DISUSUN OLEH:
Fachrul Roji SM :172050322
Angga Dian Gumilar : 172050300
Vikri Anugraha G : 172050289
Ari yuskiranda :172050294
UNIVERSITAS PASUNDAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
ILMU KOMUNIKASI
2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN
Media sosial Instagram adalah Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto dan video
yang memungkinkan pengguna mengambil foto, mengambil video, menerapkan filter digital, dan
membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik Instagram sendiri. Instagram
berasal dari pengertian dari keseluruhan fungsi aplikasi ini. Kata "insta" berasal dari kata
"instan", seperti kamera polaroid yang pada masanya lebih dikenal dengan sebutan "foto instan".
Instagram juga dapat menampilkan foto-foto secara instan, seperti polaroid di dalam
tampilannya. Sedangkan untuk kata "gram" berasal dari kata "telegram" yang cara kerjanya
untuk mengirimkan informasi kepada orang lain dengan cepat. Sama halnya dengan Instagram
yang dapat mengunggah foto dengan menggunakan jaringan Internet, sehingga informasi yang
ingin disampaikan dapat diterima dengan cepat. Oleh karena itulah Instagram merupakan dari
Pada tanggal 9 April 2012, diumumkan bahwa Instagram akan diambil alih oleh
Pada tanggal 11 Mei 2016, Instagram memperkenalkan tampilan baru sekaligus ikon baru
dan desain aplikasi baru. Terinspirasi oleh ikon aplikasi sebelumnya, ikon baru merupakan
terobosan dari berbagai aplikasi yang ditawarkan oleh smartphone melalui internet yang mampu
memudahkan manusia untuk membantu segala aktifitasnya. Kebutuhan manusia akan layanan
informasi terus berkembang seiring pesatnya dijaman sekarang. Mendapatkan dengan cara cepat
dan mudah menjadi sesuatu alasan yang tidak bisa lagi dilepaskan dalam kehidupan keseharian.
Internet yang terbukti menjadi suatu kecanggihan dari perkembangan teknologi juga menjadi
solusi yang paling melekat untuk membantu manusia dalam kebutuhannya sehari-hari.
Mulai dari yang paling terlihat oleh masyarakat kekinian yang sangat nyata adalah
pengguna social media. Munculnya social media saat ini menandakan bahwa banyak masyarakat
membutuhkan berbagai macam kemudahan, yang cepat, instant dan mudah. Salah satu alasan
mengapa semakin berkembang pesatnya hal tersebut di masyarakat adalah muculnya kebutuhan
pada seluruh masyarakat akan informasi yang cepat dan mudah di dapat.
Selain untuk mencari informasi sosial media dapat digunakan sebagai sarana untuk
berdagang/berbisnis, dengan begitu banyak penggunanya media sosial sangat efektif untuk
memperluas pasar penjualan. Dengan pasar penjualan semakin meluas para pembisnis akan
mendapatkan provit yang lebih besar di bandingkan dengan store offline, dan semua itu di
Salah satu media sosial yang sangat mendukung dalam penjualan yaitu Instagram.
Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto dan video yang memungkinkan pengguna
mengambil foto, mengambil video, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai
layanan jejaring sosial, termasuk milik Instagram sendiri. fitur- fitur bisnisnya yang banyak
yang sangat banyak, di Amerka Serikat terdapat 110 juta, Brasil 66 juta, India 64 juta dan
Indonesia 56 juta pengguna Instagram. Dengan pengguna Instagram yang sangat banyak
pebisnis dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan mendapatkan untung yang lebih besar.
mereka. Contohnya saja seperti Starbucks, Red Bull, Burberry, ataupun Levi’s. Banyak dari
produk-produk tersebut yang sudah menggunakan media sosial untuk memperkenalkan produk-
produk terbarunya kepada masyarakat, hal ini dikarenakan agar mereka tidak harus
mengeluarkan biaya sepersen pun untuk melakukan promosi tersebut. Tidak hanya itu saja,
produsen tersebut dapat berinteraksi secara langsung dengan para konsumen mereka melalui
Instagram. Hal ini juga dimanfaatkan oleh para produsen untuk mendapatkan konsumen lebih
banyak lagi, terlebih lagi bila mereka ingin mendekati konsumen yang belum pernah
menggunakan produk mereka. Selain organisasi bersifat perniagaan, organisasi jenis lainnya juga
yang lalu, mereka memulai bisnisnya dengan membuat akun Instragram bisnisnya Succulent.bdg
Bandung Barat. Succulent.bdg telat berdiri sejak 3 tahun yang lalu, bemulai dari meningkatnya
permintaan tanaman dari luar daerah dan pengetahuan yang kurang dari banyak orang tentang
tanaman succulent, membuat mereka mempunyai ide untuk memasarkan tanaman succulent ke
media sosial. Succulent.bdg menjual bergai macam jenis tanaman succulent seperti echeveria,
sebagai dampak dari suatu proses pengamatan dan pembelajaran konsumen terhadap suatu
produk. Konsumen yang memiliki minat beli terhadap suatu produk menunjukkan adanya
perhatian dan rasa senang terhadap produk yang diikuti dengan realisasi berupa perilaku
membeli.
Kebutuhan akan tanaman sampai saat ini semakin meningkat, karna masyarakat yang
mulai sadar akan kebutuhan udara bersih di rumah/ lingkungan sekitar. Tanaman succulent akan
membuat mata sejuk dan segar, yang tentunya penting terutama bagi mereka yang bekerja
seharian di kantor. Tetapi, secara tidak kasat mata, spesies-spesies ini juga menghirup udara
kotor di sekitarnya dan kemudian menukarnya dengan oksigen yang bersih dan segar.
Succulent.bdg telah mendapat 9.754 followers Instagram dari Indonesia dan manca negara.
Dengan persaingan yang ketat dalam penjualan tanaman, media sosial Instagram telah
Dari konteks penelitian yang telah di tulis kami memberikan identifikasi masalah yang
Succulent.bdg.
kajian peran media sosial dalam penjualan bisnis online pada Succulent.bdg adalah
Succulent.bdg”
sebagai berikut :
Bagaimana pengaruh media sosial sebagai media promosi bisnis pada Succulent.bdg
1. Bagaimana peran media sosial sebagai media promosi bisnis pada Succulent.bdg ?
2. Bagaimana Feedback yang di dapat setelah menggunakan media sosial sebagai media
promosi bisnisnya ?
1. Untuk mengetahui peran media sosial sebagai media promosi pada Succulent.bdg.
2. Untuk mengetahui feedback yang di dapat setelah menggunaka media sosial sebagai
3. Untuk mengetahui cara mengatasi hambatan – hambatan yang terjadi pada saat
A. Kegunaan Teoretis
1. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan maupun referensi bagi penelitian-
penelitian selanjutnya, baik penelitian yang terkait, maupun penelitian yang memiliki
topik seupa.
dengan peran media sosial dalam penjualan bisnis online pada Succulent.bdg.
3. Penelitian ini dapat melengkapi kepustakaan mengenai peran media sosial dalam
B. Kegunaan Praktis
1. Penelitian ini diharapkan memberikan pemahaman lebih mengenai peran media sosial
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bagan masukan, pemikiran dan dapat
memberikan kontribusi yang positif bagi peneliti komunikasi lain yang mengambil obyek
serupa.
3. Hasil penelitian diharapkan mampu memberikan wawasan dan juga masukan untuk para
Hasil dari penelitian ini dapat menjadi landasan dalam pengembangan media pembelajaran
atau penerapan media pembelajaran secara lebih lanjut. Selain itu juga menjadi sebuah nilai
D. Manfaat Praktis
2. Bagi masyarakat, hasil penelitian dapat menambah pengetahuan tentang penerapan media
sosial dalam bisnis.
BAB II
Kerangka Pemikiran
Peran media sosial Instagram dalam minat beli tanaman pada succulent.bdg di gunakan untuk
menambah pengetahuan mahasiswa atau masyarakat akan peran media sosial Instagram dalam minat beli
tanaman pada succulent.bdg. Di harapkan agar mahasiswa atau masyarakat yang melakukan aktivitas
bisnis sadar akan peran atau manfaat yang sangat besar bila menggunakan media sosial Instagram sebagai
platform bisnis mereka. Banyaknya pebisnis yang menggunakan media sosial Instagram sebagai media
promosi mereka menjadikan peran media sosial Instagram pada minat beli sangatlah besar.
Analisis Transaksional (AT) adalah salah satu pendekatan Psychotherapy yang menekankan
pada hubungan interaksional. Transaksional maksudnya ialah hubungan komunikasi antara seseorang
dengan orang lain. Adapun hal yang dianalisis yaitu meliputi bagaimana bentuk cara dan isi dari
komunikasi mereka. Dari hasil analisis dapat ditarik kesimpulan apakah transaksi yang terjadi
berlangsung secara tepat, benar dan wajar. Bentuk, cara dan isi komunikasi dapat menggambarkan apakah
AT dikembangkan oleh Eric Berne tahun 1960 yang ditulisnya dalam buku Games People
Play. Analisis Transaksional (AT) dapat digunakan dalam konseling individual, tetapi lebih cocok
digunakan dalam konseling kelompok. Analisis Transaksional melibatkan suatu kontrak yang dibuat oleh
klien, yang dengan jelas menyatakan tujuan-tujuan dan arah proses konseling. Pendekatan ini
menekankan pada aspek perjanjian dan keputusan. Melalui perjanjian ini tujuan dan arah proses terapi
dikembangkan sendiri oleh klien, juga dalam proses terapi ini menekankan pentingnya keputusan-
keputusan yang diambil oleh klien. Maka proses terapi mengutamakan kemampuan klien untuk membuat
Pendekatan analisis transaksional terdiri dari dua kata, analisis berarti pngujian secara detail
agar lebih memahami atau agar dapat menarik kesimpulan dari bahasa pengujian tersebut, sedangkan
transaksional atau transaksi adalah unit pokok dari sebuah hubungan sosial. Dengan demikian, analisis
transaksional adalah metose yang digunakan untuk mempelajari interaksi antar individu dan pengaruh
A. Hakikat Manusia
Analisis trasaksional berakar dari filosofi antideterministik. Iman ditempatkan dalam kapsitas
seseorang untuk di atas pola kebiasaan dan untuk memilih sasaran dan perilaku baru. Ini tidak berarti
bahwa mereka sama sekali tanpa ada hal yang mempengaruhinya bisa sampai pada penentuan hidup
yang kritis. Analisis ini juga mengakui bahwa mereka dipengaruhi oleh harapan serta tuntutan oleh
orang lain yang signifikan baginya, terutama oleh karena keputusan yang terlebih dahulu telah dibuat
pada masa hidup mereka pada saat mereka sangat bergantung pada orang lain. tetapi keputusan dapat
ditinjau kembali dan ditantang dan apabila keputusan yang telah diambil terdahulu tidak lagi cocok,
bisa dibuat keputusan. Secara singkat hakikat manusia menurut Analisis Transaksional adalah:
Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah
berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum, dan dunia virtual.
Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh
aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0, dan yang
Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian
terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar
antara lain Facebook, Myspace, dan Twitter. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media
broadcast, maka media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik
untuk berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta
Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media sosial pun ikut tumbuh
dengan pesat. Kini untuk mengakses Instagram misalnya, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja
hanya dengan menggunakan sebuah mobile phone. Demikian cepatnya orang bisa mengakses media
sosial mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi tidak hanya di negara-negara
maju, tetapi juga di Indonesia. Karena kecepatannya media sosial juga mulai tampak menggantikan
Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang seperti bisa memiliki media
sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang
besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media. Seorang pengguna media sosial bisa
mengakses menggunakan social media dengan jaringan internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun,
tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan dilakukan sendiri tanpa karyawan. Kita sebagai pengguna social
media dengan bebas bisa mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan
Dua situs jejaring sosial yang paling terkenal dan banyak digunakan saat ini adalah Facebook dan
Twitter. Facebook adalah situs jejaring sosial yang sedang populer saat ini. Didirikan oleh Mark
Salah satu keunggulan yang dimiliki oleh facebook dan jarang dimiliki oleh situs jejaring sosial
lain adalah beragamnya aplikasi yang dapat memanjakan pengguna, baik yang dikembangkan oleh pihak
Twitter merupakan jenis situs jejaring sosial pertemanan yang memungkinkan para penggunanya
dapat mendapatkan relasi dengan mendaftarkan dirinya pada situs tersebut. Twitter didirikan oleh Jack
Dorsey pada bulan Maret 2006 dan secara resmi diluncurkan pada bulan Juli 2006. Twitter adalah jejaring
sosial sejenis micro-blogging --blog ukuran kecil dari sisi jumlah kata yang bisa diupload (hanya 140
karakter).
Pesan yang di sampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa keberbagai banyak orang
Media sosial teknologi mengambil berbagai bentuk termasuk majalah, forum internet, weblog, blog
sosial, microblogging, wiki, podcast, foto atau gambar, video, peringkat dan bookmark sosial. Dengan
menerapkan satu set teori-teori dalam bidang media penelitian (kehadiran sosial, media kekayaan) dan
proses sosial (self-presentasi, self-disclosure) Kaplan dan Haenlein menciptakan skema klasifikasi untuk
berbagai jenis media sosial dalam artikel Horizons Bisnis mereka diterbitkan dalam 2010.
Menurut Kaplan dan Haenlein ada enam jenis media sosial yaitu :
Minat beli atau purchase intention ialah kecenderungan sikap konsumen yang tertarik lalu
mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian melalui berbagai tahapan dan tingkat
kemungkinan hingga dengan kemampuan untuk membeli produk, jasa atau merek tertentu.
Pengertian minat beli adalah keinginan yang muncul dalam diri konsumen terhadap suatu
produk sebagai dampak dari suatu proses pengamatan dan pembelajaran konsumen terhadap
suatu produk. Konsumen yang memiliki minat beli terhadap suatu produk menunjukkan adanya
perhatian dan rasa senang terhadap produk yang diikuti dengan realisasi berupa perilaku
membeli.
Menurut Schiffman dan Kanuk (2007), ada beberapa aspek minat beli pada konsumen,
diantaranya yaitu:
Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang
lebih banyak. Ada 2 (dua) level rangsangan atau stimulan kebutuhan konsumen, yaitu level
pencarian informasi yang lebih ringan atau penguatan perhatian dan level aktif mencari
informasi yaitu dengan mencari bahan bacaan, bertanya pada teman atau mengunjungi toko
juga fitur merek tersebut. Melakukan evaluasi terhadap pilihan dan mulai
Setelah konsumen berusaha memenuhi kebutuhan, mempelajari merek yang bersaing dan
juga fitur merek tersebut, konsumen akan mencari manfaat tertentu dari solusi produk dan
melakukan evaluasi terhadap produk tersebut. Evaluasi ini dianggap sebagai proses yang
berorientasi kognitif. Maksudnya, konsumen dianggap menilai suatu produk secara sangat
Setelah memiliki ketertarikan untuk mencoba suatu produk, konsumen akan memiliki
sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda dalam memberikan manfaat yang
manfaat yang dicarinya. Kemudian akhirnya konsumen akan mengambil sikap (keputusan,
preferensi) terhadap produk melalui evaluasi atribut dan membentuk niat untuk membeli atau
Menurut Ferdinand (2002), terdapat beberapa dimensi minat beli konsumen yaitu :
Terdapat 4 (empat) tahapan produsen dalam menentukan minat beli atau menentukan
dorongan konsumen dalam melakukan pembelian terhadap produk atau jasa yang ditawarkan
(Kotler, 2008), diantaranya yaitu:
Attention
Ini merupakan tahap awal dalam menilai suatu produk atau jasa sesuai dengan kebutuhan
calon pelanggan, selain itu calon pelanggan juga mempelajari produk atau jasa yang
ditawarkan.
Interest
Pada tahap ini, calon pelanggan mulai tertarik untuk membeli produk atau jasa yang
ditawarkan, setelah mendapatkan informasi yang lebih rinci mengenai produk atau jasa
yang ditawarkan.
Desire
Calon pelanggan mulai memikirkan dan berdiskusi mengenai produk atau jasa yang
ditawarkan, karena hasrat dan keinginan untuk membeli mulai muncul. Pada tahap ini,
calon pelanggan sudah mulai berminat terhadap produk atau jasa yang ditawarkan. Tahap
ini ditandai dengan munculnya minat yang kuat dari calon pelanggan untuk membeli dan
mencoba produk atau jasa yang ditawarkan.
Action
Pada tahap ini, calon pelanggan telah memiliki kemantapan yang tinggi untuk membeli
atau menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan.
Menurut Assael (2002), ada 2 (dua) faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen, diantaranya
yaitu:
Lingkungan, yakni lingkungan disekitar bisa mempengaruhi minat beli konsumen dalam
pemilihan suatu produk tertentu.
Stimulus pemasaran, yakni pemasaran berupaya menstimulus konsumen sehingga bisa menarik
minat beli konsumen.
Faktor kualitas, yaitu atribut produk yang dipertimbangkan dari segi manfaat fisiknya.
Faktor brand/merek, yaitu atribut yang memberikan manfaat non material, yaitu kepuasan
emosional.
Faktor kemasan, yaitu atribut produk berupa pembungkus daripada produk utamanya.
Faktor harga, yaitu pengorbanan riel dan materiel yang diberikan oleh konsumen untuk
Faktor ketersediaan barang, yaitu sejauh mana sikap konsumen terhadap ketersediaan produk
yang ada.
Faktor acuan, yaitu pengaruh dari luar yang ikut memberikan rangsangan bagi konsumen dalam
TEORI TRANSAKSIONAL
2.5 Hipotesis
1. Terdapat peran Positif yang signifikan antara Media Sosial dan Minat beli pada Succulent.bdg
2. Tidak terdapat peran Positif yang signifikan antara Media Sosial dan Minat Beli pada
Succulent.bdg.
3. Terdapat peran negatif yang signifikan antara Media Sosial dan Minat beli pada Succulent.bdg
4. Tidak terdapat peran negatif yang signifikan antara Media Sosial dan Minat Beli pada
Succulent.bdg.
A. Populasi
Menurut Suhasimi Arikunto dalam bukunya yang berjudul Metode penelitian menjelaskan
penegertian Populasi bahwa : Popilasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang akan di teliti.
(2002:108)
Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Pasundan Jurusan Ilmu
Komunikasi Angkatan 2017. Adapun Jumlah dari mahasiswa ilmu komunikasi Angkatan 2017
adalah 300 mahasiswa aktif
B. Teknik samplimg
Menurut Suhasimi Arikunto dalam bukunya yang berjudul Metode penelitian menjelaskan
penegerttian Populasi bahwa : Popilasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang akan di teliti.
(2002:108)
Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Pasundan Jurusan Ilmu
Komunikasi Angkatan 2017. Adapun Jumlah dari mahasiswa ilmu komunikasi Angkatan 2017
adalah 300 mahasiswa aktif
Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua populasi yang ada
(karena keterbatasan dana, waktu, dan tenaga), maka penelitian dapat menggunakan sample yang
diambil dari populasi itu. Jadi sample adalah bagian dari populasi yang akan dijadikan bahan
penelitian
Dalam menentukan ukuran sample dari populasi, peneliti menggunakan Rumus slovin,
Menurut Umar dalam bukunya yang berjudul Metode penelitian Untuk Skripsi dan Tesis
Bisnis, menjelaskan Rumus Slovin sebagai berikut
N
Rumus : N=
1+ N e 2
Keterangan :
N = Ukuran sample
N = Ukuran Populasi
Menurut Arikunto (2002:109) sampel adalah “sebagian atau wakil populasi yang diteliti”.
Menurut M.Iqbal Hasan (2002:58) sampel adalah “bagian dari populasi yang diambil melalui
cara-cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu jelas dan lengkap yang dianggap bisa
mewakili populasi”
Angket dengan kriteria bahwa mahasiswa yang telah terpengaruh oleh media sosial
terhadap aksi demonstrasi, maka digunakanlah Teknik total angket dengan jumlah 40 orang
Operasional Variable
Judul Penelitian kami adalah Peran Media Sosial Instagram Dalam Minat Beli Tanaman Pada
Succulent.bdg. Untuk memudahkan dalam langkah penelitian selanjutnya maka peneliti
mengemukakan definisi operasional sebagai berikut:
2. Media Sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah
berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum, dan dunia
virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum
4. Minat Beli adalah kecenderungan sikap konsumen yang tertarik lalu mengambil tindakan yang
berhubungan dengan pembelian melalui berbagai tahapan dan tingkat kemungkinan hingga
B. Studi Lapangan
1. Metode Observasi
2. Metode Wawancara
Wawancara merupakan salah satu bagian terpenting dari setiap survey. Tanpa
wawancara, peneliti akan kehilangan informasi yang hanya dapat diperoleh dengan jalan
bertanya langsung kepada responden. Data semacam itu merupakan tulang punggung suatu
penelitian survey.
“Wawancara menurut Nazir (1988) adalah proses
memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara
tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau
pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan
menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan
wawancara).”
Memberikan suatu pernyataan perihal masalah yang akan diteliti dan diberikan
kepada responden adalah cara yang bisa dipakai untuk mengetahui jawaban responden.
Seperti halnya, pernyataan media cetak lebih baik daripada media online.
Berdasarkan pengertian para ahli tersebut, maka teknik analisis data merupakan
serangkaian kegiatan mengolah data yang telah dikumpulkan dari lapangan menjadi
seperangkat hasil yang bermakna dan berguna dalam memecahkan masalah sehingga hasil
dari penelitian dilapangan dapat dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
Dalam penelitian ini, kami hubungkan dengan hipotesis yang kami buat yaitu Jika
peranan fotografi jurnalistik dalam artikel Koran menarik maka mahasiswa pun Akan
tertarik untuk membaca Koran karena berbeda dari sebelumnya.
Pengamatan yang dilakukan yaitu Observasi non Partisipan. Observasi ini dilakukan
dengan cara meneliti dan tidak terlibat langsung, tidak mengikuti kegiatan mereka, hanya
melakukan pengamatan diluar objek yaitu mahasiswa.
Data yang kami kumpulkan cukup lengkap, meskipun ada beberapa diantaranya
yang tidak jelas dalam memberikan suatu jawaban sehingga bisa dibilang tidak
terpakai. Data yang sudah kami kumpulkan bisa dipakai untuk justifikasi
penafsiran terhadap hasil analisa. Alhasil, data yang kami kumpulkan lengkap.
Banyak sekali mahasiswa yang memakai media online dan menganggap Koran
sudah jarang dipakai oleh mahasiswa, tetapi masih ada juga yang membaca Koran
meskipun hanya beberapa orang dari 100 orang yang kami survey.
Bisa disimpulkan bahwa orang lebih tertarik kepada hal visualisasi dalam suatu
berita, Karena hal yang pertama dilihat orang pasti gambarnya terlebih dahulu,
apabila menarik pasti akan dibaca sampai habis.
1. Tahap Pengkodean
Hasil yang sudah diperiksa lalu kami buat sebuah isi yang menyimpulkan
tentang bagaimana peran fotografi jurnalisitk dalam meningkatkan minat baca
media cetak di kalangan mahasiswa melalui hasil wawancara kepada mahasiswa
yang berada di Universitas Pasundan.
a) 1. Sangat Setuju
b) 2. Setuju
c) 3. Tidak Setuju
d) 4. Sangat tidak Setuju
Hal tersebut berkaitan dengan pernyataan yang diberikan di angket dan
responden menjawab dengan menceklis 4 pilihan yaitu Sangat Setuju, Setuju,
Tidak Setuju dan Sangat tidak Setuju.
2. Calculating (Tabel)
3. Processing
Dalam pengamatan kami, memang mahasiswa sekarang lebih memilih media
online ketimbang media Massa cetak yaitu Koran. Dan peranan fotografi jurnalistik
pun sangat penting agar menaikkan tingkat menarik dalam Koran, agar mahasiswa
tertarik dan membaca nya, tentunya dalam segi foto pun harus menarik dan
mempunyai makna yang mendalam dan juga unik.
Hasilnya, lebih banyak mahasiswa yang menyukai media online untuk membaca
berita ketimbang Koran, tapi ada juga mahasiswa yang masih membeli Koran dan
membaca nya untuk mendapatkan informasi terbaru tapi tidak banyak hanya sedikit
mahasiswa yang melakukan kegiatan tersebut. Banyak nya lebih membaca di
gadget nya masing-masing dan membaca berita di gadget tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji sikap konsumen khususnya para mahasiswa pada
situs Instagram terhadap minat beli. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi
deskriptif, analisis regresi, dan pengujian hipotesis. Analisis ini digunakan sesuai dengan
perumusan model dan permasalahan yang ada. Selain analisis tersebut pada bab ini akan
B. Sajian Data
pada mahasiswa FISIP UNPAS yang memiliki akun Instagram dan mahasiswa
variabel sikap pada media sosial Instagram dan 4 item pada minat belanja
pada media sosial Instagram. Hasil uji validitas dan reliabilitas dalam
Adequacy.
Sphericity df 91
,000
Sig.
Component
1 2
Sikap_1 ,702
Sikap_2 ,752
Sikap_3 ,719
Sikap_4 ,768
Sikap_5 ,546
Sikap _6 ,696
Sikap_7 ,847
Sikap_8 ,847
Sikap_9 ,679
Sikap_10 ,774
Minat_1 ,714
Minat_2 ,750
Minat_3 ,760
Minat_4 ,628
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai KMO sebesar 0,712. Artinya, nilai KMO
sebesar 0,712 lebih besar dari 0,5 dan dinytakan lolos uji CFA. Selain itu, ditinjau pada seluruh
butir soal permasing – masing variabel diketahui bahwa seluruh nilai faktor loading > dari 0,5
Hasil uji reliabilitas menunjukan bahwa nilai Cronbach alpha sebesar pada sebesar pada
variabel sikap pada media sosial sebesar 0,894 dan pada variabel minat belanja pada media sosial
Instagram sebesar 0,700. Berdasarkan koefisien reliabilitas diketahui bahwa nilai koefisien
reliabiitas tersebut lebih besar dari 0,6 maka variabel penelitian memenuhi persyaratan untuk
Analisis Deskriptif
Analisi deskriptif dalam penelitian ini meliputi: analisis karakteristik responden, analisis
statistic deskriptif yang terdiri dari: nilai maksimal, minimal, mean, dan standar deviasi, serta
a. Karakteristik Responden
Karakteristik responden yang diamati dalam penelitian ini meliputi: jurusan, usia, dan
dibawah ini:
Laki-laki 50 50,00
Perempuan 50 50,00
2) Usia
Deskripsi karakteristik responden berdasarkan usia disajikan pada tabel berikut ini:
20 Tahun 25 25,00
sebanyak 25 orang (25,00%), mahasiswa FISIP UNPAS yang berusia 21-23 tahun yakni 15
orang (15,00%), mahasiwa FISIP UNPAS yang berusia lebih dari 23 tahun yakni sebanyak 60
orang (60,00%). Dapat disimpulkan bahwa mayoritas mahasiswa FISIP UNPAS yang menjadi
responden dalam penelitian ini berusia lebih dari 23 tahun yakni sebanyak 60 orang (60,00%).
3) Jurusan
ini:
jurusuan ilmu komunikasi sebanyak 100 orang (100,00%). Dapat disimpulkan bahwa
mayoritas mahasiswa FISIP UNPAS yang menjadi responden dalam penelitian ini
4) Tempat Tinggal
Sewa/Kos 70 70,00
Rumah 30 30,00
ini:
Rp 1.000.000,00 – Rp 28 28,00
3.000.000,00
Tabel di atas menunjukkan bahwa mahasiswi FISIP UNPAS yang berpendapatan kurang
dari Rp. 1.000.000 sebanyak 15 orang (15,00%), memiliki pendapatan antara Rp. 1.000.000 –
Rp. 3.000.000 sebanyak 28 orang (28,00%), dan memiliki pendapatan lebih dari Rp. 3.000.000
sebanyak 57 orang (57,00%). Dapat disimpulkan bahwa mayoritas mahasiswi FISIP UNPAS
memiliki pendapatan antara Rp. 1.000.000 – Rp. 3.000.000 sebanyak 28 orang (28,00%).
Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap pada media sosial Instagram berpengaruh
terhadap minat belanja melalui Instagram. Hal ini ditunjukkan dari nilai thitung sebesar 6,537
lebih besar dari nilai tabel sebesar 1,987 atau (6,537>1,987), dan nilai signifikansi 0,000; dimana
signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05), dan koefisien regresi mempunyai nilai positif
sebesar 0,288.
Sikap adalah perasaan positif atau negatif tentang suatu objek yang mempengaruhi
seseorang untuk berperilaku dalam cara tertentu terhadap objek itu. Hasil penelitian ini sejalan
dengan teori Boyd, Harper W. (1996) yang menyatakan bahwa sikap adalah perasaan positif atau
negatif tentang suatu objek yang mempengaruhi seseorang untuk berperilaku dalam cara tertentu
terhadap objek itu. Artinya sikap positif dan negatif mahasiswa FISIP UNPAS dapat membentuk
minat seseorang dalam belanja Tanaman online melalui instagram.
Minat beli adalah tahap kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan
membeli benar-benar dilaksanakan (Kotler, 2000: 55). Minat pembelian dapat menunjukkan
seberapa besar kemungkinan bahwa individu akan membeli produk. Instensitas membeli atau
minat beli merupakan suatu proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh konsumen
sebelum 56 mengadakan pembelian atas produk yang ditawarkan atau yang dibutuhkan oleh
konsumen tersebut. Hal ini dapat diartikan bahwa semakin positif sikap mahasiswa FISIP
UNPAS dalam berbelanja tanaman secara online melalui isntagram maka akan memberikan
pengaruh terhadap minat belanja pada media sosial instagram tersebut.
Media sosial instagram saat ini semakin banyak digunakan konsumen untuk review suatu
produk sehingga pertimbangan mengkonsumsi produk dan jasa akan dipengaruhi oleh media
tersebut. Sikap positif mahasiswa FISIP UNPAS ditentukan oleh testimoni percakapan yang
terdapat dalam instagram tersebut. Percakapan atau conversation menjadi tolak ukur kinerja
produk dalam media sosial karena melalui conversation yang positif dan banyak
direkomendasikan untuk dibeli, maka akan membentuk sikap konsumen yang positif sehingga
konsumen akan tertarik dengan merek tersebut dan pembelinya. Sementara apabila conversation
yang terpapar pada instagram tersebut negatif maka sikap mahasisw FISIP UNPAS juga akan
negatif dan tentu saja testimoni tersebut dapat melemahkan merek dan bahkan mendorong orang
lain untuk tidak membeli merek tersebut.
Link
https://id.wikipedia.org/wiki/Instagram
https://www.liputan6.com/tekno/read/3998624/jumlah-pengguna-instagram-dan-facebook-
indonesia-terbesar-ke-4-di-dunia
https://www.maxmanroe.com/vid/teknologi/internet/pengertian-media-sosial.html
http://leonivincensiaug.blogspot.com/2016/10/makalah-bisnis-online-shop-marketing.html