atraksinya maka ada biaya sebesar Rp 1 juta. Ini adalah harga yang sepadan dengan kesempatan melihat langsung
beragam tarian paling terkenal dari suku terbesar di Alor. Panorama dari atas bukit di desa ini sangat indah berupa
Teluk Benlelang dari kejauhan. Udara di sekitar desa ini juga cukup sejuk karena banyak pepohonan.
Desa Takpala memiliki banyak tradisi adat berkaitan budaya peladang, diantaranya adalah ritual masuk kebun atau
potong kebun. Ritual ini dilakukan pada bulan Oktober, saat itu kayu-kayu besar diturunkan kemudian dibakar
bertahap hingga bulan November. Pada Desember dimulailah proses penanaman. Pada akhir Desember hingga
Januari dilaukan acara cabut rumput yang pertama. Berikutnya cabut rumput kedua pada bulan Maret-April dimana
jagung mulai menguning dan di bulan Mei sudah tiba patah jagung. Pada pertengahan bulan Juni mulailah acara
masuk kebun yang diawali dengan potong hewan.
Selama di sini cobalah cicipi sirih dan pinang sebagai simbol persahabatan. Sirih pinang juga merupakan tanda
persahabatan yang disajikan bagi setiap tamu yang datang. Menguyah sirih dan pinang adalah rutinitas yang selalu
menemani hari-hari warga suku ini di berbagai suasana.