NPM : 1911031016
Jurusan : S1 Akuntansi
Mata Kuliah : Akuntansi Sektor Publik
RESUME MATERI
PENGUKURAN KINERJA SEKTOR PUBLIK
Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis adalah proses sistematik yang ditujukan untuk menghasilkan
tindakan dan keputusan-keputusan mendasar sebagai pedoman dan panduan organisasi
dalam menjawab pertanyaan apa yang harus dilakukan dan mengapa melakukan aktivitas
tertentu.
Secara lebih eksplisit dapat dikatakan bahwa perencanaan strategi merupakan proses
penentuan tujuan organisasi dan strategi untuk mencapainya dengan memperhatikan
lingkungan internal dan eksternal.
Penyusunan Program
Penyusunan program (programming) adalah proses pembuatan keputusan mengenail
program-program yang akan dilaksanakan organisasi dan taksiran jumlah sumbersumber
yang akan dialokasikan untuk setiap program tersebut.
Program sendiri merupakan kegiatan pokok yang akan dilaksanakan organi-sasi untuk
melaksanakan strategi yang telah ditetapkan dalam perencanaan strategi.
Penyusunan program ini pada umumnya mencakup rencana kegiatan jangka panjang
misalnya 5 atau 10 tahun dan sering berhubungan dengan proyek-proyek tertentu
sehingga sering juga disebut sebagai perencanaan proyek.
Penyusunan Anggaran
Berapa biaya atas rencana-rencana yang dibuat (pengeluaran/belanja)?
Berapa banyak dan bagaimana cara memperoleh uang untuk mendanai rencana tersebut
(pendapatan)?
Contoh CSF
₋ Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
₋ Kesejahteraan Sosial
₋ Seni Budaya dan Olahraga.
Unsur-unsur KPI
1. Dapat menjadi sarana perusahaan mengkomunikasikan strategi (ability of the
organization to communicate their strategy for measures).
2. Terkait secara langsung dengan strategi yang dipilih perusahaan (the selected measure
adequately focuses on the strategic issue).
3. Indikator tersebut bersifat kuantifitatif, memiliki formula tertentu dalam penghitungannya
(quantifiable, can be evaluated objectively).
4. Indikator tersebut dapat dihitung (the measures are quantifiable, reliabled and
repeatable).
5. Frekuensi pemutakhirannya bermanfaat (the frequency of updates are meaningfull).
6. Penetapan target untuk perbaikan dapat dilakukan (meaningful targets for umprovement
are established)
7. Kemungkinan pembandingan dengan perusahaan lain dapat dilakukan (external
benchmarking is feasible and/or desirable)
8. Pengukurannya masih valid (validity of measures — not old unvalid measures)
9. Data dan sumber daya tersedia (availability of data and resources)
10. Biaya pengukurannya tidak melebihi manfaatnya (cost of measures not more than benefit
of measures)
Akuntabilitas Kinerja
Akuntabilitas harus merujuk kepada sebuah spektrum yang luas dengan standar kinerja
yang bertumpu pada harapan publik sehingga dapat digunakan untuk menilai kinerja,
responsivitas, dan juga moralitas dari para pengemban amanah publik.
Konsepsi akuntabilitas dalam arti luas ini menyadarkan kita bahwa pejabat pemerintah
tidak hanya bertanggungjawab kepada otoritas yang lebih tinggi dalam rantai komando
institusional, tetapi juga bertanggungjawab kepada masyarakat umum, lembaga swadaya
masyarakat, media masa, dan banyak stakeholders lain.
Jadi, penerapan akuntabilitas ini, disamping berhubungan dengan penggunaan kebijakan
administratif yang sehat dan legal, juga harus bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat
atas bentuk akuntabilitas formal yang ditetapkan.
Jenis Akuntabilitas Publik
₋ Akuntabilitas vertikal
Pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih tinggi,
misalnya pertanggungjawaban unit-unit kerja (dinas) kepada pemerintah daerah,
pertanggungjawaban daerah kepada pemerintah pusat, dan pemerintah pusat kepada
MPR.
- Akuntabilitas horisontal
Pertanggungjawaban kepada masyarakat luas.