
pemerintah utk
meningkatkan mutu
jangkauan ply kes terutama
ply KIA / KB & kesehatan
keluarga
STANDAR ASUHAN KEBIDANAN
1. Standar Pelayanan Umum
25
STANDAR 3. Standar Pertolongan Persalinan
STR (Surat Tanda Registrasi) adalah SIPB (Surat Izin Praktik Bidan)
bukti tertulis yang diberikan oleh adalah bukti tertulis yang diberikan
pemerintah kepada tenaga kepada Bidan yang sudah
kesehatan yang diregistrasi setelah memenuhi persyaratan untuk
memiliki sertifikat kompetensi. menjalankan praktik bidan mandiri.
SIKB (Surat Izin Kerja Bidan) adalah Standar adalah pedoman yang
bukti tertulis yang diberikan harus dipergunakan sebagai
kepada Bidan yang sudah petunjuk dalam menjalankan
memenuhi persyaratan untuk profesi yang meliputi standar
bekerja di fasilitas pelayanan pelayanan, standar profesi, dan
kesehatan. standar operasional prosedur.
REGISTRASI PRAKTIK BIDAN
PERIZINAN
(1) Pelayanan kesehatan anak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf b diberikan
pada bayi baru lahir, bayi, anak balita, dan anak pra sekolah.
(2) Bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan anak sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) berwenang untuk:
a. Melakukan asuhan bayi baru lahir normal termasuk resusitasi, pencegahan
hipotermi, inisiasi menyusu dini, injeksi Vitamin K 1, perawatan bayi baru lahir
pada masa neonatal (0 — 28 hari), dan perawatan tali pusat;
b. Penanganan hipotermi pada bayi baru lahir dan segera merujuk;
c. Penanganan kegawat-daruratan, dilanjutkan dengan perujukan;
d. Pemberian imunisasi rutin sesuai program pemerintah;
e. Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita dan anak pra sekolah;
f. Pemberian konseling dan penyuluhan;
g. Pemberian surat keterangan kelahiran; dan
h. Pemberian surat keterangan kematian.
Pasal 12
(1) Selain kewenangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, Pasal 11, dan Pasal 12,
Bidan yang menjalankan program Pemerintah berwenang melakukan pelayanan
kesehatan meliputi:
a. Pemberian alat kontrasepsi suntikan, alat kontrasepsi dalam rahim, dan
memberikan pelayanan alat kontrasepsi bawah kulit;
b. Asuhan antenatal terintegrasi dengan intervensi khusus penyakit kronis tertentu
dilakukan di bawah supervisi dokter;
c. Penanganan bayi dan anak balita sakit sesuai pedoman yang ditetapkan;
d. Melakukan pembinaan peran serta masyarakat di bidang kesehatan ibu dan anak,
anak usia sekolah dan remaja, dan penyehatan lingkungan;
e. Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita, anak pra sekolah dan anak
sekolah;
f. Melaksanakan pelayanan kebidanan komunitas;
g. Melaksanakan deteksi dini, merujuk dan memberikan penyuluhan terhadap Infeksi
Menular Seksual (IMS) termasuk pemberian kondom, dan penyakit lainnya;
h. Pencegahan penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya
(NAPZA) melalui informasi dan edukasi; dan
i. Pelayanan kesehatan lain yang merupakan program Pemerintah.
(2) Pelayanan alat kontrasepsi bawah kulit, asuhan antenatal terintegrasi, penanganan
bayi dan anak balita sakit, dan pelaksanaan deteksi dini, merujuk, dan memberikan
penyuluhan terhadap Infeksi Menular Seksual (IMS) dan penyakit lainnya, serta
pencegahan penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA)
Pasal 14
(1) Bagi bidan yang menjalankan praktik di daerah yang tidak memiliki dokter,
dapat melakukan pelayanan kesehatan di luar kewenangan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9.
(2) Daerah yang tidak memiliki dokter sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah
kecamatan atau kelurahan/desa yang ditetapkan oleh kepala dinas kesehatan
kabupaten/kota.
(3) Dalam hal daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) telah terdapat dokter,
kewenangan bidan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku.
Pasal 15