Anda di halaman 1dari 3

inovasi

pxhere.com

Bentuk-bentuk inovasi dapat berupa banyak hal, sesuai dengan bidang yang menjadi target inovasi.

1. Inovasi produk

Produk berfungsi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, baik primer maupun sekunder. Bentuk
inovasi produk contohnya adalah pemanfaatan air sebagai pengganti bensin.

2. Inovasi pendidikan

Inovasi juga dapat dilakukan dalam dunia pendidikan. Contoh nyata dari inovasi di bidang ini adalah
penerapan kurikulum anti korupsi di sekolah. Kurikulum ini tentu belum ada ketika Indonesia merdeka
pada tahun 1945.

Seiring perkembangan zaman, inovasi pada kurikulum pun dirasa perlu dilakukan. Salah satu contoh
nyata adalah dengan dimasukkannya pendidikan anti korupsi.

3. Inovasi pelayanan publik

Dulunya, pelayanan publik hanya dapat dilakukan dengan tatap muka di dunia nyata. Kini, seiring
perkembangan zaman, pelayanan publik dapat dilakukan secara daring atau online.

4. Inovasi teknologi

Inovasi di bidang teknologi membuat manusia mampu berinteraksi dengan siapa pun tanpa batas. Ini
dibuktikan dengan adanya media sosial yang populer seperti Facebook, Twitter, dan Instagram yang
menjangkau pengguna di seluruh dunia.

5. Inovasi kebudayaan

Budaya erat kaitannya dengan kehidupan bangsa. Inovasi dalam bidang budaya dapat berupa festival
kebudayaan ataupun festival lainnya seperti festival batik.
Ada banyak ciri-ciri yang melekat pada orang yang inovatif. Berikut adalah beberapa ciri orang inovatif.

Challenges status quo, yaitu tidak merasa cepat puas dengan keadaan saat ini serta mempertanyakan
otoritas dan rutinitas.

Curious, yaitu senantiasa mengeksplorasi lingkungan dan mengidentifikasi adanya kemungkinan-


kemungkinan baru.

Self-motivated, yaitu tanggap terhadap kebutuhan dari dalam diri dan menjadi pribadi yang proaktif
memprakarsai proyek baru.

Visionary, yaitu memiliki pandangan yang jauh ke depan.

Entertains the fantastic, yaitu memiliki ide-ide yang bagi sebagian orang akan dianggap gila, serta
mengubah sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin.

Takes risks, yaitu melampaui batas kenyamanan, berani mencoba, dan berani pula menanggung
kegagalan.

Peripatetic, yaitu mengubah lingkungan kerja sesuai dengan apa yang dibutuhkan, sering melakukan
perjalanan guna memperoleh inspirasi ide-ide brilian.

Playful/humorous, yaitu memiliki ketertarikan pada hal-hal yang aneh, berani untuk tampil beda, dan
juga berani bertindak.

Self-accepting,yaitu dapat mempertahankan ide yang dimiliki serta tidak terpengaruh dengan cara
pandang orang lain.

Flexible/adaptive, yaitu terbuka bagi setiap perubahan, mampu melakukan adaptasi atau penyesuaian,
serta mampu menyajikan berbagai solusi dan gagasan.

Makes new connections, yaitu mampu menyambungkan atau melihat hubungan dari unsur-unsur yang
terputus.

Reflective, yaitu dapat merenungkan berbagai pertimbangan sebelum mengambil suatu keputusan.

Recognize patterns, yaitu perseptif terhadap sesuatu serta dapat membedakannya.

Tolerate ambiguity, yaitu tetap mampu merasa nyaman meski dalam situasi kacau (chaos), serta tidak
terburu-buru dalam membenarkan suatu ide atau gagasan yang muncul.

Committed to learning, yaitu berusaha untuk terus mencari pengetahuan secara kontinu dan juga
menyeimbangkan setiap informasi yang terkumpul serta menyelaraskan tindakan.
Balances intuition and analysis, yaitu mampu memilih antara pemikiran divergen dengan konvergen
serta memiliki intuisi untuk melakukan analisis.

Situationally collaborative, yaitu berusaha menyeimbangan pemikiran dari setiap individu, mampu
membuka dan mencari dukungan.

Formally articulate, yaitu mengomunikasikan gagasan secara efektif serta mampu menerjemahkan
sesuatu yang abstrak ke dalam bahasa yang penuh arti.

Resilient, yaitu merefleksi hal-hal yang dianggap mengecewakan atau tidak diinginkan. Orang dengan
sifat ini akan mampu belajar dengan cepat dari umpan balik yang diberikan kepadanya.

Persevering, yaitu bekerja keras dan tekun serta memiliki komitmen terhadap hasil apa yang telah
digariskan.

Anda mungkin juga menyukai