Anda di halaman 1dari 2

Tugas Etika Hukum dan Profesi

Nama : Suci tri anggraini

Soal 1:

1. Bagaiamana komunikasi dokter dan pasien yang ada dalam artikel?


Menurut saya, komunikasi antara dokter dan pasien di artikel tsb tidak saling memahami dalam
artian dikarenakan dokter sering menggunakan istilah istilah ilmiah sehingga pasien tdk
mengerti tentang penyakit yg di derita serta diagnosis dan pengobatan yang diberikan dokter
terhadap pasien tersebut.

2. Permasalahan apa saja yang muncul dan apa yang menjadi factor pemicunya?
- Apa yang disampaikan dokter, belum tentu sama dengan apa yang ditangkap pasien
Factor pemicunya : karena dokter sering menggunakan istilah ilmiah sehingga pasien tidak
memahami apa yg dijelaskan oleh dokter
- Pasien tidak mmendapatkan informasi yang lengkap tentang terapi dan pengobatan yg
diberikan dokter
Factor pemicunya : Dokter jarang memberikan potensi dari obat yang diberikan kepada
pasien nya sebelum melakukan pemeriksaan dan memberikan pengobatan
3. Bagaimana cara mengatasi permasalahan komunikasi tersebut?
Dari dokter: agar dokter memberikan informasi dalam bentuk yang kongkrit serta informasi
tertulis dan lebih banyak penjelasan kepada pasien¸pada akhir sesi pengobatan alangkah
baiknya jika dokter menanyakan kembali kepada pasien apakah sudah mengerti tentang
penjelasan yang diberikan,

Dari pasien : agar pasien tidak sungkan dalam memberikan pertanyaan kepada dokter jika
memang belom mengerti tentang apa yang dijelaskan oleh dokter.
Soal 2:
1. Bagaimana pelaksanaan PERMA ( Peraturan Mahkamah Agung RI ) No. 1 tahun 2008 dalam
penyelesaian sengketa kesehatan di atas?
Setiap kasus yang masuk kedalam pengadilan harus melalui proses mediasi. Penyelesaian
sengketa pasien tersebut dengan mengupayakan perdamaian yg digunakan PERMA No 1 Th
2008 ttg Prosedur Mediasi di Pengadilan yang mewajibkan agar semua perkara yang di ajukan ke
pengadilan Tingkat Pertama wajib untuk diselesaikan melalui perdamaian dengan bantuan
Mediator (Pasal 2 ayat 3) PERMA no 1 th 2008. Tetapi sepertinya tidak menemukan
penyelesaian masalah yang seharusnya.

2. Apakah kasus tersebut diselesaikan secara mediasi?


Sudah diselesaikan secara mediasi tetapi tidak menemukan titik terang.

3. Adakah kesepakatan yang dicapai diantara pihak pihak yang bersengketa didalam kasusu ini?
Melihat cerita kasus, kesepakatannya kalau Kepala RS akan mempertimbangkan nasib pasien
dan memberikan ganti rugi pengobatan, hal ini terjadi karena pasien datang dgn keluhan luka
lecet kecil sudah mengeluarkan biaya 1 juta rupiah sampi 30 juta rupiah dgn 2 RS 4. Namun tidak
ditemukan kesepakatan

4. Bagaimana akhir penyelesaikan kasus ini?


Pasien yang mengingikan kopensasi tapi blom mendapatkan kopensasi tersebut, tidak terlihat
bukti penyelesaiannya karena ganti rugi pengobatan yg di janjikan pihak RS ternyata sampai
sekarang belum di bayarkan. Pasien hanya bisa pasrah dgn kondisi cacat di kursi rodanya dan
masih berharap kasus ini bisa di selesaikan.

Anda mungkin juga menyukai