Anda di halaman 1dari 2

PERJALANAN MENUJU KEPAHITAN

Hari itu aku masih duduk dibangku SMA saat dimana aku pertama kali bertemu dengan
mu, aku berkenalan dengan mu dan kau menyapaku dengan hangat. Aku tak menyangka kita
ditempatkan dikelas yang sama kala itu dan berselang dua hari kau dan aku dipisahkan oleh
perpindah siswa kelas pada saat itu, itu karna kau adalah siswa asrama dan aku adalah siswa biasa.
Aku di pindah sangat jauh dari kelasmu.

Kemudian hari aku jatuh cinta kepada teman kelasku, yang membuatku nyaman akan
kehadirannya. Aku dan dia seakan-akan kakak beradik yang ditempatkan disatu kelas. Aku yang
memarahi dia ketika tertidur pulas dilantai kelas, dan ia selalu bersandar di bahuku kala sedih.
Tanpa dia sadari ternyata aku menyimpan perasaan suka kepadanya. Aku sengaja tidak
menyampaikan perasaanku untuk supaya tidak terjadi hal yang tidak di inginkan, lalu ia
mengajakku untuk kursus bahasa inggris di tempat yang ia suka, aku langsung menerima
ajakkannya. Aku sangat senang karna aku bisa melihatnya bukan hanya waktu sekolah saja
melaikan ditempat kursus juga, lalu aku berniat untuk menyampaikan perasaanku karna mulai
merasa ada kode-kode yang menyatakan bahwa dia juga menyukaiku, tapi aku mencari waktu
yang tepat. Seminggu kemudian dihari jumat saat jam istirahat aku duduk disudut kelas untuk
bermain game di handphoneku lalu ia datang duduk disebelahku sambil bersandar dibahuku, itu
membuat hatiku semakin deg-degkan, lalu ia meperlihatkan video adiknya yang menurutnya lucu,
tapi aku hanya mencuekinya karna terlalu serius dengan permainanku, hingga teman yang lain
datang dan mengira aku dan dia sedang berpacaran yang membuat ia menyingkirkan kepalanya
dari bahuku, haha itu sedikit membuatku legah lalu ia mengajakku untuk menonton
pertunjukannya menari di acara budaya bernama PALU NOMONI, seketika terlintas dipikiranku
untuk menyatakan perasaanku nanti selesai acara saja. Kemudian sore itu aku baru sampai
dirumah selepas mengikuti ekstrakulikuler kepramukaan, aku yang baru saja berbaring dikasur
dikejutkan dengan bencana alam gempa bumi yang sangat dasyat yang berkekuatan 7,4 Sr
listrikpun padam jaringan celuler hilang. aku yang langsung lari menyelamatkan diri tidak
memperdulikan barang-barang berharga dirumah, saat aku keluar rumah aku melihat orang-orang
berteriak histeris sambil menyebut nama Tuhan, orang-orang yang berada dimasjid untuk
melaksanakan sholat magrib lari berhamburan kejalanan, tembok-tembok tinggi runtuh. Aku
bersyukur orang-orang disekitarku baik-baik saja, sungguh kebetulan keluargaku sudah sampai
dirumah sebelum terjadi bencana terkecuali kedua orang tuaku yang masih dalam perjalan pulang
kerumah. Saat itu semua orang masih merasa panik karna gempa bumi yang masih mengoyangkan
tanah setiap menit. Malam telah tiba semua orang mengungsi ditempat yang terbuka seperti di
jalan dan lapangan. Aku yang tanpa sengaja mendengarkan kabar bahwa dipantai terjadi tsunami
yang bertepatan diacara PALU NOMONI, seketika aku teringat dia yang sedang mengitu acara
tersebut. Aku pun panic hatiku tidak tenang ditambah lagi guncangan gempa yang masih saja
menakuti semua orang. Akupun beristirahat untuk menyiapkan diri untuk melihat tempat
terjadinya tsunami seraya mencari dia. Esokmya aku mulai berjalan melihat sekeliling rumah
warga yang rata dengan tanah, aku memberanikan diri untuk menuju ketempat acara tersebut
tetapi aku dihadang dengan larangan orangtuaku untuk tidak mencari masalah, aku mendengarkan
cerita-cerita orang yang selamat dari bencana tsunami bahwa mayat-mayat disana berserakan tidak
ada seorang pun yang berani untuk mengangkat mayat-mayat itu, hingga berhari-hari petugas sar
datang untuk mengefakuasi mayar korban tsunami. Akupun yang mendengar mulai sangat panic
mengingat dia berada disana. Lalu aku mendapat kabar bahwa ditempat dia tinggal terjadi
likuifaksi, itu semua membuatkan sangat panik. Lalu akhirnya aku dan keluargaku mengungsi
dirumah pamanku yang sangat jauh dari tempatku tinggal. Disana aku mulai bias berkomikasi
dngan handphone karna adanya jaringan ditempat tersebut. Akupun mulai mencari-cari kabar
mengenai dia, ada yang mengatakan dia berada di acara dan ada juga yang mengatakan bahwa dia
sedang di dandan yang berada tidak jauh dari rumahnya. Aku semakin dilemma akan kabarnya.
Orangtuanya yang tiba-tiba menghubungiku.

Anda mungkin juga menyukai