1. Pengertian
Jumlah kas relative kecil akan
mempertinggi putaran kas dan
meningkatkan rentabilitas (meningkatkan
KEKURANGAN kemampuan memperoleh laba), tetapi
(ILLIKUID) kas yang kurang (terlalu kecil) dapat
mengganggu kemampuan membayar
KAS (tidak likuid) sewaktu ada tagihan,
yang pada akhirnya akan mengganggu
KELEBIHAN rentabilitas
(LIKUID)
Kas adalah uang yang siap dan bebas digunakan. Kas meliputi uang kartal, uang giral dan
simpanan giro di bank. Uang kartal adalah uang yang berlaku resmi di wilayah suatu
negara, misalnya mata uang rupiah yang diedarkan oleh Bank Indoneisa berlaku resmi di
wilayah Negara Indonesia. Uang giral adalah uang yang berasal dari simpanan giro, seperti
cek yang siap diuangkan dan bilyet giro yang siap dipindahkan.
Anggaran kas adalah anggaran yang menunjukkan perubahan kas dan memberikan alasan
mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukkan arus kas masuk sebagai sumber
kas dan arus kas keluar sebagai arus kas dibelanjakan (digunakan) sehingga tampak
kelebihan atau kekurangan kas, dan saldo kas selama periode tertentu dari suatu organisasi.
Anggaran kas yang dibandingkan dengan laporan arus kas disebut laporan realisasi
anggaran kas. Laporan arus kas adalah realisasi dari anggaran kas.
Kas merupakan aset yang paling likuid, semakin besar kas yang dimiliki perusahaan
semakin tinggi tingkat likuiditas, semakin tinggi tingkat kemampuan membayar kewajiban
jangka pendek (utang lancar).
Namun perusahaan yang mempunyai tingkat likuiditas tinggi karena adanya kas dalam
jumlah besar berarti tingkat putaran kas tersebut rendah dan mencerminkan adanya
kelebihan investasi dalam kas dan berarti pula bahwa perusahaan kurang efektif dalam
mengelola kas. Jumlah kas relative kecil akan mempertinggi putaran kas dan meningkatkan
(2) Pendekatan akuntansi keuangan atau pendekatan/metode ikhtisar laba rugi atau
metode tak langsung, yaitu:
o Laba bersih diubah dari dasar akrual menjadi dasar kas, artinya disesuaikan
dengan perubahan rekening penundaan rekening bukan kas, seperti:
beban/biaya terutan, biaya bayar di muka,
depresiasi/penyusutan/penghapusan/amortisasi.
o Pendekatan yang tidak memerlukan data yang rinci dan lebih sedikit
rinciannya tentang arus kas masuk dan arus kas keluar.
o Anggaran jangka panjang
o Pendekatan akuntansi keuangan karena cara penyusunan anggaran kas
berdasarkan ikhtisar laba rugi dan neraca yang dihasilkan akunting keuangan,
disebut juga metode tak langsung.
Anggaran kas dapat disusun dapat dua bentuk, yaitu (1) bentuk tunggal, dan (2) bentuk
campuran, yaitu:
(1) Bentuk tunggal disusun dengan cara mengelompokkan satu kelompok kas mask dan
satu kelompok lagi kas keluar.
(2) Bentuk campuran disusun dengan cara tiap kegiatan kas masuk dikurangkan dengan
kas keluar sehingga dapat diketahui kas masuk bersih atau kas keluar bersih dari
masing-masing kegiatan perusahaan.
5. Contoh 1.
Berikut ringkasan transaksi dari PT Purna selama tahun 2002 yang dianggarkan.
Kegiatan operasi:
Adapun data dari anggaran laba rugi
1. Terima tagihan dari pelanggan Rp27.000
tahun 2002 sebagai berikut:
2. Terima dari bunga piutang Rp1.000
3. Terima dividen dari investasi saham
Dapatan:
Rp900
Dapatan jualan Rp28.500
4. Bayar utang pepada pemasok Rp13.000.
Dapatan bunga Rp 1.100
5. Bayar gaji dan upah Rp5.600
Dapatan dividen Rp 900
6. Bayar bunga utang Rp1.600
Bayar utang jk panjang Rp 700
7. Bayar pajak Rp1.500
Rp31.200
Kegiatan investasi:
Beban:
6. Latihan Soal