Anda di halaman 1dari 21

PROCESS COSTING

-KALKULASI BIAYA PROSES-


KALKULASI BIAYA PROSES

 Biaya dibebankan ke perkiran barang dalam proses


pada setiap departemen

 Laporan biaya produksi digunakan untuk


mengumpulkan, mengikhtisarkan, dan menghitung biaya
per unit dan total biaya.

 Biaya per unit dihitung dengan membagi total biaya yang


dibebankan ke suatu departemen dengan total produksi
departemen tersebut pada periode tertentu.
KALKULASI BIAYA PROSES

 Barang dalam proses pada akhir periode akan dinilai


kembali dalam satuan unit ekivalen (artinya,dihitung
berapa unit barang jadi yang setara dengan barang
dalam proses tersebut)

 Biaya – biaya dari unit jadi pada suatu departemen akan


ditransfer ke departemen pemrosesan berikutnya agar
pada akhirnya dapat diketahui total biaya untuk barang
jadi selama satu periode, dan biaya yang harus
dibebankan ke barang dalam proses
KASUS – KASUS DALAM
PROCESS COSTING

 Process Costing tanpa persediaan awal dan


persediaan akhir

 Process Costing tanpa persediaan awal,


tetapi ada persediaan akhir

 Process Costing dengan persediaan awal


dan persediaan akhir
Contoh Kasus 1

Global Defense, Inc., memproduksi


komponen untuk peralatan militer.
Komponen – komponen ini dirakit di
departemen perakitan. Setelah dirakit,
kemudian diuji di departemen pengujian
Skema Proses:
Biaya Konversi yang
ditambahkan selama
proses

Unit
DEPARTEMAN Ditransfer DEPARTEMEN
PERAKITAN PEGUJIAN

Bahan Langsung
yang ditambahkan
pada awal proses
Process Costing Tanpa Persediaan Awal Dan
Persediaan Akhir

Unit Fisik Januari 2001


Persediaan awal Work In Process 0 unit
Dimulai selama Januari 400 unit
Diselesaikan dan ditransfer 400 unit
Persediaan akhir Work ini Process 0 unit

Total Biaya untuk Januari 2001


Biaya Bahan Langsung yang ditambahkan selama Januari 2001 $32.000
Biaya Konversi yang ditambahkan selama Januari 2001 $24.000
Total Biaya yang ditambahkan selama Januari 2001 $56.000
400 BDP AWAL = 0

B =$32.000
400
K =$24.000
BDP AKHIR = 0

Biaya Konversi = Upah


+ Overhead
Process Costing tanpa persediaan awal,
tetapi ada persediaan akhir

Unit Fisik Februari 2001


Persediaan awal Work In Process 0 unit
Dimulai selama Februari 400 unit
Diselesaikan dan ditransfer 175 unit
Persediaan akhir Work in Process 225 unit

Total Biaya untuk Februari 2001


Biaya Bahan Langsung yang ditambahkan selama Februari 2001 $32.000
Biaya Konversi yang ditambahkan selama Februari 2001 $18.600
Total Biaya yang ditambahkan selama Februari 2001 $50.600
400 BDP AWAL = 0

B =$32.000 BDP AKHIR = 225


175
K =$18.600 100% B
60% K

Tingkat
Biaya Konversi = Upah
Penyelesaian
+ Overhead
4 LANGKAH PERHITUNGAN
BIAYA

1. Mengikhtisarkan aliran unit fisik


(Skedul kuantitas)
2. Menghitung unit ekivalen
3. Menghitung biaya satuan
4. Pertanggungjawaban biaya
Langkah 1 – Skedul Kuantitas

Unit Masuk 400


BDP 225
Unit Hilang 0
Unit Keluar 175
400 400
Langkah 2 & 3 – Unit ekivalen dan
Biaya Satuan
BAHAN KONVERSI
BDP 225 60% 225 = 135
Unit Hilang 0 0
Unit Selesai 175 175
Unit Ekivalen 400 310
Biaya $32.000 $18.600
Biaya Satuan $32.000/400 = $ 80 $18.600/310 = $ 60

√ Total Biaya yang harus dipertanggungjawabkan


= $32.000 + $18.600 = $50.600
√ Total Biaya Satuan
= $80 + $60 = $140
Langkah 4 –
Pertanggungjawaban Biaya

 Biaya yang ditransfer ke Departemen Pengujian


175 x $140 = $ 24.500
 BDP
B = 225 x $ 80 = $ 18.000
K = 135 x $ 60 = $ 8.100 +
 $ 26.100 +
 Total Biaya yang dipertanggungjawabkan $ 50.600

Contoh Soal

 Selama bulan Mei 2002 sebanyak 20.000 unit diproses


di departemen produksi. Biaya bahan langsung yang
ditambahkan di awal proses sebesar Rp. 38 juta, Biaya
Pekerja Langsung Rp. 17 juta dan Biaya Overhead Rp.
8,5 juta. Pada akhir bulan terdapat 5000 unit barang
dalam proses dalam taraf penyelesaian 60% biaya
pekerja dan biaya overhead. 14.000 unit berhasil
diselesaikan.
 Hitunglah :
 Produksi Ekivalen
 Biaya satuan
 Pertanggungjawaban biaya
Process Costing
Tanpa Persediaan Awal

20.000
BDP Awal = 0

B = Rp. 38 jt BDP Akhir = 5000


U = Rp. 17 jt 60% U 14.000
O = Rp.8,5 jt 60% O

Hilang = 1000
Skedul Kuantitas

Unit Masuk 20.000


BDP 5000
Unit Hilang 1000
Unit Keluar 14.000
20.000 20.000
Unit ekivalen dan Biaya Satuan
BAHAN UPAH OVERHEAD
BDP 5000 60% 5000 = 3000 60% 5000 = 3000
Unit Hilang 1000 60% 1000 = 600 60% 1000 = 600

Unit Selesai 14000 14000 14000

Unit Ekivalen 20000 17600 17600

Biaya Rp. 38.000.000 Rp. 17.000.000 Rp. 8.500.000


Biaya Satuan Rp. 1900 Rp. 965.91 Rp. 482.95

 Total Biaya yang harus dipertanggungjawabkan


= Rp. 38.000.000 + Rp. 17.000.000 + Rp. 8.500.000 = Rp. 63.500.000
 Total Biaya Satuan
= Rp. 1.900 + Rp. 965.91 + Rp. 482.95 = Rp. 3.348.85
Pertanggungjawaban Biaya
 Biaya yang ditransfer ke Departemen berikut
14.000 x Rp. 3.348.85 = Rp. 46.883.900
 BDP
B = 5000 x Rp. 1.900 = Rp. 9.500.000
U = 3000 x Rp. 965.91 = 2.897.000
O = 3000 x Rp. 482.95 = 1.448.850 +
13.846.550
 Unit Hilang
B = 1000 x Rp. 1.900 = Rp. 1.900.000
U = 600 x Rp. 965.91 = 579.540
O = 600 x Rp. 482.95 = 289.770 +
2.769.310 +
Total Biaya yang dipertanggungjawabkan Rp. 63.500.000
 Suatu perusahaan yang mempunyai 3 departemen produksi, baru berproduksi
perdana sehingga belum mempunyai persediaan awal. Sejumlah 10.000 unit
masuk ke departemen A untuk diproses selama bulan Januari. Pada akhir
bulan dapat diselesaikan 8.000 unit, 1.000 unit belum selesai dengan tingkat
penyelesaian : Bahan 100% dan konversi 80%. Terdapat unit hilang selama
proses dan semuanya dianggap kerusakan normal.
 Biaya yang masuk bulan ini : Biaya Bahan Langsung Rp 3,6 juta, Biaya
Tenaga Kerja Langsung Rp 2,2 juta, dan Biaya Overhead Pabrik Rp 1,1 juta
(Total Biaya 6,9 juta).
 Berapa jumlah unit hilang, unit ekuivalen bahan, unit ekuivalen Tenaga
Kerja Langsung dan unit ekuivalen Overhead Pabrik? (8)
 Berapa nilai unit yang selesai dan diteruskan ke departemen B? (4)
 Berapa Biaya Barang Dalam Proses Akhir Departemen A? (4)
Sebuah Workshop memutuskan untuk menerima permintaan produk yang dipesan PT. FP. Bagian
marketing mengalami kesulitan menentukan biaya satuan dari produk dan meminta bantuan anda.
Produk yang diminta untuk bulan pertama adalah 3.000 unit. Dalam proses pembuatannya produk
tersebut merupakan hasil rakitan dari 2 buah komponen dengan routing process masing-masing
komponen sebagai berikut.
Produk DepartemenKomponen ADrillingPerakitanKomponen BDrillingData komponen A yang diberikan
kepada anda adalah :
Bahan yang masuk ke departemen drilling adalah 5.000 unit dengan biaya satuan Rp 7.500,-
Dan ternyata sisa bahan dalam proses pada akhir bulan masih terdapat 2.000 unit dengan tingkat
penyelesaian 80% selesai konversi (bahan selesai 100%)
Biaya proses pada departemen drilling adalah biaya upah Rp 23 juta dan biaya overhead Rp 11,5 juta
Sedangkah data komponen B yang diberikan adalah :
Bahan yang masuk ke departemen drilling adalah 4.000 unit dengan biaya Rp 24 juta
Tidak terdapat unit yang hilang atau rusak.
Sisanya bahan, masih dalam proses dengan tingkat penyelesaian bahan selesai 100% dan konversi
selesai 75%.
Biaya proses pada departemen drilling adalah biaya konversi Rp 7,5 juta.
Setelah komponen tersebut diproses, kedua komponen dibawa ke departemen perakitan untuk digabung.
Produk yang dihasilkan dari departemen perakitan adalah 3.000 unit. Tidak ada produk yang rusak dan
tidak ada barang setengah jadi yang dikirim ke gudang. Biaya proses perakitan pada departemen ini
adalah Biaya Konversi Rp 9 jt.
Sesuai dengan keahlian anda, maka tugas anda sekarang adalah menentukan biaya produk dari masing-
masing departemen.

Anda mungkin juga menyukai