Anda di halaman 1dari 2

Nama : Salsabilla Maritza Kaylla

Kelas : X UPW

Mata Pelajaran : Sejarah

1. Siapakah 2 dinasti yang memerintah bumi mataram ?

Mataram Kuno atau Mataram


(Hindu)merupakan sebutan
Sanjaya
untuk dua dinasti, yakni Dinasti
(Hindu)
Sanjaya dan Dinasti Syailendra,
yang berkuasa di Jawa Tengah
Rakai Pikatan +
bagian selatan. Dinasti Sanjaya
Pramodhawardani
yang bercorak Hindu didirikan
oleh Sanjaya pada tahun 732.

Keberadaan dua dinasti yang Syailendra


(Buddha)
berbeda agama menunjukkan
masyarakat MataramKuno
menjunjung tinggi toleransi. Selain itu, masyarakat Mataram Kuno memiliki kebudayaan yang bernilai
sangat tinggi. Tingginya kebudayaan itu dibuktikan dengan banyaknya peninggalan berupa prasasti
dan candi. Candi di Mataram Kuno pun memiliki dua corak, yaitu Hindu dan Buddha.

2. Ada berapa raja raja yang pernah memerintah di kerajaan mataram kuno?

1) Sanjaya, pendiri (732-760 M)

2) Rakai Panangkaran, awal berkuasanya Wangsa Syailendra (760-780 M)

3) Rakai Panunggalan alias Dhara nindra (780-800 M)

4) Rakai Warak alias Samaragrawira (800-820 M)

5) Rakai Garung alias Samaratungga (820-840 M)

6) Rakai pikatan suami Pramodawardhani, awal kebangkitan Wangsa Sanjaya (840 – 856 M)

7) Rakay Kayuwani alias Dyah Lokapala (856-882 M)


8) Rakai Watuhumalang (882-899 M)

9) Rakai Watukura Dyah Balitung (898-915 M)

10) Mpu Daksa (915-919 M)

11) Rakay Layang Dyah Tulodong (919 M-924M)

12) Rakai Sumba Dyah Wawa (924M)

13) Mpu Sindok (awal periode Jawa Timur)

14) Sri Lokapala suami Sri Isanatunggawijaya

15) Makuthawangsawardhana

16) Dharmawangsa Teguh, Kerajaan Mataram berakhir.

3. Di kerajaan mataram kuno terjadi perebutan kekuasaan, namun kemudian terjalin persatuan
ketika?

Semula terjadi perebutan kekuasan namun kemudian terjalin persatuan ketika terjadi perkawinan
antara Pikatan (Sanjaya) yang beragama Hindu dengan Pramodhawardhani (Syailendra) yang
beragama Buddha. Sejak itu agama Hindu dan Buddha hidup berdampingn secara damai. Ketika
keduanya memerintah, banyak mendirikan bangunan-bangunan suci (candi) dan menurut prasasti
Kayumwungan, dialah yang meresmikan Kamulan Bhumisambhara [Candi Borobudur].

Anda mungkin juga menyukai