Anda di halaman 1dari 10

Nama : Nadya Aulia Alfina

Nim : 6411420131

Rombel : 3C

1. Jelaskan perbedaan antara kebutuhan dan keinginan bedasarkan


empat kriteria Korolev (2015)!
Keinginan berbeda dengan kebutuhan. Kebutuhan merupakan
sesuatu yang objektif (tidak bergantung pada individu dan berlaku secara
universal pada semua orang) dan perlu dimiliki semua orang. Sedangkan
keinginan adalah kecenderungan tertentu yang dapat ditunjukkan pada
hasrat atau pilihan atas sesuatu, apakah dinyatakan dalam kata-kata atau
lewat perilaku nonverbal.
Secara teoretis, (Korolev, 2015) membedakan kebutuhan dan keinginan
bedasarkan empat kriteria, yaitu sebagai berikut:
a. Observabilitas, yaitu level ketampakan sesuatu. Kebutuhan merupakan
sesuatu yang tidak terlalu tampak, kecuali pada situasi benar-benar
membutuhkan. Sementara itu, keinginan adalah sesuatu yang mudah
untuk dilihat.
b. Varibilitas atau perubahan, yaitu tingkat perubahan sesuatu.
Kebutuhan adalah sesuatu yang berubah dengan sangat lambat.
Sebaliknya, keinginan adalah sesuatu yang berubah dengan cepat. Hari
ini seseorang mungkin menginginkan makanan tertentu, sedangkan di
keesokan harinya ia tidak pernah lagi menginginkannya, walaupun
keinginan tersebut belum terpenuhi.
c. Kelembaman, yaitu sensitivitas sesuatu atas pengaruh luar. Kebutuhan
adalah sesuatu yang tidak lembam. Pengaruh dari luar, misalnya
nasihat dari teman, tidak akan menghilangkan kebutuhan akan obat-
obatan. Sebaliknya, keinginan adalah sesuatu yang sangat lembam.
Pengaruh dari luar seperti nasihat teman dapat mengubah keinginan
seseorang dari awalnya ingin membeli kosmetik menjadi tidak ingin
membelinya.
d. Kepuasan, yaitu emosi positif yang dihasilkan setelah mendapatkan
sesuatu. Kebutuhan memberikan kepuasan konkret, yaitu kepuasan
yang muncul karena kebutuhan tersebut benar-benar diperoleh.
Keinginan, selain memberikan kepuasan konkret, juga memberikan
kepuasan simbolik. Hanya dengan diberi tahu bahwa keinginan atas
sesuatu akan terpenuhi suatu saat di masa depan, orang tersebut sudah
merasakan kepuasan.
2. Jelaskan determinan-determinan apa saja yang mempengaruhi
permintaan?
a. Harga barang. Pada umumnya, semakin tinggi harga barang
semakin rendah permintaan. Sementara itu, semakin murah harga
barang, semakin banyak permintaan.
b. Pendapatan dan distribusinya. Semakin meningkatnya pendapatan
konsumen, semakin mampu konsumen membeli barang. Selain itu,
pendapatan juga meningkatkan permintaan barang dan pelayanan
tertentu.
c. Harga barang terkait. Ada dua jenis barang terkait dalam relasinya
dengan harga dan permintaan suatu barang, yaitu barang penganti
dan barang pelengkap.
d. Cita rasa dan perubahan pilihan. Cita rasa dan perubahan pilihan
juga dipengaruhi oleh iklan, pertimbangan kesehatan, dan tren.
3. Jelaskan perbedaan antara pergerakan dan pergeseran pada kurva
permintaan!
Pergerakan merupakan perubahan suatu nilai (harga atau kuantitas)
ketika nilai lain berubah. Sedangkan pergeseran pada kurva permintaan
terjadi ketika ada perubahan pada faktor-faktor determinan permintaan.
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Kurva Indiferen?
Kurva indiferen merupakan kurva kombinasi dua barang ketika
seseorang tidak mengalami perubahan utilitas karena kombinasi dari dua
barang tersebut.
5. Jelaskan perbedaan antara barang normal dan barang inferior!
Jika barang normal yaitu barang yang permintaannya semakin
meningkat seiring meningkatnya pendapatan konsumen. Sedangakn
barang inferior adalah barang yang ppermintaannya justru semakin
menurun seiring meningkatnya pendapatan konsumen.

1
MODEL PERMINTAAN EKONOMI DAN EKONOMI
KESEHATAN

Permintaan meru[akan keinginan yang disertai dengan


kesediaan serta kemampuan untuk membeli barang dan jasa yang
bersangkutan dan dalam periode waktu tertentu. Permintaan ini
harus ditnjang oleh kemampuan (ability) serta kesedaiaan (willing)
untuk membeli, dan keinginan yang tida disertai dengan kesediaan
dan kemampuan bayar, maka permintaan barang belum terjadi,
sehingga tidak mempunyai pengaruh terhadap harga.
Karena komoditas kesehatan mempunyai ciri berbeda
dengan komoditas lainnya, organisasi pasar pelayanan kesehatan
berbeda dengan pasar komoditas lainnya. Seperti biasanya yang
telah kita pahami bahwa sumber daya adalah langka sementara
keinginan manusita tak terbatas. Keadaan tersebut merupakan
sebuah konsep daras yang membentuk landasan penting
mengenai permintaan-penawaran. Permintaan sebagai kemauan
konsumen membeayar berbagai barang dan jasa yang
dikonsumsinya. Sementara penawaran berkaitan dengan sisi
produksi yang menjelaskan bagaimana biaya faktor-faktor produksi
dan harga produk berpengaruh terhadap kuantitas barang yang
ditawarkan.
Peramalan dalam permintaan adalah hal yang penting dalam
ekonomi kesehatan, misalnya dalam asuransi kesehatan,
seseorang dalam emmutuskan untuk membayar premi asuransi
akan mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaannya. Beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan
asuransi kesehatan antara lain besarnya premi, tingkat
penghasilan, dan risiko sakit yang dihadapi.
Fungsi permintaan menjelaskan tentang hubungan antara
harga dan jumlah barang yang diminta dan menganggap bahwa
pendapatan, harga barang lain, dan selera dalam keadaan konstan.

2
Pada umumnya fingsi permintaan tersebut sedemikian rupa
sehingga tercermin dari bentuk kurvanya yang berkemiringan dari
kiri atas ke kanan bawah. Bentuk kurva demikian mengisyaratkan
ketika harga barang dan jasa turun (menjadi lebih murah dari
sebelumnya) maka jumlah barang dan jasa yang diminta cnderung
bertambah, sebaliknya ketika harga barang dan jasa naik (menjadi
lebih mahal dari sebelumnya) maka jumlah barang dan jasa yang
diminta cenderung berkurang.
Barang-barang yang memiliki harga adalah barang0barang
yang: memiliki nilai ekonomis, tetapi barang-barang bebas tidak
memiliki harga. Barang-barang memiliki harga karena kepuasan
(utility) dan langka (scarce).
Kepuasan menimbulkan keinginan dan akhirnya
menghasilkan permintaan, sedangkan kelangkaan suatu barang
akan mendorong beberapa orang untuk memanfaatkan kelangkaan
itu dengan cara menjualnya sehingga akan timbul penawaran.
Harga ditentukan oleh bertemunya permintaan dan penawaran.
Perubahan salah satu atay kedua kekuatan akan mengubah harga.
Semakin langka suatu barang, maka barang yang ditawarkan
semakin sedikit, tetapi permintaan akan barang langka itu banyak,
akan berdampak harga barang tersebut semakin mahal. Tetapi
sebaliknya, ketika ketersediaan suatu barang di pasar banyak,
sedangkan permintaan akan barang tersebut sedikit, maka harga
barang tersebut di pasar akan turun.
Ketika menganalisis permintaan, perhatikan kita berfokus
pada jumlah permintaan oleh konsumen terhadap suatu jasa atau
barang. Ada 2 tujuan dari analisis permintaan yaitu menyediakan
kategori yang terpisah dari faktor-faktor yang mungkin
menyebabkan permintaan atau jumlah yang diminya meningkat
atau berkurang dan menyediakan hipotesis pesidik tentang faktor-
faktor yang mungkin menyebabkan permintaan atau jumlah yang
diminta meningkat atau berkuran dan menyediakan hipotesis

3
spesifik tentang faktor-faktor ekonomi mempengaruhi permintaan
atau jumlah yang diminta.

A. Kurva Permintaan
Kurva permintaan merupakan suatu kurva yang
menggambarkan sifat hubungan antaraharga sesuatu barang
tertentu dengan jumlah barang tersebut yang diminta para
pembeli. Kurva permintaan ini pada umumnya menurun dari kiri
atas ke kanan bawah. Bentuk kurva permintaan yang demikian
dikarenakan sifat hubungan yang berkebalikan antara harga
dan jumlah barang yang diminta.
Kurva penawaran menunjukkan hubungan antara harga
komoditas dengan jumlahnya yang bersedia ditawarkan oleh
produsen. Kurva penawaran mempunyai sifat dasar
berkemiringan garis (positif) dari kiri bawah ke kanan atas,
kemiringan ini mengindikasikan dorongan yang terjadi pada
produsen. Apabila harga komoditas yang diproduksi lebih tinggi,
semakin banyak sumber daya yang disiapkan untuk
memproduksinya. Karenanya jika harga komoditas tertentu
meningkat sementara hal lainnya yang turut memengaruhi
penawaran komoditas tersebut tidak berubah, produsen dapat
meningkatkan keuntungan dengan cara memperbanyak alokasi
sumber daya yang digunakan untuk memproduksi komoditas
bersangkutan, dibandingkan sumber daya yang dialokasikan
untuk menghasilkan komoditas lainnya yang dapat diproduksi
oleh produsen. Boleh jadi input produksi yang relatif tetap akan
dialokasikan relatif lebih banyak untuk produksi komoditas
bersangkutan, apabila produsen meyakini bahwa perbandingan
harga komoditas tetap lebih menguntungkan untuk produksi
komoditas tersebut. Konsep biaya produksi dalam penawaran
bekerja seperti konsep utilitas dalam permintaan. Produsen
hanya berkenan menghasilkan komoditas tertentu apabila harga

4
penawaran minimal dapat menutupi biaya produksinya. Inilah
yang menjadi dasar hubungan antara harga dengan jumlah
barang atau jasa tertentu yang ditawarkan. Pada harga yang
lebih tinggi, akan berarti semakin besar biaya produksi yang
mampu ditutupi dan semakin besar pula keuntungan yang
memungkinkan dapat diperoleh produsen. Menggunakan
contoh pelayanan perawatan kesehatan gigi di pasar pelayanan
perawatan gigi dengan memanfaatkan berbagai angka yang
dikemukakan oleh Tjiptoherijanto dan Soesetyo (1994) berikut,
kita dapat menemukan penawaran dan permintaan perawatan
kesehatan gigi dapat bersama-sama dipertemukan dalam
lingkup harga pasar.

Tabel 1.1 Harga perawatan gigi, Jumlah perawatan yang


diminta, Jumlah perawatan yang ditawarkan, dan
Keseimbangannya

Jumlah Jumlah
Kelebihan:
Harga perawatan perawatan
Permintaan
Perawatan gigi yang gigi yang
Situasi Penawaran
Gii per diminta per ditawarkan
(-)
bulan (Rp) bulan per bulan
(kunjungan)
(kunjungan) (kunjugan)
1 100 500 180 320
2 150 400 240 160
3 200 320 320 0
4 250 260 400 -140
5 300 220 500 -280
6 350 200 620 -420

Pada harga Rp 100 per kunjungan, kuantitas perawatan gigi


per bulan mencapai 500 kunjungan. Ketika harga bergerak naik
menjadi Rp 150 per kunjungan, kuantitas perawatan gigi per
bulan turun menjadi 400 kunjungan. Pada situasi 1 dan 2
tersebut keinginan produsen untuk menawarkan/ menyediakan

5
pelayanan perawatan masing-masing sebanyak 180 dan 240
kunjungan per bulan. Keputusan produsen seperti demikian
tentunya dilandasi oleh kesediaan melayani ketika biaya
pelayanan sudah tertutupi dengan harga pasar tersebut. Pada
situasi 1 dan 2 ini yang menggambarkan harga relatif rendah
menghasilkan kelebihan permintaan, jumlah yang ditawarkan
oleh penyedia jasa perawatan gigi lebih kecil dibandingkan
kebutuhan pengguna.
Pada kedua situasi tersebut sebenarnya terdapat beberapa
konsumen (pasien) yang bersedia melakukan pengorbanan
tambahan (ekstra) untuk memperoleh tambahan pelayanan
perawatan. Hal ini memberikan informasi bagi produsen dan
konsumen untuk tetap melakukan tawar-menawar yang pada
akirnya akan mendorong harga secara perlahan naik. Berbeda
dengan situasi 1 dan 2, pada situasi 3, 5, dan 6 yang menandai
harga cenderung telah meningkat secara pasti menjadi lebih
tinggi dibandingkan situasi sebelumnya, telah tercipta kelebihan
penawaran. Pada harga-harga tersebut produsen merasa
mempunyai kesempatan yang besar mendapatkan keuntungan,
produsen menganggap pada harga demikian selisih antara
penerimaan dari kegiatan pelayanan perawatan gigi dan biaya
pelayanannya semakin lebar. Sehingga ada dorongan yang
kuat utuk bersedia menawarkan lebih banyak pelayanan
perawatannya.
Pada situasi ini produsen melihat banyak pelayanan
perawatan yang tersedia tidak termanfaatkan, kecuali bila
mereka menurunkan harga perawatan. Pada sisi lain,
konsumen memandang bahwa di pasar sedang terjadi
kelebihan pelayanan perawatan sehingga mereka cenderung
enggan membayar pelayanan perawatan dengan harga yang
dianggap mahal. Hal ini mendorong terjadinya tawar-menawar

6
antara produsen dan konsumen yang menghasilkan kekuatan
menekan harga perawatan ke tingkat yang lebih rendah.
Apabila keadaan yang terjadi adalah permintaan lebih besar
dibandingkan penawaran, di pasar cenderung terjadi kekuatan
yang mendorong naiknya harga. Sebaliknya ketika yang terjadi
adalah penawaran lebih besar dibandingkan permintaan, di
pasar akan terjadi kekuatan yang menekan harga perawatan
turun. Dengan demikian kekuatan tawar-menawar yang terjadi
ketika permintaan tidak sama dengan penawaran akan
mengarahkan harga pada tingkat yang menyesuaikan
permintaan dan penawaran dalam keadaan sama. Keadaan
inilah kemudian dikenal sebagai equilibrium, situasi yang
menjamin tidak adanya kekuatan yang mendorong maupun
menekan harga di pasar. Situasi ini ditandai oleh situasi 3 yang
menetapkan harga berada pada tingkat tertentu yaitu Rp 200
per kunjungan yang menjamin kesamaan antara permintaan
perawatan gigi dan penawarannya.

Gambar 1. Kurva permintaan

Sumber : Samuelson and Nordhaus (5)

Penjelasan gambar kurva permintaan :

7
1. Kurva bentuknya turun miring ke kanan bawah karena
hubungan  yang berlawanan antara harga dan jumlah
barang yang diminta. Jumlah barang yang diminta (quantity
demanded) berbeda dengan istilah permintaan (demand).
Jumlah barang yang diminta merupakan fungsi (atau
tergantung pada) harga bukan sebaliknya atau  Q=f(P),
dimana  P merupakan variabel independen (4). Berlaku
hukum permintaan yang menurun (the law of diminishing
demand), apabila harga suatu barang dinaikkan, semakin
berkuranglah jumlah yang diminta atau jika jumlah barang
yang lebih banyak dipasarkan, barang-barang itu hanya
akan terjual dengan harga yang lebih rendah (5).  Jika harga
naik dari OP1 menjadi OP2, maka jumlah output yang diminta
akan turun dari OQ1 menjadi OQ2.
a. Bila terjadi penurunan harga :
i. Pembeli yang dulu tidak memiliki kemampuan
membeli barang yang bersangkutan, setelah
harga turun pembeli tersebut akan
meninggalkan untuk membeli barang yang lain
untuk berganti membeli barang yang harganya
turun tersebut. Bertambahnya jumlah barang
yang diminta karena adanya penggantian
disebut substitution effect (efek penggantian);
ii. Setiap orang akan cenderung membeli barang
lebih banyak, karena ia menjadi relatif lebih
kaya untuk barang yang bersangkutan
daripada sebelumnya: income effect (efek
pendapatan).
b. Kalau terjadi kenaikan harga :
i. Setiap orang akan merasa lebih miskin
meskipun sebenarnya income-nya tidak
mengalami perubahan (income effect).
ii. Untuk menutupi kebutuhan akan barang yang
sudah mereka kurangi mereka akan
menggantinya dengan barang lain yang
dipandangnya sesuai. Keberadaan barang
pengganti yang mendorong konsumen untuk
mengurangi permintaannya atau efek
pengganti-lah yang bekerja menurunkan
jumlah barang yang diminta.
c. Kurva merupakan sebuah garis lurus, tetap bukan
merupakan keharusan. Melalui teknik eknometrika,
maka garis lengkung/garis cembung terhadap titik nol
bisa menjadi garis lurus. Tidak ada satupun yang
lebih benar semuanya,  benar asal sesuai dengan
data asli (4).
DAFTAR PUSTAKA

8
Bandi. (2018). Pengantar Ekonomi Kesehatan. Retrieved September 16,
2021, from https://bandi.feb.uns.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/2-
pengantar-ekonomi-kesehatan-1.pdf.

Dewi, A. (2016). KONSEP PERMINTAAN DALAM EKONOMI


KESEHATAN. Arlina Dewi Blog. Retrieved September 16, 2021, from
http://arlina.staff.umy.ac.id/2016/11/25/konsep-demand-dalam-
ekonomi-kesehatan/.

Ichwan, M. (2016). MODUL EKONOMI KESEHATAN. MODUL 1.


Retrieved September 16, 2021, from
https://www.pustaka.ut.ac.id/lib/wp-
content/uploads/pdfmk/ESPA4533-M1.pdf.

Iswanto, H. (2021). Ekonomi Kesehatan. Rajawali Pers.

Muharrom, M. F. (2018). Teori utility Kesehatan. teori utility kesehatan.


Retrieved September 16, 2021, from
https://www.academia.edu/42216664/Teori_Utility_Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai