Abstract : Dewsign Interior is an interior design consultant that focus on hotel and hospitality design
project. Lead by the founder herself, Dewi Lanny Manua, Dewsign Interior with the help pf experienced
staffs are ready to make the best interior and hotel designs that meet the clients expectation. Located in
Surabaya, Dewsign Interior provide service to all across Indonesia. Currently Dewsign Interior is working
on design project of Signature hotel, Bali. Signature hotel is a three star hotel located at Intan Permai street,
Gang Berlian Kerobokan, Badung, Bali. The total land area of this hotel is 2000 m2, with 705 m2 will be
designed by Dewsign Interior. With tropical concept and using natural material, this hotel plan to give warm
and comfort feelings for all the guests. Dewsign Interior choose the tropical signature concept for this hotel,
which is combination from natural material (palimanan stone, jati wood and merbau wood) and the other
combination is the shape of the hotel’s logo (celtic maze).
Abstrak : Dewsign Interior adalah konsultan interior yang akan menfokuskan diri ke proyek-proyek
perhotelan. Kali ini proyek Dewsign Interior adalah proyek dengan pihak hotel Signature di Bali. Hotel
Signature adalah hotel bintang tiga yang berlokasi di Jl. Intan Permai Perumahan Gang Berlian Kerobokan,
Badung Bali 80361 dengan luas total lahan 2000 m2. Luas area yang akan didesain adalah 705 m2
meliputi sebuah lobi, restoran dan meeting room. Bisnis Dewsign Interior akan dikelola oleh pemilik bisnis
sendiri yakni Dewi Lanny Manua yang akan dibantu oleh beberapa pekerja yang memiliki pengalaman
dalam urusan desain interior dan hotel. Bisnis Dewsign Interior akan berdomisili di kota Surabaya. Hotel
Signature memiliki konsep tropis dengan menggunakan material-material natural. Hotel Signature akan
memberikan kehangatan dan kenyamanan bagi para tamu. Konsep yang diangkat adalah tropis signature.
Tropis signature adalah gabungan dari pemakaian material natural seperti batu alam palimanan, kayu jati
dan kayu merbau. Gabungan lainnya yakni bentuk dari logo hotel tersebut.
73
kreasi Volume 2 Nomor 1 Oktober 2016
74
Manua, Kusumowidagdo, Indrawan
Arsitektur Interior Hotel Signature di Bali
Kunci keberhasilan
Berikut merupakan kunci keberhasilan dari kon- PROYEK DESAIN
sultan, yakni : Latar Belakang Masalah
1. Dengan memiliki tim desainer interior, di- Sebagai salah satu industri akomodasi dan
mana didukung dan dibantu oleh desainer jasa, usaha perhotelan dalam menjalankan op-
interior yang memiliki pengetahuan dan erasi dan pelayanannya harus di dukung oleh
pengalaman dalam menangani masalah sarana dan fasilitas yang memadai, antara lain
75
kreasi Volume 2 Nomor 1 Oktober 2016
fasilitas penginapan (kamar), lobi, tuang tamu, 2. Brand Signature ingin mencerminkan hotel
area makan, area rekreasi, ruang rapat, shop- yang tropis namun dengan pemakaian war-
ping center, tenaga kerja yang terlatih dan lain na-warna natural.
sebagainya. Hotel Signature yang merupakan
hotel bintang tiga di Bali yang memiliki konsep Observasi site:
modern dan tropis. Hotel Signature adalah salah 1. Adanya keterbatasan ruang pada area back
satu hotel di Indonesia yang tidak bergabung office
dengan grup perhotelan lainnya. Pemilik hotel 2. Banyaknya kolom pada area restoran se-
merupakan seorang pebisnis yang memiliki hobi hingga mengganggu alur sirkulasi
traveling. Dikarenakan hotel ini adalah salah satu 3. Kebutuhan tiap divisi yang berbeda-beda
hotel baru di Indonesia, maka diperlukan sebuah sehingga memerlukan tempat penyimpanan
desain yang dapat menvisualisasikan brand de- yang sesuai
sain hotel khususnya daerah lobi sebagai point 4. Banyaknya bukaan pada area lobi dan restoran
yang memiliki ciri khas dari Hotel Signature sehingga memungkinkan debu masuk
76
Manua, Kusumowidagdo, Indrawan
Arsitektur Interior Hotel Signature di Bali
77
kreasi Volume 2 Nomor 1 Oktober 2016
1. Area lobi hotel, yang mencakup area tunggu, luas. Para karyawan hotel yang bertugas telihat
area receptionist, dan back office F.O rapi dan profesional. Berikut kriterianya :
2. Area Restoran hotel, yang mencakup area - Jumlah kamar standar, minimum 30 kamar
makan dan area buffet dining - Terdapat minimum 2 kamar suite
3. Area meeting room, yang mencakup 3 meet- - Kamar mandi di dalam
ing room (fleksibel) dan storage/gudang pe- - Luas kamar standar, minimum 24 m2
nyimpanan. - Luas kamar suite, minimum 48 m2
- Kamar memiliki toilet sendiri
Tujuan Didirikan Hotel Signature : - Memiliki sarana rekereasi dan olahraga
Owner Hotel Signature memiliki hobi travelling, - Kamar dilengkapi dengan pengatur udara
oleh karena itu owner ingin memiliki hotel sendiri mekanik (AC) dengan suhu 240C
yang diberi nama hotel Signature dengan pelaya - Tersedia restoran yang menawarkan hi-
nan terbaik bagi konsumennya. dangan diatas rata-rata pada saat sarapan,
maka siang dan makan malam.
Tata Cara dan Ketentuan Hotel signature : - Memiliki valet parking
Ketentuan dari klien untuk mendesain hotel
Signature yakni desain diharapkan untuk tidak Batasan Perancangan dan Aspek Pembentuk
merubah kondisi eksisting terlalu banyak. Pada Ruang
daerah lobi dan restoran memiliki banyak bukaan Perancangan yang dilakukan dalam proyek ini
sehingga adanya penghawaan alami dan penca- adalah sebatas interior ruang saja. Disajikan
hayaan alami. Pada daerah meeting room, 3 rua dalam gambar arsitektural dan konsep desain.
ngan dapat dijadikan sebuah ruangan besar yang Perancangan ini dimulai dari observasi kemu-
berfungsi sebagai hall. sehingga ruangan harus dian analisis tapak mengenai keadaan tapak
fleksibel. Lobi dari hotel mencerminkan brand dilihat dari beberapa aspek yang mempengaruhi
dan konsep hotel. Penggunaan material yang desain.
diajukan klien yakni pemakaian warna yang natu-
ral dan pemakaian marmer agar terlihat mewah Kondisi eksisting dari Hotel Signature masih
pada bagian reception. Hotel Signature meru- dalam tahap pembangunan. Bentuk ruangan
pakan hotel bintang tiga, berikut ketentuan stan- dari lobi hotel adalah segi empat dimana plafon
dar hotel bintamg tiga menurut Surat Keputusan pada area reception lebih tinggi dari area lobi.
Menteri Perhubungan No. PPM.10.301 / Phb-77, Aspek pembentuk ruang yang akan didesain
hotel bintang tiga biasanya lokasinya dekat tol, adalah berupa elemen horizontal bawah, elemen
pusat bisnis dan daerah perbelanjaan, dengan horizontal atas, dan elemen vertikal. Elemen hori-
menawarkan pelayanan terbaik, dan kamar yang zontal bawah berupa lantai, sedangkan elemen
78
Manua, Kusumowidagdo, Indrawan
Arsitektur Interior Hotel Signature di Bali
horizontal atas berupa plafon, untuk elemen ver- mengawasi dan menyelesaikan permasala-
tikal adalah dinding dan kolom, seluruh elemen han, bekerja melayani para tamu.
tersebut akan didesain sesuai dengan konsep 5. Duty Manager: Membantu para karyawan
yang diajukan oleh pihak hotel Signature. dalam bekerja, melakukan laporan kepada
manajer dan mengawasi jalannya opera-
Kondisi eksisting dari hotel Signature masih sional hotel, menjadi pengganti manajer
berupa bangunan yang belum memiliki desain ketika manajer dan asisten manajer sedang
interior. Pada bagian lobi terdapat kolam eksis berhalangan.
ting, dan kolom-kolom. Pada bagian restoran 6. Supervisor: Membantu para karyawan
banyak terdapat kolom, serta pada adanya area dalam bekerja, melakukan laporan kepada
outdoor pada sisi timur bangunan dan memiliki Manajer dan mengawasi jalannya opera-
sebuah kolam renang. Pada area meeting room sional hotel
berbentuk persegi panjang dengan 3 pintu uta- 7. Receptionist: Melayani tamu, berinteraksi
ma, ruangan ini adalah ruangan tertutup tidak langsung dengan tamu dalam memberikan
memiliki jendela, memiliki ruangan sebagai area info dan melakukan reservasi hotel.
penyimpanan barang. 8. Reservation: Melayani tamu, bertanggung
jawab atas reservasi hotel dan jumlah cost
Data Pengguna yang masuk untuk di serahkan ke manajer
Hotel ini akan digunakan oleh beberapa pihak, yang bersangkutan dan pihak finance.
antara lain : 9. Bellman: Melayani tamu dalam membantu
1. Konsumen (Tamu): Konsumen yang terbagi mengantarkan barang-barang serta pen-
atas 2 bagian yakni konsumen yang mengi- jemputan tamu
nap di hotel dan konsumen yang datang un- 10. Call Center: Melayani tamu via telepon,
tuk menikmati fasilitas hotel saja. memberikan info tentang hotel maupun ke-
2. Pemilik Hotel: Pemilik hotel datang untuk inginan tamu
mengontrol jalannya operasional hotel. 11. Guest Experience: Melayani tamu khusus-
3. Manajer: Sebagai orang penting yang me nya VIP member, memberikan info-info dan
ngawasi kinerja staff dan operasional ho- melakukan reservasi tempat wisata dan
tel masing-masing divisi, menyelesaikan transportasi untuk kenyamanan tamu, mem-
masalah-masalah yang terjadi, melakukan berikan pelayanan khusus untuk tamu.
laporan kepada pihak pimpinan dan ber- 12. Server: Melayani tamu, mengantarkan
tanggung jawab penuh terhadap kinerja tim makanan dan minuman, set up and clear up
dalam kemajuan hotel Signature 13. Bartender: Menunjukkan aksi bar, meracik
4. Asisten Manajer: Membantu manajer dalam minuman dan menyajikan minuman
79
kreasi Volume 2 Nomor 1 Oktober 2016
80
Manua, Kusumowidagdo, Indrawan
Arsitektur Interior Hotel Signature di Bali
- Dual Plan, tarif termasuk sewa kamar dan 6. Hotel Kelas Bintang 5 Berlian dengan tanda
makan pagi ala Amerika. Bintang (***** diamond)
- Continental Plan, tarif termasuk sewa kamar
dan makan pagi ala continental. Hotel Bintang Satu (*)
- Holiday plan, tarif khusus hari libur dan akhir Hotel Bintang satu merupakan jenis hotel yang
pekan , memiliki daya tarik tersendiri. tergolong kecil karena dikelola oleh pemiliknya
- Special Package Plan, penentuan tarif kamar langsung. biasanya terletak di kawasan yang ra-
dirancang khusus secara paket ditambah mai dan memiliki transportasi umum yang dekat
dengan berbagai fasilitas, contohnya honey- serta hiburan dengan harga yang masuk akal.
moon package and weeding package. Adapun kriterianya antara lain:
- Jumlah kamar standar, minimum 15 kamar
Klasifikasi Hotel di Indonesia - Kamar mandi didalam
Menurut Surat Keputusan Menteri Perhubungan No. - Luas kamar standar, minimum 20 m2
PPM.10.301 / Phb-77 tentang usaha dan klasifikasi
hotel, ditetapkan bahwa penilaian klasifikasi hotel Hotel Bintang Dua (**)
secara minimum didasarkan pada: Hotel bintang dua biasanya terletak di lokasi yang
a. Jumlah kamar tersedia mudah dicapai artinya akses menuju lokasi hotel
b. Fasilitas yang tersedia tersebut sangat mudah. Bangunannya terawat,
c. Peralatan yang digunakan bersih dan rapi serta lokasinya bebas polusi.
d. Mutu pelayanan (yang dimiliki) Adapun kriterianya :
- Jumlah kamar standar, minimum 20 kamar
Berdasarkan kriteria penilaian tersebut, maka - Kamar suite minimum 1 kamar
hotel-hotel di Indonesia di golongkan ke dalam 6 - Kamar mandi di dalam
kelas bintang hotel, yaitu : - Kamar memiliki telepon dan TV
1. Hotel Kelas Bintang 1 dengan tanda Bintang - Luas kamar standar, minimum 22 m2
(*) - Luas kamar suite, minimum 44 m2
2. Hotel Kelas Bintang 2 dengan tanda Bintang - Pintu kamar dilengkapi pengaman
(**) - Harus ada lobi
3. Hotel Kelas Bintang 3 dengan tanda Bintang - Tata udara dengan AC/ventilasi
(***) - Kapasitas penerangan minimum 150 lux
4. Hotel Kelas Bintang 4 dengan tanda Bintang - Terdapat sarana olah raga dan rekreasi
(****) - Ruangan dilengkapi dengan tata udara de
5. Hotel Kelas Bintang 5 dengan tanda Bintang ngan pengatur udara
(*****) - Memiliki Bar
81
kreasi Volume 2 Nomor 1 Oktober 2016
82
Manua, Kusumowidagdo, Indrawan
Arsitektur Interior Hotel Signature di Bali
klasifikasi hotel yang dipergunakan di negara- maupun minum. Sedangkan menurut Sugiarto
negara Perancis, Spanyol, Yordania, Israel, Ceylon, dan Sulartiningrum (1996) restoran adalah suatu
dan Afrika Selatan pada tahun 1972, dan sebagai tempat yang identik dengan jajaran meja-meja
kelanjutan Surat Keputusan Menteri Perhubungan yang tersusun rapi, dengan kehadiran orang, tim-
1977 tersebut, maka pada tahun 1978 Direktur bulnya aroma semerbak dari dapur dan pelayanan
Jenderal Pariwisata telah mengeluarkan Surat para pramusaji, berdentingnya bunyi-bunyian kecil
Keputusan No. Kep. 22/U/VI/78 tentang Ketentuan karena persentuhan gelas-gelas kaca, porselin,
Pelaksanaan Peraturan Usaha dan Klasifikasi menyebabkan suasana hidup di dalamnya. Food
Hotel, yang isinya antara lain: and Beverage, bagian ini menangani pelayanan
yang berkaitan dengan penyediaan dan penjualan
Pasal 13 ayat 1: makanan dan minuman termasuk peralatannya
Bahwa setiap sertifikat bagi masing - masing serta acara-acara yang terkait dengannya seperti
golongan kelas bintang hotel berlaku untuk masa pertemuan, seminar, eksibisi, konferensi, pesta
5 (lima) tahun, dan dapat diperpanjang atau di- perkawinan, maupun pertunjukkan.
perbaharui setelah diadakan penilaian kembali
oleh Direktur Jendral Pariwisata. Definisi Ruang Rapat
Ruang rapat atau meeting room mempunyai
Pasal 14 ayat 1: pengertian yang berbeda dengan conference hall
Bahwa sertifikat golongan kelas bintang hotel harus maupun banquet hall, kata meeting mengandung
dipasang di kantor depan hotel (Front Office), yang pengertian yang lebih sempit, dengan jumlah
mudah terlihat oleh setiap tamu hotel. peserta yang lebih sedikit, ruangan dan peralatan
yang digunakannya pun lebih sederhana dan
Pasal 14 ayat 2: waktu yang digunakan lebih pendek.
Bahwa hotel-hotel yang telah ditetapkan
golongan kelas bintangnya akan dicantumkan Tema/Konsep Perancangan
dalam “Indonesia Hotel Directory”, yang akan Perancangan arsitektur interior lobi, restoran dan
diterbitkan setiap tahun oleh Direktorat Jendral meeting room hotel Signature di Bali terdiri dari
Pariwisata. tiga ruangan pada level lantai yang sama yakni
Ground Floor. Menurut Harso (2013), arsitektur
Definisi Restoran tropis mengarah pada pemecahan persoalan
Menurut Marsum (2005) restoran adalah tempat yang ditimbulkan iklim tropis, yakni terik
atau bangunan yang diorganisasi secara komer- matahari, suhu tinggi, hujan, kelembapan tinggi
sial, yang menyelenggarakan pelayanan dengan dan sebagainya. Untuk mengatasi beberapa
baik kepada semua tamunya baik berupa makan masalah yang terjadi di iklim tropis, seperti suhu
83
kreasi Volume 2 Nomor 1 Oktober 2016
ruangan, maka diperlukan beberapa cara untuk mengangkat gaya tropis menggunakan material-
mendapatkan suhu nyaman di bawah 28,3o C : material natural seperti batu alam, kayu, dan
1. Penanaman pohon dan tanaman di area warna-warna natural (krem, coklat dan lain-lain)
sekitar ruangan serta mengimplementasikan bentuk siluet dari
2. Meminimalkan perolehan panas dari radiasi logo hotel Signature menjadi dekorasi interior.
matahari dengan menghalangi radiasi matahari Konsep ini diusung agar nantinya pengunjung
langsung pada dinding transparan yang dapat hotel dapat merasakan suasana khas hotel
mengakibatkan efek rumah kaca, membuat Signature.
lapisan rongga, memberikan ventilasi.
3. Memaksimalkan pelepasan panas dalam Logo dari hotel Signature memiliki makna
bangunan (cross ventilation) untuk menjadi pusat perhatian pengunjung,
menarik pengunjung, memberikan kehangatan
Standar Internasional (ISO 7730:1994) menyata dan kenyamanan bagi tamu hotel Signature. Logo
kan bahwa sensasi termal yang dialami manusia Signature memiliki 2 warna yakni kuning dan merah.
merupakan fungsi dari empat faktor iklim yakni Kuning memiliki arti: menarik perhatian, menjadi
suhu udara, suhu radiasi, kelembapan udara, pusat perhatian, sehingga diharapkan hotel ini
kecepatan angin, serta dua faktor individu dapat menarik masyarakat mancanegara maupun
yakni, tingkat aktivitas yang berkaitan dengan lokal untuk datang.
laju metabolism tubuh, serta jenis pakaian yang
dikenakan. Standar ISO menyatakan bahwa Warna merah pada logo memiliki arti: kuat, dapat
kenyamanan termal tidak dipengaruhi secara memberikan kegembiraan, sehingga dapat
nyata oleh hal-hal lain misalnya, perbedaan jenis disimpulkan arti logo ini dari segi warna dapat
kelamin, tingkat kegemukan, faktor usia, suku menjadi pusat perhatian yang memberikan
bangsa, adaptasi, tempat tinggal geografis, faktor kegembiraan dan kenyamanan bagi pengunjung
kepadatan, warna dan sebagainya. yang akan datang ke hotel ini.
Masalah yang harus dipecahkan di wilayah Pada area lobi memiliki dua area yakni, area
iklim tropis adalah bagaimana menciptakan tunggu dan area receptionist. Pada bagian depan
suhu ruang agar berada di bawah 28,3oC. area receptionist terdapat pond eksisting sehingga
Dua strategi pencapaian suhu nyaman, yang suasana yang dirasakan lebih tropis. Pada area
pertama pengondisian udara mekanis dan lobi ini terdapat banyak bukaan sehingga tanpa
yang kedua perancangan pasif memanfaatkan penghawaan buatan (air conditioner) tetap
secara optimal ventilasi alamiah. Konsep desain terasa sejuk dikarenakan plafon yang tinggi dan
yang di terapkan yakni tropis signature dengan pemakaian material yang tidak menyerap panas
84
Manua, Kusumowidagdo, Indrawan
Arsitektur Interior Hotel Signature di Bali
85
kreasi Volume 2 Nomor 1 Oktober 2016
6 Area semi terbuka, sirkulasi tinggi, mendapatkan sinar matahari Buffet, Dinning Area
dan penghawaan alami.
Perancangan organisasi ruang didasarkan dari zoning didasarkan dari fungsi masing-masing
hasil analisis zoning yang menjadi sebuah denah. ruangan serta kegiatan yang terjadi di ruangan
Menurut Ching (2008), organisasi ruang terbagi tersebut.
menjadi beberapa kategori yaitu, linear, terpusat,
radial, cluster, dan grid. Pada area lobi dibagi menjadi area publik dan
area semi private. Untuk area publik terdapat
Organisasi ruang yang dipakai pada area pada area entrance dan ruang tunggu yang sering
lobi yakni radikal, pada restoran dan meeting di akses oleh pengunjung, sedangkan area semi
room, linear. Pada perancangan desain hotel private yakni area receptionist dan back office FO
signature, terdapat 3 kategori zoning, yaitu yang hanya bisa di akses oleh pegawai dan staff
privat, semi privat dan publik. Pembagian hotel saja.
86
Manua, Kusumowidagdo, Indrawan
Arsitektur Interior Hotel Signature di Bali
87
kreasi Volume 2 Nomor 1 Oktober 2016
88
Manua, Kusumowidagdo, Indrawan
Arsitektur Interior Hotel Signature di Bali
89
kreasi Volume 2 Nomor 1 Oktober 2016
90
Manua, Kusumowidagdo, Indrawan
Arsitektur Interior Hotel Signature di Bali
Furnitur pada interior hotel Signature memiliki berkembang. Fakta tersebut menunjukkan ada
bentuk yang lengkung dan persegi, dengan material nya persaingan yang semakin besar. Oleh karena
yang beragam seperti material kayu dan rotan. itu, perlu adanya inovasi yang terus dikembang-
Pada area lobi menggunakan bentukan siluet logo kan hingga menjadi sebuah nilai tambah perusa-
hotel yang di jadikan sebagai aksesoris interior haan. Hal ini akan menjadi strategi perusahaan
pada area dinding. Sedangkan pada area restoran, untuk bersaing dengan kompetitor
menggunakan kursi dengan bentuk persegi dan
lingkaran yang dipadu dengan kayu yang dilapisi cat Inovasi dari Dewsign Interior adalah menjadi
duco berwarna merah dan kuning sesuai dengan salah satu konsultan interior dalam bidang per-
warna logo hotel. Pada bagian interiornya, finishing hotelan, memberikan usaha terbaik untuk mewu-
yang akan digunakan diantaranya cat warna coklat judkan desain interior yang sesuai dengan brand
muda, krem dan abu dan mengekspos serat-serat serta memenuhi kebutuhan sebuah hotel. Untuk
kayu dengan finishing melamin dan HPL oak auburn proyek hotel Signature, Dewsign menerapkan
dan jati. Pada bagian ceiling menggunakan rangka konsep tropis dimana letak hotel tersebut berada
sebagai penopang dan plywood yang dilapisi di Bali dengan orientasi bangunan menghadap
HPL. Pada bagian dinding lobi kesan yang akan selatan, mengurangi pemakaian penghawaan
ditampilkan adalah suasana alam tropis sehingga alami, dan menggunakan bentuk logo sebagai
menggunakan batu gepeng putih palimanan dan salah satu elemen interior, arah tata letak, warna
beberapanya akan dicat dengan cat nippon paint dan lain sebagainya.
odorless warna netral seperti krem.
Dalam merancang sebuah lobi, restoran dan ru-
ang rapat hotel, harus mempertimbangkan fungsi
KESIMPULAN dan estetika desain, selain itu harus memperha-
Bisnis yang bergerak dalam bidang konsultan in- tikan juga alur sirkulasi sehingga kegiatan dalam
terior merupakan bisnis potensial dan akan terus hotel dapat berjalan dengan baik. Sebuah lobi
91
kreasi Volume 2 Nomor 1 Oktober 2016
dan restoran harus bisa menampung pengun- Manajemen Pemasaran, Edisi 13. Jakarta:
jung yang silih berganti dengan karakter dan ke- Erlangga.
biasaan yang berbeda-beda Soekresno. (2000). Manajemen Food and
Beverage Service Hotel. Jakarta: Gramedia
Tri Karso Haryono (2013). Arsitektur dan Kota
REFERENSI Tropis Dunia Ketiga. Jakarta: Delta Buku
Badan Pusat Statistik (BPS), diakses dari http://
www.google.com/ pada tanggal 4 Desember
2015 pada jam 20.30 WIB.
Ching, Francis D. K. (2008). Ilustrasi Konstruksi
Bangunan. Jakarta: Erlangga
Ching, Francis D. K. (2009). Arsitektur: Bentuk,
Ruang dan Tatanan Edisi Ketiga. Jakarta:
Erlangga
Davin Garvin. (2009). Managing Quality. Jakarta:
Ghalia Indonesia
Endar Sugiarto dan Sri Sulartiningrum. (2001).
Pengantar Akomodasi dan Restoran.
Jakarta: Gramedia
Fandy Tjiptono. (2008). Service Management,
Mewujudkan Layanan Prima Edisi II.
Yogyakarta: Andi Offset
Fred R. Lawson. (1980). Hotels, Motels and
Condominiums: Design, Planning and
Maintenance. London: Architectural Press
Keputusan Menteri SK 241/H/70 Thn/1970.
Diakses pada Desember, 2 2015, dari
http://www.jakartajive.com/2011/03/potensi-
bisnis-industri-perhotelan.html
Marsum W. A. (2005). Restoran dan Segala
Permasalahannya. Yogyakarta: Andi Offset
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller. (2009).
92