Anda di halaman 1dari 12

1.

Sebutkan ciri khas kerjaan hindu dan budha beserta kebudayaannya

2.Carilah sumber sumber kerAJAAN HINDU BUDHA DARI LUAR DAN DALAM

3.SEBUTAN JAMAN KEJAYAAN KERAJAAN KERAJAAN TERSEBUT

JAWAB

1. CIRI KHAS KEBUDAYAAN KERAJAAN HINDU


A. PENINGGALAN BERUPA PRASASTI
B. PENINGALAN BERUPA Bagunan CANDI
C. Peninggalan Bangunan Berupa Gapura
D. S
E. S
F. Peninggalan Bangunan Berupa Tugu
Tugu adalah tiang besar yang menjulang tinggi yang pada saat itu biasa dibuat dari batu
yang disusun tinggi(cari perbedaan candi dengan tugu) biasa digunakan seprti simbol,
tanda kerjaan, kejadian, peristiwa tertentu
Contoh:
1) Tugu Ashoka di Benares, India yang dibangun oleh raja Ashoka untuk mengenang
tempat penyebaran agama Buddha
G. Peninggalan bangunan berupa Kuil(tolong dipastikan kebenarannya)
H. Peninggalan Benda berupa Patung
Patung adalah tiruan orang, hewan,dan sebagainya. Pada zaman itu dibuat ari pahatan
kayu,batu, bahan lain. Pada tradisi kerajaan HINDU, raja yang sudah wafat dan menyatu
dengan dewanya, maka raja tersebut kemudian dibuatkan patung. Halitu bertujuan
untuk menghormati sang raja seperti dalam candi. Perbedaan antara patung budha dan
patung hindu. Patung Buddha menonjolkan sikap seorang budha dan dengan sikap
beberapa tangannya seperti patung yang berada pada dalam stupa di candi Borobudur
atau patung sang Buddha Gautama, sedangkan hindu patung melambangkan raja yang
telah wafat atau dewa-dewa beserta perangkat dan kendaraannya.
Contoh-contoh patung Hindu:
a) Patung Dewa Syiwa di candi Prambanan
b) Patung Dewa Vishnu di candi Prambanan
c) Patung Dewa Brahma di candi Prambanan
d) Patung Nandi
e) Patung Ganesha
f) Patung Tribhuwanatunggadewi
g) Patung Garudha Vshnu Kencana
h) Patung Airlangga Raja kerajaan Wangsa Isyana di Jatim yang menggambarkan Dewa
Vishnu Yang mengendarai Garudha
i) Dll.
I. Peninggalan KARYA SASTRA TERTULIS BERUPA
1) Kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular
2) Kitab Negarakertagama karya Mpu Prapanca
3) Kitab Bharatayuda karya Mpu Panulu dan Mpu Sedah
4) Kitab Smaradhahana karya Mpu Darmaja
5) Kitab Hariwanca dan Gatotkaca karya Mpu Panuluh
6) Kitab Arjunawiwaha karya Mpu Kanwa
7) Kitab Hukum Purwadigma karya Mpu Dharmawangsa
8) Dll.

J. Tradisi Agama
1) Hari Raya Galungan
2) Hari Raya Nyepi
3) Upacara Ngaben 081328234778 PAKDWI
2. Kerajaan dari luar
A. Kerajaan Maurya

Kekaisaran Maurya
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kekaisaran Maurya
मौर्य साम्राज्यम् (Sanskrit)
मौर्य साम्राज्य (Hindi)
322 SM–185 SM

Dinasti Maurya pada keemasannya di bawah


Asoka Agung

Ibu kota Pataliputra


Indo -Arya (Sanskrit,
Bahasa
Prakrit)
Hindu
Agama Buddha
Jainisme
Bentuk Monarki absolut,
Pemerintahan sebagaimana
diperihalkan dalam
karya Arthashastra
Samraat (kaisar)
Chandragupta
- 320–298 SM
Maurya
- 187–180 SM Brihadratha Maurya
Era sejarah Era kuno
- Didirikan 322 SM
- Dibubarkan 185 SM
Mata uang Pana
Pendahulu Pengganti
Dinasti Nanda Kekaisaran
Kekaisaran Sunga
Seleukia Kerajaan
Mahajanapada India-Skithia
Dinasti
Satavahana

Sejarah Asia Selatan

Sejarah India

Zaman Batu 70.000–3300 SM

· Kebudayaan Mehrgarh · 7000–3300 SM

Peradaban lembah sungai Indus 3300–1700 SM

Kebudayaan Harappa 1700–1300 SM

Zaman Weda 1500–500 SM

· Zaman besi · 1200–500 SM

· Kerajaan dalam Weda 1200–700 SM

Maha Janapadas 700–300 SM

Kerajaan Magadha 1700 SM–550 M

· Dinasti Maurya · 321–184 SM

Kerajaan tengah 230 SM–1279 M

· Kerajaan Satawahana · 230 SM–199 M

· Kekaisaran Kushan · 30–375


· Kemaharajaan Gupta · 240–550

· Dinasti Pala · 750–1174

· Kerajaan Chola · 848–1279

Kesultanan Islam 1206–1596

· Kesultanan Delhi · 1206–1526

· Dekhan · 1490–1596

Kerajaan Hoysala 1040–1346

Kerajaan Kakatiya 1083–1323

Kerajaan Wijayanagara 1336–1565

Kesultanan Mughal 1526–1707

Kekaisaran Maratha 1674–1818

Masa kolonial 1757–1947

Zaman modern tahun 1947 ke atas

Sejarah India Selatan


Bangladesh · Bhutan · India
Maladewa · Nepal · Pakistan · Sri Lanka

Sejarah daerah
Assam · Bengal · Wilayah Pakistan
Punjab · Sindh · India Selatan · Tibet

Sejarah istimewa
Dinasti di India · Ekonomi · Indologi · Bahasa · Sastra
Maritim · Militer · Iptek

Kotak ini:

 lihat
 bicara
 sunting

Kekaisaran Maurya diperintah oleh Dinasti Maurya yang didirikan oleh Candragupta di
Pataliputra (sekarang disebut Patna) di Magadha, India timur laut. Pada 322 SM,
Chandragupta naik tahta hasil dari kudeta yang dipimpinnya dari dinasti Nanda. Pada masa
pemerintahan Chandragupta merupakan persinggungan antara India dengan bangsa asing,
tepatnya kekaisaran Macedonia yang dipimpin oleh Alexander Agung. Peristiwa ini
berlangsung 2 tahun sebelum Chandragupta naik tahta. Kedatangan Macedonia selain dengan
maksud politis, juga dengan maksud menyebarkan kebudayaan barat ke timur. Pasca ekspansi
bangsa barat adalah kemunculan budaya hellenisme, yakni perpaduan antara budaya timur
dengan budaya barat (helenis : Yunani, yangg sedang berkembang saat itu).

Chandragupta naik tahta beberapa saat pasca kematian Alexander Agung. Ia berhasil
menguasai daerah yang sebelumnya dikuasai oleh Macedonia, dan bahkan berhasil menjalin
hubungan dengan musuh Alexander Agung, Seloucos Nicator (penguasa Yunani di Asia
Barat) yang kemudian banyak membantu Chandragupta dalam menuliskan sejarah India.

Menurut kitab Wisnu Purana, jumlah raja-raja Dinasti Maurya ada sepuluh dan memerintah
selama 137 tahun:

1. Candragupta
2. Bindusara
3. Asoka-wardhana
4. Suyasas
5. Dasaratha
6. Sanggata
7. Salisuka
8. Somasarman
9. Sasadharman
10. Brihadratha

Sejarah Kekaisaran/Maurya
SM. Bermula dari Kerajaan Magadha di dataran India-Gangga (Bihar, Uttar Pradesh timur
dan Bengali modern) di sisi timur anak benua India, kekaisaran ini beribukota di Pataliputra
(Patna modern).[1][2]

Kekaisaran Maurya didirikan pada tahun 322 SM oleh Chandragupta Maurya, yang
menggulingkan Dinasti Nanda dan dengan cepat memperluas kekuasaannya ke India tengah
dan barat dengan memanfaatkan gangguan kekuatan-kekuatan lokal menyusul penarikan
mundur pasukan Alexander Agung dan Persia. Pada 320 SM Maurya telah sepenuhnya
menguasai India barat laut, mengalahkan dan menaklukan satrap-satrap yang ditinggalkan
oleh Aleksander.[3]

Dengan wilayah sekitar 5,000,000 km2, Maurya merupakan salah satu kekaisaran terbesar
pada masanya, dan yang terbesar di anak benua India. Pada puncak kejayaannya, Maurya
membentang ke utara di sepanjang perbatasan alami Himalya, dan ke timur hingga tempat
yang kini disebut Assam. Ke barat, Maurya berkuasa melampaui Pakistan modern,
menganeksasi Balokhistan, Iran bagian tenggara dan sebagian besar Afghanistan, termasuk
provinsi Herat[3] dan Kandahar modern. Maurya meluas ke wilayah India bagian tengah dan
selatan pada masa kaisar Chandragupta dan Bindusara, namun tidak meliputi sejumlah kecil
daerah kesukuan tak terjamah dan berhutan di dekat Kalinga (Orissa modern), hingga raja
Ashoka berhasil menaklukan wilayah tersebut. 60 tahun setelah berakhirnya pemerintahan
Ashoka, Maurya mulai mengalami kemunduran dan pada akhirnya runtuh pada 185 SM
dengan berdirinya Dinasti Sunga di Magadha.
Chakra Ashoka

Di bawah Chandragupta, Kekaisaran Maurya menaklukan daerah trans-Indus, yang dulunya


dikuasai oleh Macedonia. Chandragupta kemudian memukul mundur invasi yang dipimpin
oleh Seleukos I, seorang jenderal Yunani dari pasukan Alexander. Di bawah Chandragupta
dan para penerusnya, perdagangan dalam dan luar negeri, kegiatan agrikultur dan ekonomi,
semuanya berkembang dan meluas di seluruh India berkat dibentuknya sistem keuangan,
administrasi, dan keamanan tunggal yang efisien.

Seusai Perang Kalinga, Maurya mengalami periode selama separuh abad yang dipenuhi
kedamaian dan kemanan di bawah Ashoka. Maurya juga mengalami masa kerukunan sosial,
transformasi keagamaan, dan kemajuan ilmu pengetahuan. Chandragupta Maurya menganut
Jainisme dan meningkatkan pembaruan dan reformasi sosial dan keagamaan dalam
masyarakat Maurya, sedangkan Ashoka menganut menganut agama Buddha dan menciptakan
masa kedamaian dan nonkekerasan sosial dan politik di seluruh India. Ashoka juga
membantu menyebarkan gagasan-gagasan Buddha ke Sri Lanka, Asia Tenggara, Asia Barat,
dan Eropa Mediterania.[3]

Jumlah penduduk Maurya diperkirakan sekitar 50-60 juta, menjadikan Kekaisaran Maurya
sebagai salah satu kekaisaran berpenduduk terpadat pada masanya.[4][5]

Salah satu warisan Maurya yang terus digunakan pada masa modern adalah Kapital Singa
Ashoka di Sarnatha, yang dijadikan lambang nasional India.
B. KERAJAAN GUPTA
Kerajaan Gupta terletak di anak benua Asia yang lebih terkenal dengan
sebutan India merupakan wilayah yang secara geografis terletak di Asia
Selatan tepatnya di India Utara. Kerajaaan Gupta merupakan kerajaan
bercorak Hindu-Budha. Kerajaan Gupta ini muncul sejak kerajaan Kushana di
India bagian utara pecah dan bagaikan lenyap dari muka bumi, karena tidak
ada sumber yang bisa diceritakan. Wilayah anak benua India tersebut hingga
awal abad VI SM bagaikan tak ada yang mengontrol, kekacauan terjadi
dimana-mana selama waktu yang lama yang cukup lama. Hal ini mungkin
terjadi karena pertempuran antar kerajaan dan tidak adanya kerajaan yang
dominan. Namun pada abad VI SM , bagaikan muncul begitu saja dari balik
kabut atau memenangkan peperangan diantara kerajaan yang berperang
selama dua abad tersebut, muncullah Chandragupta diatas panggung sejarah
dan membuat stabilitas di India utara menjadi aman dan kembali cemerlang
sekaligus memulai babaksejarah baru India.
Nama Chandragupta merupakan tokoh yang kontroversial dan misterius
karena tidak mempunyai asal-usul yang tidak diketahui dengan pasti. Menurut
sumber yang tidak bisa dipastikan kebenarannya, Chandragupta adalah
seorang petualang dari kalangan masyarakat rendah. Namun pada abad IV SM
berhasil mendirikan dinasti Gupta, setelah mengawini seorang putri raja
bernam Kumala Dewi yang berasal dari suku Licchavi yang termashur di
Vaisali. Suku bangsa tersebut pernah berkuasa di India Utara, namun
tenggelam oleh dinasti Maurya. Dengan perkawinan tersebut Chandragupta
mempunyai alasan dan kesempatan untuk mengembangkan diri menjadi
seorang yang dipertuan di kawasan Lembah Gangga hingga pertemuan sungai-
sungai Gangga dan Yumna di Prayaga, yaitu di kawasan Allahabad sekarang.
Dan menetapkan Pataliputra sebagai ibukota, tempat pusat pemerintahan.
Tanggal 26 Februari 320 Masehi ditetapkan sebagai awal massa
pemerintahannya sebagai raja.
Hal itu ditandai juga dengan dikeluarkannya mata uang baru untuk
melestarikan kehormatan Raja dan Permaisuri, yang bergelar Mahara jadi raja.
Pada tahun itu pula yang kemudian ditetapakan sebagai awal Tarikh Gupta.
Berikut raja raja yang memerintah kerajaan tersebut :
1. Chandragupta
2. Ramagupta Skandagupta
3. Samudragupta Skandagupta
4. Chandragupta II Kumaragupta

1. Chandragupta,

sebuah nama yang sudah terkenal di zaman purba yang merupakan pendiri dinasti Gupta.
Beliau memerintah dari tahun 320–330, dan pada 322 SM Chandrgupta resmi naik tahta
yang dari hasil kudeta yang dia pimpin dari kekuasaan dinasti Nanda. Hal penting yang patut
dicatat pada masa Chandragupta adalah perisnggungan India dengan bangsa asing, tepatnya
kekaisran Macedonia yang dipimpin oleh pemimpin agung Alexander the great (iskandar
zulkarnain). Peristiwa ini berlangsung dua tahun sebelum Chandragupta naik tahta.
Kedatangan Macedonia tidak hanya mempunyai maksud politis saja tetapi juga misi
penyebaran budaya barat ke daerah timur. Beberapa sumber mengatakan bahwa ekspansi
Alexander the great tidak mempunyai motif politik sama sekali, karena pasukan Macedonia
hanya lewat saja dan tidak meneruskan penyerangan kearah timur, dan bahkan mereka
kembali lagi ke barat (Eropa).

Seperti halnya daerah-daerah timur yang lain, pasca ekspansi bangsa barat adalah
kemunculan budaya hellenisme. Yaitu perpaduan budaya timur dengan budaya barat. Sejak
masa tersebut semakin terbuka hubungan barat dengan dunia timur. Hal inilah yang
kemudian mendorong India semakin menjelma menjadi pusat peradaban penting dunia.
Banyak ilmuan yang kemudian datang dan pergi di India. Hal yang juga patut dicermati
adalah pada masa itu sejarah India telah ditulis oleh salah satu kaki tangan Alexander the
great yang selalu mengiringinya kemanapun dan kapanpun ia pergi.

Chandragupta naik tahta pada masa dan saat yang penting. Yaitu beberapa saat pasca
kematian Alexander the great, sehingga dengan sekuat tenaga akhirnya dia berhasil menguasa
daerah-daerah yang tadinya dikuasai oleh Macedonia, dan bahkan Chandragupta berhasil
menjalin hubungan dengan musuh Iskandar Zulkarnain, Seloucos Nicator (penguasa Yunani
di Asia Barat). Persahabatan ini memberi peran penting dalam menggambarkan situasi
Maghada pada saat Chandragupta. Penguasa yunani tersebut banyak membantu
Chandragupta dalam menulis sejarah India. Penulis hasil bantuan penguasa Yunani tersebut
banyak menggambarkan keindahan dan keelokan Maghada yang terletak pada lembah sungai
Gangga.

Akhir hayat Chandragupta diakhiri dengan bebrapa catatan penting. Ia merupakan raja
yang disegani kawan maupun lawan, rakyat dan juga umum. Sebagi para umumnya raja, dia
mempunyai Bayangkari, yaitu pasukan khusus pengawal raja yang terdiri dari wanita-wanita
asing yang berenjata lengkap, yang selalu mengiringi Chandargupta sebagi pasukan berkuda.
Selain itu dia juga membuat jalur dari Takshosila kedaerah Bactria. Jalan itu digunakan
sebagai jalur perdagangan dan ketentaraan. Pada masanya perdagangan memang sangat maju,
bahkan uang Persia dan uang Yunani lebih banyak melihatan di kerajaannya dari pada uang
Chandragupta (India). Dia juga telah mengembangkan pedagangan di laut, meskipun hanya
di bagian teluk Persia dan laut Aden saja. Selain mempunyai pasukan pengawal pribadi,
lascar Chadnrgupta merupakan elemen penting bagi kuatnya kerajaan Maghada. Laskar ini
mempunyai jumlah kereta dan gajah yang sangat banyak. Jumlah gajah laskar ini berkisar
antara 9000 untuk jumah gajahnya dan 30000 untuk jumlah keretanya. Selain pasukan gajah
dan kereta, dia juga mengembangkan jumlah infatrinya yaitu sekitar 60000 orang. Laskar-
laskar perang berasal dari satu kasta tersendiri. Ketika tidak ada perang, pekerjaan mereka
hanya makan dan tidur semata. Tatepi mereka tidak diperkenankan untuk mempunyai banyak
harta benda. Ini bermaksud untuk menjadikan laskar-laskar tersebut selalu siap sedia katika di
butuhkan kapanpun dan dimanapun.

Chandragupta juga semakin memperkut eksistensi kasta sebagai pola sosial di India
pada saat itu. Dia melarang keras perkawinan yang melibatkan kasta yang berbeda. Walaupun
banyak kasta yang berkembang di India pada saat itu, Chandragupta dianggap sebagai raja
yang giat dan juga adil. Walaupun hukuman yang dijatuhkan cenderung keras, tetapi dia tidak
banyak menjatuhkan hukuman. Hukuman sebatas dijatuhkan bagi mereka yang benar-benar
melanggar aturan kerajaan. Chandragupta juga melakukan penaklukan terhadap daerah-
daerah seperti Archosia (Kandahar), Paropanisadae (Kabul), Asia (heart), Gedrosia
(Baluchistan) dan meminta daerah-daerah tersebut untuk mengembalikan gajah-gajah perang
India yang berjumlah sekitar 500 gajah.

2. Ramagupta
Raja yang memerintah menggantikan Chandragupta, namun tidak ditemukan sumber
buku sejarah yang mengemukakan kakak dari Samudragupta tersebut. Konon tokoh ini sangat
disembunyikan dari dinasti Gupta, karena kekalahan Ramagupta dalam usaha menaklukkan
suku bangsa Saka sekitar tahun 335. Sehingga terpaksa digantikan oleh adiknya yaitu
Samudragupta. .(Suud A,2006:201)

3. Samudragupta

Raja yang memerintah antara tahun 330-375 merupakan dari anak Chandragupta
dan menjadi raja setelah menggatikan Ramagupta. Raja ini termasuk salah seorang Raja
India yang dapat dibandingkan dengan Napoleon sehubungan dengan kemenangan-
kemenangan yang diperoleh dari peperangan-peperangan yang dilakukannya.
Samudragupta adalah Brahmin yang setia kepada Hindu dan ingin memperluas kerajannya.
Tidak lama setelah raja dinobatkan, beliau mulai memerangi kerajaan-kerajaan yang
terletak di sekitar kerajaannya, menaklukkan daerah Hindustan dan daerah-daerah yang
terletak di sebelah utara. Setelah itu Samudragupta mengadakan persiapan untuk
menyerang daerah-daerah di sebelah selatan yang sukar sekali untuk dimasuki.

Raja berhasil menaklukkan Kosala Selatan, Ngapur, Orissa dan India Tengah.
Peperangan dilanjutkan ke bagian paling selatan melalui sungai Mahanadi, Godavari dan
menaklukkan kerajaan-kerajaan Kalinga dan Pallaya (sekarang di daerah Madras). Kemudian
Samudraguta mengambil jalan ke sebelah barat, melalui kerajaan-kerajaan Mahrata,
Devarashtra dan Khandesh. Peperangan memakan waktu lebih dari 3 tahun, perjalanan
tentaranya lebih dari 3000 mil. Dari peperangan tersebut, beliau mendapatkan tawanan,
permata dan barang-barang berharga lainnya, yang kemudian diangkut ke ibukota. Negeri-
negeri yang diperangi tidak semuanya dapat dimasukkan ke dalam kerajaannya. Yang berada
di bawah pemerintahannya adalah daerah Hindustan, sebagian dari India Utara dan India
Tengah. Yang lainnya hanya sebagai kerajaan-kerajaan yang membayar upeti dan berada
dibawah perlindungan kerajaan Gupta. Raja juga mengadakan kerja sama dengan Megavarna,
Raja Sailan yang menganut ajaran Buddha.

Salah satu hasil dari kerja sama itu adalah ajaran Buddha mendapat perlindungan dari
Raja Samudragupta dan raja memberikan izin untuk mendirikan suatu vihara dekat pohon
Bodhi Gaya. Akan tetapi raja tetap memperkuat pengaruh agama Hindu, seperti dengan
menghidupkan kembali pengorbanan kuda liar (asvamedha) yang biasa dilakukan oleh Raja
Pushyamitra. Sebagai tanda peringatan, Raja Samudragupta memahat riwayat kemenangan-
kemenangannya pada tiang batu. Salah satu batu peringatan itu masih tersimpan sekarang
dalam benteng di kota Allahabad.

4. Chandragupta II bergelar Vikramaditya (375-415),

Pada massa pemerintahannya wilayah kerajaan Gupta bertambah luas. Daerah-daerah


di sekitar Indus yang dikuasai orang Saka (Scyth) berhasil ditaklukkannya, negeri - negeri
kaya di India Barat seperti Gujarat dan Malwa juga ditaklukkan. Kerajaan Gupta mempunyai
pelabuhan-pelabuhan, kapal-kapal yang memudahkan perhubungan dengan Mesir melalui
Laut Kolzum (Laut Merah).

Menurut pemuka ajaran Buddha dari Tiongkok, Fa Hien, ibukota Pataliputta


merupakan kota yang indah, namun tidak didiami oleh raja lagi. Raja tinggal di Ayodya, kota
tempat tinggal Buddha semasa kecil, kota itu diperbaiki dan diperluas. Pataliputta kemudian
lenyap di abad ke-6, dihancurkan oleh bangsa Huna yang menyerbu dari utara. Pemuka
ajaran Buddha dari Tiongkok yang lain, yakni Huan-Tsang, mengatakan bahwa saat beliau
berada di India pada tahun 650, beliau hanya melihat bekas-bekas kota itu saja. Di masa
pemerintahan putranya Chandragupta II Yikramaditya, kerajaan Gupta mencapai puncak
kebesarannya. Keadaan kerajaan sangat makmur dan sentosa, pemerintahan dijalankan oleh
raja dengan bijaksana selama 30 tahun.

5. Kumaragupta

Raja yang menggantikan kedudukan Chandragupta II Sebagai raja dan


memerintah pada tahun 415- 455 Masehi.

6. Skandagupta Raja yang menggantikan kedudukan Kumaragupta sebagai raja dan


memerintah pada tahun 455- 467 Masehi.

Skandagupta Merupakan raja terakhir dari dinasti Gupta.

C. a
3. a
Sebutkan ciri khas kerjaan islam beserta kebudayaannya

Carilah sumber sumber kerAJAAN islam DARI LUAR DAN DALAM

SEBUTAN JAMAN KEJAYAAN KERAJAAN KERAJAAN TERSEBUT

Jawab

1. Ciri kerajaan islam


A) Pemerintahan berbentuk kesultanan
B) pemimpin berbentuk sultan
C) Pedoman, pandangan hidup,pemecahan masalah berdasarkan Al-Quran dan ajaran Nabi
D) menggu

2. a

Anda mungkin juga menyukai