Oleh : Ririani
Nim : 4820120094
Kelas : C
Prodi : S1 Farmasi ( semester III )
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS QAMARUL HUDA BADARUDDIN
2021/2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang telah memberikan Rahmat dan karunia-Nya kepada kita
semua sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini . Sholawat beserta salam selalu tercurahkan
kepada Nabi kita Muhammad SAW ,beserta keluarga-Nya ,sahabat – sahabat-Nya dan kita selaku
umatnya sampai akhir zaman .
Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna ,hal ini karena kemampuan dan
pengalaman saya yang masih ada dalam keterbatasan .Untuk itu saya mengharapkan saran dan kritik
yang sifatnya membangun demi perbaikan dalam makalah ini yang akan mendatang
Semoga makalah ini dapat bermanfaaat untuk menambah pengetahuan terutama untuk para
pembaca umumnya dan bagi penyusun khusunya .
Akhir kata saya sampaikan terima kasih semoga Allah SWT senantiasa meridhoi usaha kita amin .
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Bab I................................................4
Bab II...............................................5
Bab III...............................................9
Daftar Pustaka..................................10
3
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam kimia, metil adalah gugus fungsional alkil hidrofobik (tidak larut dalam air). Namanya
diturunkan dari metana, suatu senyawa alkana sederhana. Metil adalah metana yang kehilangan
satu atom hidrogen, sehingga menjadi tidak stabil dan reaktif. Rumus kimianya adalah -CH3. Gugus
ini seringkali muncul dalam banyak senyawa organik.
Gugus metil mampu diikat pada senyawa organik melalui reaksi SN2 terhadap iodometana, atau
melalui reaksi metil-litium (dapat pula metil-magnesium klorida) dengan sebuah atom karbon.
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Metanol
Metanol merupakan senyawa organik sederhana yang sangat dibutuhkan terutama untuk
pelarut pada industri, konsumsi dunia akan metanol ini mencapai jutaan ton pertahun .
Penggunaan lain metanol adalah bahan dasar pembuatan formaldehid yang sangat
dibutuhkan untuk bahan dasar pembuatan plastik dan zat polimer lainnya
Dahulu metanol ini dibuat secara destilasi kering kayu pada suasana vakum . Karena itu
metanol juga sering disebut sebagai alkohol kayu . Dewasa ini dengan berkembangnya
teknologi,terutama teknologi untuk berja dengan gas di sertai dengan penemuan katalis
yang sesuai memungkinkan pembuatan metanol ini dengan harga yang sangat murah
dibandingkan dengan metanol lainnnya .
Karbon monosakarida dan hidrogen yang merupakan hasil samping industri gas alam
dengan bantuan katalis ,tekanan tinggi akan bisa diubah menjadi metanol .
Struktur Metanol
Metanol dengan struktur molekulnya yang sangat mirip dengan air mempunyai kepolaran
yang hampir mendekati air ,hal ini memberikan keunggulan tersendiri buat metanol sebagai
pelarut organik yang di samping secara unum karena ada gugus CH3 akan dapat melarutkan
hampir semua zat organik ,juga dapat digunakan sebagai pelarut garam – garam organik
5
Reaksi
1. Oksidasi
a. Apabila dioksidasi dengan sempurna akan menghasilkan gas karbondioksida dan
air
[O]
CH3OH ------------------ CO2. +. H2O
2. Metanol dengan logam natrium akan membentuk natrium metoksida dan gas hidrogen
3. Dengan natrium hibrida juga bisa membentuk natrium metoksida dan hydrogen
4. Dengan asam kuat metanol akan bersifat sebagai basa lemah dan membentuk ion
oksonin
5. Apabila di panaskan dengan asam bromida atau asam iodida akan terbentuk alkil
halida
6. Dengan penarik air kuat seperti H2SO4 pekat akan membentuk eter
6
Dari reaksi di atas di ketahui bahwa dengan ikatan yang putus adalah ikatan C–H
dengan logam Na atau natrium hidrida yang putus adalah ikatan O–H sedangkan dengan
asam kuat akan terjadi protonasi atom oksigen atau dapat memutuskan ikatan antara C–
O
Contoh :
Ramalkan sifat kimia zat berikut berdasarkan tipe reaksi seperti di atas
Disini terlihat bahwa senyawa a dan b mirip dengan metanol karena memiliki ikatan
C–OH beda dengan senyawa c dan d .Berdasarkan dari sifat metanol dapat diramalkan
bahwa a dan b akan bereaksi dengan logam Na dan Natrium hidrida ,karena perekasi
mempunyai kemampuan untuk memutus ikatan antara –C–OH yang berikatan dengan
atom karbon dan menghasilkan gas H2 .
II Metilamina
Metilamina adalah senyawa organik dengan rumus CH3NH2. Gas tak berwarna ini
adalah turunan amonia, tetapi dengan satu atom hidrogen digantikan oleh gugus metil.
Senyawa ini merupakan amina primer paling sederhana. Senyawa ini dijual sebagai
larutan dalam metanol, etanol, tetrahidrofuran, atau air, atau sebagai gas anhidrat
dalam wadah logam bertekanan. Dalam industri, metilamina diangkut dalam bentuk
anhidratnya dalam gerbong dan truk tangki bertekanan. Senyawa ini memiliki bau yang
kuat seperti ikan. Metilamina digunakan sebagai blok pembangun bagi sintesis banyak
senyawa yang tersedia secara komersial.
Metilamina terdiri dari gugus CH3 dan NH2 dimana disini satu atom H dari metana
diganti gugus NH2
7
Kalau dibandingkan reaksi kimia dari metana ammonia dan metilamina dengan berbagai
reaksi seperti di bawah ini akan terlihat bahwa sifat kimia dari ammonia ternyata sangat
mirip dengan metilamina
Dari reaksi di atas yang terlihat bahwa yang bereaksi bukanlah gugus C-H atau C-N tetapi
gugus N-H hal ini terjadi karena ikatan antara C–H atau C–N sedemikian kuat
Sehingga tidak mudah untuk di putus , berbeda dengan ikatan N–H yang mudah bereaksi
dengan pereaksi yang sesui,dalam hal ini dikatakan bahwa yang merupakan gugus fungsi
Pada metilamina adalah NH2 bukan CH3
Dari reaksi di atas bawah terlihat sifat kimia dari zat organik ditentukan oleh gugus
fungsi yang ada dalam molekul zat organik tersebut . Dari beberapa turunan metil yang
dibicarakan metanol,metilamina,dimetileter,Natrium metonsida,dan metilhalida terlihat
bahwa walau semua mempunyai gugus metil ternyata bahwa sifat kimia zat zat di atas
bukan di tentukan oleh adanya ikatan C–H atau C–C justru karena itulah gugus etil,metil,
dan seterusnya dalam kimia organik bisa disimbolkan sebagai R (alkil) karena tidak
memberikan perbedaan kimia yang berarti kalau gugus fungsinya sama
8
BAB III
KESIMPULAN
9
DAFTAR PUSTAKA
10
11