Limbah merupakan benda yang tidak diperlukan dan dibuang, limbah pada
umumnya mengandung bahan pencemar dengan konsentrasi bervariasi. Bila
dikembalikan ke alam dalam jumlah besar, limbah ini akan terakumulasi di alam
sehingga mengganggu keseimbangan ekosistem Alam. Penumpukan limbah di alam
menyebabkan ketidak seimbangan ekosistem tidak dikelola dengan baik.
Pengelolahan limbah ini merupakan upaya merencanakan melaksanakan,
memantau, dan mengevaluasi pendaya gunaan limbah, serta pengendalian dampak
yang ditimbulkannya.
Dalam pengelolaan limbah ini diperlukan manajemen yang tepat baik manejemen
usaha dan pemasaran. Untuk manajemen usaha antara lain adalah manajemen tata
letak bangunan pengolahan limbah, manajemen perlatan dan menejemen
pengolahan itu sendiri. Pengolahan limbah ini bisa menghasilkan antara lain pakan
ternak, pakan ikan, pupuk organik dan media tanam jamur serta untuk media cacing
tanah (PAPRIKA MANJUR CING)
Tempat Parkir
Demplot Ikan
Ruang Packing/Pengemasan
Demplot Ternak
(Unggas)
Gudang
Demplot Cacing
2. Peralatan dan Mesin
Dalam pengolahan limbah peternakan sapi diperlukan peralatan dan mesin
yang mendukung kegiatan pengolahan ini.
Peralatan-peralatan tersebut antara lain adalah :
1. Mesin Pres Kotoran Hewan
Mesin ini berfungsi untuk mengepres atau memisahkan antara kotoran
padat dan cair sehingga mudah dalam mengolah pada proses selanjunya.
4. Mesin Chopper
Mesin ini tergolong multifungsi karena tidak hanya berfungsi untuk
merajang rumput saja, tetapi juga mampu merajang dedaunan kecil untuk
pakan ternak ataupun kompos sehingga ternak bisa mencerna makanan
dengan mudah sebab rumput atau dedaunan akan dipotong menjadi ukuran
yang paling kecil dan halus.
5. Peralatan Pendukung Lainnya
Peralatan lain yang dimaksud adalah perlatan manual antara lain
Sekop, kereta dorong, mesin jahit karung, oven listrik dll.
2. Pakan Ikan
Tingginya harga pakan ikan yang dijual dipasaran saat ini cukup mahal
dengan kualitas yang seadaanya.
Oleh karena hal tersebut, membuat pakan ikan sediri merupakan langkah
yang dapat diambil para pembudidaya atau peternak ikan.
Cara pembuatan pakan ikan organik dari kotoran sapi tersebut yang
dijelaskan dibawah ini.
3. Kompos
Kompos merupakan salah satu jenis pupuk organik. Kompos adalah
bahan-bahan organik (sampah organik) yang telah mengalami proses
pelapukan karena adanya interaksi antara mikroorganisme (bakteri
pembusuk) yang bekerja di dalamnya. Kotoran sapi merupakan salah satu
bahan yang mempunyai potensi untuk dijadikan kompos. Kotoran sapi
mengandung unsur hara antara lain nitrogen 0,33%, fosfor 0,11%, kalium
0,13%, kalsium 0,26%. Pupuk kompos merupakan bahan pembenah tanah
yang paling baik dan alami daripada bahan pembenah buatan/sintetis.
Pada umumnya pupuk organik mengandung hara makro N, P, K rendah,
tetapi mengandung hara mikro dalam jumlah cukup yang sangat diperlukan
untuk pertumbuhan tanaman.
Bahan :
- Kotoran sapi
- Sekam padi (opsional)
- Molases
- Air
- Dekomposer
- Mesin pengaduk
- Terpal untuk menutup adukan kompos
- Tempat teduh dari sinar matahari dan hujan untuk proses pembuatan
kompos dibagi menjadi 4 bagian. Bagian I proses pengadukan, bagian
II adukan umur 1 minggu, bagian III adukan umur 2 minggu dan bagian
IV kompos sudah jadi dan pengemasan kompos.
- Gudang untuk menyimpan kompos.
- Ember 2 buah untuk mengambil air dan mengencerkan molases.
- Karung untuk mengemas kompos.
Cara pembuatan :
Pupuk organi cair dari limbah sapi terutama urine sapi sangat berpotesi
digunakan sebagai pupuk organic cair. Ternyata selain berfungsi sebagai
pupuk cair juga berfungsi sebagai ZPT (zat pengatur tumbuh) bagi
tanaman.
Untuk membuat pupuk organic cair (POC) dari urine terlebih dahulu kita
siapkan alat dan bahan yang akan kita gunakan yaitu:
- Urine Sapi, diusahakan sudah bersih dari kotoran seperti bekas pakan
atau kotoran padat attau kotoran lainnya.
- Bioaktivator
- Tetes/Gula Merah
- Air kelapa/Air Kedelai. Tetes gula/ gula dan air kelapa/air kedelai
digunakan sebagai makanan bakteri pengurai agar berkembang biak.
Proses pembuatan pupuk organic cair (POC), Yaitu:
Ada banyak jenis jamur yang kian laris dipasaran. Jamur merupakan salah
satu jenis bahan makanan yang kian digemari karena kelezatan dan
kandungan gizinya. Apalagi saat ini usaha yang banyak di gemari adalah
cara budidaya jamur tiram. Jamur akan tumbuh melalui spora atau bagian
mikroskopis yang akan sangat berbeda dengan beberapa tumbuhan lain
yang dapat tumbuh melalui biji. Spora ini sendiri sangat kecil hingga hanya
bisa di lihat menggunakan bantuan mikroskop. Akar dari spora tersebut
akan mulai tumbuh kedalam sebuah media kultur atau substrat. Ini akan
bereaksi dengan adanya bantuan enzim atau sebuah media sebagai
wadah pertumbuhan jamur.
Karena ada banyak sekali jenis jamu yang bisa budidayakan. Jika
masih baru dalam budidaya jamur, maka berikut beberapa pilihan jenis
jamur yang sering di budidayakan dan tergolong mudah untuk di
lakukan di rumah.
- Magic Mushroom atau yang dikenal dengan jamur kotoran sapi ini
merupakan sebuah koloni jamur yag jika di konsumsi secara
sembarangan maka akan menyebabkan adanya efek halusinasi.
b. Pemilihan Substrat
Karena jenis jamur ada beragam, maka cara budidayanya juga tidak
terlalu sama salah satunya adalah cara budidaya jamur merang.
Substrat yang dipilih harus sesuia dengan pemilihan jenis jamur
tersebut. Seperti ketika memutuskan untuk menggunakan cara
budidaya jamur dari kotoran sapi.
c. Persiapan Wadah
Berikut langkah-langkahnya:
- Gunakan ember untuk mebagi otoran sapi yang sudah tua menjadi
beberapa potongan kecil.
- Tambahkan air sedikit kemudian campurkan kedalam pupuk kng
tersebut. Air di gunakan sebagai pelembab yang telah kering agar
lebih mudah untuk di gunakan sebagai media tumbuh.
- Jangan sampai terlalu basah, peras air jika terlalu banyak air, dan
tambahkan lebih banyak lagi kotoran tersebut.
- Usahakan konsetrasinya pas dimana tidak terdapat banyak air dan
tidak basah.
Untuk cara penanaman atau cara budidaya jamur dari kotoran sapi
adalah sebagai berikut :
Jika dulu budidaya cacing hanya dijadikan sebagai bagian dari hobi
khususnya untuk seseorang yang memiliki hobi memancing atau
memelihara burung kicau.
Namun kini salah satu jenis budidaya ini sudah berkembang dan bisa
dijadikan bisnis yang cukup menghasilkan.
Para peternak cacing juga mulai populer dan banyak dicari banyak orang
untuk berbagai kebutuhan para konsumen.
Selain itu, dengan biaya yang terbilang tidak terlalu banyak ini, anda juga
bisa memulai usaha ini dengan panduan yang kami berikan dalam cara
budidaya cacing dengan kotoran sapi berikut ini.
Anda juga bisa memilih berbagai macam material yang bisa digunakan
sebagai wadah budidaya mulai dari plastik hingga kayu. Akan tetapi
pilihan material yang terbaik adalah kayu karena bisa menyerap
kelembapan berlebih sekaligus insulator yang bagus tidak seperti
bahan plastik yang bisa membuat kompos basah.
Selain itu, beberapa barang yang anda miliki di sekitar rumah juga bisa
digunakan seperti contohnya kotak bekas, laci lemari dan sebagainya.
Semua wadah yang cukup besar bisa saja anda gunakan sebagai
tempat budidaya cacing, namun pastikan untuk menambah beberapa
lubang di bagian bawah wadah agar wadah bisa dipastikan tetap
lembab serta menghindari cacing tergenang air.
Letakan makanan pada ast titik karena cacing nantinya akan datang
dan memakan makanan tersebut dan tidak perlu menyebar makanan.
Apabila wadah sudah penuh dengan kompos dan kotoran, maka
cacing bisa dipindahkan ke wadah baru dan memulai proses dari awal
kembali. Cacing sangat cepat bereproduksi sehingga anda harus
menyediakan wadah yang cukup agar budidaya bisa semakin
berkembang dan jumlah cacing yang diproduksi juga semakin banyak.
Menjaga suhu pada wadah dan suhu sekitar juga sangat penting untuk
dilakukan. Apabila suhu terlalu dingin, maka cacing akan mencoba
untuk keluar kemudian mengerut dan mati jika suhu juga terlalu panas.
Untuk itu, suhu harus dijaga antara 5 hingga 10 derajat celcius agar
cacing bisa tumbuh dengan baik dan menghindari banyak cacing yang
akan mati.
Agar cacing bisa mendapatkan oksigen yang cukup, maka anda bisa
menggemburkan isi wadah agar udara nantinya bisa masuk ke dalam
tanah. Selain itu, suhu juga akan berdampak pada kadar oksigen,
semakin hangat isi wadah atau banyak air, maka jumlah oksigen yang
terkandung didalamnya juga akan semakin sedikit.
Isi wadah juga harus diganti dengan teratur yakni 6 bulan sekali. Anda
bisa menggunakan garpu tanah atau sisir tanah untuk semua isi wadah
untuk mengumpulkan cacing di satu sisi kemudian ambil isi wadah dan
pisahkan dari cacing dan gunakan untuk pupuk tanaman di halaman
anda. Sesudah itu, ganti isi wadah dengan yang baru dan masih segar.
m. Perawatan
Kotoran sapi yang merupakan sumber makanan untuk cacing ini juga
butuh perawatan dan juga penambahan, Setiap satu minggu sekali,
baung bagian teratas dari wadah atau media setebal 1 cm sebab pada
bagian tersebut merupakan bagian kotoran cacing menumpuk yang
disebut dengan cascing. Cascing tersebut nantinya bisa digunakan
kembali sebagai pupuk organik sehingga juga bisa memberikan
penghasilan tambahan. Cascing yang diperoleh seminggu sekali ini
nantinya akan ditempatkan pada tempat khusus dalam tempat
penampungan untuk menghindari telur cacing yang ikut terbuang dan
nantinya telur cacing tersebut nantinya akan menetas sehingga juga
harus diberikan makanan.
n. Penanggulangan Hama
o. Panen Cacing