Anda di halaman 1dari 4

Salsabilla Maritza K

X UPW

1. Danau toba & Bantu Gantung

Danau Toba

Zaman dahulu di suatu desa Sumatera Utara ada seorang petani muda bernama Toba, yang
sebagian besar waktunya mengerjakan lahan pertanian di ladangnya, kadang-kadang petani
itu juga pergi memancing ikan untuk di jual maupun dimakan.

Pada suatu hari, saat ia pulang dari ladang petani itu langsung menuju sungai untuk
memancing, namun pada saat hari mulai malam ia belum juga mendapatkan ikan, karena
biasanya tidak pernah seperti itu. Ketika ia memutuskan untuk berhenti tiba-tiba saja
pancingan itu di sambar ikan yang menarik jauh ke tengah sungai, dan ternyata ia
mendapatkan ikan mas yang cukup besar.

Setibanya di rumah, petani itu langsung membawa ikan tersebut menuju dapur, sebelum
memasak ikan tersebut petani itu mengambil kayu bakar di luar rumahnya, dan pada saat ia
kembali menuju dapur ikan mas itu sudah tidak ada, tak lama kemudian sosok perempuan
yang cantik jelita menghampiri Toba dan menjelaskan bahwa ia adalah ikan mas yang
dikutuk.

Perempuan itu berterimakasih karena Toba membebaskannya dari kutukan dan bersedia
menjadi istrinya, asal Toba berjanji tidak mengungkit asal usulnya. Dan setelah Toba
bersumpah,menikahlah mereka dan memiliki seorang anak bersama samosir, samosir
tumbuh menjadi anak yang sedikit nakal dan suka banyak makan.

Suatu hari samosir diminita ibunya untu mengantarkan makanan untuk ayahnya, namun
ditengah peerjalanan Samosir memakan makanan ayahnya hingga tersisa sedikit. Sang
ayah pun terkejut dan marah, dan melupakan janjinya. Hingga kesabaran si ayah hilang ia
memukul dan mengatakan “Dasar, anak ikan yang tak tau di untung”

Samosir pun mengadu pada ibunya dan terjadilah bencana karena Toba telah melanggar
janjinya. Dan pada saat yang bersamaan keluarlah semburan air yan deras dan hilangnya
mereka Toba tak bisa menyelamatkan dirinya, ia mati tenggelam oleh genangan air. Lama-
kelamaan, genangan air itu semakin luas dan berubah menjadi danau yang sangat besar
yang di kemudian hari dinamakan orang Danau Toba. Sedang Pulau kecil di tengah-
tengahnya diberi nama Pulau Samosir.

Bantu Gantung

Pada zaman dahulu ada sebuah desa kecil di tepi danau toba hiduplah sepasang suami istri
dsan seorang anak perempuanya bernama Seruni
Seruni sedih karena ayahnya menjodohkanya dengan sepupunya sendiri, padahal ia
mempunya kekasihnya sendiri.Ia hanya ditemani oleh anjing peliharaannya yang diberi
nama Si Toki, Setelah termenung dan tanpa menghasilkan apa-apa, dengan berderai air
mata ia berjalan menuju danau toba untuk mengakhiri hidupnya. Saat berjalan ke arah
danau toba ia terperosok ke dalam suatu lubang besar dan karena dasar lubang itu sangat
gelap ia merasa takut dan berteriak meminta tolong kepada anjing kesayanganya, namun
toki hanyalah binatang yang ia lakukan hanyalah menggonggong, dan toki memustuskan
untuk pulang kerumah dan memberi tahu bawa seruni dalam bahaya, dengan mencakar-
cakar tanah. Keduanya mengikuti si Toki dan mendengar teriakan anaknya, sang ayah
langsung meminta bantuan pada masyarakat.

Sesampainya rombongan di ladang, sambil bercucuran air mata Ibu Seruni berkata pada
suaminya, “Pak, lubangnya terlalu dalam dan tidak tembus cahaya. Saya hanya mendengar
sayup-sayup suara anak kita yang berkata: parapat, parapat batu, tiba-tiba terdengar suara
gemuruh dan bumi pun bergoncang dahsyat yang membuat lubang secara perlahan
merapat dan tertutup dengan sendirinya. Seruni yang berada di dalam lubang akhirnya
terhimpit dan tidak dapat diselamatkan. Setelah gempa berhenti, diatas lubang itu munculah
batu besar yang menyerupai tubuh seorang gadis yang terlihat seperti menggantung pada
dinding tebing, orang- orang percaya bahwa itu penjelmaan dari seruni dan menamai batu
itu “Batu Gantung”

2. Lembah Harau- Sumatera Barat

Legenda ini menceritakan dulunya, lembah ini adalah lautan, menurut legenda Raja
Hindustan berlayar bersama istri dan anaknya, Putri Sari Banilai. Perjalanan ini dilakukan
untuk selamatan atas pertunangan putrinya dengan seorang pemuda Hindustan bernama
Bujang Juaro. Sesaat sebelum berangkat Sari Banilai bersumpah dengan tunanganya, dan
jika mereka ingkar maka ia akan berubah menjadi batu dan apabila Bujang Juaro yang
ingkar janji, maka ia akan berubah menjadi Ular.

Saat dalam perjalanan kapal tersebut terbawa oleh gelombang dan terdampar pada sebuah
selat maka ia akan berubah menjadi batu dan apabila Bujang Juaro yang ingkar janji, maka
ia akan berubah menjadi Ular. setelah terdampar Raja Hindustan menikahkan putrinya
dengan pemuda setempat bersama Rambun Paneh. Ia tidak tahu sumpah yang telah
diucapkan Sari Banilai dengan tunangannya, Bujang Juaro. Tidak berapa lama kemudian,
Rambun Paneh menikah dengan Sari Banilai.

Waktu terus berjalan hinggan Sari Banilai dan Rambun Paneh mempunyai seorang putra,
sang kakekpun membuatkan mainan untuk cucunya. Pada saat asik bermain mainan
tersebut jatuh kedalam laut, Putri Sari Banilai tanpa pikir panjang langsung terjun ke laut
untuk mengambilkan mainan tersebut. mbak datang menghempaskan dan menjempit
tubuhnya pada dua batu besar. Sari Banilai sadar, bahwa ia telah ingkar janji pada
tunangannya dulu. tidak lama, perlahan-lahan tubuh Putri Sari Banilai berubah menjadi batu.
3. Candi Cangkuang- Jawa Barat

Candi ini pertama kali ditemukan pada tahun 1966 oleh tim peneliti Harsoyo dan Uka
Tjandrasasmita berdasarkan laporan Vorderman dalam buku Notulen Bataviaasch
Genotschap terbitan tahun 1893 mengenai adanya sebuah arca yang rusak serta makam
kuno di bukit Kampung Pulo, Leles. Selain menemukan reruntuhan candi, terdapat pula
serpihan pisau serta batu-batu besar yang diperkirakan merupakan peninggalan zaman
megalitikum. Penelitian selanjutnya berhasil menggali bangunan makam.
Pada awal penelitian terlihat adanya batu yang merupakan reruntuhan bangunan candi dan
di sampingnya terdapat sebuah makam kuno berikut sebuah arca Syiwa yang terletak di
tengah reruntuhan bangunan. peneliti melakukan penggalian di lokasi tersebut. Di dekat
kuburan Arief Muhammad peneliti menemukan fondasi candi berkuran 4,5 x 4,5 meter dan
batu-batu candi lainnya yang berserakan. Hingga tahun 1968 penelitian masih terus
berlangsung. Proses pemugaran Candi dimulai pada tahun 1974-1975 dan pelaksanaan
dilaksanakan pada tahun 1976 yang meliputi kerangka badan, atap dan patung Syiwa serta
dengan sebuah joglo museum dengan maksud untuk dipergunakan menyimpan dan benda-
benda bersejarah bekas peninggalan kebudayaan dari seluruh Kabupaten Garut.
Candi Cangkuang merupakan candi pertama dipugar, dan juga untuk mengisi kekosongan
sejarah antara Purnawarman dan Pajajaran. Para ahli menduga bahwa Candi Cangkuang
didirikan pada abad ke-8, didasarkan pada tingkat kelapukan batuannya, serta
kesederhanaan bentuk (tidak adanya relief).

4. Tangkuban perahu- Jawa Barat

Pada Zaman dahulu hiduplah seorang perempuan yang caktik benama Dayang Sumbi, ia
memilik seorang anak bernama sangkuriang, keduanya tinggal di sebuah rumah bersama
anjing yang selalu menajga ibu dan anak tersebut. Tak ada yag tau bahwa dayag sumbi
adalah dewi dari khayangan dan tumang tersebut adalah suaminya. Dayang sumbi dan
tumang dikutuk karena sebuah kesalahan, mereka menjalani hukuman tersebut dengan
lapang dada. Pada suatu hari, Sangkuriang pergi berburu lagi dengan Tumang. Sangkuriang
melihat seekor kijang, dan ingin memburunya. Ia memberi perintah pada Tumang untuk
menyergap kijang tersebut lalu mengejarnya. Setelah mengendap-endap agar tak ketahuan,
Tumang segera mengejar mangsanya. Namun ternayata kijang itu berlari sangat cepat,
sangkuriang ikut mengejar dari belakang dan melihat tumang yang sedang mengendus-
ngedus kebingungan karna kijang itu hilang.

Sangkuriang sangat marah kepada Tumang. dengan mengarahkan anak panah pada
Tumang. Tetapi, tanpa sengaja, ia melepaskan anak panah itu pada busurnya. Anak panah
melesat dan menghunjam ke tubuh Tumang. Anjing jelmaan dewa itu tewas. sesampainya di
rumah, ia menceritakan apa yang terjadi pada ibunya. Dayang Sumbi yang terperanjat atas
kematian Tumang langsung melampiaskan kemarahannya pada Sangkuriang. Ia mengambil
sendok kayu yang biasa digunakan untuk menanak nasi, lalu dipukulkannya sendok itu ke
kepala Sangkuriang dan mengenai dahinya. bertahun-tahun Sangkuriang berkelana dan dari
perjalanan tersebut ia menimba banyak ilmu dari satu perguruan ke perguruan lain.
suatu hari, Sangkuriang sampai di sebuah desa. Sebenarnya desa itu adalah desa
kelahirannya, namun Sangkuriang tak mengenali karena ada begitu banyak perubahan di
sang ibu, Selain itu, luka di kepalanya saat dipukul ibunya dulu serta rasa tertekannya akibat
kematian Tumang dan pengusiran Dayang Sumbi membuatnya melupakan masa kecilnya.

Ketika beristirahat sejenak, Sangkuriang melihat sosok seorang wanita. ia terpana akan
kecantikannya dan berniat untuk menikahi wanita itu. Ketika Sangkuriang mendekatinya,
Dayang Sumbi tak menaruh curiga sama sekali hingga ia melihat bekas luka di dahi pemuda
itu. Seketika tahulah ia bahwa pemuda itu adalah Sangkuriang, anaknya.
Dayang Sumbi menjadi sangat ketakutan, terutama karena Sangkuriang tak memercayai
penjelasannya. Dayang Sumbi mengira kedua syaratnya akan membuat Sangkuriang
mundur. Pertama, Sangkuriang harus membendung sungai Citarum, dan syarat kedua,
Sangkuriang harus membuat perahu besar untuk menyeberang sungai itu. Kedua syarat itu
harus sudah dipenuhi sebelum fajar. Ia tak tahu bahwa anaknya itu memiliki kesaktian.

Dengan cepat, Sangkuriang menyanggupi permintaan tak masuk akal tersebut.Dayang


Sumbi pun memutar otak. Begitu pekerjaan Sangkuriang hampir selesai, Dayang Sumbi
menggelar selendang sutra merah, lalu berdoa pada dewa di khayangan untuk
membantunya. Sangkuriang terkejut dan tak mengira pagi datang lebih cepat dari
perkiraannya. Ia pun segera mengetahui bahwa hal tersebut adalah ulah Dayang Sumbi
yang tak ingin menikah dengannya.

Ia pun menendang sampan besar hingga terpental jauh. Kesaktiannya membuat Perahu
tersebut jatuh terbalik dan berubah menjadi sebuah gunung. Danau Talaga Bandung yang
dibuatnya kemudian menyurut. Lalu dengan sekali tendangan keras, perahu buatannya
terlempar jauh dan tertelungkup. Dalam sekejap berubah menjadi Gunung Tangkuban
Perahu.

Anda mungkin juga menyukai