Anda di halaman 1dari 13

BAB X ANGGARAN KAS

1. Pengertian
 Jumlah kas relative kecil akan
mempertinggi putaran kas dan
 meningkatkan rentabilitas (meningkatkan
KEKURANGAN kemampuan memperoleh laba), tetapi
(ILLIKUID)  kas yang kurang (terlalu kecil) dapat
mengganggu kemampuan membayar
KAS (tidak likuid) sewaktu ada tagihan,
 yang pada akhirnya akan mengganggu
KELEBIHAN rentabilitas
(LIKUID)

 kas dalam jumlah besar berarti


 tingkat putaran kas tersebut rendah
dan mencerminkan adanya kelebihan
investasi dalam kas dan berarti pula
 bahwa perusahaan kurang efektif
dalam mengelola kas.

Kas adalah uang yang siap dan bebas digunakan. Kas meliputi uang kartal, uang giral dan
simpanan giro di bank. Uang kartal adalah uang yang berlaku resmi di wilayah suatu
negara, misalnya mata uang rupiah yang diedarkan oleh Bank Indoneisa berlaku resmi di
wilayah Negara Indonesia. Uang giral adalah uang yang berasal dari simpanan giro, seperti
cek yang siap diuangkan dan bilyet giro yang siap dipindahkan.
Anggaran kas adalah anggaran yang menunjukkan perubahan kas dan memberikan alasan
mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukkan arus kas masuk sebagai sumber
kas dan arus kas keluar sebagai arus kas dibelanjakan (digunakan) sehingga tampak
kelebihan atau kekurangan kas, dan saldo kas selama periode tertentu dari suatu organisasi.
Anggaran kas yang dibandingkan dengan laporan arus kas disebut laporan realisasi
anggaran kas. Laporan arus kas adalah realisasi dari anggaran kas.
Kas merupakan aset yang paling likuid, semakin besar kas yang dimiliki perusahaan
semakin tinggi tingkat likuiditas, semakin tinggi tingkat kemampuan membayar kewajiban
jangka pendek (utang lancar).
Namun perusahaan yang mempunyai tingkat likuiditas tinggi karena adanya kas dalam
jumlah besar berarti tingkat putaran kas tersebut rendah dan mencerminkan adanya
kelebihan investasi dalam kas dan berarti pula bahwa perusahaan kurang efektif dalam
mengelola kas. Jumlah kas relative kecil akan mempertinggi putaran kas dan meningkatkan

Bab X – Anggaran Kas 2021 60


rentabilitas (meningkatkan kemampuan memperoleh laba), tetapi dengan kas yang kurang
(terlalu kecil) dapat mengganggu kemampuan membayar (tidak likuid) sewaktu ada
tagihan, yang pada akhirnya akan mengganggu rentabilitas. Dengan demikian kas
mempunyai peranan penting dalam menentukan kelancaran kegiatan perusahaan, maka kas
harus direncanakan dan diawasi dengan baik, baik arus kas masuk maupun arus kas keluar.
Tujuan utama penyusunan anggaran kas adalah merencanakan posisi likuiditas sebagai
dasar untuk menentukan pinjaman di masa datang dan investasi yang akan dilakukan.

2. Tujuan penyusunan anggaran kas


Tujuan penyusunan anggaran kas antara lain untuk:
a. menentukan saldo (posisi) kas akhir setiap periode sebagai hasil dari operasi yang
dijalankan. Saldo kas akhir diperolehh dari saldo kas awal ditambah kas masuk
dikurang kas keluar pada periode yang sama.
b. Mengetahui kelebihan (surplus) atau kekurangan (defisit) kas pada waktunya.
c. Menyelaraskan kas dengan aset lancar, aset tak lancar, utang, modal, dapatan dan
beban.
d. Mengetahui sumber kas masuk yang diperoleh selama satu periode dan digunakan
untuk apa sumber kas masuk tersebut.
e. Mengetahui kapan utang dibayar kembali.
f. Menilai realisasi kas masuk dan kas keluar agar dapat diketahui selisih realisasi
dengan anggaran, selisih menguntungkan atau selisih merugikan.
g. Memperkirakan sumber kas masa akan datang dari arus kas masuk dan ke mana
kas tersebut digunakan dari arus kas keluar.
h. Menunjukkan hubungan laba bersih terhadap perubahan kas perusahaan.

3. Faktor yang mempengaruhi anggaran kas


a. Kegiatan operasi:
Kegiatan perusahaan yang bersifat rutin dan terus menerus dilakukan. Kegiatan
utama operasi adalah membeli dan menjual produk/jasa.
b. Kegiatan Investasi:
Kegiatan yang dapat meningkatkan dan menurunkan aset tak lancar yg digunakan
perusahaan, seperti menjual dan membeli surat berharga jangka panjang, aset tetap.
c. Kegiatan Pendanaan:
Kegiatan yang berkaitan dengan utang dan modal sendiri, seperti menerima uang
dalam bentuk utang yang berasal dari kreditur dan membayar pokok utang kepada
kreditur, menerima uang dari pemodal atas saham yang dijual.

4. Penyusunan Anggaran Kas


Anggaran kas dapat disusun dapat menggunakan dua pendekatan, yaitu:
(1) Pendekatan kas masuk atau pendekatan/metode langsung, yaitu:

Bab X – Anggaran Kas 2021 61


 Penyusunan anggaran kas terlebih dahulu ditaksir sumber kas masuk,
kemudian ditaksir belanja kas keluar,
 ditentukan apakah terjadi kelebihan kas atau kekurangan kas.
 Metode langsung karena metode ini langsung secara rinci mengidentifikasi dari
transaksi sumber kas atau arus kas masuk dan belanja kas atau arus kas keluar.
 Merupakan anggaran jangka pendek (bagian dari rencana laba tahunan).
 Didasarkan pada analisis naik dan turun kas yang dianggarkan yang
mencerminkan semua arus kas masuk dan kas keluar dari anggaran jualan,
anggaran biaya/beban, dan anggaran tambahan produk modal.

(2) Pendekatan akuntansi keuangan atau pendekatan/metode ikhtisar laba rugi atau
metode tak langsung, yaitu:
o Laba bersih diubah dari dasar akrual menjadi dasar kas, artinya disesuaikan
dengan perubahan rekening penundaan rekening bukan kas, seperti:
beban/biaya terutan, biaya bayar di muka,
depresiasi/penyusutan/penghapusan/amortisasi.
o Pendekatan yang tidak memerlukan data yang rinci dan lebih sedikit
rinciannya tentang arus kas masuk dan arus kas keluar.
o Anggaran jangka panjang
o Pendekatan akuntansi keuangan karena cara penyusunan anggaran kas
berdasarkan ikhtisar laba rugi dan neraca yang dihasilkan akunting keuangan,
disebut juga metode tak langsung.

Anggaran kas dapat disusun dapat dua bentuk, yaitu (1) bentuk tunggal, dan (2) bentuk
campuran, yaitu:
(1) Bentuk tunggal disusun dengan cara mengelompokkan satu kelompok kas mask dan
satu kelompok lagi kas keluar.
(2) Bentuk campuran disusun dengan cara tiap kegiatan kas masuk dikurangkan dengan
kas keluar sehingga dapat diketahui kas masuk bersih atau kas keluar bersih dari
masing-masing kegiatan perusahaan.

5. Contoh 1.
Berikut ringkasan transaksi dari PT Purna selama tahun 2002 yang dianggarkan.
Kegiatan operasi:
Adapun data dari anggaran laba rugi
1. Terima tagihan dari pelanggan Rp27.000
tahun 2002 sebagai berikut:
2. Terima dari bunga piutang Rp1.000
3. Terima dividen dari investasi saham
Dapatan:
Rp900
Dapatan jualan Rp28.500
4. Bayar utang pepada pemasok Rp13.000.
Dapatan bunga Rp 1.100
5. Bayar gaji dan upah Rp5.600
Dapatan dividen Rp 900
6. Bayar bunga utang Rp1.600
Bayar utang jk panjang Rp 700
7. Bayar pajak Rp1.500
Rp31.200
Kegiatan investasi:
Beban:

Bab X – Anggaran Kas 2021 62


8. Bayar beli aset tetap Rp30.600 Harga pokok penjualanRp15.100
9. Bayar pinjaman diberikan untuk Beban gaji dan upah Rp 5.400
perusahaan lain Rp1.100. Beban penyusutan Rp 1.800
10. Terima dari hasil jual aset tetap Rp6.200 Beban usaha lainnya Rp 1.700
Kegiatan pendanaan: Beban pajak Rp 1.500
11.Terima dari hasil jual saham biasa Beban bunga Rp 1.600
Rp15.000 Rp27.100
12.Terima dari hasil jual obligasi (utang Rp 4.100
jangka panjang) Rp9.500
13.Bayar dividen Rp1.700
14.Bayar utang jangka panjang Rp9.000
PT PURNA
Anggaran Neraca Komparatif
Per 31 Desember 2001 dan 2002
Keterangan 2001 2002 Naik/turun
Kas 12.700 8.200 (4.500)
Piutang usaha 8.000 9.500 1.500
Piutang bunga 150 250 100
Sediaan 12.600 12.500 (100)
Beban bayar dimuka 600 650 50
Aset lancar 34.050 31.100 (2.950)
Aset tak lancar 21.900 46.300 24.400
Aset 55.950 77.400 21.450

Utang usaha 5.700 9.500 3.800


Utang gaji dan upah 700 500 (200)
Beban terutang 150 100 (50)
Utang jangka pendek 6.550 10.100 3.550
Utang jangka panjang 7.700 8.200 500
Utang 14.250 18.300 4.050
Saham biasa 41.700 56.700 15.000
Laba ditahan 1.000 12.400 11.400
Modal sendiri 42.700 69.100 26.400
Utang dan Modal 56.950 87.400 30.450
Diminta:
Menyusun anggaran kas dalam dua pendekatan:
1) Pendekatan kas masuk dan kas keluar.
2) Pendekatan akunting keuangan.
Tiap pendekatan dapat dibuat dua macam anggaran kas, yaitu:
(1) Bentuk Tunggal.
(2) Bentuk Campuran
Penyelesaian contoh 1:

Bab X – Anggaran Kas 2021 63


1 (1) Pendekatan Kas Masuk & Kas Keluar
Metode Langsung - Bentuk Tunggal
PT. PURNA
Anggaran Kas
Tahun berakhir 31 Desember 2002
1. Kas Masuk (Rp) (Rp)
Kas masuk dari kegiatan operasi:
Terima tagihan dari pelanggan *) 27.000
Terima dari bunga piutang 1.000
Terima dividen dari investasi saham 900
28.900
Kas masuk dari kegiatan investasi:
Terima dari hasil jual harta tetap 6.200
Kas masuk dari kegiatan pendanaan:
Terima dari hasil jual saham biasa 15.000
Terima dari utang jangka panjang 9.500
24.500
Jumlah kas masuk 59.600
2. Kas Keluar
Kas keluar untuk kegiatan operasi:
Bayar utang usaha kepada pemasok 13.000
Bayar gaji dan upah 5.600
Bayar bunga uang 1.600
Bayar pajak 1.500
21.700
Kas keluar untuk kegiatan investasi:
Bayar beli harta tetap 30.600
Bayar pinjaman diberikan 1.100
31.700
Kas keluar untuk kegiatan pendanaan:
Bayar dividen 1.700
Bayar utang jangka panjang 9.000
10.700
Jumlah kas keluar 64.100
3. Defisit (kekurangan) kas (1-2) (4.500)
4. Kas awal 1 Januari 2002 12.700
5. Kas akhir 31 Desember 2002 8.200

Ket: Ringkasan Anggaran Kas:


Dapatan jualan (anggaran laba rugi) Rp 28.500 1. Kas masuk Rp 59.600
Piutang usaha awal 1 Jan 2002 8.000 2. Kas keluar 64.100
36.500 3. Kekurangan kas (4.500)
Piutang usaha akhir 31 Des 2002 (9.500) 4. Kas awal 12.700
Terima tagihan dari pelanggan 27.000 5. Kas akhir 8.200

Bab X – Anggaran Kas 2021 64


1 (2) Pendekatan Kas Masuk & Kas Keluar
Metode Langsung - Bentuk Campuran
PT. PURNA
Anggaran Kas
Tahun berakhir 31 Desember 2002
1. Kegiatan Operasi: (Rp) (Rp)
Kas masuk dari kegiatan operasi:
Terima tagihan dari pelanggan 27.000
Terima dari bunga piutang 1.000
Terima dividen dari investasi saham 900
28.900
Kas keluar untuk kegiatan operasi:
Bayar utang usaha kepada pemasok 13.000
Bayar gaji dan upah 5.600
Bayar bunga uang 1.600
Bayar pajak 1.500
21.700
Kas masuk bersih dari kegiatan operasi: 7.200
2. Kegiatan Investasi:
Kas masuk dari kegiatan investasi:
Terima dari hasil jual harta tetap 6.200
Kas keluar untuk kegiatan investasi:
Bayar beli harta tetap 30.600
Bayar pinjaman diberikan 1.100
31.700
Kas keluar bersih untuk kegiatan investasi (25.500)
3. Kegiatan Pendanaan:
Kas masuk dari kegiatan pendanaan:
Terima dari hasil jual saham biasa 15.000
Terima dari utang jangka panjang 9.500
24.500
Kas keluar untuk kegiatan pendanaan:
Bayar dividen 1.700
Bayar utang jangka panjang 9.000
10.700
Kas masuk bersih dari kegiatan pendanaan 13.800
4. Defisit (kekurangan) kas (1+2+3) (4.500)
5. Kas awal 1 Januari 2002 12.700
6. Kas akhir 31 Desember 2002 8.200
Ringkasan Anggaran Kas (Dalam rupiah)
1. Kas masuk bersih dari kegiatan operasi 7.200
2. Kas keluar bersih untuk kegiatan investasi (25.500)
3. Kas masuk bersih dari kegiatan pendanaan 13.800
4. Kekurangan kas (4.500)
5. Kas awal 12.700
6. Kas akhir 8.200

Bab X – Anggaran Kas 2021 65


Keterangan: (Dalam rupiah)
1. Terima tagihan dari pelanggan Rp27.000
Dapatan jualan 28.500
Piutang usaha naik 1.500
Terima tagihan dari pelanggan 27.000
2. Terima dari bunga piutang Rp1.000 sbb:
Dapatan bunga (ang L/R) 1.100
Piutang bunga naik (100)
Terima dari bunga piutang 1.000
3. Terima dividen dari investasi saham:
Dapatan dividen (ang L/R) 900
Piutang dividen -
Terima dividen dari inv.saham 900
4. Bayar utang usaha kepada pemasok Rp13.000:
Hg Pokok Penjualan (Ikt.L/R) 15.100
Sediaan awal 1Jan 2002 (12.600)
2.500
Sediaan akhir 1Jan 2002 12.500
15.000
Utang usaha 1 Jan 2002 5.700
20.700
Utang usaha 31 Jan 2002 (9.500)
11.200
Beban dibayar dimuka akhir 650
Beban terutang awal 150
Beban usaha lainnya 1.700
Beban bayar dimuka awal (600)
Beban terutang akhir (100)
1.000
Beban usaha lainnya yang dibayar 1.800
Beban utang usaha kepada pemasok 13.000
4. Atau dapat diringkas sbb:
Hg pk.produk terjual 15.100
Sediaan turun (100)
15.000
Utang usaha naik (3.800)
Jumlah utang usaha 11.200
Beban usaha lainnya 1.700
Beban bayar dimuka 50
Beban terutang turun 50
Beban usaha lainnya yang dibayar 1.800
Bayar utang usaha kpd pemasok 13.000

Bab X – Anggaran Kas 2021 66


5. Bayar gaji&upah Rp5.600 sbb:
Beban gaji&upah (ang L/R) 5.400
Utang gaji&upah awal 700
6.100
Utang gaji&upah akhir (500)
Bayar gaji&upah 5.600
5. Atau dapat dihitung:
Beban gaji&upah turun 5.400
Utang gaji&upah turun 200
Bayar gaji&upah 5.600
6. Bayar bunga utang Rp1.600:
Beban bunga (Iktisar L/R) 1.600
Utang bunga naik -
Bayar beban bunga 1.600
7. Bayar pajak sebesar Rp1.500 sebagai berikut:
Beban pajak (Ikhtisar L/R) 1.500
Utang pajak turun -
Bayar beban pajak 1.500
8. Bayar beli aset tetap Rp30.600 sbb:
Aset tetap bersih akhir 46.300
Penyusutan (Angg. L/R) 1.800
Ni.buku aset tetap yg dijual 5.500
Bayar pinjaman diberikan (1.100)
(piutang jk.panjang)
Aset tetap bersih awal (21.900)
Bayar beli aset tetap 30.600
Ni.buku aset tetap yg dijual:
Terima hasil jual aset tetap 6.200
Laba jual aset tetap(ang L/R) (700)
5.500
9. Terima hasil dari jual saham biasa:
Modal saham biasa akhir 55.700
Modal saham biasa awal (40.700)
Terima hasil jual saham biasa 15.000
10. Bayar dividen Rp1.700 sbb:
Laba ditahan awal 1.000
Laba bersih (angg.L/R) 4.100
5.100
Laba ditahan akhir (3.400)
Terima penjualan saham biasa 1.700
11. Bayar utang jk.panjang Rp9.000 sbb:
Utang jk.panjang awal 7.700
Tambahan Utang jk.panjang 9.500
17.200
Utang jk.panjang akhir (8.200)
Bayar utang jk.panjang 9.000

Bab X – Anggaran Kas 2021 67


2 (1) Pendekatan Akuntansi Keuangan
Metode Tak Langsung - Bentuk Tunggal
PT. PURNA
Anggaran Kas
Tahun berakhir 31 Desember 2002
1. Kas Masuk (Rp) (Rp)
Kas masuk dari kegiatan operasi:
Laba bersih 4.100
Penyusutan 1.800
Sediaan turun 100
Utang usaha naik 3.800
Jumlah 9.800
Kas masuk dari kegiatan investasi:
Terima dari hasil jual harta tetap 6.200
Kas masuk dari kegiatan pendanaan:
Terima dari hasil jual saham biasa 15.000
Terima dari utang jangka panjang 9.500
24.500
Jumlah kas masuk 40.500
2. Kas Keluar
Kas keluar untuk kegiatan operasi:
Laba menjual harta tetap 700
Piutang usaha naik 1.500
Piutang bunga naik 100
Beban bayar dimuka naik 50
Beban terutang turun 50
Gaji dan upah terutang turun 200
Jumlah 2.600
Kas keluar untuk kegiatan investasi:
Bayar beli harta tetap 30.600
Bayar pinjaman diberikan 1.100
Jumlah 31.700
Kas keluar untuk kegiatan pendanaan:
Bayar dividen 1.700
Bayar utang jangka panjang 9.000
Jumlah 10.700
Jumlah kas keluar 45.000
3. Defisit (kekurangan) kas (1-2) (4.500)
4. Kas awal 1 Januari 2002 12.700
5. Kas akhir 31 Desember 2002 8.200
Rincian Anggaran Kas
1. Kas masuk Rp 40.500
2. Kas keluar 45.000
3. Kekurangan kas (4.500)
4. Kas awal 12.700
5. Kas akhir 8.200

Bab X – Anggaran Kas 2021 68


2 (2) Pendekatan Akuntansi Keuangan
(Metode Tak Langsung) - Bentuk Campuran
PT. PURNA
Anggaran Kas
Tahun berakhir 31 Desember 2002
1. Kegiatan Operasi: (Rp) (Rp)
Kas masuk dari kegiatan operasi:
Laba bersih 4.100
Penyusutan 1.800
Sediaan turun 100
Utang usaha naik 3.800
Jumlah 9.800
Kas keluar untuk kegiatan operasi:
Laba menjual harta tetap 700
Piutang usaha naik 1.500
Piutang bunga naik 100
Beban bayar dimuka naik 50
Beban terutang turun 50
Gaji dan upah terutang turun 200
Jumlah 2.600
Kas masuk bersih dari kegiatan operasi 7.200
2. Kegiatan Investasi:
Kas masuk dari kegiatan investasi:
Terima dari hasil jual harta tetap 6.200
Kas keluar untuk kegiatan investasi:
Bayar beli harta tetap 30.600
Bayar pinjaman diberikan 1.100
31.700
Kas keluar bersih untuk kegiatan investasi (25.500)
3. Kegiatan Pendanaan:
Kas masuk dari kegiatan pendanaan:
Terima dari hasil jual saham biasa 15.000
Terima dari utang jangka panjang 9.500
24.500
Kas keluar untuk kegiatan pendanaan:
Bayar dividen 1.700
Bayar utang jangka panjang 9.000
10.700
Kas masuk bersih dari kegiatan pendanaan 13.800
4. Defisit (kekurangan) kas (1+2+3) (4.500)
5. Kas awal 1 Januari 2002 12.700
6. Kas akhir 31 Desember 2002 8.200
Ringkasan Anggaran Kas (Dalam rupiah)
1. Kas masuk bersih dari kegiatan operasi 7.200
2. Kas keluar bersih untuk kegiatan investasi (25.500)
3. Kas masuk bersih dari kegiatan pendanaan 13.800
4. Kekurangan kas (4.500)
5. Kas awal 12.700
6. Kas akhir 8.200

Bab X – Anggaran Kas 2021 69


3 (1) Pendekatan Akuntansi Keuangan
(Metode Tak Langsung) - Bentuk Tunggal
PT. PURNA
Anggaran Kas
Tahun berakhir 31 Desember 2002
1. Kas Masuk (Rp) (Rp)
Kas masuk dari kegiatan operasi:
Laba operasi = (laba bersih-laba 3.400
menjual harta tetap
Penyusutan 1.800
Laba tunai 5.200
Sediaan turun 100
Utang usaha naik 3.800
Jumlah 9.100
Kas masuk dari kegiatan investasi:
Terima dari hasil jual harta tetap 6.200
Kas masuk dari kegiatan pendanaan:
Terima dari hasil jual saham biasa 15.000
Terima dari utang jangka panjang 9.500
24.500
Jumlah kas masuk 39.800
2. Kas Keluar
Kas keluar untuk kegiatan operasi:
Piutang usaha naik 1.500
Piutang bunga naik 100
Beban bayar dimuka naik 50
Beban terutang turun 50
Gaji dan upah terutang turun 200
Jumlah 1.900
Kas keluar untuk kegiatan investasi:
Bayar beli harta tetap 30.600
Bayar pinjaman diberikan 1.100
Jumlah 31.700
Kas keluar untuk kegiatan pendanaan:
Bayar dividen 1.700
Bayar utang jangka panjang 9.000
Jumlah 10.700
Jumlah kas keluar 44.300
3. Defisit (kekurangan) kas (1-2) (4.500)
4. Kas awal 1 Januari 2002 12.700
5. Kas akhir 31 Desember 2002 8.200
Keterangan: Tidak memasukkan laba menjual harta tetap Rp700
Rincian Anggaran Kas
1. Kas masuk Rp 39.800
2. Kas keluar 44.300
3. Kekurangan kas (4.500)
4. Kas awal 12.700
5. Kas akhir 8.200

Bab X – Anggaran Kas 2021 70


3 (2) Pendekatan Akuntansi Keuangan
(Metode Tak Langsung) - Bentuk Campuran
PT. PURNA
Anggaran Kas
Tahun berakhir 31 Desember 2002
1. Kegiatan Operasi: (Rp) (Rp)
Kas masuk dari kegiatan operasi:
Laba operasi = (laba bersih-laba 3.400
menjual harta tetap
Penyusutan 1.800
Laba tunai 5.200
Sediaan turun 100
Utang usaha naik 3.800
Jumlah 9.100
Kas keluar untuk kegiatan operasi:
Piutang usaha naik 1.500
Piutang bunga naik 100
Beban bayar dimuka naik 50
Beban terutang turun 50
Gaji dan upah terutang turun 200
Jumlah 1.900
Kas masuk bersih dari kegiatan operasi 7.200
2. Kegiatan Investasi:
Kas masuk dari kegiatan investasi:
Terima dari hasil jual harta tetap 6.200
Kas keluar untuk kegiatan investasi:
Bayar beli harta tetap 30.600
Bayar pinjaman diberikan 1.100
31.700
Kas keluar bersih untuk kegiatan investasi (25.500)
3. Kegiatan Pendanaan:
Kas masuk dari kegiatan pendanaan:
Terima dari hasil jual saham biasa 15.000
Terima dari utang jangka panjang 9.500
24.500
Kas keluar untuk kegiatan pendanaan:
Bayar dividen 1.700
Bayar utang jangka panjang 9.000
10.700
Kas masuk bersih dari kegiatan pendanaan 13.800
4. Defisit (kekurangan) kas (1+2+3) (4.500)
5. Kas awal 1 Januari 2002 12.700
6. Kas akhir 31 Desember 2002 8.200
Keterangan: Tidak memasukkan laba menjual harta tetap Rp700
Ringkasan Anggaran Kas (Dalam rupiah)
1. Kas masuk bersih dari kegiatan operasi 7.200
2. Kas keluar bersih untuk kegiatan investasi (25.500)
3. Kas masuk bersih dari kegiatan pendanaan 13.800
4. Kekurangan kas (4.500)
5. Kas awal 12.700
6. Kas akhir 8.200

Bab X – Anggaran Kas 2021 71


Analisis contoh 2 (2):
1) Apakah PT.Purna terlihat semakin berkembang atau justru semakin mengecil?
2) Darimana kas yang diperoleh PT.Purna untuk ekspansi?
3) Kas masuk dari kegiatan investasi berupa hasil jual aset tetap Rp6.200 dan kas
keluar untuk kegiatan investasi berupa beli aset tetap Rp30.600. Kegiatan membeli
dan menjual aset tetap merupakan kegiatan investasi.
Mengapa laba menjual aset tetap Rp700 merupakan kegiatan operasi?
Jawaban Analisis:
1) PT. Purna terlihat semakin berkembang, karena asetnya semakin bertambah, hal
ini disebabkan beli aset tetap dari kegiatan investasi sebesar Rp30.600.
2) Kas yg diperoleh PT.Purna untuk ekspansi beli aset tetap sebesar Rp30.600, antara
lain hasil menjual saham biasa Rp15.000, tambahan utang jangka panjang
Rp9.500 yang berasal dari kegiatan pendanaan.
3) Laba bersih Rp4.100 termasuk laba menjual aset tetap Rp700. Oleh karena itu laba
menjual aset tetap sebesar Rp700 terdapat pada kas keluar untuk kegiatan operasi,
sehingga pada kegiatan operasi:
 Laba bersih sesungguhnya adalah = Rp4.100-Rp700=Rp3.400,-
 Jumlah kas masuk sesungguhnya = Rp9.800-Rp700=Rp9.100,-
 Jumlah kas keluar sesungguhnya = Rp2.600-Rp700=Rp1.900,-
 Kas masuk bersih sesungguhnya adalah = Rp9.100-Rp1.900 = Rp7.200.
Pada Penyelesaian contoh 2 (1) pada kegiatan operasi, maka:
 Jumlah kas masuk sesungguhnya =Rp40.500-Rp700=Rp39.800 dan
 Jumlah kas keluar sesungguhnya Rp45.000-Rp700=Rp44.300.
 Défisit adalah Rp39.800-Rp44.300=Rp4.500

6. Latihan Soal

Bab X – Anggaran Kas 2021 72

Anda mungkin juga menyukai