BAB II Tuminah Okk

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Kompres Hangat

2.2.1 Definisi

Pemberian Kompres Hangat adalah tindakan dengan

menggunakan air hangat atau alat penghangat yang bertujuan untuk

mengurangi nyeri saat proses persalinan. Kompres yang diberikan pada

punggung bawah di area tempat kepala menekan tulang belakang akan

mengurang nyeri, panas yang dihasilkan akan meningkatkan sirkulasi

ke area tersebut sehingga membuka sirkulasi yang disebabkan adanya

tekanan (Ratnaningsih, 2010).

Kompres adalah bantalan dari linen atau meteri lainnya yang

dilipat-lipat, dikenakan dengan tekanan, kadang-kadang mengandung

obat dan dapat basah ataupun kering, panas ataupun dingin (Kamus

Dorland, 1996). Adapun tujuan dari pemberian kompres yaitu

menurunkan suhu tubuh, mengurangi rasa sakit atau nyeri, mengurangi

perdarahan dan membatasi peradangan. Beberapa indikasi pemberian

kompres adalah klien dengan suhu tinggi, klien dengan perdarahan

hebat, dan pada klien kesakitan. Kompres hangat merupakan pemberian

kompres pada area yang memiliki pembuluh darah besar menggunakan

air hangat Suhu air yang digunakan dalam kompres hangat adalah 340

C sampai 37 0C ( 93-98 0 F) (Wolf, 1984).


2.2.2 Manfaat Kompres Hangat

Manfaat kompres hangat Teknik kompres hangat pada proses

persalinan dapat mempertahankan komponen sistem vaskuler dalam

keadaan vasodilatasi sehingga sirkulasi yang terjadi ke otot panggul

menjadi homeostasis (Manurung, 2011).

Panas juga dapat merangsang serat saraf yang menutup gerbang

nyeri sehingga transmisi implus nyeri kemedula spinalis dan otak dapat

dihambat. Kompres hangat juga mampu untuk meredakan nyeri dan

membuat rasa nyaman pada ibu yang ingin melahirkan (Potter & Perry,

2006).

2.2.3 Mekanisme Kompres Hangat Terhadap Tubuh

Kompres hangat dan dingin mempengaruhi tubuh dengan cara

yang berbeda. Kompres dingin mempengaruhi tubuh dengan cara

vasokontriksi pembuluh darah, mengurangi oedem, mematirasakan

sensasi nyeri, memperlambat proses inflamasi, mengurangi rasa gatal.

Sedangkan kompres hangat mempengaruhi tubuh dengan vasodilatasi

pembuluh darah, memberi nutrisi dan oksigen pada sel, meningkatkan

suplai darah, dan mempercepat penyembuhan. (Barbara R Hegner,

2003).

Mekanisme kompres hangat dimana tubuh akan memberikan

sinyal ke hipothalamus melalui sumsum tulang belakang. Ketika

reseptor yang peka terhadap panas dihipotalamus dirangsang, sistem

efektor mengeluarkan sinyal yang memulai berkeringat dan vasodilatasi


perifer. Perubahan ukuran pembuluh darah diatur oleh pusat vasomotor

pada medulla oblongata dari tangkai otak, dibawah pengaruh

hipotalamik bagian anterior sehingga terjadi vasodilatasi (Wolf, 1984).

Terjadinya vasodilatasi ini menyebabkan pembuangan energi panas

melalui kulit meningkat.

2.2.3 Prosedur Pemberian Kompres Hangat

Persiapan alat dan prosedur pelaksanaan dalam pemberian

kompres hangat termuat dalam lampiran 1 Pemberian kompres pada

daerah leher, ketiak dan lipat paha mempunyai pengaruh yang baik

dalam menurunkan suhu tubuh karena ditempat-tempat itulah terdapat

pembuluh darah besar yang akan membantu mengalirkan darah.

Sedangkan kompres pada daerah abdomen baik karena reseptor yang

memberi sinyal ke hipotalamus lebih banyak (Guyton, 2002).

2.2.3 Teknik kompres hangat

2.2.3 Teknik kompres hangat

Bahan yang perlu disiapkan antara lain :

1. buli-buli,

2. termometer air,

3. kain bersih atau handuk.

4. Persiapan untuk melakukan tindakan ini:

1. cuci tangan,
2. persiapkan alat, siapkan buli-buli dan isi buli-buli menggunakan

air panas yang bersuhu (45℃), isi buli tersebut menggunakan

air panas sebanyak setengah bagian buli-buli.

3. Keluarkan udara yang berada pada buli tersebut dengan cara

meletakkan atau menidurkan buli-buli dilipat sampai kelihatan

permukaan air di leher buli-buli,kemudian tutup buli-buli

kembali dengan rapat dan benar.

4. Periksa apakah buli-buli bocor atau tidak, keringkan buli

menggunakan kain yang bersih dan masukkan buli kedalam

kantung buli-buli. Letakkan buli pada area punggung bagian

bawah. Kaji kondisi klien untuk mengetahui adanya kelainan

yang mungkin muncul karena pemberian kompres hangat.

Alihkan buli-buli selama 10 menit. Mengganti buli selama 20

menit dipasang dengan air panas kembali atau sesuai yang

dikehendaki klien. Memberian kompres selesai bereskan alat-

alat yang sudah dipergunakan. Mencuci tangan dan

mendokumentasikan berapa skala nyeri setelah pemberian

kompres hangat.

2.2 Konsep Dasar Ibu Post Partum

2.3 Konsep Dasar ASI

Anda mungkin juga menyukai