Abstrak
Pada tahun 2045, ketika Indonesia berusia genap 100 tahun, akan terjadi revolusi besar pada Negara
ini. Kemajuan dan perkembangan terjadi di semua aspek kehidupan masyarakat. Baik bidang ekonomi,
sosial, budaya, politik, pendidikan, dan masih banyak lagi. Dan jika ditinjau dari masa ini, Indonesia
memiliki populasi warga Negara dengan usia produktif atau kisaran usia 15-65 tahun terbesar di dunia.
Dimana dengan populasi sebanyak itu, dan potensi yang dimiliki warga Negara produktif, maka
Indonesia akan mampu menjadi Negara maju pada tahun 2045 nanti. Lalu hal yang harus disiapkan oleh
pendidik untuk membekali para generasi muda dalam menghadapi era revolusi industial 4.0 nanti
adalah menanamkan nilai-nilai pancasila pada karakter anak bangsa sejak dini. Karena dengan
mengamalkan dan mengimplementasikan nilai-nilai pancasila pada kehidupan sehari-hari, pasti
generasi muda ini akan menjadi agen perubahan yang mampu bersikap jujur, adil, kritis, revolusioner,
dengan berlandaskan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Kata Kunci: Negara maju, generasi muda, revolusi industrial 4.0, nilai-nilai pancasila
Abstract
In 2045, when Indonesia turns 100 years old, there will be a big revolution in this country. Progress and
development occur in all aspects of community life. Both in the fields of economy, social, culture, politics,
education, and many more. And when viewed from this period, Indonesia has the largest population of
citizens with productive age or age range 15-65 years in the world. Where with such a large population
and the potential of productive citizens, Indonesia will be able to become a developed country in 2045. Then
the thing that must be prepared by educators to equip the younger generation in facing the industrial
revolution era 4.0 later is to instill Pancasila values in the character of the nation's children from an early
age. Because by practicing and implementing Pancasila values in everyday life, surely this young
generation will become agents of change who are capable of being honest, fair, critical, revolutionary,
based on faith and piety in God Almighty.
Keywords: Developed countries, young generation, industrial revolution 4.0, Pancasila values
PENDAHULUAN
Pancasila adalah dasar negara yang masyarakat indonesia sangat sesuai dengan
secara tidak secara menggambarkan sudut pandang dan kondisi di Indonesia.
kepribadian bangsa Indonesia itu sendiri Dari sila ke satu hingga sila kelima
dalam menjalankan pemerintahan, pada pancasila sangat menggambarkan
mensejahterakan rakyatnya dan memaju- bagaimana bangsa Indonesia bermasyara-
kan negaranya. Menurut Laurensius Airlam kat. Sila pertama berbunyi "Ketuhanan Yang
(2018) menyatakan bahwa nilai pancasila Maha Esa". Yang artinya setiap warga
telah mengubah karakter bangsa menjadi negara Indonesia harus beragama. Karena
lebih baik dengan suatu tujuan yang jelas, seorang manusia hidup di dunia tidak hanya
terarah, dan terstruktur juga sangat relevan sekedar untuk menikmati kenikmatan
diterapkan di Indonesia. Dari pernyataan dunia semata, akan tetapi untuk beribadah
diatas dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai sesuai agama yang dianutnya. Dalam sila
pancasila yang diterapkan dalam kehidupan tersebut tidak disebutkan untuk agama apa.
Akan tetapi bersifat universal yang artinya
Regina Nurul Sakinah & Dinie Anggraeni D – Universitas Pendidikan Indonesia 152
Jurnal Kewarganegaraan
Vol. 5 No.1 Juni 2021
P-ISSN: 1978-0184 E-ISSN: 2723-2328
Regina Nurul Sakinah & Dinie Anggraeni D – Universitas Pendidikan Indonesia 153
Jurnal Kewarganegaraan
Vol. 5 No.1 Juni 2021
P-ISSN: 1978-0184 E-ISSN: 2723-2328
karakter bangsa. Menurut Halim (2019), khas karakter bangsa Indonesia sebagai
contoh pengalaman pahit Negara Indonesia sarana menuju kemajuan di masa datang.
pada dunia pendidikan adalah pada tahun
200 an, system pembelajaran di Indonesia METODE PENELITIAN
dikhawatirkan tidak mampu bersaing pada Metode yang penulis gunakan dalam
system komputerisasi yang sudah penyusunan artikel ini adalah metode
diaplikasikan di Negara lain, sehingga para kuantitatif. Dimana penulis mengumpulkan
peserta didik disiapkan dan diedukasi data dari rujukan artikel dan jurnal yang
secara bertahap dan terus menerus dengan tersedia di website terpercaya. Hal ini
ilmu computer. Bahkan pada masa itu dikarenakan kondisi saat ini yaitu pandemi
pemerintah jauh lebih memprioritaskan covid-19, yang membatasi semua orang
persiapan pembelajaran berbasis computer untuk beraktifitas diluar rumah. Demi
daripada penanaman nilai-nilai pancasila menjaga kesehatan dan keselamatan diri
pada peserta didik. Sehingga dampaknya sendiri dan orang lain, metode yang penulis
bagi dunia pendidikan saat ini adalah gunakan adalah metode kuantitatif. Data
memudarnya karakter luhur bangsa dan yang diambil adalah kutipan dari kurang
terlupakannya nilai-nilai karakter pancasila lebih 15 artikel dan jurnal yang diakses dari
pada diri peserta didik. Google Scholar. Artikel yang dipilih adalah
Menurut Marsono (2019), Pentingnya artkel yang memiliki topik bahasan yang
pendidikan karakter dapat dicermati dalam sejalan dengan tema yang penulis angkat
konteks kemajuan suatu bangsa maupun pada artikel ini. Dengan waktu kurang lebih
tuntutan karakteristik tenaga kerja yang 3 minggu, penulis melakukan riset dari
dibutuhkan dalam era mendatang. Dalam jurnal dan artikel, yang kemudian diolah
konteks kemajuan suatu bangsa, berbagai kembali menjadi informasi yang mudah
kajian merumuskan bahwa kemajuan di dimengerti dan memiliki nilai guna, lalu
suatu nengara tidak dapat dilepaskan dari selanjutnya melakukan penyusunan artikel
kuatnya karakter maupun budaya yang dan revisi. Study literature yang dilakukan
dimiliki oleh masyarakatnya. Kemajuan adalah membaca, kemudian menulis, lalu
yang dicapai Jerman dengan protestan mengolah data menjadi informasi yang
ethics-nya, Jepang dengan etos kerja relevan dengan tema artikel yang diangkat
Bushido, China dengan budaya inovasi, pada artikel ini.
maupun Korea Selatan dengan semangat
semaul undong merupakan bukti bahwa HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
kemajuan suatu bangsa tidak dapat Hasil Penelitian
dilepaskan dari dari penanaman nilai-nilai Nilai Pancasila merupakan nilai dasar
khas bangsa tersebut. Negara-negara bagi bangsa Indonesia menjalankan
tersebut menjadikan karakter sebagai kehidupan bernegara dan berbangsa dalam
modal untuk memasuki persaingan di era segala aspek (Nurgiansah, 2021a). Menurut
global. Karakter bangsa merupakan pendapat Hadi Rianto (2016) Pancasila
landasan kokoh bagi pengembangan yang merupakan ideologi negara
modernisasi, tidak terkalahkan oleh merupakan perwujudan nilai-nilai
penetrasi nilai-nilai budaya asing tetapi kebudayaan dan kebiasaan masyarakat
sebaliknya menjadi kekuatan transformatif Indonesia secara menyeluruh, oleh sebab
yang dahsyat untuk mencapai kemajuan. itu nilai pancasila ini harus senantiasa
Oleh karena itu menjadi tugas kita bersama diamalkan atau diaplikasikan dalam
untuk membangkitkan kembali nilai-nilai kehidupan sehari-hari setiap masyarakat.
Dan selain untuk penanaman karakter yang
Regina Nurul Sakinah & Dinie Anggraeni D – Universitas Pendidikan Indonesia 154
Jurnal Kewarganegaraan
Vol. 5 No.1 Juni 2021
P-ISSN: 1978-0184 E-ISSN: 2723-2328
baik bagi setiap individu, penerapan nilai dan lagi. Lalu tanpa kita sadari kita
pancasila ini pun sebagai upaya pelestarian menerapkan apa yang telah kita cari itu
nilai kebangsaan dan penanaman rasa bela dalam kehidupan sehari-hari. Yang tanpa
kebangsaan juga cinta tanah air. disadari, kita telah menerapkan hal yang
Dalam nilai-nilai pancasila terdapat salah atau bertentangan dengan nilai
poin poin kehidupan seperti ketaatan dalam pancasila. Ini yang perlu diberi perhatian
beragama, cara memanusiakan manusia, lebih khususnya bagi calon pendidik masa
hidup beradab dan beretika, kerjasama, depan. Sikap dan kebiasaan negara lain
gotong royong, toleransi, simpati, empati, yang diakses oleh generasi muda ini secara
bersikap bijak dalam segala sesuatu, sampai tidak langsung menstimulus generasi untuk
memimpin dengan adil. Jika semua poin melakukan kebiasaan tersebut. Dan
pada nilai pancasila ini mampu diterapkan akhirnya kebiasaan orang asing ini
pada diri setiap warga negara, niscaya dianggap biasa oleh generasi muda. Hal ini
negara Indonesia akan maju, mampu juga membuat generasi muda melupakan
bersaing di era revolusi industry 4.0, dan meninggalkan nilai pancasila yang
dengan kontribusi dari generasi sudah dipupuk oleh pendidik sebelumnya.
pembangun bangsa yang beradab dan Generasi muda memegang peranan
beragama. penting dalam pembentukan dan
Menurut Ismail (2019), Revolusi pembangunan suatu bangsa (Nurgiansah,
industri 4.0 indonesia akan mendorong 10 2021b). Kesadaran mengenai nilai
prioritas nasional dalam inisiatif making pancasila sebagai karakter bangsa ini harus
Indonesia 4.0 yang bersifat lintas sektoral mulai diterapkan atau diingatkan kembali
yaitu: (1). Perbaikan alur aliran barang dan pada generasi muda. Karena generasi muda
material (2). Desain ulang zona industri (3). merupakan cerminan diri suatu bangsa.
Mengakomodasi standar-standar Sebagi pendidik perlu menerapkan dan
berkelanjutan (4). Memberdayakan UMKM mengedukasikan kembali pada generasi
(5). Membangun infrastruktur digital muda pentingnya penerapan nilai-nilai
nasional (6). Menarik minat investasi asing Pancasila sebagi karakter bangsa. Sebagai
(7). Peningkatan kualitas SDM (8). calon pendidik kita perlu mengedukasi
Pembangunan ekosistem Inovasi (9). Kembali tentang pentingnya Pancasila
Insentif untuk investasi Teknologi (10). dalam karakter diri anak bangsa. Tidak ada
Harmonisasi aturan kebijakan yang salah dari hobi anak muda yang
(Kemeneterian Peran, 2019 :6-7). Maka dari menyukai hal-hal dari negara lain, akan
itu, Indonesia harus mulai mempersiapkan tetapi perlu diingatkan bahwa menyukai
apa apa saja yang harus dilakukan guna hal-hal dari negara lain tidak boleh sampai
merealisasikan prioritas nasional tersebut, menggantikan rasa cinta kita terhadap
agar semua prioritas nasional tersebut budaya Indonesia apalagi sampai lebih
dapat terwujud dan terlaksana dengan baik. menomorsatukan kebudayan dan
Pada era globalisasi saat ini, informasi kebiasaan dari negara lain dibanding
sangat mudah di akses. Apapun berita atau kebiasaan yang sudah dibudayakan di
informasi terbaru yang ingin kita ketahui Indonesia.
dapat kita ketahui dalam hitungan detik dan Mengutip dari Sukayasa (2019),
beberapa sentuhan pada gawai kita. Pada Menurut Megawangi (dalam Elmubarok,
saat pencarian informasi tersebut, akan ada 2008) ada sembilan nilai-nilai karakter
informasi-informasi baru yang muncul dan pancasila yang perlu diajarkan kepada
menggugah rasa penasaran kita. Sehingga generasi muda yaitu: (1) Cinta Tuhan dan
kita mendalami dan mencari tahu lebih lagi kebenaran (love Allah, trust, reverence,
Regina Nurul Sakinah & Dinie Anggraeni D – Universitas Pendidikan Indonesia 155
Jurnal Kewarganegaraan
Vol. 5 No.1 Juni 2021
P-ISSN: 1978-0184 E-ISSN: 2723-2328
Regina Nurul Sakinah & Dinie Anggraeni D – Universitas Pendidikan Indonesia 156
Jurnal Kewarganegaraan
Vol. 5 No.1 Juni 2021
P-ISSN: 1978-0184 E-ISSN: 2723-2328
Regina Nurul Sakinah & Dinie Anggraeni D – Universitas Pendidikan Indonesia 157
Jurnal Kewarganegaraan
Vol. 5 No.1 Juni 2021
P-ISSN: 1978-0184 E-ISSN: 2723-2328
Regina Nurul Sakinah & Dinie Anggraeni D – Universitas Pendidikan Indonesia 158
Jurnal Kewarganegaraan
Vol. 5 No.1 Juni 2021
P-ISSN: 1978-0184 E-ISSN: 2723-2328
Regina Nurul Sakinah & Dinie Anggraeni D – Universitas Pendidikan Indonesia 159
Jurnal Kewarganegaraan
Vol. 5 No.1 Juni 2021
P-ISSN: 1978-0184 E-ISSN: 2723-2328
Regina Nurul Sakinah & Dinie Anggraeni D – Universitas Pendidikan Indonesia 160
Jurnal Kewarganegaraan
Vol. 5 No.1 Juni 2021
P-ISSN: 1978-0184 E-ISSN: 2723-2328
Regina Nurul Sakinah & Dinie Anggraeni D – Universitas Pendidikan Indonesia 161
Jurnal Kewarganegaraan
Vol. 5 No.1 Juni 2021
P-ISSN: 1978-0184 E-ISSN: 2723-2328
Siswa harus diedukasi untuk bisa masyarakat, dimana siswa dapat belajar
bekerja sama dengan orang lain. Bekerja mengambil peran dan melakukan aktivitas
sama dengan orang-orang yang berbeda tertentu dalam lingkungan sosial. Siswa
dalam latar budaya dan nilai-nilai agama dapat dilibatkan dalam berbagai
yang dianutnya. Dalam mencari informasi pengembangan program yang ada di
dan membangun makna, siswa perlu masyarakat, seperti: program kesehatan,
didorong untuk bisa bekerja sama dengan pendidikan, lingkungan hidup, dan
teman-teman di kelasnya. Dalam sebagainya. Selain itu, siswa perlu diajak
mengerjakan suatu tugas, siswa perlu pula mengunjungi panti-panti asuhan untuk
diajarkan dan dibiasakan bagaimana melatih kepekaan empati dan kepedulian
menghargai kekuatan dan talenta setiap sosialnya
orang serta bagaimana menyesuaikan diri
secara tepat dengan lingkungan mereka.
Begitu juga, sekolah (termasuk di dalamnya F. Metode Penerapan Nilai-Nilai
guru) seyogyanya dapat bekerja sama Pancasila
dengan lembaga pendidikan (guru) lainnya Menurut Anggraini (2020), Maka dari
di manapun untuk saling berbagi informasi itu, lima butir yang terdapat di Pancasila
dan pengalaman tentang praktik dan dapat diterapkan dengan cara:
metode pembelajaran yang telah 1) Memiliki agama dan menjalankan
dikembangkannya. Kemudian, mereka ibadah, kemudian berbakti kepada
bersedia melakukan perubahan metode Tuhan, tidak akan memaksa seseorang
pembelajarannya agar menjadi lebih baik. untuk masuk ke agama yang dianutnya
karena seseorang berhak memilih agama
3) Learning should have context yang diinginkannya.
Pembelajaran tidak akan berarti jika 2) Menghormati perbedaan sosial,
tidak memberi dampak positif terhadap termasuk banyak ras, agama, dan ras.
kehidupan siswa di luar sekolah dan di Dan menjaga sopan santun, sopan
masa depan. Oleh karena itu, materi santun, dan karakter dalam segala
pelajaran perlu dikaitkan dengan situasi.
kehidupan sehari-hari siswa. Guru 3) Mencintai tanah air dan menjaga
mengembangkan metode pembelajaran persatuan dan kesatuan dalam
yang memungkinkan siswa terhubung masyarakat, karena kami menyadari
dengan dunia nyata yang lebih luas. Guru bahwa kami memiliki kampung halaman
membantu siswa agar dapat menemukan Indonesia dan telah meningkatkan
nilai, makna dan keyakinan atas apa yang kreativitas karya generasi muda.
sedang dipelajarinya serta dapat 4) Mengawasi pelaksanaan pemerintah atas
mengaplikasikan dalam kehidupan sehari- kedaulatan rakyat dan memberikan
harinya. Guru melakukan penilaian kinerja pertimbangan, serta mengutamakan
siswa yang dikaitkan dengan dunia nyata. pengambilan keputusan melalui
musyawarah untuk mencapai mufakat
4) Schools should be integrated with society untuk menyelesaikan kepentingan kedua
Dalam upaya mempersiapkan siswa belah pihak.
menjadi warga negara yang bertanggung 5) Senantiasa berusaha membantu orang
jawab, sekolah seharusnya dapat yang membutuhkan bantuan,
memfasilitasi siswa untuk terlibat dalam menghormati pendapat yang berbeda
lingkungan sosialnya. Misalnya, walaupun bertentangan dengan
mengadakan kegiatan pengabdian pendapat kita, kita harus menghargai
Regina Nurul Sakinah & Dinie Anggraeni D – Universitas Pendidikan Indonesia 162
Jurnal Kewarganegaraan
Vol. 5 No.1 Juni 2021
P-ISSN: 1978-0184 E-ISSN: 2723-2328
Regina Nurul Sakinah & Dinie Anggraeni D – Universitas Pendidikan Indonesia 163
Jurnal Kewarganegaraan
Vol. 5 No.1 Juni 2021
P-ISSN: 1978-0184 E-ISSN: 2723-2328
pendapat orang lain, dan jujur di ruang merupakan implementasi dari nilai
diskusi. Pancasila adalah adanya proses pemilihan
b. Adanya Sanksi. Pemberlakuan Sanksi umum di Indonesia. Selain itu, melalui
Jika anggota memberikan informasi pengamalan nilai-nilai Pancasila sudah
palsu dan tidak etis dan bertindak seharusnya masyarakat Indonesia
sewenang-wenang di ruang diskusi, menjunjung tinggi sikap menghargai hak
sanksi dalam Western Australia Group asasi manusia. Hak asasi yang dimaksud
adalah salah satu bentuk hukuman adalah hak asasi manusia yang menjaga
c. Aturan yang dibahas Penerapan nilai- antara keseimbangan hak dan kewajiban
nilai Pancasila membutuhkan yang harus dilaksanakan sebagai individu
serangkaian aturan untuk dibahas. Cinta, yang dijiwai oleh nilai-nilai Ketuhanan Yang
kejujuran, saling menghormati, keadilan, Maha Esa.
objektivitas, dll. Tujuannya agar anggota
memiliki karakter yang layak dalam 2. Bidang Eknomi
nilai-nilai Pancasila di tempat umum. Sistem perekonomian Indonesia juga
tidak lepas dari nilai-nilai Pancasila dalam
I. Implementasi Nilai-Nilai Filsafah pemimplementasiannya. Perekonomian
Pancasila Dalam Kehidupan Sehari- sudah seharusnya dijiwai oleh nilai-nilai
hari. Pancasila yaitu disusun sebagai usaha
Menurut Anita (2019) Nilai-nilai bersama yang berdasarkan atas asas
Pancasila berperan sebagai filsafah kekeluargaan. Indonesia adalah negara
kehidupan banga yang harus yang memiliki banyak kekayaan atau
diimplementasikan pada kehidupan sehari- sumber daya alam yang berlimpah dan
hari. Nilai-nilai tersebut akan membentuk beragam. Kekayaan alam yang dimiliki dan
karakter masyarakatnya sehingga Generasi dikuasai oleh negara sudah seharusnya
Muda lebih siap menghadapi era Revolusi diolah atau dipergunakan secara maksimal
4.0. untuk tujuan meningkatkan kemakmuran
1. Bidang Politik dan Hukum dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Demokrasi Pancasila merupakan
suatu sistem demokrasi yang tumbuh dari 3. Bidang Sosial Budaya
tradisi, kebiasaan, dan nilai budaya bangsa Tujuan pembangunan nasional adalah
Indonesia. Tujuan dari demokrasi tersebut terwujudnya masyarakat yang adil dan
untuk memprioritaskan kesejahteraan makmur berdasarkan Pancasila.
masyarakat Indonesia, menciptakan Masyarakat yang ada selalu mengalami
kehidupan yang mengutamakan perubahan sosial dan budaya. Termasuk
musyawarah mufakat, dan menumbuhkan budaya terhadap menjaga lingkungan
kekeluargaan serta budi pekerti luhur. sekitar kita yang kian hari makin
Demokrasi dapat dilihat dari persamaan memburuk. Hal ini tak lepas dari kurangnya
hak dan kewajiban masyarakatnya tanpa karakter cinta terhadap lingkungan dari
membedakan dari suku, ras, agama serta setiap warga negara. Agar perubahan
tidak berat sebelah pada kelompok tersebut tetap terarah, maka perlu adanya
mayoritas maupun minoritas. Sila keempat pembentukan perilaku masyarakat dan
Pancasila menyinggung mengenai nilai- pengetahuan tentang lingkungan itu
nilai pentingnya musyawarah dalam sendiri. Manusia dalam memahami dan
kehidupan dan aspek kehidupan yang mengerti akan alam sekitarnya dikarenakan
sejalan pula dengan konsep demokrasi. atas informasi yang didapatkannya
Salah satu wujud demokrasi yang juga berdasarkan akal budi yang dimilikinya.
Regina Nurul Sakinah & Dinie Anggraeni D – Universitas Pendidikan Indonesia 164
Jurnal Kewarganegaraan
Vol. 5 No.1 Juni 2021
P-ISSN: 1978-0184 E-ISSN: 2723-2328
Setiap manusia memperoleh pengetahuan masa depan, sumber pengetahuan lokal dan
dari hasil berpikir karena pengalaman yang unik tentang aktivitas
keingintahuannya, sehingga membuat manusia dan perubahan lokal dalam
manusia mencari jawaban tentang kejadian lingkungan (Istiana, Islamiah, & Sutjihati,
yang didapatnya, dimana dari jawaban- 2018).
jawaban tersebut berkembang menjadi
pengetahuan (Budiaman, 2016). Jadi setiap 4. Bidang Pertahanan dan Keamanan
orang harus memahami dan mengerti akan Di dalam UUD Negara Republik
lingkungan itu sendiri sebelum Indonesia Tahun 1945 pasal 27 ayat (3)
pembentukan perilaku melalui proses yang menyatakan bahwa pembelaan negara
interaksi dengan lingkungan tersebut. merupakan hak dan kewajiban setiap warga
Kemudian Pembentukan perilaku terjadi negara Indonesia. Contoh dari bentuk
melalui proses interaksi manusia dengan partisipasi masyarakat dalam upaya
lingkungan di sekitarnya. Lingkungan pembelaan negara ini bisa kita lihat dari
berperan dalam pembentukan perilaku adanya kegiatan ronda malam atau sistem
manusia. Peningkatan pengetahuan sangat keamanan lingkungan (siskamling) yang
penting untuk memahami dan melibatkan masyarakat secara bergantian
mengevaluasi bagaimana peningkatan untuk saling menjaga satu sama lain.
aktivitas manusia dapat mempengaruhi
Regina Nurul Sakinah & Dinie Anggraeni D – Universitas Pendidikan Indonesia 165
Jurnal Kewarganegaraan
Vol. 5 No.1 Juni 2021
P-ISSN: 1978-0184 E-ISSN: 2723-2328
kemauan dan kecintaan dari diri generasi menerapkan nilai-nilai pancasila dalam
muda, segala hal yang telah terkonsep dan kehidupan sehari-hari, dan mari kita
diatur akan sia-sia. Maka dari itu bagi persiapkan era revolusi industrial 4.0,
generasi muda,mari bangkitkan rasa bela sebagai era perubahan bagi bangsa
Negara dan cinta tanah air dengan indoesia.
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, D. Fathari, F. Anggara, JW. Al Amin, MD. (2020). Pengamalan nilai-nilai Pancasila
bagi generasi milenial. Jurnal Inovasi Ilmu Sosial dan Politik (JISoP), 2(1), 11-18.
Aristin, R. (2016). Aktualisasi Sila Kemanusiaan yang Adil dan beradab di Era Reformasi.
ASPIRASI: Jurnal Ilmiah Administrasi Negara, 1(1), 27-36.
Arliman, L. (2020). Tantangan Pendidikan Kewarganegaraan Pada Revolusi 4.0. Ensiklopedia
Sosial Review, 2(3), 333-339.
Azizan, N & Lubis, MA. (2018). Pengembangan Karakter Siswa Sekolah Dasar Berbasis Pancasila
di Era Revolusi Industri 4.0. Prosiding Seminar Nasional Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Medan Vol 2 Tahun 2018, hal 585 – 587
Halim. A, dkk. “Urgensi Mata Kuliah Umum Pendidikan Pancasila Dalam Menanamkan Nilai
Moral Budaya Bangsa Pada Mahasiswa Memasuki Era Revolusi Industri 4.0”. Jurnal
“Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP UNILA”. Lampung. (2019) Hal 204-206.
Ismail, A. Tantangan dan Penguatan Ideologi Pancasila dalam Menghadapi Era Revolusi Industri
4.0. STMIK Sumedang, 1-21
Maemunah, M. (2018, September). Kebijakan pendidikan pada era revolusi industri 4.0. In
Prosiding Seminar Nasional Lembaga Penelitian Dan Pendidikan (LPP) Mandala, Sabtu 29
September 2018, 1-9
Marsono, M. (2019, August). Pendidikan Karakter Berbasis Nilai Budaya di Era Milenial. In
Prosiding Seminar Nasional Dharma Acarya (Vol. 1, No. 1).
Nurgiansah, T. H. (2019). Pemutakhiran Kurikulum Pendidikan Kewarganegaraan di Era
Revousi Industri 4.0. Prosiding Seminar Nasional: Reaktualisasi Konsep
Kewarganegaraan Indonesia; Digital Library, 15 Oktober 2019 (hlm. 95-102). Medan:
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Nurgiansah, T. H. (2021a). Pendidikan Pancasila. In Solok: CV Mitra Cendekia Media.
Nurgiansah, T. H. (2021b). Pendidikan Pancasila Sebagai Upaya Membentuk Karakter Jujur.
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha, 9(1), 33–41.
Priatna, T. Baihaqi, W. Rahman, A. Sunarya, Y. (2020). Reformulasi tugas dan fungsi guru
menghadapi tantangan pendidikan era revolusi industri 4.0. Karya Tulis Ilmiah (KTI)
Masa Work From Home (WFH) Covid-19 UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 1-13.
Rahaja, HY. (2019). Relevansi Pancasila Era Industri 4.0 dan Society 5.0 di Pendidikan Tinggi
Vokasi. Journal of Digital Education, Communication, and Arts, 2(1), 11-20
Rozak, DA. (2010). Tantangan Dan Penguatan Ideologi Pancasila Dalam Menghadapi Era
Revolusi Industri 4.0. TA’DIB, Vol. XV No. 01
Sidiq, R. (2019). Pemanfaatan Whatsapp Group dalam Pengimplementasian Nilai-Nilai
Karakter Pancasila Pada Era Disrupsi. Puteri Hijau: Jurnal Pendidikan Sejarah, 4(2), 145-
154.
Sukayasa, S & Awuy, E. (2014). Pengintegrasian Nilai-Nilai Kemanusiaan (Human Values)
Dalam Pembelajaran Tematik Sekolah Dasar. Jurnal Kreatif Tadulako, 17(2), 54-61
Trisiana, A. Sugiaryo. Rispantyo. (2019). Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Pendidikan
Kewarganegaraan Sebagai Inovasi Pengembangan Di Era Media Digital Dan Revolusi
Regina Nurul Sakinah & Dinie Anggraeni D – Universitas Pendidikan Indonesia 166
Jurnal Kewarganegaraan
Vol. 5 No.1 Juni 2021
P-ISSN: 1978-0184 E-ISSN: 2723-2328
Industri 4.0. Jurnal Global Citizen: Jurnal Ilmiah Kajian Pendidikan Kewarganegaraan,
7(1), 84-98
Regina Nurul Sakinah & Dinie Anggraeni D – Universitas Pendidikan Indonesia 167