Anda di halaman 1dari 2

NAMA : RIZQI FAUZIYAH AR-ROHMAH

NIM : 17631603

PRODI : S1 KEPERAWATAN

MATA KULIAH : KEPERAWATAN PALIATIF DAN MENJELANG AJAL

Tugas : Resume mengenai penyampaian berita buruk dan bagaimana caranya perawat
melakukan penyampaian berita buruk.

Komunikasi bisa didefinisikan sebagai pembagian informasi secara sukarela dan


sengaja antara dua orang atau lebih dalam upaya menyampaikan dan menerima pesan. Berita
buruk dalam medis adalah suatu berita yang secara drastis dan negatif mengubah pandangan
pasien terhadap dirinya dan atau masa depannya. Menyampaikan berita buruk pada pasien
adalah salah satu tanggung jawab seorang petugas medis yang harus dikerjakan dalam
praktek pelayanan kesehatan. Menyampaikan berita buruk merupakan keterampilan
komunikasi yang penting dan menantang. Terdapat kewajiban secara sosial dan moral bagi
petugas medis untuk bersikap sensitif dan tepat dalam menyampaikan berita buruk sebagian
besar literatur tentang berita buruk berfokus pada titik di mana berita buruk (biasanya
diagnosis) disampaikan oleh dokter

6 langkah untuk menyampaikan berita buruk :

1. Persiapan
a. Pilih ruangan yang menjamin privacy, dan usahakan baik perawat maupun
pasien bia duduk dalam posisi yang nyaman.
b. Tanyakan pada pasien apakah dia menghendaki ada orang lain yang
menemaninya, apakah suami / istri, anak, atau keluarga lainnya. Biarlah pasien
sendiri yang memutuskan.
c. Mulailah dengan memberikan pertanyaan seperti : “bagaimana perasaan anda
sekarang?” (pertanyaan ini untuk mulai melibatkan pasien dan menunjukkan
pada pasien bahwa percakapan selanjutnya adalah percakapan dua arah. Pasien
tidak hanya mendengarkan perawat bicara)
2. Mencari tahu sebanyak apa informasi yang sudah dimiliki pasien
Mulailah mengajukan pertanyaan untuk menggali informasi dari pasien supaya anda
dapat mulai memahami.
a. Apakah pasien sudah tahu mengenai penyakitnya/situasinya, Seberapa banyak dia
tahu? Darimana dia tahu?
b. Tingkat pengetahuan pasien
c. Situasi emosional pasien
3. Mencari tahu seberapa banyak informasi yang ingin diketahui pasien
a. Penting untuk menanyakan pada pasien seberapa detail informasi yang ingin di
dengarnya.
b. Perlu diperhatikan bagaimana cara bertanya, dan kemungkinan reaksi pasien.
(setiap pasien tidak akan sama bahkan pada pasien yang sama kemungkinan akan
berubah permintaanya selama dalam satu sesi percakapan).
4. Berbagi informasi
a. Penting untuk mempersiapkan segala data sebelum anda bertemu dengan pasien
b. Topik pada tahap ini biasanya adalah mengenai diagnosis, terapi / penanganan,
prognosis, serta dukungan / fasilitas apa saja yang bisa diperoleh oleh pasien dan
keluarganya
c. Berikan informasi dalam potongan kecil, dan pastikan untuk berhenti menjelaskan
(beri jeda di antara potongan-potongan informasi itu) untuk memastikan bahwa
pasien paham dengan yang kita jelaskan
d. Ingatlah untuk menerjemahkan isilah medis ke dalam bahasa Indonesia, dan
jangan mencoba untuk mengajar patofisiologi (jelaskan dengan lebih sederhana)
5. Menanggapi perasaan pasien
Jika anda tidak memberikan tanggapan terhadap emosi yang muncul pada psien, anda
sama saja seperti “meninggalkan urusan sebelum urusan tersebut selesai” selain itu
anda juga bisa dianggap sebagai seorang perawat yang tidak memiliki kepedulian
pada pasien.
6. Perencanaan dan tindak lanjut
a. Pada titik ini anda perlu mensintesis rasa kekhawatiran pasien dan isu-isu medis
ke dalam rencana konkret yang dapat dilakukan dalam rencana perawatn pasien
b. Buatlah rencana langkah demi langkah dan berikan penjelasan yang lengkap pada
pasien tentang apa saja yang harus dilakukannya pada tiap langkah, dan apa saja
yang mungkin terjadi, dan apa saja yang bisa membantu mengatasinya bila
ternyata muncul hal yang tidak diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai