OLEH:
Kelompok VIII (delapan)
Nama : Kudusman Jaya Ndruru
: Cindi Kristiani Gulo
: Safat Rudin Laia
Prodi : Biologi
Kelas : 2 (dua)
DP : Darmawan Harefa, M.Pd
KATA PENGATAR
Puji syukur atas kehadirat tuhan yang maha esa yang telah
memberikan rahmat dan hidaya-nya sehinga saya dapat
menyelesaikan tugas makala yang berjudul “MOMENTUM,
DEFENISI IMPULS, DEFENISI KOEFISIEN RESTITUSI” ini ada pun
tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas ( DOSEN) pada mata kuliah “FISIKA “ salain itu makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tenteng “momentum,
defenisi impuls, defenisi koefisien restitusi “bagi kita semua
Saya menyadari, makala yang saya susun ini masih jauh dari kata
sempurna,baik sigi penyusunan,bahasa,maupun penulis.oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun akan saya nantinya
demi kesempurnaan makala ini. Menjadi lebih baik lagi dimasa
mendatang
Halaman
HALAMAN JUDUL......................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................5
A. Momentum1....................................................................................5
B. Impuls.............................................................................................7
C. Hubungan antara Impuls dan Perubahan Momentum....................9
D. Hukum Kekekalan Momentum....................................................11
E. Hukum Kekelan Energi................................................................13
F. Aplikasi Momentum dan Impuls dalam Kehidupan Sehari-hari..15
A. Kesimpulan.....................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................20
LAMPIRAN................................................................................................21
Penulis
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Momentum
Sebuah truk bermuatan penuh akan lebih sulit untuk berhenti daripadasebuah
mobil kecil, walaupun kecepatan kedua kendaraan itu sama. Dalam pengertian fisisnya
dikatakan bahwa momentum truk lebihbesar daripada mobil. Secara Fisika, pengertian
momentum adalah hasil kaliantara massa benda (m) dan kecepatannya (v), yang
dituliskan sebagai berikut.
p = mx v
dengan:
m = massa benda (kg),
v = kecepatan benda (m/s), dan
p = momentum benda (kgm/s).
Dari Persamaantersebut, dapat dilihat bahwa momentum merupakan besaran vektor
karena memiliki besar dan arah.
B. Impuls
Cobalah Anda tendang sebuah bola yang sedang diam. Walaupun kontak antara
kaki Anda dan bola hanya sesaat, namun bola dapat bergerakdengan kecepatan tertentu.
Dalam pengertian momentum, dikatakan bahwapada bola terjadi perubahan momentum
akibat adanya gaya yang diberikandalam selang waktu tertentu. Gaya seperti ini, yang
hanya bekerja dalamselang waktu yang sangat singkat, disebut gaya impulsif. Oleh
karena itu,perkalian antara gaya dan selang waktu gaya itu bekerja pada benda
disebutimpuls. Secara matematis, dituliskan sebagai
I = F.Δt(5–2)
Besarnya impuls dapat dihitung dengan menggunakan grafik hubungangayaF terhadap
waktu t (grafik F – t). Perhatikan Gambarberikut.
Gaya impulsif yang bekerja pada benda berada pada nilai nol saat t1.Kemudian, gaya
tersebut bergerak ke nilai maksimum dan akhirnya turunkembali dengan cepat ke nilai
nol pada saat t2. Oleh karena luas daerah di bawah kurva gaya impulsif sama dengan
luas persegipanjang gaya rata-rata (F)yang bekerja pada benda, grafik hubungan antara
F dan t dapatdigambarkan sebagai besar impuls yang terjadi pada benda.Jika gaya yang
diberikan pada benda merupakan suatu fungsi linear,impuls yang dialami oleh benda
sama dengan luas daerah di bawah kurvafungsi gaya terhadap waktu, seperti terlihat
pada Gambar.
Dengan memerhatikan Persamaan, dapat disimpulkanbahwa gaya dan selang
waktu berbanding terbalik. Perhatikan berikut.
Besarnya impuls yang dibentuk adalah sebesar 100 Ns, namun besargaya dan selang
waktu gaya tersebut bekerja pada benda bervariasi. DariTabeltersebut, dapat dilihat
bahwa jika waktu terjadinya tumbukansemakin besar (lama), gaya yang bekerja pada
benda akan semakin kecil.oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa waktu kontak
antara gaya danbenda sangat memengaruhi besar gaya yang bekerja pada benda saat
terjaditumbukan.
Dua benda dapat saling bertumbukan, jika kedua benda bermassa m1 dan m2 tersebut
bergerak berlawanan arah dengan kecepatan masing-masing v1 dan v2. Apabila sistem
yang mengalami tumbukan itu tidak mendapatkangaya luar, menurut Persamaan
diketahui bahwa apabila F = 0 maka Δp= 0 atau p = konstan. Dengan demikian,
didapatkan bahwa jumlah momentum benda sebelum tumbukan akan sama dengan
jumlah momentum benda setelah tumbukan. Hal ini disebut sebagai Hukum Kekekalan
Momentum. Perhatikanlah Gambar berikut
Urutan gerak dua bendabermassa m1 dan m2mulai dari sebelum tumbukan hingga
sesudah tumbukan.
Sebelum tumbukan, kecepatan masing-masing adalah benda v1 dan v2.Sesudah
tumbukan, kecepatannya menjadi v1' dan v2'. Apabila F12 adalah gayadari m1 yang
dipakai untuk menumbuk m2, dan F21 adalah gaya dari m2 yangdipakai untuk menumbuk
m1 maka menurut Hukum III Newton diperoleh hubungan sebagai berikut:
F(aksi) = –F(reaksi) atau F12 = –F21. Jika kedua ruas persamaan dikalikan dengan selang
waktu Δtmaka selama tumbukan akan didapatkan:
F12Δt = –F21Δt
Impuls ke-1 = –Impuls ke-2
(m1v1 – m1v1') = –(m2v2 – m2v2')
m1v1 – m1v1' = –m2v2 + m2v2' .... (a)
Apabila Persamaan (a) dikelompokkan berdasarkan kecepatannya,persamaan tersebut
dapat dituliskan sebagai berikut.
m1v1 + m2v2 = m1v1' + m2v2'
dengan:
F = gaya dorong roket (N),
Desain Mobil
Desain mobil dirancang untuk mengurangi besarnya gaya yang timbul
akibattabrakan. Caranya dengan membuat bagian-bagian pada badan mobil agardapat
menggumpal sehingga mobil yang bertabrakan tidak saling terpentalsatu dengan
lainnya.Mengapa demikian?Apabila mobil yang bertabrakansaling terpental, pada mobil
tersebut terjadi perubahan momentum danimpuls yang sangat besar sehingga
membahayakan keselamatan jiwapenumpangnya.
Perubahan momentum padamobil yang menabrak tembok.
Pada kasus A, mobil yang menabrak tembok dan terpental kembali,akan mengalami
perubahan kecepatan sebesar 9 m/s. Dalam kasus B, mobiltidak terpental kembali
sehingga mobil tersebut hanya mengalami perubahankecepatan sebesar 5 m/s. Berarti,
perubahan momentum yang dialami mobilpada kasus A jauh lebih besar daripada kasus
B.Daerah penggumpalan pada badan mobil atau bagian badan mobil yang dapat penyok
akan memperkecil pengaruh gaya akibat tumbukan yang dapatdilakukan melalui dua
cara, yaitu memperpanjang waktu yang dibutuhkanuntuk menghentikan momentum
mobil dan menjaga agar mobil tidak salingterpental. Rancangan badan mobil yang
memiliki daerah penggumpalan ataupenyok tersebut akan mengurangi bahaya akibat
tabrakan pada penumpangmobil.
C. Impuls
Impuls didefinisikan sebagai hasil kali antara gaya dan lamanya gaya tersebut
bekerja. Secara matematis dapat ditulis:
t
Besar gaya disini konstan. Bila besar gaya tidak konstan maka penulisannya akan
berbeda. Oleh karena itu dapat digambarkan kurva yang menyatakan hubungan antara F
dengan t. Bila pada benda bekerja gaya konstan F dari selang waktu t ke t maka kurva
1 2
antara F dan t adalah:
Luas daerah yang diarsir menyatakan besarnya Impuls. Luasan yang diarsir sebesar
F x (t – t ) atau I, yang sama dengan Impuls gaya. Impuls gaya merupakan besaran
2 1
vektor, oleh karena itu perhatikan arahnya.
Satuan Impuls I = satuan gaya x satuan waktu
Satuan I = newton x sekon
= N .s
m
= kg . 2 . s
s
m
= kg .
s
Impuls Sama dengan Perubahan Momentum Sebuah benda bermassa m mula-
mula bergerak dengan kecepatan v dan kemudian pada benda bekerja gaya sebesar F
1
searah kecepatan awal selama Δt, dan kecepatan benda menjadi v
2.
Untuk menjabarkan hubungan antara Impuls dengan perubahan momentum, akan
kita ambil arah gerak mula-mula sebagai arah positif dengan menggunakan Hukum
Newton II.
F =ma
= m (v2 – v1) Δt
F Δt = m v2 – m v1
Ruas kiri merupakan impuls gaya dan ruas kanan menunjukkan perubahan
momentum. Impuls gaya pada suatu benda sama dengan perubahan momentum benda
tersebut. Secara matematis dituliskan sebagai:
F Δt = m v2 - m v1 …………….
(6)
I = p2 - p1
I = Δp …………….
(7)
Pada sebuah tumbukan selalu melibatkan paling sedikit dua buah benda. Misal bola
biliar A dan B. Sesaat sebelum tumbukan bola A, bergerak mendatar ke kanan dengan
m v , dan bola B bergerak kekiri dengan momentum m v
momentum A A B B
.
RANGKUMAN
A. Kesimpulan
soal 1
Sebuah mobil bermassa 1.500 kg bergerak dengan kecepatan 36
km/jam.Berapakahmomentum mobil tersebut?
Solusi :
Diketahui:
m = 1.500 kg dan v = 36 km/jam.
m = 1.500 kg
v = 36 km/jam = 10 m/s
Momentum mobil: p = m.v = (1.500 kg).(10 m/s) = 15.000 kgm/s.
soal 2
soal 3
Benda A dan benda B masing-masing bermassa 2 kg dan 3 kg, bergerak saling tegak
lurus dengan kecepatan masing-masing sebesar 8 m/s dan 4 m/s. Berapakah momentum
total kedua benda tersebut?
Jawab
Diketahui:
mA = 2 kg, mB = 3 kg, vA = 8 m/s, dan vB = 4 m/s.
pA = mA.vA = (2 kg)(8 m/s) = 16 kgm/s
pB = mB.vB = (3 kg)(4 m/s) = 12 kgm/s
Momentum adalah besaran vektor sehingga untuk menghitung besar momentum total
kedua benda, digunakan penjumlahan vektor:
ptotal = (pA2 + pB2)1/2 = [(16 kgm/s)2 + (12 kgm/s)2]1/2 = 20 kgm/s.
soal 4
Sebuah benda yang massanya 0,5 kg berada dalam keadaan diam. Kemudian,
bendatersebut dipukul dengan gaya sebesar F sehingga benda bergerak dengan
kecepatan10 m/s. Jika pemukul menyentuh benda selama 0,01 sekon, tentukanlah:
a. perubahan momentum benda, dan
b. besarnya gaya F yang bekerja pada benda.
Solusi
Diketahui:
m = 0,5 kg, v = 10 m/s, dan Δt = 0,01 s.
a. Perubahan momentum ( Δp):
Δp= mv – mv0 = (0,5 kg)(10 m/s) – (0,5 kg)(0 m/s) = 5 Ns
b. Besarnya gayaF:
F Δt= mv – mv0
F(0,01 s) = 5 Ns→ F =5 Ns/0,01 s = 500 newton.
soal 5
Sebuah benda bermassa 2 kg berada dalam keadaan diam di permukaan meja yang licin.
Kemudian, benda itu digerakkan secara mendatar oleh sebuah gaya mendatarF. Gaya
tersebut berubah terhadap waktu menurut F = 30 – 6t, dengan t dalam s danF dalam N.
Tentukanlah:
a. grafik hubungan gaya (F) terhadap waktu (t),
b. impuls yang bekerja pada benda tersebut, dan
c. kecepatan benda setelah 5 sekon.
Solusi
Diketahui:
m = 2 kg dan F = 30 – 6t.
a. Grafik hubungan gaya (F) terhadap waktu (t) dari persamaan F = 30 – 6t adalah
sebagai berikut.
Diketahui:
m1 = m2 = m, v1 = 20 m/s, dan v2 = 15 m/s.
v2 bertanda negatif karena geraknya berlawanan arah dengan arah gerak benda pertama.
Oleh karena setelah tumbukan kedua benda bersatu dan bergerak bersamaan maka
kecepatan kedua benda setelah tumbukan adalah v1' = v2' = v' sehingga
m1v1 + m2v2 = (m1 + m2)v'
m(20 m/s) + m(–15 m/s) = (m + m)v'
(5 m/s)m= 2mv' → v' = (5m / s)m/2m= 2,5 m/s
Jadi, kecepatan kedua benda 2,5 m/s, searah dengan arah gerak benda pertama (positif).
soal 7
Seorang penumpang naik perahu yang bergerak dengan kecepatan 4 m/s. Massa perahu
dan orang itu masing-masing 200 kg dan 50 kg. Pada suatu saat, orang tersebut
meloncat dari perahu dengan kecepatan 8 m/s searah gerak perahu.Tentukanlah
kecepatan perahu sesaat setelah orang tersebut meloncat.
Solusi
Diketahui:
mp = 200 kg, mo = 50 kg, dan vo = 8 m/s.
soal 9
Dua benda dengan kecepatan 2 m/s dan 4 m/s bergerak searah.Massa benda
masingmasing sebesar 2 kg dan 3 kg. Apabila terjadi tumbukan tidak lenting sama
sekali, tentukanlah kecepatan kedua benda tersebut setelah bertumbukan.
Solusi
Diketahui:
v1 = 2 m/s, v2 = 4 m/s, m1 = 2 kg, dan m2 = 3 kg.
m1v1 + m2v2 = (m1 + m2)v'
(2 kg)(2 m/s) + (3 kg)(4 m/s) = (2 kg + 3 kg)v'
16 kgm/s = (5 kg)v'
v' = 3,2 m/s
Jadi kecepatan kedua benda setelah tumbukan adalah 3,2 m/s.
soal 10
Sebuah bola dijatuhkan dari ketinggian 1,8 m. Kemudian, terpental hingga mencapai
ketinggian 45 cm. Berapakah koefisien restitusi antara lantai dan bola itu?
Solusi
Diketahui:
h = 1,8 m, dan h' = 45 cm.
GLOSARIUM
Terpental siapa bilang kita terpental dan kalah sbeleum berperang. Sejauh ini,
kita bertahan, di sini- dalam tarian badai.
Gerak /ge·rak/ n 1 peralihan tempat atau kedudukan, baik hanya sekali maupun
berkali-kali: tiap-tiap -- tentu ada sebab; 2 dorongan (batin, perasaan, dan sebagainya):
jangan selalu kauperturutkan -- hatimu; 3 denyut-denyut atau kedut-kedut (pada mata,
bibir, dan sebagainya) yang dianggap sebagai firasat atau gelagat: ia risau akan -- pada
matanya;
Momentum /mo·men·tum/ /moméntum/ n 1 saat yang tepat; 2 Fis besaran yang berkaitan
dengan benda yang besarnya sama dengan hasil kali (darab) massa benda yang bergerak itu
dan kecepatan geraknya; kuan-titas gerak;
Definisi /de·fi·ni·si/ /définisi/ n 1 kata, frasa, atau kalimat yang mengungkapkan
makna, keterangan, atau ciri utama dari orang, benda, proses, atau aktivitas; batasan
(arti); 2 rumusan tentang ruang lingkup dan ciri-ciri suatu konsep yang menjadi pokok
pembicaraan atau studi;
-- berputar definisi yang tidak dapat dipahami karena tidak ada yang diberi definisi,
biasanya hanya diberi sinonim; definisi melingkar;
-- biverbal definisi yang berupa sinonim atau padanan kata;
-- demonstratif definisi yang berupa penunjukan objek, benda, atau peristiwa
konkretnya;
-- melingkar definisi berputar;
-- metaforis definisi berupa pemberian kiasan atau tamsilnya;
-- nominal definisi berupa mimpuls/im·puls/ n 1 rangsangan atau gerak hati yang timbul
dengan tiba-tiba untuk melakukan sesuatu tanpa pertimbangan; dorongan hati; 2 Fis hasil kali
gaya yang bekerja pada suatu benda dan lamanya gaya itu bekerja akna kata dengan
keterangan turunan dan pemakaian kata itu;
-- ostensif cara menggambarkan suatu konsep dengan mengucapkannya, menunjuknya,
atau mengisyaratkannya;
-- riil proses atau hasil menyatakan makna kata dengan memerinci unsur-unsur
konsepnya;
Impuls ) rangsangan atau gerak hati yang timbul dengan tiba-tiba untuk
melakukan sesuatu tanpa pertimbangan; dorongan hati;
2) hasil kali gaya yang bekerja pada suatu benda dan lamanya gaya itu bekerja
perbandingan berat antara bagian tumbuhan di dalam tanah dan bagian yang di
atas tanah;
koefisien aktivitas:
koefisien arah:
1. 1) ukuran inklinasi suatu jalan tol;
2. 2) kecepatan perubahan suatu variabel dengan mengikuti koordinat
ruang; gradien;
koefisien kancah:
nisbah uapan suatu badan air yang berat thd uapan yang diukur dalam kancah
penguap;
koefisien keaktifan:
koefisien aktivitas;
koefisien kebocoran:
ciri tetap lapisan penekan yang bocor yang merupakan bocoran tegak;
koefisien ketermampatan:
pengurangan secara nisbi volume air persatuan tambahan tekanan pada suhu
tertentu;
reastitusi
Detik atau sekon (bahasa Inggris: second) adalah satuan waktu dalam SI (Sistem Internasional,
lihat unit SI) yang didefinisikan sebagai durasi selama 9.192.631.770 kali periode radiasi yang
berkaitan dengan transisi dari
Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet, termasuk bumi, dari permukaan
planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Di Bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km
di atas permukaan tanah, hingga pada ketinggian sekitar 560 km dari atas permukaan Bumi.
Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan, yang dinamai menurut fenomena yang terjadi di
lapisan tersebut. Transisi antara lapisan yang satu dengan yang lain berlangsung bertahap.
Studi tentang atmosfer mula-mula dilakukan untuk memecahkan masalah cuaca, fenomena
pembiasan sinar matahari saat terbit dan tenggelam, serta kelap-kelipnya bintang. Dengan
peralatan sensitif yang dipasang di wahana luar angkasa, kita dapat memperoleh pemahaman
yang lebih baik mengenai atmosfer termasuk fenomena-fenomena yang terjadi di dalamnya
Matematis
Suku kata: /ma·te·ma·tis/
Adjektiva (kata sifat)
http://id.wikibooks.org/wiki/Rumus-Rumus_Fisika_Lengkap/Impuls_dan_momentum
http://fisikasmasmk.blogspot.com/2012/01/momentum-impuls.html
http://fisikastudy.blogspot.com/
http://www.fisika.org/2013/03/31/6-penerapan-prinsip-impuls-momentum/