Anda di halaman 1dari 7

Nama : Amalia Rahma Putri

NPM : 1911031016
Jurusan : S1 Akuntansi
Mata Kuliah : Akuntansi Sektor Publik

RESUME MATERI
PENGUKURAN KINERJA SEKTOR PUBLIK

Aspek-aspek Pengukuran Kinerja Sektor Publik


 Kelompok masukan (input) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan
kegiatan dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran.
 Kelompok proses (process) adalah ukuran kegiatan, baik dari segi kecepatan, ketepatan
maupun tingkat akurasi pelaksanaan kegiatan tersebut.
 Kelompok keluaran (output) adalah sesuatu yang diharapkan langsung dapat dicapai dari
suau kegiatan yang dapat berwujud (tangible) maupun tidak berwujud (intangible).
 Kelompok hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya
keluaran kegiatan pada jangka menengah yang mempunyai efek langsung.
 Kelompok manfaat (benefit) adalah sesuatu yang terkait dengan tujuan akhir dari
pelaksanaan kegiatan.
 Kelompok dampak (impact) adalah pengaruh yang ditimbulkan baik positif maupun
negatif.

Cakupan Pengukuran Kinerja Sektor Publik


1. Kebijakan (policy): untuk membantu pembuatan maupun pengimplementasian kebijakan.
2. Perencanaan dan penganggaran (planning and budgeting): untuk membantu perencanaan
dan pengangaran atas jasa yang diberikan dan untuk memonitor perubahan terhadap
rencana.
3. Kualitas (quality): untuk memajukan standarisasi atas jaa yang diberikan maupun
keefektifan organisasi.
4. Kehematan (economy): untuk mereview pendistribusian dan keefektifan penggunaan
sumber daya.
5. Keadilan (equity): untuk meyakini adanya distribusi yang adil dan dilayani semua
masyarakat.
6. Pertanggungjawaban (accountability): untuk meningkatkan pengendalian dan
mempengaruhi pembuatan keputusan

Perbedaan Pengukuran Kinerja Sektor Publik dan Sektor Bisnis


 Pada organisasi bisnis, kinerja penyelengaranya dapat dilakukan dengan menilai variabel
keuangan, misal solvabilitas, rentabilitas, return on investment.
 Pada organisasi sektor publik, pengukuran keberhasilannya lebih kompleks, terdiri dari
variabel keuangan dan non keuangan

Pengukuran Kinerja Sebagai Subsistem Pengendalian Manajemen


 Suatu sistem pengendalian formal terdiri dari struktur pengendalian manajemen dan
proses pengendalian manajemen.
 Struktur organisasi termanifestasi dalam bentuk struktur pusat pertanggungjawaban yaitu
unit organisasi yang dipimpin oleh manajer yang bertanggungjawab terhadap aktivitas
pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya.
 Proses pengendalian manajemen adalah aktivitas-aktivitas manajer yang secara umum
meliputi penyusunan program (programming), penyusunan anggaran (budgeting),
implementasi dan pengukuran kinerja, serta pelaporan dan analisis.

Struktur Pengendalian Manajemen


 Pusat biaya merupakan pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajernya dinilai
berdasarkan biaya yang dikeluarkan. Contoh pusat biaya adalah Dinas Sosial, Dinas
Pekerjaan Umum.
 Pusat pendapatan adalah pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajernya dinilai
berdasarkan pendapatan yang dihasilkan. Contoh pusat pendapatan adalah Dinas
Pendapatan Daerah.
 Pusat laba merupakan pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajernya dinilai
berdasar-kan laba yang dihasilkan. Contoh pusat laba adalah BUMN, BUMD, objek
pariwisata milik Pemda, bandara, pelabuhan, dan sebagainya.
 Pusat investasi adalah pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajernya dinilai
berdasar-Kan laba yang dihasilkan dikaitkan dengan investasi yang ditanamkan. Contoh
pusat investasi adalah Departemen Riset dan Pengembangan.
Hubungan antara Pusat Pertanggungjawaban dengan Pengendalian Anggaran
 Organisasi sektor publik seperti pemerintah daerah dapat dianggap sebagai pusat
pertanggungjawaban.
 Pusat pertanggungjawaban besar ini dapat dipecah-pecah lagi menjadi pusat-pusat
pertanggungjawaban yang lebih kecil hingga pada level satuan kerja misalnya dinas dan
unit pelaksana teknis.
 Manajer pusat pertanggungjawaban sebagai budget holder memilikitanggung jawab untuk
melaksanakan anggaran.
 Pengendalian anggaran meliputi pengukuran terhadap output dan belanja yang riil
dilakukan dibandingkan dengan anggaran.

Proses Pengendalian Manajemen


 Perumusan strategi
 Perencanaan strategik
 Penganggaran
 Pelaksanaan anggaran
 Evaluasi kinerja.

Perencanaan Strategis
 Perencanaan strategis adalah proses sistematik yang ditujukan untuk menghasilkan
tindakan dan keputusan-keputusan mendasar sebagai pedoman dan panduan organisasi
dalam menjawab pertanyaan apa yang harus dilakukan dan mengapa melakukan aktivitas
tertentu.
 Secara lebih eksplisit dapat dikatakan bahwa perencanaan strategi merupakan proses
penentuan tujuan organisasi dan strategi untuk mencapainya dengan memperhatikan
lingkungan internal dan eksternal.

Tahap Perencanaan Strategis


 Menginisiasi dan menyetujui suatu proses perencanaan strategis.
 Mengidentifikasi kewajiban-kewajiban organisasional.
 Menjelaskan nilai-nilai dan misi organisasi.
 Menilai lingkungan internal dan eksternal organisasi untuk mengidentifikasi kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman.
 Mengidentifikasi isu-isu strategis yang dihadapi organisasi.
 Merumuskan strategi untuk me-manage isu-isu ini.
 Me-review dan menetapkan rencana-rencana atau rencana strategis.
 Menetapkan suatu visi organisasi yang efektif.
 Mengembangkan suatu proses implementasi yang efektif.
 Menilai kembali strategi-strategi dan proses perencanaan strategis.

Penyusunan Program
 Penyusunan program (programming) adalah proses pembuatan keputusan mengenail
program-program yang akan dilaksanakan organisasi dan taksiran jumlah sumbersumber
yang akan dialokasikan untuk setiap program tersebut.
 Program sendiri merupakan kegiatan pokok yang akan dilaksanakan organi-sasi untuk
melaksanakan strategi yang telah ditetapkan dalam perencanaan strategi.
 Penyusunan program ini pada umumnya mencakup rencana kegiatan jangka panjang
misalnya 5 atau 10 tahun dan sering berhubungan dengan proyek-proyek tertentu
sehingga sering juga disebut sebagai perencanaan proyek.

Kegiatan Penyusunan Program


 Analisis usulan program baru.
 Penelaahan program yang sedang berjalan.
 Penyusunan sistem koordinasi program secara terpisah.

Penyusunan Anggaran
 Berapa biaya atas rencana-rencana yang dibuat (pengeluaran/belanja)?
 Berapa banyak dan bagaimana cara memperoleh uang untuk mendanai rencana tersebut
(pendapatan)?

Peran Pengukuran Kinerja


 Jika organisasi sudah merumuskan dan menetapkan perencanaan strategi, program, dan
juga anggaran maka tahap selanjutnya tentunya adalah implementasi.
 Untuk menilai ketercapaian implementasi tersebut dibutuhkan sistem pengukuran kinerja
yang bisa membantu manajer publik menilai pencapaian suatu strategi baik melalui alat
ukur finansial maupun non-finansial.
 Hasil pengukuran kinerja dijadikan umpan balik (feedback) untuk tahun berikutnya baik
dalam perencanaan maupun implemensai.
 Jadi pengukuran kinerja ini dimaksudkan untuk memperbaiki inerja pemerintah, dasar
pengalokasian sumber daya dan pembuatan keputusan, dan untuk mewujudkan
pertanggungjawaban publik dan memperbaiki komunikasi elembagaan.

Critical Success Factors (CSF)


 Critical Success Factors (faktor keberhasilan utama) adalah suatu area yang
mengindikasikan kesuksesan kinerja unit kerja organisasi.
 Area CSF ini menggambarkan preferensi manajerial dengan memperhatikan variabel-
vanabel kunci finansial dan non-finansial pada kondisi waktu tertentu.

Contoh CSF
₋ Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
₋ Kesejahteraan Sosial
₋ Seni Budaya dan Olahraga.

Key Performance Indicator (KPI)


Key performance indicator (KPI) adalah sekumpulan indikator yang dapat dianggap sebagai
ukuran kinerja kunci baik yang bersifat finansial maupun nonfinansial untuk melaksanakan
operasi dan kinerja satuan kerja (entitas).

Unsur-unsur KPI
1. Dapat menjadi sarana perusahaan mengkomunikasikan strategi (ability of the
organization to communicate their strategy for measures).
2. Terkait secara langsung dengan strategi yang dipilih perusahaan (the selected measure
adequately focuses on the strategic issue).
3. Indikator tersebut bersifat kuantifitatif, memiliki formula tertentu dalam penghitungannya
(quantifiable, can be evaluated objectively).
4. Indikator tersebut dapat dihitung (the measures are quantifiable, reliabled and
repeatable).
5. Frekuensi pemutakhirannya bermanfaat (the frequency of updates are meaningfull).
6. Penetapan target untuk perbaikan dapat dilakukan (meaningful targets for umprovement
are established)
7. Kemungkinan pembandingan dengan perusahaan lain dapat dilakukan (external
benchmarking is feasible and/or desirable)
8. Pengukurannya masih valid (validity of measures — not old unvalid measures)
9. Data dan sumber daya tersedia (availability of data and resources)
10. Biaya pengukurannya tidak melebihi manfaatnya (cost of measures not more than benefit
of measures)

Contoh Key Performance Indicator (KPI)


₋ Pertumbuhan ekonomi
₋ Laju inflasi
₋ Pendapatan per kapita
₋ Ketimpangan kemakmuran
₋ Pemerataan pendapatan
₋ Ketimpangan regional
₋ Angka melek huruf
₋ Angka usia harapan hidup

Akuntabilitas Kinerja
 Akuntabilitas harus merujuk kepada sebuah spektrum yang luas dengan standar kinerja
yang bertumpu pada harapan publik sehingga dapat digunakan untuk menilai kinerja,
responsivitas, dan juga moralitas dari para pengemban amanah publik.
 Konsepsi akuntabilitas dalam arti luas ini menyadarkan kita bahwa pejabat pemerintah
tidak hanya bertanggungjawab kepada otoritas yang lebih tinggi dalam rantai komando
institusional, tetapi juga bertanggungjawab kepada masyarakat umum, lembaga swadaya
masyarakat, media masa, dan banyak stakeholders lain.
 Jadi, penerapan akuntabilitas ini, disamping berhubungan dengan penggunaan kebijakan
administratif yang sehat dan legal, juga harus bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat
atas bentuk akuntabilitas formal yang ditetapkan.
Jenis Akuntabilitas Publik
₋ Akuntabilitas vertikal
 Pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih tinggi,
misalnya pertanggungjawaban unit-unit kerja (dinas) kepada pemerintah daerah,
pertanggungjawaban daerah kepada pemerintah pusat, dan pemerintah pusat kepada
MPR.
- Akuntabilitas horisontal
 Pertanggungjawaban kepada masyarakat luas.

Anda mungkin juga menyukai