Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KIMIA

“Kesetimbangan Kimia Dalam Industri


dan Proses Kimia Dalam Industri”

Guru Pembimbing :

Maziah S.Pd

Nama Kelompok :

Firdaniati Azzahra

Johar Latifah

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN INTAN BARA HUSADA


PELAIHARI
Jl. Bajingah RT 15/ RW 01 Sarang Halang
Pelaihari – Tanah Laut
No Telp. 0812-58673995
Email : wiyataintanbarahusada@gmail.com
KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala nikmat dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan
makalah “ KESETIMBANGAN KIMIA DALAM INDUSTRI ” ini. Banyak
manfaat yang kami rasakan dengan adanya makalah ini. Kami dapat memperoleh
tambahan wawasan dan ilmu pengetahuan. Makalah ini mencakup beberapa
contoh dari kesetimbangan kimia dalam industri, diantaranya adalah Pembuatan
amoniak dengan proses Haber-Bosch, Pembuatan asam sulfat menurut proses
kontak, serta kesetimbangan dalam darah.

kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah


membantu kami dalam penulisan makalah ini. Kami berharap tulisan makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi para pembaca khususnya dan dunia ilmu
pengetahuan pada umumnya, diharapkan pula dapat membantu kelancaran proses
belajar pada mata pelajaran kimia khususnya pada materi KESETIMBANGAN
KIMIA.

Akhirnya kami menyadari bahwa tulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, segala bentuk masukan dan saran yang bersifat
membangun dari para pembaca yang budiman sangat kami harapkan demi
penyempurnaan tugas-tugas berikutnya.

Pelaihari,30 Januari 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR...........................................................................
DAFTAR ISI .........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN......................................................................
1.1........................................................................................................Latar
Belakang........................................................................................
1.2........................................................................................................Rumusan
Masalah..........................................................................................
1.3........................................................................................................Tujuan
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................
2.1 Kesetimbangan kimia dalam industry dan prosesnya ................
2.1.1. Pembuatan ammonia .......................................................
2.1.2. Pembuatan asam sulfat......................................................
2.2...................................................................................................... Reaksi
kesetimbangan kimia dalam industry .........................................
2.2.1. Pembuatan ammonia ......................................................
2.2.2. Pembuatan asam sulfat ...................................................
2.2.3. Pembuatan gas klor ........................................................
2.2.4. Reaksi kesetimbangan dalam kehidupan sehari-hari......
2.2.5. Penurunan pH darah .......................................................
2.2.6. Siklus oksigen dalam tubuh ............................................
2.2.7. Proses fotosintesis ..........................................................

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Tetapan kesetimbangan merupakan angka yang menunjukan perbandingan
antara kuantitatif antara produk dengan reaktan. Secara umum, reaksi
kesetimbangan dapat ditulis sebagai berikut: aA + bB ↔ cC + dD
Sesuai dengan prinsip Le Chatelier, jika dalam reaksi kesetimbangan
dilakukan aksi, maka kesetimbangan akan bergeseran sekaligus mengubah
komposisi zat-zat yang ada untuk kembali mencapai kesetimbangan. Secara
umum dapatlah dikatakan bahwa tetapan kesetimbangan merupakan
perbandingan hasil kali molaritas reaktan dengan hasil kali molaritas produk
yang masing-masing dipangkatkan dengan koefisiennya.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana Proses Kesetimbangan kimia dalam industry?
2. Bagaimana kesetimbangan kimia dalam industry?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui proses kesetimbangan kimia dalam industry
2. Untuk mengetahui kesetimbangan kimia dalam industry

4

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Kesetimbangan Kimia Dalam Industri dan Prosesnya


Banyak proses industri zat kimia yang didasarkan pada reaksi
kesetimbangan. Agar efesien, kondisi reaksi haruslah diusahakan sedemikian
sehingga menggeser kesetimbangan ke arah produk dan meminimalkan reaksi
balik.
2.1.1 Pembuatan Amonia menurut proses Haber-Bosch
Nitrogen terdapat melimpah di udara, yaitu sekitar 78% volume.
Walaupun demikian, senyawa nitrogen tidak terdapat banyak di alam.
Satu-satunya sumber alam yang penting ialah NaNO3 yang disebut
Sendawa Chili. Sementara itu, kebutuhan senyawa nitrogen semakin
banyak, misalnya untuk industri pupuk, dan bahan peledak. Oleh karena
itu, proses sintesis senyawa nitrogen, fiksasi nitrogen buatan, merupakan
proses industri yang sangat penting. Metode yang utama adalah
mereaksikan nitrogen dengan hidrogen membentuk amonia. Selanjutnya
amonia dapat diubah menjadi senyawa nitrogen lain seperti asam nitrat
dan garam nitrat
Dasar teori pembuatan amonia dari nitrogen dan hidrogen ditemukan
oleh Fritz Haber (1908), seorang ahli kimia dari Jerman. Sedangkan proses
industri pembuatan amonia untuk produksi secara besar-besaran
ditemukan oleh Carl Bosch, seorang insinyur kimia juga dari Jerman.
Persamaan ini mengindikasikan bahwa 2 mol amoniak terbentuk dari
1 mol gas N2 dan 3 mol gas H2, dari persamaan ini juga mengindikasikan
bahwa reaksi adalah eksoterm, sehingga amoniak akan terbentuk dengan
baik pada suhu rendah.
Berdasarkan prinsip kesetimbangan kondisi yang menguntungkan
untuk ketuntasan reaksi ke kanan (pembentukan NH3) adalah suhu rendah
dan tekanan tinggi. Akan tetapi, reaksi tersebut berlangsung sangat lambat
pada suhu rendah. Dipihak lain, karena reaksi ke kanan eksoterm,

5
penambahan suhu akan mengurangi rendemen. Usaha untuk meningkatkan
jumlah dengan kecepatan yang cukup dilakukan dengan mengatur tekanan
dan suhu dan menambahkan katalisator.
Untuk proses yang optimal didapat dengan mengatur suhu sebesar
500ºC dan dengan tekanan 350 atm, dengan kondisi ini didapatkan produk
amoniak sebesar 30%. Dewasa ini, seiring dengan kemajuan teknologi,
digunakan tekanan yang jauh lebih besar, bahkan mencapai 700 atm.
Untuk mengurangi reaksi balik, maka amonia yang terbentuk segera
dipisahkan.
Mula-mula campuran gas nitrogen dan hidrogen dikompresi
(dimampatkan) hingga mencapai tekanan yang diinginkan. Kemudian
campuran gas dipanaskan dalam suatu ruangan yang bersama katalisator
sehingga terbentuk amonia.
Diagram alur dari proses Haber-bosch untuk sintesis ammonia yaitu
sbb:

2.1.2 Pembuatan Asam Sulfat Menurut Proses Kontak


Industri lainnya yang berdasarkan reaksi kesetimbangan yaitu
pembuatan asam sulfat yang dikenal dengan proses kontak. Reaksi yang
terjadi dapat diringkas sebagai berikut .

6
Tahap penting dalam proses ini adalah reaksi (b). Reaksi ini merupakan
reaksi kesetimbangan dan eksoterm. Sama seperti pada sintesis amonia,
reaksi ini hanya berlangsung baik pada suhu tinggi. Akan tetapi pada suhu
tinggi justru kesetimbangan bergeser ke kiri.
Belerang trioksida merupakan produk yang vital sebagai bahan
pembentuk asam sulfat. Dari persamaan reaksi di atas diketahui reaksi
bersifat eksoterm. Reaksi lebih baik berlangsung pada suhu rendah, namun
reaksi ini berjalan sangat lambat. Untuk mempercepat reaksi pembentukan
belerang trioksida dipergunakan katalisator Vanadium oksida (V2O5) dan
berlangsung pada suhu 400ºC.
Dalam industri kimia, jika campuran reaksi kesetimbangan mencapai
kesetimbangan maka produk reaksi tidak bertambah lagi. Akan tetapi
produk reaksinya diambil atau disisihkan, maka akan menghasilkan lagi
produk reaksi.
Amonia yang terbentuk dipisahkan dari campuran kesetimbangan
dengan cara pencarian dari gas nitrogen di daur ulang ke wadah reaksi
untuk menghasilkan produk reaksi. Dalam industri makanan, reaksi
kesetimbangan juga berlangsung, seperti pada pembuatan tape, dan
minuman beralkohol, perhatikan bagan berikut.

7
Pada prinsipnya yang dipergunakan adalah ragi atau jamur, selanjutnya
ragi menghasilkan enzim pembongkar karbohidrat membentuk molekul
kecil glukosa dan fruktosa. Namun dalam prosesnya juga dihasilkan
senyawa-senyawa lain seperti alkohol, aldehid yang menyebabkan aroma
minuman atau tape menjadi harum. Selain itu enzim juga dapat
mengoksidasi secara sempurna dan dihasilkan asam-asam karboksilat.
Sehingga kita juga rasakan tape yang terasa asam. Jika kita coba
mencermati, maka kita dapat menemukan bahan makanan atau bumbu
masak yang lain yang merupakan produk hasil dari reaksi kesetimbangan
dan juga zat-zat yang berfungsi sebagai katalisator.
Jika konsentrasi ion hidrogen bertambah, ion-ion ini bereaksi dengan
ion hidrogen karbonat. Jika konsentrasi ion hidrogen terlampau rendah,
asam karbonat bereaksi menghasilkan hidrogen. Oksigen diangkut dari
paru-paru ke sel badan oleh haemoglobin dalam sel darah merah. Dalam
paru-paru, konsentrasi oksigen cukup tinggi dan haemoglobin bereaksi
dengan oksigen membentuk oksihemoglobin. Reaksi ini dapat
ditulis,Dalam jaringan tubuh, konsentrasi oksigen rendah, sehingga reaksi
sebaliknya yang terjadi, yaitu menghasilkan oksigen untuk digunakan
dalam sel tubuh. ketika oksigen diangkut dari paru-paru ke jaringan tubuh,
karbon dioksida yang dihasilkan oleh respirasi sel angkut dari jaringan
tubuh ke paru-paru. Dalam jaringan tubuh karbon dioksida yang
konsentrasinya relatif tinggi melarut dalam darah bereaksi dengan air
membentuk asam karbonat. Dalam paru-paru di mana konsentrasi karbon
dioksida relatif rendah, reaksi sebaliknya yang terjadi dan karbon
dikeluarkan dari darah ke udara. Jika air tanah mengalir melalui daerah
berkapur, maka batu kapur melarut. Jika air berjumpa dengan udara yang
mengandung sedikit karbondioksida maka karbon dioksida akan
dilepaskan dari larutan ke udara, sehingga kalsium karbonat mengendap

2.2 Reaksi Kesetimbangan kimia dalam industry

8
Reaksi kesetimbangan banyak diterapkan dalam proses industri
kimia. Tujuannya untuk memperoleh hasil produksi yang berkualitas
tinggi dalam waktu yang relatif singkat. Oleh karena itu, para ahli kimia
industri berusaha mencari metodeyang tepatagardapat memperoleh hasil
produksi maksimal. Metode yang ditempuh yaitu membuat
kesetimbangan bergeser ke arah produk dan menjaga agar produk tidak
kembali menjadi zat awal. Selain itu, menggunakan bahan baku sehemat
mungkin dan waktu yang singkat. Kondisi ini dinamakan kondisi
’’optimum”. Di antara industri kimia yang menerapkan kesetimbangan
yaitu industri pembuatan amonia dan asam sulfat.
2.2.1 Pembuatan Amonia (NH3)
Amonia merupakan gas tidak berwarna, mudah larut dalam air,
berbau khas, dan merupakan senyawa nitrogen yang sangat penting.
Amonia banyak digunakan sebagai pelarut, bahan peledak, obat-obatan,
dan bahan dasar pupuk. Amonia dibuat dengan cara mereaksikan gas
nitrogen dengan gas hidrogen. Proses pembuatan amonia pertama kali
dilakukan oleh Fritz Haber dan Karl Bosch. Oleh karena itu, proses
pembuatan amonia dikenal dengan proses Haber-Bosch, dengan
persamaan reaksi sebagai berikut.

N2(g) + 3H2(g) ↔ 2NH3(g) ∆H = -92 kJ

Reaksi kesetimbangan pada pembuatan amonia tersebut merupakan


reaksi eksoterm. Oleh karena itu, kondisi optimum yang harus
dilakukan untuk memaksimalkan produksi sebagai berikut.

a) Memperbesar Konsentrasi Reaktan


Penambahan konsentrasi gas N2 dan H2 membuat
kesetimbangan bergeser ke kanan, ke arah produk. Selanjutnya,
produk (NH3) yang terbentuk segera diembunkan agar terpisah
untuk menghindari terjadinya reaksi balik sehingga produk tidak
berubah menjadi reaktan.
b) Memperbesar Tekanan

9
Pada reaksi kesetimbangan amonia, koefisien reaktan lebih
besar daripada koefisien produk. Oleh karena itu, untuk
memperbanyak produk, tekanan harus dinaikkan hingga 100 MPa.
(1 MPa = 1 juta pascal)
c) Menurunkan Suhu
Persamaan reaksi kesetimbangan pembentukan amonia
merupakan reaksi eksoterm karena melepaskan kalor. Penurunan
suhu akan membuat kesetimbangan pergeseran ke arah eksoterm
atau ke arah produk sehingga produk terbentuk. Namun, jika suhu
dinaikkan terus menerus, reaksi yang menuju ke kiri (ke arah
reaktan) akan berlangsung lebih cepat. Suhu yang digunakan pada
proses ini sebesar 500°C. Apabila suhu diturunkan reaksi berjalan
lambat. Sebaliknya, jika suhu dinaikkan, amonia (NH3) yang
terbentuk akan mudah terurai menjadi gas N2 dan H2.

d) Mertambahkan Katalis
Agar keadaan setimbang mudah tercapai pada reaksi
kesetimbangan ditambahkan katalis Fe dan K2O. Katalis ini akan
mempercepat laju reaksi ke arah produk. Setelah kesetimbangan
tercapai peran katalis akan berakhir. Dalam industri, sumber gas
N2 adalah udara, sedangkan sumber gas H2 adalah gas alam.

2.2.2 Pembuatan Asam Sulfat (H2S04)


Pembuatan asam sulfat dilakukan melalui proses kontak. Caranya
dengan membakar belerang murni di udara agar terbentuk gas SO2.
Reaksinya:

S (s) + O2(g) → SO2(g)

Beberapa kegunaan asam sulfat sebagai berikut.

1. Sebagai bahan dasar pada industri cat, plastik, aki, tekstil, dan bahan
peledak.
2. Digunakan pada proses pemurnian minyak tanah.

10
3. Sebagai bahan dasar pupuk amonium sulfat (ZA) dan asam fosfat
(H3P04).
4. Untuk menghilangkan karat besi pada baja sebelum dilapisi seng atau
timah.
5. Untuk membuat zat warna.

2.2.3 Pembuatan Gas Klor (Cl2)

Pembuatan gas klor dilakukan dengan proses Deacon. Caranya dengan


mengoksidasi gas asam klorida dengan oksigen di udara. Reaksinya
berlangsung dengan persamaan sebagai berikut.

2HCI(g) + ⅟2O2(g) ↔ H2O(g) + Cl2(g) ∆H = -x kJ

Reaksi tersebut dapat dipercepat dengan katalis CuCI2. Selain dengan


katalis, reaksi dapat dipercepat dengan mengatur suhu optimal reaksi, yaitu
sekitar 430°C dan tekanan 200 atm. Hal ini karena reaksi kesetimbangan
tersebut berlangsung secara eksoterm.

2.2.4 Reaksi Kesetimbangan dalam Kehidupan Sehari-hari


Reaksi kesetimbangan tidak hanya terjadi di dunia industri. Dalam
kehidupan sehari-hari, peranan reaksi kesetimbangan juga tidak dapat
diabaikan. Keberadaan reaksi kesetimbangan ini dapat menjaga
kelangsungan kehidupan kita. Beberapa contoh reaksi kesetimbangan
dalam kehidupan sehari-hari antara lain sebagai berikut.

2.2.5 Pengaturan pH Darah


pH darah dipertahankan sekitar 7,4 oleh larutan penyangga, misalnya
H2C03. Plasma darah mengandung gas C02. Gas C02 membentuk
pasangan asam-basa konjugasi antara asam karbonat (H2C03) dengan ion
hidrogen (H+) untuk mempertahankan pH.

C02(g) + H2O(ℓ) ↔ H2C03(aq)

11
Apabila darah bersifat basa, jumlah ion H+ akan berkurang karena
diikat ion OH- basa sehingga kesetimbangan bergeser ke kanan. Apabila
darah bersifat asam, kesetimbangan bergeser ke kiri karena ion H+ dari
asam menambah konsentrasi ion H+ pada H2C03.

2.2.6 Siklus Oksigen dalam Tubuh


Oksigen dalam tubuh manusia diangkut dan diikat oleh hemoglobin
dalam darah. Proses ini berlangsung dalam reaksi kesetimbangan berikut.

Hb(aq) + O2(aq) ↔ HbO2(aq)

Oksigen diangkut oleh darah ke paru-paru. Semakin lama, jumlah


oksigen dalam darah semakin bertambah banyak. Di dalam paru-paru
kesetimbangan bergeser ke kanan. Kesetimbangan akan bergeser ke kiri
apabila oksigen berada dalam jaringan. Kesetimbangan ke kiri
menghasilkan oksigen yang digunakan untuk proses pembakaran.

2.2.7 Proses Fotosintesis


Proses fotosintesis pada tumbuhan hijau atau proses pernapasan
(respirasi) pada hewan dan manusia merupakan reaksi kesetimbangan.
Reaksi kesetimbangan ke kanan merupakan reaksi fotosintesis. Saat
kesetimbangan bergeser ke kanan, jumlah oksigen akan meningkat.
Oksigen ini akan digunakan oleh manusia dan hewan untuk proses
respirasi. Saat kesetimbangan bergeser ke kiri, proses respirasi akan
berlangsung cepat, menghasilkan gas C02. Gas C02 selanjutnya digunakan
kembali oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Proses ini berlangsung
terus-menerus membentuk siklus sehingga di alam terjadi kesetimbangan
antara gas 02 dan gas C02.

12

BAB III

PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

https://ayups87.wordpress.com/2013/05/15/kesetimbangan-kimia-dalam-industri/

https://www.pelajaran.co.id/2016/02/reaksi-kesetimbangan-kimia-dalam-industri-
dan-kehidupan-sehari-hari.html

13

Anda mungkin juga menyukai