Anda di halaman 1dari 24

PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI PADA IBU

HAMIL

I. PENJELASAN TENTANG
1. Pelayanan ANC Terpadu
Pelayanan antenatal care adalah pelayanan yang diberikan oleh tenaga
kesehatan terhadap ibu hamil untuk memelihara kehamilannya. Tujuan dari
pelayanan antenatal adalah mengantarkan ibu hamil agar dapat bersalin dengan
sehat dan memperoleh bayi yang sehat, deteksi dan antisipasi dini kehamilan,
serta deteksi dan antisipasi kelainan janin.
Pelayanan antenatal care terpadu adalah keterpaduan pelayanan dengan
beberapa program lain yang memerlukan intervensi selama kehamilan. Tujuan
dari ANC terpadu ini adalah menyediakan pelayanan yang komperhensif dan
berkualitas, menghilangkan missed opportunity, deteksi dini
kelainan/penyakit/gangguan pada ibu hamil, intervensi dini terhadap kelainan
attau gangguan atau penyakit lain, serta menyediakan rujukan sesuai dengan
sistem yang ada
2. Standar Pelayanan Anc Terpadu (10 T)
a. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
Tinggi badan ibu dikategorikan adanya resiko apabila hasil pengukuran
< 145 cm. Kenaikan berat ibu hamil normal rata-rata antara 6,5 kg sampai 16
kg.
b. Pemeriksaan tekanan darah
Diukur setiap kali ibu datang atau berkunjung. Deteksi tekanan darah
yang cenderung naik diwaspadai adanya gejala hipertensi dan preeklamsi.
Tekanan darah normal berkisar 120/80 mmHg.
c. Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas)
Pengukuran ini merupakan satu cara untuk mendeteksi dini adanya
kekurangan gizi saat hamil. Jika kekurangan nutrisi, penyaluran gizi ke janin
akan berkurang dan mengakibatkan pertumbuhan terhambat juga potensi bayi
lahir dengan berat rendah. Cara pengukuran ini dilakukan dengan mengukur
lingkar lengan atas (LILA).
d. Pengukuran tinggi fundus uteri
Menggunakan pita sentimeter, letakan titik nol pada tepi atas simpisis
dan rentangkan sampai fundus uteri (fundus tidak boleh ditekan).
Tabel 1. Tinggi Fundus Uteri
No Tinggi fundus uteri (cm) Umur kehamilan dalam
minggu
1. 12 cm 12
2. 16 cm 16
3. 20 cm 20
4. 24 cm 24
5. 28 cm 28
6. 32 cm 32
7. 36 cm 36
8. 40 cm 40
Sumber: (E. Walyani, 2015).
e. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk memantau, mendeteksi, dan
menghindari faktor risiko kematian prenatal yang disebabkan oleh hipoksia,
gangguan pertumbuhan, cacat bawaan, dan infeksi. Pemeriksaan denyut
jantung sendiri biasanya dapat dilakukan pada usia kehamilan 16 minggu.
f. Pemberian tablet tambah darah (Tablet Fe)
Untuk memenuhi kebutuhan volume darah pada ibu hamil dan nifas,
karena masa kehamilan kebutuhan meningkat seiring dengan pertumbuhan
janin.
g. Pemberian imunisasi TT
Untuk melindungi dari tetanus neonatorium. Efek samping TT yaitu nyeri,
kemerah-merahan dan bengkak untuk 1-2 hari pada tempat penyuntikan.
Tabel 2. Imunisasi TT
Imunisasi Interval % Masa
Perlindungan Perlindungan
TT 1 Pada kunjungan 0% Tidak ada
ANC pertama
TT 2 4 minggu 80 % 3 tahun
setelah TT 1
TT 3 6 bulan setelah 95 % 5 tahun
TT 2
TT 4 1 tahun setelah 99 % 10 tahun
TT 3
TT 5 1 tahun setelah 99 % 25 tahun/seumur
TT 4 hidup
Sumber: (E. Walyani, 2015).
h. Tes laboratorium (rutin dan khusus)
Pemeriksaan loboratorium terdiri dari pemeriksaan kadar hemoglobin,
golongan darah, tes human immunodeficiency virus (HIV) juga penyakit
menular seksual lainnya, dan rapid test untuk malaria.
i. Tatalaksana kasus
Ibu hamil berhak mendapatkan fasilitas kesehatan yang memiliki
tenaga kesehatan yang kompeten, serta perlengkapan yang memadai untuk
penanganan lebih lanjut di rumah sakit rujukan. Apabila terjadi sesuatu hal
yang dapat membahayakan kehamilan, maka ibu hamil menerima penawaran
untuk segera mendapatkan tatalaksana kasus.
j. Temu wicara
Konseling adalah suatu bentuk wawancara (tatap muka) untuk
menolong orang lain memperoleh pengertian yang lebih baik mengenai
dirinya dalam usaha untuk memahami dan mengatasi permasalahan yang
sedang dihadapiya.
3. Ketidaknyamanan Dalam Kehamilan, Persalinan, dan Nifas
a. Ketidaknyamanan dalam kehamilan
1) Trimester I
a) Mual muntah
b) Hipersaliva
c) Pusing
d) Mudah lelah
2) Trimester II
a) Pusing
b) Sering berkemih
c) Nyeri perut bawah
d) Nyeri punggung
e) Flek kehitaman pada wajah dan sikatri
f) Konstipasi
g) Sekret vagina berlebih
h) Penambahan berat badan
i) Perubahan psikologi
3) Trimester III
a) Sering buang air kecil
b) Pegal-pegal
c) Hemoroid
d) Kram dan nyeri pada kaki
e) Gangguan pernafasan
f) Oedema
b. Ketidaknyamanan Pada Persalinan
Ketidaknyamanan yang terjadi pada ibu bersalin diantaranya nyeri
persalinan. Nyeri persalinan merupakan nyeri yang kompleks, sensasi tidak
enak/rasa sakit selama persalinan yang disebabkan kontraksi uterus, tekanan
pada serviks, kandung kemih, dan usus oleh bagian terendah janin, peregangan
dari jalan lahir dan vagina, posisi janin, aliran darah miometrial, proses
peradangan dari otot uterus, aspek psikoologis dan kontraksi uterus bawah
serta kondisi isomterik tertentu. Rasa nyeri saat bersalin dapat menimbulkan
rasa khawatir, tegang, dan kecemasan
c. Ketidaknyamanan Pada Saat Nifas
Ketidaknyamanan sebagai akibat dari perubahan fisik yang dialami
ibu, misalnya rasa mules akibat dari kontraksi rahim, payudara terasa bengkak,
akinat luka jahitan, dan sebagainya.
4. Tanda Bahaya Pada Kehamilan, Persalinan, dan Nifas
a. Dalam (E. Walyani, 2015) mengatakan ada tujuh tanda bahaya kehamilan, yaitu:
1) Perdarahan pervaginam.
2) Sakit kepala yang hebat.
3) Penglihatan kabur.
4) Bengkak diwajah dan jari-jari tangan.
5) Keluar cairan pervaginam.
6) Gerakan janin tidak terasa.
7) Nyeri abdomen yang hebat.
b. Tanda bahaya persalinan
1) Bayi tidak lahir dalam 12 jam sejak terasa mulas(multipara) dan 8 jam
untuk primipara
2) Tali pusat atau tangan/kaki bayi terlihat pada jalan lahir
3) Tidak kuat mengejan
4) Mengalami kejang-kejang
5) Air ketuban keluar dari jalan lahir sebelum mulas
6) Air ketuban keruh dan berbau
7) Setelah bayi lahir, ari-ari tidak bisa keluar
8) Gelisah atau mengalami kesakitan yang hebat
9) Keluar darah banyak ketika bayi lahir
c. Tanda Bahaya Nifas Menurut (Wahyuningsih, 2018):
1) Perdarahan postpartum dapat dibedakan menjadi sebagai berikut.
a) perdarahan postpartum primer (early postpartum hemorrhage) adalah
perdarahan lebih dari 500-600 ml dalam masa 24 jam setelah anak
lahir.
b) Perdarahan postpartum sekunder (late postpartum hemorrhage) adalah
perdarahan dengan konsep pengertian yang sama seperti perdarahan
postpartum primer namun terjadi setelah 24 jam postpartum hingga
masa nifas selesai.
2) Infeksi pada masa postpartum
Infeksi masa nifas masih merupakan penyebab utama morbiditas dan
mortalitas ibu. Gejala umum infeksi berupa suhu badan panas, malaise,
denyut nadi cepat. Gejala lokal dapat berupa uterus lembek, kemerahan
dan rasa nyeri pada payudara atau adanya disuria.
a) Lokhea yang berbau busuk (bau dari vagina).
b) Pengecilan uterus yang terganggu.
c) Nyeri pada perut dan pelvis.
d) Pusing dan lemas yang berlebihan, sakit kepala, nyeri epigastrik, dan penglihatan
kabur.
e) Suhu tubuh ibu lebih dari 38oC.
f) Payudara yang berubah menjadi merah, panas, dan terasa sakit.
g) Kehilangan nafsu makan dalam waktu yang lama.
h) Rasa sakit, merah, lunak dan pembengkakan di wajah maupun ekstremitas.
i) Demam, muntah, dan rasa sakit waktu berkemih.
II. PENJELASAN TENTANG P4K
1. Definisi
Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) merupakan
suatu kegiatan yang difasilitasi oleh bidan di desa dalam rangka peningkatan
peran aktif suami, keluarga dan masyarakat dalam merencanakan persalinan yang
aman dan persiapan menghadapi komplikasi bagi ibu hamil, termasuk
perencanaan penggunaan KB pasca persalinan dengan menggunakan stiker
sebagai media notifikasi sasaran dalam rangka meningkatkan cakupan dan mutu
pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi baru lahir
2. Tujuan
Menurut Departeman Kesehatan Republik Indonesia (2009), tujuan P4K
digolongkan menjadi 2 yaitu:
a. Tujuan umum
Meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu hamil
dan bayi baru lahir melalui peningkatan peran aktif keluarga dan
masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman dan persiapan
menghadapi komplikasi dan tanda bahaya kebidanan bagi ibu sehingga
bersalin dengan aman dan melahirkan bayi yang sehat.
b. Tujuan khusus Tujuan khusus program P4K yaitu :
1)Dipahami setiap persalinan beresiko oleh masyarakat
luas.
2)Memfokuskan pola motivasi kepada keluarga saat ANC
dan adanya rencana persalinan yang disepakati antara
ibu hamil, suami, keluarga dengan bidan.
3)Terdatanya sasaran dan terpasangnya stiker P4K.
4)Adanya kesiapan menghadapi komplikasi yang
disepakati ibu hamil, suami, dan keluarga dengan bidan.
5)Adanya dukungan secara luas dari tokoh-tokoh
masyarakat baik formal maupun non formal, kader, dan
dukun bayi.
6)Memantau kemitraan antara bidan, dukun bayi, dan
kader.
7)Adanya rencana alat kontrasepsi setelah melahirkan
yang disepakati antara ibu hamil, suami, dan keluarga,
dengan bidan atau tenaga kesehatan.
3. Manfaat P4K
Manfaat P4K menurut Departemen Kesehatan RI (2009) diantaranya :
a. Percepat fungsi desa siaga.
b. Meningkatkan cakupan pelayanan Antenatal Care (ANC) sesuai standar.
c. Meningkatkan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan terampil.
d. Meningkatkan kemitraan bidan dan dukun.
e. Tertanganinya kejadian komplikasi secara dini.
f. Meningkatnya peserta KB pasca salin.
g. Terpantaunya kesakitan dan kematian ibu dan bayi.
h. Menurunnya kejadian kesakitan dan kematian ibu serta bayi.
4. Manfaat Pengisian dan Pemasangan Stiker
Melalui stiker, pendataan dan pemantauan ibu hamil dapat dilakukan secara
intensif oleh bidan bersama dengan suami, keluarga, kader, masyarakat, forum
peduli KIA ; serta pendeteksian dini kejadian komplikasi sehingga ibu hamil dapat
menjalani kehamilan dan persalinan dengan aman dan selamat, serta bayi yang
dilahirkan sehat.

III. KEGIATAN IBU HAMIL


1. ibu mengetahui bahwa ibu telah positif hamil melalui testpeck
Diagnosa kehamilan ditegakkan berdasarkan atas ada atau tidaknya tanda-
tanda khemailan. tanda kehamilan ada 3 yaitu tanda pasti, tanda tidak pasti, dan tanda
mungkin hamil. disini dijelaskan bahwa ibu telah melakukan tes kehamilan melalui
testpeck dan hasilnya positif, kemungkinan ibu hamil. karena testpeck merupakan
ciri-ciri tanda mungkin hamil.

2. ibu menyampaikan pada suami dan keluarga tentang kehamilannya


3. Suami dan keluarga menyarankan pada ibu untuk segera ke puskesmas untuk
melakukan pemeriksaan sekaligus memastikan bahwa ibu benar-benar hamil

Tujuan ANC adalah sebagai berikut:


a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan
tumbuh kembang bayi.
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan
sosial ibu juga bayi.
c. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang
mungkin terjadi selama hamil,termasuk riwayat penyakit secara
umum, kebidanan, dan pembedahan.
4. ibu hamil ditemani suami berkunjung ke puskesmas

5. bidan melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan lab


Pemeriksaan kehamilan pada kunjungan awal harus dilakukan secara lengkap
dengan sistematis. hal-hal yang dilakukan bidan ialah anamnesa, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan lab, dan KIE.
anamnesis kehamilan ialah pengkajian data subjektif yang dilakukan oleh
bidan pada ibu hamil, untuk menggali data subjektif yang berkaitan dengan keadaan
kesehatan ibu dan janin. pada pemeriksaan fisik, yang diperiksa adalah keadaan
umum, TB, BB, LILA, TTV, dan pemeriksaan dari kepala hingga kaki, serta tes

6. bidan menyampaikan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa ibu telah hamil dengan
usia kehamilan 10 minggu
usia kehamilan juga bisa dihitung menggunakan rumus Neagle yang dihitung
berdasarkan Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT). Rumus = (Hari  +7), (Bulan-3),
(Tahun + 1) dari rumus itu ibu bisa mengetahui umur kehamilan ibu sudah berapa
minggu.

7. bidan membuat janji dengan ibu hamil bahwa akan ada kunjungan rumah
Menurut Saifuddin (2010) setiap wanita hamil menghadapi risiko
komplikasi yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap wanita
hamil memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan selama periode
antenatal. Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali
selama kehamilan.
a. Satu kali pada trimester pertama (usia kehamilan 0-14 minggu).
b. Satu kali pada trimester kedua (usia kehamilan 15-28 minggu).
c. Dua kali pada trimester ketiga (usia kehamilan antara minggu 29-36
dan sesudah minggu ke 36).
IV. KUNJUNGAN RUMAH PERTAMA
1. Bidan melakukan kunjungan rumah sesuai dengan waktu yang telah disepakati
Bersama

Kunjungan rumah adalah kegiatan kunjungan Bidan ke rumah ibu hamil


dalam rangka untuk membantu ibu, suami dan keluarganya membuat perencanaan
persalinan dan pencegahan komplikasi.
2. Bidan memberikan penjelasan, KIE kepada ibu hamil dan keluarga tentang:
a. P4K
Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)
merupakan suatu kegiatan yang difasilitasi oleh bidan di desa dalam rangka
peningkatan peran aktif suami, keluarga dan masyarakat dalam merencanakan
persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi bagi ibu hamil,
termasuk perencanaan penggunaan KB pasca persalinan dengan menggunakan
stiker sebagai media notifikasi sasaran dalam rangka meningkatkan cakupan dan
mutu pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi baru lahir
b. Manfaat dan pentingnya P4k dan komponennya
1) Mempercepat berfungsinya Desa Siaga.
2) Menigkatnya cakupan pelayan ANC sesuai standar
3) Meningkatnya cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan terampil.
4) Meningkatnya kemitraan bidan dan dukun.
5) Tertanganinya kejadian komplikasi secara dini
c. Dampak jika tidak melaksanakan P4K
d. Persiapan ibu hamil dan keluarga saat terjadi komplikasi kehamilan, persalinan
dan nifas
Keluarga juga perlu mempersiapkan rencana jika terjadi komplikasi pada
persalinan ibu, seperti mengidentifikasi tempat rujukan dan transportasi untuk
mencapai tempat tersebut, mempersiapkan donor darah, mengadakan persiapan
finansial serta mengidentifikasi pembuat keputusan pertama dan pembuat
keputusan kedua jika pembuat keputusan pertama tidak ada di tempat
3. Bidan memberikan kepada ibu hamil dan keluarga untuk mendiskusikan rencana
persalinannya dan menentukan komponen P4K (penolong persalinan, tempat
bersalin, pendamping, transportasi, calon pendonor darah)
a. Penolong persalinan

Persalinan oleh tenaga kesehatan yaitu persalinan ibu ditolong oleh


tenaga kesehatan trampil sesuai standar seperti dokter spesialis kandungan atau
bidan yang telah memiliki surat ijin praktik.
b. Tempat bersalin

Merencanakan tempat persalinan yang sesuai dengan keinginan dan


kemampuan pasutri perlu dilakukan sedini mungkin sehingga dapat diketahui
sebelumnya informasi mengenai biaya, fasilitas yang tersedia, dan penolong
persalinan. Dimana ibu dalam kondisi siap menghadapi persalinan dalam
memilih tempat bersalin di tempat pelayanan kesehatan seperti rumah sakit,
polindes, rumah bersalin, puskesmas bersalin, maupun bidan praktik dan
penolong persalinan oleh tenaga kesehatan terampil yaitu dokter spesialis
kandungan dan bidan.
c. Pendamping
Peran pendamping dalam persalinan adalah untuk memberikan dukungan
kepada ibu berupa dukungan fisik, dukungan psikis, dukungan instrumen, serta
dukungan informasi. Sehingga ibu dalam keadaan siap menjelang persalinannya
dalam menentukan orang yang akan mendampinginya selama proses
persalinannya nanti. Pendamping persalinan yang dapat dipilih oleh ibu yaitu
suami, orang tua maupun kerabat dekat ibu.
d. Transportasi
Transportasi perlu dipersiapkan untuk mencegah terjadinya
keterlambatan menuju tempat persalinan bila terjadi komplikasi persalinan.
Pemilihan jenis transportasi yang akan digunakan berdasarkan pertimbangan
jarak tempat bersalin dari rumah. Sehinngga ibu hamil beserta keluarganya
dalam keadaan siap keandaraan roda dua (sepeda motor) atau roda empat
(ambulan maupun mobil pribadi) untuk menuju ke tempat bersalin atau tempat
rujukan.
e. Calon pendonor darah
Persiapan donor darah perlu dilakukan oleh setiap ibu hamil karena
setiap saat proses persalinan yang fisiologis dapat menjadi patologis. Bila
sewaktu-waktu terjadi komplikasi maka sudah tersedia calon donor dengan
golongan darah yang sesuai untuk mendonorkan darahnya kepada ibu dan tidak
terjadi keterlambatan. Sehingga ibu hamil dalam keadaan siap dengan calon
donor darah baik itu dari keluarga, suami, maupun teman yang sesuai dengan
golongan darah ibu, serta calon donor darah memenuhi syarat sebagai seorang
pendonor darah.
4. Bidan membuat janji dengan ibu hamil dan keluarga untuk kunjungan ulang dan
berharap ibu hamil dan keluarga telah menyiapkan semua komponen P4K yang
akan diisi di Stiker P4K

V. KUNJUNGAN RUMAH KEDUA


1. Bidan melakukan kunjungan ulang sesuai waktu yang telah disepakati

2. Bidan menanyakan kepada ibu hamil dan keluarga bagaimana hasil


diskusinya, dan apakah ibu hamil dan keluarga telah menyetujui dan
menyiapkan komponen P4K yang dibutuhkan
a. penolong persalinan
b. tempat bersalin
c. pendamping
d. transportasi
e. calon pendonor darah
3. Ibu hamil menyampaikan bahwa keluarga telah menyetujui untuk
melaksanakan P4K dan menyiapkan semua komponen P4K yang dibutuhkan
4. Bidan mengisi formulir yang berisi tentang perencanaan persalinan (Formulir
putih)

5. Bidan didampingi ibu hamil dan keluarga melakukan penempelan Stiker di


rumah yaitu di pintu depan

6. Bidan memastikan apakah ibu sudah memiliki BUKU KIA, dan mengingatkan
ibu hamil untuk membaca, mengerti isinya, dan mengingatkan ibu hamil
untuk membawa buku KIA setiap melakukan pemeriksaan kehamilan di
puskesmas, serta menjaga agar tidak rusak dan hilang.

7. Bidan menyampaikan bahwa akan melakukan kunjungan ulang pada bulan


depan

VI. KUNJUNGAN RUMAH KETIGA


1. Bidan melakukan kunjungan rumah untuk memantau Kesehatan ibu dan janin
sekaligus mengecek perencanaan persalinannya.
- Kunjungan rumah adalah kegiatan kunjungan Bidan kerumah ibu hamil dalam
rangka untuk membantu ibu, suami, dan keluarganya membuat perencanaan
persalinan dan pencegahan komplikasi.
- Persiapan Persalinan
Persiapan persalinan adalah rencana tindakan yang dibuat oleh ibu, anggota
keluarga, dan bidan, rencana ini tidak harus dalam bentuk tertulis dan biasanya
memang tidak terlulis. Rencana ini lebih hanya sekedar diskusi untuk memastikan
bahwa ibu menerirma asuhan yang ia perlukan.dengan adanya rencana persalinan
akan mengurangi kebingungan dan kekacauan pada saat persalinan, serta
meningkatkan kemungkinan ibu akan menerima asuhan yang sesuai dan tepat
waktu (Dewi & Surnarsih, 2011).
- Membuat Rencana Persalinan
Hal-hal mengenai pembuatan rencana persalinan adalah sebagai berikut :
1. Tempat persalinan
a. Pemilihan tempat persalinan ditentukan oleh nilai risiko kehamilan dan
jenis persalinan yang direncanakan. Persalinan berisiko rendah dapat
dilakukan di puskesmas, polindes, atau rumah bersalin, sedangkan
persalinan berisiko tinggi harus dilakukan di rumah sakit yang memiliki
fasilitas kamar operasi, tranfusi darah, dan perawatan bayi berisiko tinggi.
b. Persalinan dianjurkan dilaksanakan di rumah sakit umum/rumah sakit ibu
dan anak, lengkap dengan tenaga terlatih dan peralatan yang memadai.
Sarana transportasi serta tenaga kesehatan yang masih terbatas membuat
persalinan dibeberapa daerah sebagian besar masih ditolong oleh dukun
bersalin dan berlangsung dirumah. Kondisi tersebut merupakan kendala
tersendiri yang masih sulit diatasi sampai saat ini.
2. Memilih penolong persalinan
Tenaga kesehatan yang diperbolehkan menolong persalinan adalah
dokter umum, bidan, serta dokter kebidanan dan kandungan. Dinegara
Indonesia masih banyak persalinan yang ditolong oleh dukun bersalin, baik
yang terlatih maupun yang tidak terlaih. Hal ini masih menjadi kendala dan
merupakan salah satu sebab tingginya angka kematian bayi.

3. Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan diskusi dengan pasangan pada saat awal
memasuki trimester III. Karena proses persalinan merupakan hal yang unik
(dan baru bagi pasangan yang baru pertama kali mengalaminya) Hal ini
penting untuk meminimalisasi kemungkinan konflik (Gunawan, 2010).
Membuat rencana untuk pengambilan keputusan jika terjadi kegawat
daruratan pada saat pengambil keputusan utama tidak ada.

4. Transportasi
Direncanakan sejak awal memasuki trimester III kehamilan. Karena
untuk mempersiapkan sistem transportasi jika terjadi kegawatdaruratan.
5. Darah
Siapkan orang yang akan menjadi pendonor darah jika transfusi diperlukan

6. Uang
Ingatkan pada keluarga agar membawa uang dalam jumlah yang cukup
untuk membeli obat-obatan yang perlukan dan bahan-bahan yang
diperlukan selama ibu dan bayi baru lahir tinggal difasilitas rujukan.

VII. KUNJUNGAN RUMAH KEEMPAT


1. Bidan melakukan kunjungan rumah untuk memantau Kesehatan ibu dan janin
sekaligus memastikan komponen P4K yang telah disepakati tidak mengalami
perubahan yaitu
a. Tempat persalinan yaitu tempat yang dipilih oleh ibu dan keluarga untuk
membantu proses persalinan, seperti di rumah sakit, klinik bersalin dan
praktik mandiri bidan.
b. Pendamping yaitu orangyang dipercaya mendampingi ibu saat persalinan
yaitu suami atau keluarga maupun kerabat dekat yang bersedia mendampingi
dan mendukung ibu selama menghadapi proses persalinannya.
c. Tabungan Ibu Bersalin (Tabulin) yaitu dana atau barang yang disimpan oleh
keluarga atau pengelola tabulin secara bertahap sesuai dengan
kemampuannya, yang pengelolaanya sesuai dengan kesepakatan serta
penggunaannyauntuk segala bentuk pembiayaan serta antenatal, persalinan
dan kegawatdaruratan pada ibu.
d. Persalinan oleh tenaga kesehatan yaitu persalinan ibu ditolong oleh tenaga
kesehatan trampil sesuai standar seperti dokter spesialis kandungan atau
bidan yang telah memiliki surat ijin praktik.
e. Transportasi yaitu alat transportasi yang dapat digunakan untuk mengantar
calon ibu bersalin ke tempat persalinan termasuk rujukan dan siap setiap saat
agar tidak terjadi keterlambatan mencapai tempat bersalin ibu. Transortasi
bisa berupa ambulan desa, mobil pribadi maupun kendaraan roda dua atau
sepeda motor.
f. Calon pendonor darah yaitu orang-orang yang disiapkan oleh ibu, suami,
keluarga dan masyarakat yang sewaktu-waktu bersedia menyumbangkan
darahnya untuk keselamatan ibu melahirkan sehingga bila terjadi sesuatu
yang memerlukan darah segera bisa teratasi. Calon donor yang disiapkan
harus memenuhi syarat sebagai pendonor darah untuk ibu seperti salah
satunya calon pendonor tidak menderita penyakit infeksi seperti malaria,
hepatitis dan HIV/AIDS.
g. Pemilihan kontrasepsi yaitu dimana kontrasepsi penting direncanakan saat
kehamilan sehingga pada saat 42 hari ibu telah memiliki pilihan kontrasepsi
yang tepat. Metode yang akan digunakan sebagai pedoman keluarga dalam
memilih kontrasepsi dapat mengacu pada kriteria penggunaan kontrasepsi
yang rasional. Kontrasepsi yang dapat dipilih oleh ibu dan suami seperti
kontrasepsi IUD pascasalin, implan, suntik, pil, kondom, tubektommi serta
pasektomi, dimana sebelumnya ibu dan suamisudah berkonsultasi kepada
petugas kesehatan (dokter atau bidan)
2. Bidan menyampaikan akan melakukan kunjungan ulang pada bulan depan
3. Memantau adanya tanda bahaya dan melakukan identifikasi penyebab
Komplikasi persalinan adalah kondisi dimana nyawa ibu dan atau janin
yang ia kandung terancam yang disebabkan oleh gangguan langsung saat
persalinan. Komplikasi persalinan merupakan suatu kegawatdaruratan
obstetrik yang paling sering menyebabkan kematian pada ibu melahirkan.
Banyak hal yang dapat menyebabkan terjadinya komplikasi persalinan yaitu
status kesehatan ibu yang buruk, status kesehatan reproduksinya, akses ke
pelayanan kesehatan, serta prilaku kesehatan yang kurang baik dari ibu itu
sendiri.
Faktor yang mempengaruhi kejadian komplikasi persalinan.
Komplikasi persalinan sering terjadi akibat dari keterlambatan penanganan
persalinan, dan dianggap sebagai salah satu penyebab terjadinya kematian ibu
bersalin. Faktor-faktor yang ikut berhubungan dengan kejadian komplikasi
tersebut antara lain usia, paritas, pendidikan, komplikasi kehamilan, penolong
persalinan dan tempat persalinan. Selain itu kejadian komplikasi persalinan
dapat di pengaruhi juga oleh status wanita dalam keluarga dan status keluarga
dalam masyarakat.
Etiologi serta faktor resiko komplikasi persalinan beberapa hal yang
dianggap sebagai penyebab terjadinya komplikasi persalinan, antara lain :
1) Derajat kesehatan ibu rendah dan kurangnya kesiapan untuk hamil.
2) Pemeriksaan antenatal yang diperoleh kurang.
3) Pertolongan persalinan dan perawatan pada masa setelah persalinan dini
masih kurang.
4) Kualitas pelayanan antenatal masih rendah dan dukunn bayi belum
sepenuhnya mampu melaksanakan deteksi resiko tinggi sedini mungkin.
5) Belum semua rumah sakit kabupaten sebagai tempat rujukan dari
puskesmas mempunyai peralatan yang cukup untuk melaksanakan fungsi
obstetrik esensial
VIII. KUNJUNGAN RUMAH KELIMA
1. Bidan melakukan kunjungan rumah untuk memantau kesehatan ibu dan janin
Bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat secara
berkala untuk memberikan penyuluhan dan memotivasi ibu, suami dan anggota
keluarganya agar mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilannya secara teratur.
Pemeriksaan meliputi anamnesis dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama
untuk menilai apakah perkembangan berlangsung dengan normal. Bidan juga harus
mengenali kehamilan resti/kelainan, khusususnya anemia, kurang gizi, hipertensi,
PMS/infeksi HIV, memberikan pelayanan imunisasi, nasehat dan penyuluhan
kesehatan serta tugas terkait lainnya yang diberikan oleh puskesmas. Mereka harus
mencatat data yang tepat pada setiap kunjungan. Bila ditemukan kelainan, petugas
harus mampu mengambil tindakan yang tepat. Memberikan informasi agar
mengetahui saat akan melahirkan, dan kapan harus mencari pertolongan, termasuk
pengenalan tanda bahaya (sakit kepala, pusing, gangguan penglihatan, nyeri di bagian
perut , ketuban pecah sebelum waktunya dan pendarahan pada kehamilan yang bukan
darah lendir normal/ show perlu pertolongan secepatnya). dengan melakukan
kujungan rumah ini, akan diketahui juga keadaan rumah tangga, keadaan kesehatan/
kebersihan lingkungan, keadaan sosial/kebudayaannya, kepercayaan serta aspek-
aspek psikologis yang mempengaruhi tekanan jiwa pada mereka. Berdasarkan
tindakan-tindakan, petunjuk, nasihat-nasihat seperlunya sesuai dengan masalah yang
dihadapi.
2. Memastikan komponen P4K yang telah disepakati tidak mengalami
perubahan
Bidan harus memastikan komponen P4K tidak mengalami perubahan. P4K
merupakan program pemerintah yang dilaksanakan dengan menggunakan stiker P4K
sebagai media untuk notifikasi tenaga kesehatan, keluarga dan masyarakat. dalam
rangka meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan bayi
baru lahir. Hasil yang diharapkan dari program ini adalah:
a. Semua ibu hamil terdata dan stiker P4K tertempel di setiap rumah ibu
hamil
b. Bidan memberikan pelayanan pemeriksaan kehamilan (ANC) sesuai
standar
c. Ibu hamil dan keluarga memiliki perencanaan persalinan, termasuk
program penggunaan kontrasepsi yang telah dirundingkan antara suami
istri dan bidan
d. Bidan melakukan pertolongan persalinan sesuai dengan standar
e. Bidan memberikan pelayanan nifas yang sesuai dengan standar
f. Keluarga memiliki kesiapan, baik dari segi biaya, kebersihan dan
kesehatan lingkungan sekitar
g. Terbentuknya keterlibatan masyarakat dalam menurunkan angka kesakitan
dan kematian ibu dan bayi
h. Ibu mendapatkan pelayanan kontrasepsi pasca melahirkan
i. Terjalinnya kerjasama antara bidan, petugas pustu, forum peduli KIA,
posyandu, dukun bayi dan pendamping persalinan
Adapun komponen P4K yaitu :
a. Pencatatan ibu hamil
b. Tabungan persalinan
c. Calon donor darah
d. Transportasi persalinan
e. Pendamping persalinan
f. Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
g. Kunjungan nifas
h. Kunjungan rumah
3. Memastikan persalinanannya
Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa persalinan direncanakan dalam
lingkungan yang aman dan memadai dengan pertolongan bidan terampil. "Bidan
memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami/ keluarganya pada trimester 3
memastikan bahwa persiapan persalinan bersih dan aman dan suasana yang
menyenangkan akan direncanakan dengan baik, disamping persiapan transportasi dan
biaya untuk merujuk, bila tiba-tiba terjadi keadaan gawat darurat. Bidan
mengusahakan untuk melakukan kunjungan ke setiap rumah ibu hamil untuk hal ini.
Hasilnya yaitu ibu hamil, suami dan keluarga tergerak untuk merencanakan
persalinan yang bersih dan aman, persalinan direncanakan di tempat yang aman dan
memadai dengan pertolongan bidan terampil, adanya persiapan sarana transportasi
untuk merujuk ibu bersalin, jika perlu. Dan rujukan tepat waktu telah dipersiapkan
bila diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai