Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

INVESTASI PASAR MODAL

Disusun oleh :
Sahrul Romadan
18111007
Manajemen 5B

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)
LA TANSA MASHIRO RANGKASBITUNG
2021
Jl. Soekarno Hatta No. 1, Cibadak, Kecamatan. Rangkasbitung, Kabupaten Lebak,
Banten 42357
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan
limpahan rahmat-Nya lah maka saya bisa menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Berikut ini saya mempersembahkan sebuah makalah dengan judul "Investasi Pasar Modal", yang
menurut saya semoga dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita semua. Melalui kata
pengantar ini saya lebih dahulu meminta maaf dan memohon kemaklumannya bila mana isi
makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang dibuat kurang tepat. Adapun tujuan dari
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas “Dosen” pada “Manajemen Resiko”. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi
penulis. Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan
semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat. Aamiin.

Rangkasbitung, 15 November 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
Latar Belakang.........................................................................................................1
Pendahuluan.............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................2
A. Sejarah Pasar Modal................................................................................................2
B. Peran Penting Pasar Modal......................................................................................2
C. Mekanisme Investasi Pasar Modal..........................................................................2
D. Risiko Investasi Pasar Modal...................................................................................4
BAB III PENUTUP............................................................................................................9
A. Kesimpulan..............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................10

Latar Belakang Masalah BAB I


PENDAHULUAN

Pasar modal merupakan sebuah lembaga keuangan yang kegiatannya dalam hal
penawaran dan perdagangan efek atau biasa dikenal sebagai tempat bertemunya penjual modal
dan pembeli modal. Secara umum, pasar modal adalah tempat atau sarana bertemunya antara
permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang, umumnya lebih dari satu
tahun. Undang- undang tentang pasar modal di Indonesia diatur dalam Pasal 8 tahun 1995.
Pasar modal juga merupakan salah satu cara bagi perusahaan dalam mencari dana dengan
menjual hak kepemilikan perusahaan kepada masyarakat. Hak kepemilikan perusahaan itulah
yang disebut dengan saham, salah satu instrumen yang diperdagangkan di pasar modal.
Investasi di pasar modal saat ini memiliki peluang yang cukup terbuka lebar bagi
masyarakat luas untuk memperoleh keuntungan. Agar tujuan investasi yang diharapkan oleh
para investor dapat menghasilkan return yang maksimal dengan jumlah risiko investasi tertentu,
maka investor perlu menempuh beberapa strategi dalam berinvestasi. Salah satu strategi yang
dapat dilakukan investor dalam berinvestasi adalah membentuk portofolio saham. Portofolio
merupakan serangkaian kombinasi beberapa aktiva yang diinvestasikan dan dipegang oleh
investor, baik perorangan maupun lembaga (Wiagustini, 2008). Pada dasarnya tujuan
membentuk portofolio saham adalah untuk mengurangi risiko dalam berinvestasi. Dalam
penyusunan portofolio, investor terlebih dahulu melakukan strategi portofolio yang terdiri
dari strategi portofolio aktif dan strategi portofolio pasif. Strategi portofolio aktif dapat dilakukan
dengan pemilihan saham, rotasi sektor dan momentum harga sehingga memperoleh ekpektasi
tingkat pengembalian di atas rata-rata tingkat pengembalian pasar (abnormal return). Sedangkan
strategi portofolio pasif didasarkan pada pergerakan saham pada pergerakan indeks pasar saham.
Di dalam Efficient Market Hypothesis (EMH), perubahan harga suatu sekuritas saham
di masa lalu tidak dapat digunakan untuk memperkirakan perubahan harga di masa mendatang
dengan mengikuti pola random walk. Pola random walk didasarkan pada informasi yang
tersedia dan muncul di pasar bukan berdasarkan harga-harga historis dari saham sehingga
tidak ada kemungkinan bagi investor memprediksi dalam mendapatkan abnormalreturn yang
ingin diperoleh. Akan ada kemungkinan terjadinya pergeseran harga keseimbangan yang baru
apabila terdapat informasi yang berhubungan dengan suatu sekuritas saham di pasar. Jika
terbentuk harga keseimbangan yang baru, menandakan bahwa pasar bereaksi secara cepat dan
akurat terhadap informasi yang masuk ke pasar. Kondisi pasar yang seperti ini disebut dengan
pasar efisien (Hartono, 2017). Teori EMH dipelopori oleh Fama pada tahun 1970 yang kemudian
dijadikan dasar dalam berbagai penelitian mengenai anomali pasar. Fama (1970)
mengemukakan bahwa dalam suatu pasar yang efisien, harga akan mencerminkan sepenuhnya
informasi yang tersedia dan sebagai implikasinya harga akan bereaksi dengan seketika tanpa
adanya bias terhadap informasi baru. Telah banyak digunakan strategi perdagangan atau
investasi sepertistrategi investasi momentum dan strategi investasi kontrarian untuk dapat
menghasilkan keuntungan (abnormal return).
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Pasar Modal


Menurut buku "Effectengids" yang dikeluarkan Vereniging voor den Effectenhandel pada
tahun 1939, transaksi efek telah berlangsung sejak 1880 namun dilakukan tanpa organisasi resmi
sehingga catatan tentang transaksi tersebut tidak lengkap. Pada tahun 1878 terbentuk perusahaan
untuk perdagangan komunitas dan sekuritas, yakti Dunlop & Koff, cikal bakal PT. Perdanas.
Baru pada tahun 1912 tepatnya tanggal 14 Desember Amsterdamse Effectenbueurs membuka
cabang bursa efek untuk pertama kalinya di Indonesia yang bertempat di Batavia (Jakarta). Pasar
modal ini merupakan yang tertua keempat untuk tingkat Asia setelah Bombay, Hongkong, dan
juga Tokyo. Awal mula kenapa pihak pemerintahan belanda mendirikan bursa efek di Batavia ini
karena pada awal abad 19 tersebut berbagai perkebunan sedang dibangun secara besar-besaran.
Agar proses pembangunan bisa berjalan dengan baik, maka pemerintah kolonial Belanda tentu
saja membutuhkan modal. Nah salah satu sumber modal yang digunakan saat itu adalah
tabungan dari orang-orang Eropa dan juga Belanda yang mempunyai penghasilan di atas rata-
rata. Atas dasar itulah pada tanggal 14 Desember 1912 tersebut resmi berdiri pasar yang satu ini
dengan nama Vereniging voor de Effectenhandel. Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia
Namanya adalah Asosiasi Perdagangan Efek. Pasar ini terletak di Batavia (Jakarta) dengan efek
yang diperjualbelikan berupa saham dan juga obligasi.
B. Peranan Pasar Modal bagi Perekonomian
o Pasar modal sebagai sarana penambah modal bagi usaha
Perusahaan dapat memperoleh dana dengan cara menjual saham ke pasar modal. Saham-
saham ini akan dibeli oleh masyarakat umum, perusahaan-perusahaan lain, lembaga, atau
oleh pemerintah.
o Pasar modal sebagai sarana pemerataan pendapatan
Setelah jangka waktu tertentu, saham-saham yang telah dibeli akan memberikan deviden
(bagian dari keuntungan perusahaan) kepada para pembelinya (pemiliknya). Oleh karena
itu, penjualan saham melalui pasar modal dapat dianggap sebagai sarana pemerataan
pendapatan.
o Pasar modal sebagai sarana peningkatan kapasitas produksi
Dengan adanya tambahan modal yang diperoleh dari pasar modal, maka produktivitas
perusahaan akan meningkat.
o Pasar modal sebagai sarana penciptaan tenaga kerja
Keberadaan pasar modal dapat mendorong muncul dan berkembangnya industri lain yang
berdampak pada terciptanya lapangan kerja baru.
o Pasar modal sebagai sarana peningkatan pendapatan negara
Setiap dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham akan dikenakan pajak oleh
pemerintah. Adanya tambahan pemasukan melalui pajak ini akan meningkatkan
pendapatan negara.
o Pasar modal sebagai indikator perekonomian negara
Aktivitas dan volume penjualan/pembelian di pasar modal yang semakin meningkat
(padat) memberi indikasi bahwa aktivitas bisnis berbagai perusahaan berjalan dengan
baik. Begitu pula sebaliknya.

C. Mekanisme Investasi Pasar Modal


Sebelum dapat melakukan transaksi, terlebih dahulu investor harus menjadi nasabah di
perusahaan Efek atau kantor broker. Di BEI terdapat sekitar 120 perusahaan Efek yang menjadi
anggota BEI. Pertama kali investor melakukan pembukaan rekening denganmengisi dokumen
pembukaan rekening. Di dalam dokumenrekening tersebut memuat identitas nasabah lengkap
(termasuktujuan investasi dan keadaan keuangan) serta keterangan tentanginvestasi yang akan
dilakukan. Nasabah atau investor dapat melakukan order jual atau belisetelah investor disetujui
untuk menjadi nasabah di perusahaanEfek yang bersangkutan.
Umumnya setiap perusahaan Efek mewajibkan kepada nasabahnya untuk mendepositkan
sejumlahuang tertentu sebagai jaminan bahwa nasabah tersebut layakmelakukan jual beli saham.
Jumlah deposit yang diwajibkanbervariasi; misalnya ada yang mewajibkan sebesar Rp 25
juta,sementara yang lain mewajibkan sebesar Rp 15 juta danseterusnya.Pada dasarnya tidak ada
batasan minimal dan jumlah danauntuk membeli saham. Dalam perdagangan saham, jumlah
sahamyang dijual-belikan dilakukan dalam satuan perdagangan yangdisebut dengan lot. Di Bursa
Efek Indonesia, satu lot berarti 500saham dan itulah batas minimal pembelian saham. Lalu dana
yangdibutuhkan menjadi bervariasi karena beragamnya harga sahamyang tercatat di Bursa.
Misalnya harga saham XYZ Rp 1.000, makadana minimal yang dibutuhkan untuk membeli satu
lot sahamtersebut menjadi ( 500 dikali Rp 1.000) sejumlah Rp 500.000.Sebagai ilustrasi lain, jika
saham ABC harga per sahamnya Rp 2.500maka dana minimal untuk membeli saham tersebut
berarti ( 500dikali Rp 2.500) sebesar Rp.1.250.000,-
D. Resiko Investasi Pasar Modal
Memprediksi risiko dalam investasi merupakan hal yang cukup komplex. Resiko investasi di
pasar modal pada prinsipnya semata-mata berkaitan dengan kemungkinan terjadinya fluktuasi
harga (price volatility). Menurut Hartono dan Harjito (2002) bahwa resiko-resiko yang mungkin
dihadapi investor tersebut antara lain:

1. Risiko daya beli (purchasing power risk)


Risiko ini berkaitan dengan kemungkinan terjadinya inflasi yang menyebabkan nilai riil
pendapatan akan lebih kecil
2. Risiko bisnis (business risk)
Risiko bisnis adalah suatu risiko menurunnya kemampuan perusahaan memperoleh laba,
sehingga pada gilirannya mengurangi pula kemampuan perusahaan membayar bunga dan
deviden.
3. Risiko tingkat bunga
Naiknya tingkat bunga biasanya akan menekan harga surat-surat berharga, sehingga biasanya
harga surat berharga akan turun.

4. Risiko pasar (market risk)


Apabila pasar bergairah (bulish) pada umumnya harga saham akan mengalami kenaikan,
tetapi bila pasar lesu (bearish) maka harga cenderung turun.

5. Risiko likuiditas (liquidity risk)


Risiko ini berkaitan dengan kemampuan suatu surat berharga untuk segera diperjualbelikan
tanpa mengalami kerugian yang berarti. Risiko tidak bisa dihindari, dan pada umumnya
risiko muncul dari tiga kemungkinan, (Brigham dan Houston, 2004):

a. Besarnya investasi
Suatu investasi yang besar lebih baik dibanding investasi kecil, terutama dari unsur
kegagalannya. Apabila proyek dengan investasi besar gagal, maka kegagalannya bisa
mengakibatkan perusahaan menjadi bangkrut, sedang investasi kecil mempunyai risiko yang
kecil, artinya tidak terlalu banyak menggangu opersional perusahaan secara keseluruhan.

b. Penanaman kembali dari Cashflow


Apakah perusahaan akan menerima proyek investasi dengan 24% selama 2 tahun atau yang
mendatangkan keuntungan 20% selama 4 tahun?. Jawabannya adalah seberapa besar
kemungkinan hasil dari penanaman kembali investasi dengan hasil 24%. Apabila risiko dari
penanaman kembali proyek pertama tersebut besar, maka proyek dengan hasil 20% lebih
diutamakan.

c. Penyimpangan dari cashflow


Seperti diuraikan di atas bahwa cashflow perusahaan didapat dari penerimaan keuntungan di
masa yang akan dating. Cashflow tersebut untuk masing-masing proyek investasi tidak sama,
ada yang variasinya besar dan ada yang variasinya kecil. Bila variasi penerimaan besar maka
resikonya juga besar, demikian sebaiknya bila variasinya kecil, risiko yang di hadapi juga
kecil.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Pasar modal bergerak karena adanya motif ekonomi dari kedua pihak. Emiten mendapat
kemudahan mengumpul dana dari publik untuk kebutuhan dana jangka panjang dengan
biaya yang relatiflebih rendah ketimbang kredit perbankan. Investor sendiri mendapatkan
keuntungan dari return yang dia terima dari investasinya atas instrumen pasar modal yang
dikuasainya. Namun ada satu unsur yang sangat erat kaitannya dengan pasar modal, yaitu
resiko. resiko inilah yang menjadi ketakutan utama dan terbesar investor. Resiko harus
ditangani dengan langkah yang preventif dan preemtif oleh investor. Oleh karenanya, investor
mengembangkan pola pikir spekulatif untuk bermain dengan resiko tersebut. Infrastruktur pasar
modal dapat disebut memadai apabila telah dilengkapi dengan unsur ± unsur pengawasan (
market surveilance ), Self Regulatory Organization, kliring penyelesaian, dan penyimpanan
yang baik. Terciptanya suatu kerangka hukum yang kokoh apabila memiliki landasan
hukum yang baik yang berupa undang-undang dan peraturan yang menjadi acuan untuk
melaksanakan kegiatan tersebut yang mengatur seluruh aspek kegiatan pada pasar modal itu
sendiri serta penegakan hukum yang dapat dipercaya. Tidak lupa juga pelaku pasar modal itu
sendiri harus bersikap profesional. Dikatakan profesional apabila mereka memiliki kemampuan
teknis yang diperlukan dan menunjung tinggi etika profesinya masing ± masing. Peran dari tiga
unsur diatas adalah akan menciptakan suatu sistem perdagangan yang teratur, wajar, efisien,
yang gilirannya akan menghasilkan market confidence dan efisiensi pasar modal itu sendiri.
Semua ini berujung pada tujuan akhir yaitu tercptanya pasar modal yang kompetitif, aman, dan
menarik dalam memenangkan persaingan di pasar global. Pasar modal itu sendiri diatur di
dalam Undang-undang pasar modal NO.8 tahun 1995. Peraturan perundangan lain yang
terkait dengan pasra modal adalah peraturan pemerintah No.45 tahun 1995 tentang
penyelenggara kegiatan di bidang pasar modal serta peraturan pemerintah No.46 tahun 1995
tentang tata cara pemeriksaan di bidang modal. Peraturan tersebut dibuan untuk mencegah
terjadinya pelanggaran-pelanggaran yang mungkin saja bisa terjadi di dalam pasar modal.
DAFTAR PUSTAKA

Balfas, Hamud, 2006, Hukum Pasar Modal, Tata Nusa, Jakarta.


Cahyono,E. Jaka, 2000, Cara Jitu Meraih Untung Dari Reksa Dana, Elek Media
Komputindo, Jakarta.
Darmadi, Tjipto dan Fakhrudin, M, Hendy, 2006, Pasar Modal Indonesia
Pendekatan Tanya Jawab, Salemba Empat, Jakarta.
Fahmi, Irham dan Lavianti, Novi, 2009, Teori Portofolio dan Analisis Investasi,
Alfabeta, Bandung.
Fuady, Munir, 2001, Pasar Modal Modern (Tinjauan Hukum),
Citra Aditya Bakti, Bandung.
Harahap, Yahya, M., 1986, Segi-segi Hukum Perjanjaian, Alumni, Bamdung.
Iskandar, Irfan, 2001, Penghantar Hukum Pasar Modal Bidang Kustodian,
Djambatan, Jakarta.
Kartono, Kartini, 1976, Penghantar Metodologi Research, Alumni, Bandung.
M, Hayman, Adler, 2008, Reksa Dana Investasiku, Kompas Media Nusantara,
Jakarta.
Nasarudin, Irsan dan Surya, Indra, 2006, Aspek Hukum Pasar Modal, Kencana
Preneda Media Group, Jakarta.
Pratomo, P. Eko dan Nugraha, Ubaidillah, 2009, Reksa Dana Solusi Perencanaan
Investasi di Era Modern, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai