Anda di halaman 1dari 2

Setan Berumur Panjang

Sama-sama pemantik api. Namun berbeda dengan korek gas, setan tidak perlu isi ulang untuk bisa
berumur panjang. Hal itu karena sebuah cerita. Ketika Adam diciptakan dari lempung sunyi
Ketuhanan, seluruh makhluk diperintahkan Tuhan untuk bersujud kepada Adam. Para malaikat dan
jinn pun bersujudlah. Walaupun sempat ada pernyataan keberatan dari para malaikat tentang
martabat adam yang ditetapkan Allah untuk menjadi khalifah di bumi. Hanya ada satu golongan dari
bangsa Jinn yang tidak bersedia menuruti perintah Tuhannya. Yakni iblis. Iblis bersombong diri
karena merasa kejadiannya lebih baik daripada Adam yang tubuhnya dibuat dari lempung di bumi.
Suatu zat yang menurut kadar keilmuan iblis lebih rendah martabatnya dibandaing “naar” atau api
yang menjadi unsur kejadian iblis.
Mungkin iblis saat itu berpikir dengan api dia mampu melakukan segalanya. Seperti membuat
matahari, menyalakan hutan, menyalakan korek gas dan lain sebagainya. Sedangkan lempung bumi
di mata iblis merupakan unsur yang pasif, tidak bisa melakukan apa-apa, tidak aktif dan hanya
menerima. Karena itu, dalam sudut pandang iblis, tanah lebih rendah derajatnya. Kenapa pula aku
harus bersujud pada makhluk yang Tuhan ciptakan dari tanah? Kata iblis pula.
Akibat dari pernyataan itu, iblis dan turunannya termasuk setan-setan, dihukum untuk berumur
panjang. Dosa pertamanya, ia lupa ilmunya tidak bisa melampaui ilmu Rabb atau Pencipta-nya. Dosa
kedua, ia melihat dirinya terlalu tinggi alias takabur. Dosa ketiga, ia dengki karena ada pendatang
baru tau-tau diistimewakan oleh Tuhan. Dan di antara daftar dosa-dosa iblis yang dicatat dalam kitab
suci , yang terbesar adalah melawan Kehendak Tuhan.
Dalam penjabaran ilmu tauhid, kehendak Tuhan disebut Qadirun. Artinya Kehendak hanya milik
Allah. Bukan hak makhluk. Dengan sifat Berkehendak, Allah menyatakan sifat Muridun atau sifat
kuasaNya. Bagi sesiapa yang mengingkari sifat Kehendak , rusak binasalah tauhidnya. Artinya orang
itu tidak mungkin bisa memahami arti martabat Allah yang Esa.
Kisah iblis melawan Kehendak Penciptanya itu sengaja diceritakan al Qur’an agar manusia bisa
mengambil pelajaran. Pelajaran pertama, jangan bermain-main dengan Kehendak Tuhan walaupun
seseorang itu memilik gelar master di bidang teologi, misalnya. Atau sekalipun dia adalah pemimpin
sebuah rumpun kelahiran. Sudah ada contoh di masa permulaan kejadian jagat. Iblis yang
merupakan master dalam struktur akademi surgawi, ternyata kecele. Bahkan iblis tidak mampu
menyebutkan satu nama bendapun seperti yang diajarkan Tuhan kepada Adam. Sementara Adam
yang ternyata dengan mudah menerangkan segala sesuatu berkat Ilmu Allah yang meliputi kejadian
dirinya. Itulah pelajaran kedua, jangan berhenti mencari ilmu pengetahuan. Ilmu Allah itu tiada
berkeputusan. Iblis mengingkarinya karena berpikir ilmu sudah selesai sebatas pengetahuan super
power mereka saja.
Pelajaran selanjutnya, yang perlu juga untuk direnungkan adalah umur panjang. Dalam kasus iblis,
umur panjang sampai akhir dunia bukanlah sebuah keberkahan. Melainkan hukuman. Ceritanya
selepas menantang Kehendak Tuhan itu, iblis diusir ke dunia. Lalu iblis memohon agar Tuhan
membiarkannya hidup hingga akhir masa agar dapat menggoda manusia. Begitulah sakit hati iblis
kepada Adam. Namun dengan sifat AdilNya, Allah pun mengabulkan permohonan iblis untuk
dibiarkan berumur panjang dan juga diberi keleluasaan untuk memperdaya manusia turunan Adam
turun temurun. Namun tentu saja dengan “catatan”.
Menurut kisah al Qur’an, ketika mengabulkan permohonan Iblis untuk dibiarkan berumur panjang,
Tuhan mengatakan iblis tidak dapat memperdayakan hamba-hambaNya. Itu berarti di antara
manusia ada status yang dilindungi dengan jaminan, yakni hamba Allah. Mereka itu adalah orang
yang beriman kepada petunjuk Allah yang disampaikan melalui nabi-nabi utusanNya. Selama
manusia berjalan mengikuti tuntunan nabi-nabi Allah itu, selamat sentosa ia hingga akhir masa.
Berkah Usia Dalam Kalimat Yang Tepat

Hamba Allah, tidak berumur panjang seperti iblis dan setan-setan. Kecuali bagi hamba-hamba Allah
yang telah ditetapkan baginya umur panjang sampai kiamat datang. Nabi Muhammad Saw bahkan
hanya hidup di dunia sampai umur 63 tahun. Namun dalam keterbatasan usianya itu terkandung
keberkahan yang luar biasa. Karena beliau mampu menjadikan tiap menit dari usianya bermanfaat
bagi manusia dan alam semesta. Tindakannya, perkataannya, doa-doanya, semuanya tidak ada yang
sia-sia. Setiap orang sepanjang zaman bisa mengambil teladan dari beliau.
Buat kita yang banyak dosa ini, tentu tak bisa demikian. Namun wajib hukumnya kita
mendayagunakan usia agar bermanfaat kepada diri sendiri dan bisa memberi maslahat kepada
orang lain. Maka kalimat yang tepat diucapkan pada hari peringatan lahir kita adalah “berkahilah
usiaku”. Panjang maupun pendek, yang penting berkahnya. Yang bisa diuji melalui aspek
kemanfaatan dan kemaslahatan. Seperti korek api gas, ya? Pendek masanya, tapi jangan salah sulut.

Anda mungkin juga menyukai