OLEH:
NAMA: ANNISATUL MUJAHIDAH
KELAS: X1
TAHUN AJARAN
2015/2016
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
Sampul
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Judul Percobaan 1
B. Rumusan masalah 1
C. Tujuan 1
D. Manfaat 1
A. Kajian Teori 5
B. Hipotesis 9
BAB III METODE PERCOBAAN 11
2. Jenis Percobaan 11
4. Cara Kerja 11
BAB V PENETUP 4
A. Kesimpulan 15
B. Saran 15
Daftar Pustaka
lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Judul Percobaan
“Mengamati larutan elektrolit dan non-elektrolit”
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana mengidentifikasi larutan elektrolit dan non-elektrolit?
C. Tujuan Percobaan
1. Untuk mengetahui larutan elektrolit dan non-elektrolit.
D. Manfaat Penelian
1. Menfaat praktis
- Manfaat untuk siswa yaitu, pengalaman belajar yang lebih baik dan
menyenangkan ya ng dapat membantu siswa dalam memahami konsep
konsep yang ada pada materi larutan elektrolit dan non-elektrolit
- Manfaat untuk guru yaitu, di harapkan dapat memberikan masukan
dalam pemilihan metode pembelajaran yang diharapakan lebih
memberikan efektivitas pembelajaran
- Maanfaat bagi sekolah yaitu, dihaprapkan dapat memberikan
masukan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan khususnya dalam
proses belajar mengajar kimia
2. Manfaat teoritis
Memperkuat teori yang sudah ada dalam bidang pendidikan khususnya
teori tentang pembelajaran kimia dengan metode scientific inquiry yang dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
a. Pengertian larutan
Larutan adalah campuran homogen dua zat atau lebih yang saling
melarutkan dan masing-masing zat penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi secara
fisik. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau
solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam
larutan disebut pelarut atau solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam
larutan ini dinyatakan dalam konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran
zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut pelarutan atau sovulasi.
Senyawa kovalen
Senyawa-senyawa kovalen baik kovalen polar maupun nonpolar dalam
keadaan murni tidak dapat menghantarkan arus listrik. Tetapi senyawa
kovalen polar dapat menghantarkan arus listrik jika dilarutkan dalam pelarut
yang sesuai. Hal ini disebabkan senyawa kovalen polar dalam pelarut yang
sesuai mampu membentuk ion-ion. Misalnya senyawa kovalen polar mampu
membentuk ion di dalam air sehingga dapat menghantar arus listrik. HCl,
NH3 dan CH3COOH merupakan beberapa contoh senyawa kovalen polar.
Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus
listrik karena zat terlarutnya di dalam pelarut tidak dapat menghasilkan ion – ion (
tidak mengion ). Yang tergolong jenis larutan ini adalah larutan urea, larutan
sukrosa, larutan glukosa, alcohol dan lain – lain.
B. Hipotesis
Larutan cuka,garam ,HCl merupakan larutan elektrolit kuat dan larutan gula
dan kapur merupakan larutan non-elektrolit.
BAB III
METODE PERCOBAAN
4. Cara kerja
menyiaapkan alat dan bahan
Membuat rangkaian uji elektrolit dengan elektroda yang di pasang di
masing masing ujung kabel
Melarutkan garam, gula, kapur, dengan aquades di wadah yang
berberda
menyimpan jenis larutan di wadah yang berbeda
Kemudian mulai menguji larutan satu persatu
Larutan di uji dengan cara mengcelupkan ujung elekttroda ke dalam
larutan, dan pastikan jangan sampai elektroda bersebtuhan
Sebelum pindah untuk mencoba larutan lain elektroda harus di cuci
dengan aquades dan dilap dengan tissue, dan tissue yang di gunakan
harus baru atau jangan dipakai berulang, karena apabila di[ppakai
berulang maka larutan sebelumnya akan menempel pada elektroda dan
akan bercampur dengan larutan berikutnya apabila hal ini terjadi maka
akan membuat percobaan akan gagal.
Terakhir mencatat hasil percobaan kedalam tabel pengamatan.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
Hasil pengamatan
Nyala lampu Gelembung
No. Larutan uji Terang Redup Tidak Ada Tidak ada
menyala
1. Garam
2. Cuka
3. HCL
4. Gula
5. Kapur
Dari hasil diatas kita dapat mengetahui apa saja perbedaan antara larutan
elektrolit kuat, lemah, dan non elektrolit sebagai berikut :
1. larutan elektrolit kuat ialah larutan elektrolit yang terionisasi sempurna
sehingga larutan tersebut dapat menghantarkan arus listrik dengan
baik yang ditandai dengan munculnya banyak gelembung disekitar
elektroda dan lampu indikator menyala terang
2. larutan elektrolit lemah ialah larutan elektrolit yang terionisasi tidak
sempurna sehingga larutan tersebut hanya dapat menimbulkan
sedikit gelembung disekitar elektroda namun lampu indikator tidak
menyala
3. larutan non elektrolit ialah laritan yang tidak dapat terionisasi sehingga
tidak terdapat ion-ion yang dapat menghantarkan listrik hal ini
ditandai dengan tidak menyalanya lampu dan tidak terdapat
gelembung disekitar elektroda
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari analisis dan pembahasan data dapat disimpulakan bahwa
larutan garam dan HCL merupakan larutan dengan tingkat hantaran
listrik kuat karena memiliki gelembung yang banyak disekitar
elektroda dan bisa menyalakan indikator lampu dengan sangat terang.
Selain itu larutan cuka, gula, dan aporo merupakan larutan dengan
tingkat hantaran listrik rendah yang hanya menampilkan gelembung
yang sedikit di sekitar elektroda.
B. Saran
Adapun saran dari kami yaitu kepada pembaca agar memanfaatkan
laporan ini sebagai media penambah wawasan dalam pelajaran kimia
tentang larutan elektrolit dan nonelektrolit, selain itu kami juga
berharap kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga laporan
percobaan atau hasil percobaan berikutnya bisa lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA