Anda di halaman 1dari 4

SOAL POST TEST

KELOMPOK 8
AKUNTANSI PERUSAHAAN CABANG DAN PUSAT
(AKUNTANSI DAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUAANGAN GABUNGAN)

1. Apa tujuan dari rekonsiliasi?


a. Memisahkan catatan transaksi antara dua pihak yang memiliki hubungan
bisnis yang rutin
b. Mencocokan catatan transaksi antara satu pihak yang memiliki hubungan
bisnis yang rutin
c. Mencocokan catatan transaksi antara dua pihak yang memiliki hubungan
bisnis yang rutin
d. Mencocokan catatan transaksi antara dua pihak yang memiliki hubungan
kontrak yang rutin
e. Mencocokan catatan transaksi antara dua pihak yang memiliki hubungan
bisnis yang tidak rutin

2. Berikut ini yang bukan merupakan contoh dari rekonsiliasi …


a. Rekonsiliasi antara bank dengan perusahaan
b. Rekonsiliasi antara induk dan anak perusahaan
c. Rekonsiliasi antara pusat dan cabang
d. Rekonsiliasi antara pabrik dan gudang
e. Semua benar

3. Dibawah ini contoh dari transksi yang harus disesuaikan tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Pengiriman barang dari Pusat belum diterima oleh cabang sampai saat
dibuatnya laporan keuangan.
2. Pengiriman barang dari Cabang belum diterima oleh cabang sampai saat
dibuatnya laporan keuangan.
3. Pengiriman uang sebagai setoran Cabang ke Pusat ternyata sampai tanggal
dibuatnya laporan keuangan belum diterima oleh Pusat.
4. Pengiriman uang sebagai setoran Cabang ke Pusat ternyata sudah sampai
sebelum dibuatnya laporan keuangan belum diterima oleh Pusat.
5. Penerimaan pembayaran piutang dari Langgunan Cabang langsung
disetorkan ke Pusat belum diketahui oleh Cabang
6. Koreksi salah satu atau beberapa rekening cabang yang belum dilaporkan
(diketahui) oleh Pusat

a. 2,3,5,6
b. 2,3,5,6
c. 1,2,5,6
d. 1,3,5,6
e. 1,4,5,6
4. Penerimaan payaran piutang dari Langgunan Cabang langsung disetorkan ke Pusat
sebesar Rp 5.000.000,00. Hal ini belum diketahui oleh Cabang. Maka jurnal yang
seharusnya di catat yaitu :
a. Dr R/K Kantor Pusat Rp. 5.000.000
Cr Piutang Dagang Rp. 5.000.000
b. Dr R/K Kantor Cabang Rp. 5.000.000
Cr Piutang Dagang Rp. 5.000.000
c. Dr Piutang Dagang Rp. 5.000.000
Cr R/K Kantor Pusat Rp. 5.000.000
d. Dr Kas Rp. 5.000.000
Cr Piutang Dagang Rp. 5.000.000
e. Dr Kas Rp. 5.000.000
Cr R/K Kantor Cabang Rp. 5.000.000
5. Barang-barang yang harga pokoknya Rp 500.000 oleh kantor pusat kepada cabangnya,
dengan harga setelah dinaikan 25% pokok atau sejumlah Rp 625.000. Dengan transaksi
pengiriman barang-barang ke cabang dengan harga pokok Rp 500.000 di nota seharga
Rp 625.000. Maka pencatatan pada buku kantor pusat adalah
a. R/K Kantor Cabang Rp625.000
Pengiriman barang-barang ke kantor cabang Rp500.000
Cadangan kenaikan harga barang-barang cabang Rp125.000

b. Pengiriman barang-barang ke kantor cabang Rp625.000


Cadangan kenaikan harga barang-barang cabang Rp500.000
R/K Kantor Cabang Rp125.000

c. Cadangan kenaikan harga barang-barang cabang Rp625.000


Pengiriman barang-barang ke kantor cabang Rp500.000
R/K Kantor Cabang Rp125.000

d. R/K Kantor Cabang Rp625.000


Pengiriman barang-barang ke kantor cabang Rp125.000
Cadangan kenaikan harga barang-barang cabang Rp500.000
6. Barang-barang yang harga pokoknya Rp 500.000 oleh kantor pusat kepada cabangnya,
dengan harga setelah dinaikan 25% pokok atau sejumlah Rp 625.000. Dengan transaksi
pengiriman barang-barang ke cabang dengan harga pokok Rp 500.000 di nota seharga
Rp 625.000. Maka pencatatan pada buku kantor pusat adalah
a. Pengiriman barang-barang dari kantor pusat Rp625.000
R/K kantor pusat Rp625.000

b. R/K kantor pusat Rp625.000


Pengiriman barang-barang dari kantor pusat Rp625.000

c. Pengiriman barang-barang dari kantor pusat Rp525.000


R/K kantor pusat Rp525.000
d. R/K kantor pusat Rp525.000
Pengiriman barang-barang dari kantor pusat Rp525.000
7. Pada akhir periode kantor cabang melaporkan bahwa persediaan barang yang ada
seharga Rp400,000. Sedang laporan laba-rugi cabang menunjukan laba bersih Rp50.000.
Untuk transaksi laporan perhitungan laba-rugi menunjukan laba-bersih Rp50.000 adalah

a. Persediaan 1 Januari 2007 Rp362.000.000


Pembelian Rp1.263.200.000
Barang tersedia dijual Rp1.625.200.000

b. Persediaan 1 Januari 2007 Rp362.000.000


Barang tersedia dijual Rp1.263.200.000
Pembelian Rp1.625.200.000

c. Pembelian Rp362.000.000
Persediaan 1 Januari 2007 Rp1.263.200.000
Barang tersedia dijual Rp1.625.200.000

d. Persediaan 1 Januari 2007 Rp1.625.200.000


Barang tersedia dijual Rp362.000.000
Pembelian Rp1.263.200.000
8. Salah satu masalah yang ditimbulkan apabila Apabila barang untuk Cabang oleh Kantor
Pusat dicatat/dinota di atas harga pokok nya adalah
a. Persediaan akhir maupun persediaan awal barang-barang di Cabang yang berasal dari
Pusat, harus dinyatakan kembali dalam harga pokok yang sebenarnya sesuai dengan
catatan Pusat.
b. Persediaan akhir maupun persediaan awal barang-barang di pusat yang berasal dari
cabang, harus dinyatakan kembali dalam harga pokok yang sebenarnya sesuai dengan
catatan Pusat.
c. Persediaan akhir maupun persediaan awal barang-barang di Cabang yang berasal dari
Pusat, harus dinyatakan kembali dalam harga pokok yang sebenarnya sesuai dengan
catatan cabang.
d. A dan B benar
9. Yang wajib membuat membuat laporan keuangan gabungan adalah…
a. Kantor Pusat
b. Kantor Cabang
c. Kantor Pusat dan Kantor Cabang
d. Kantor Cabang Lainnya
9. Penyusunan Neraca gabungan yang benar dilakukan dengan Langkah-langkah sebagai
berikut yaitu:
a. Menghapuskan (mengeliminasi) saldo rekening “R/K-Kantor Pusat” dengan “R/K-
Kantor Cabang” dan Saldo Rekening “Hutang” dengan “Piutang” antara Kantor Pusat
dan cabang yang ada pada neraca individual kantor Pusat maupun kantor Cabang.
b. Menghapuskan (mengeliminasi) saldo rekening “R/K-Kantor Pusat” dengan “R/K-
Kantor Cabang” dan Saldo Rekening “Hutang” dengan “Piutang” antara Kantor Pusat
dan cabang yang ada pada neraca individual kantor Pusat maupun kantor Cabang.
Menjumlahkan (menggabungkan) saldo rekening-rekening aktiva dan rekening-
rekening hutang yang ada dalam neraca individual kantor pusat dan cabangnya.
c. Tidak menggabungkan saldo rekening-rekening aktiva dan rekening-rekening hutang
yang ada dalam neraca individual kantor pusat dan cabangnya.
d. Menghapuskan (mengeliminasi) saldo rekening “R/K-Kantor Pusat” dengan “R/K-
Kantor Cabang” antara Kantor Pusat dan cabang yang ada pada neraca individual
kantor Pusat maupun kantor Cabang. Tidak menggabungkan saldo rekening-rekening
aktiva dan rekening-rekening hutang yang ada dalam neraca individual kantor pusat
dan cabangnya.

Anda mungkin juga menyukai