Anda di halaman 1dari 13

BIMBINGAN MANASIK HAJI DAN UMRAH PROSEDUR

MENDAPATKAN IBADAH YANG MABRUR

A.    Latar Belakang Masalah


Ibadah haji diwajibkan kepada setiap individu yang bersifat perseorangan,  sebagaimana ibadah wajib lainnya, seperti
ibadah shalat, puasa dan zakat. Karena itu setiap orang tentu mempunyai pengetahuan dan pengalaman tersendiri dalam
pelaksanaannya.  Kondisi yang berbeda antara sesama jamaah haji merupakan sebuah dinamika  yang perlu disikapi secara
positif dan penuh kebermaknaan.      
Pemerintah dengan berbagai upaya telah membekali jamaah menghadapi suasana yang  yang penuh dengan perbedaan itu,
misalnya peningkatan pengetahuan dan wawasan jamaah yang diberikan melalui bimbingan manasik haji.  Kegiatan
pembinaan terhadap calon jamaah haji merupakan  salah  satu  dari tiga amanat Undang-undang Nomor 13 Tahun 2008
tentang Penyelenggaraan Ibadah haji  yaitu memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan kepada jamaah calon haji,
sehingga mereka dapat menjalankannya sesuai dengan syariat agama Islam.   
Kementerian Agama sebagai panitia penyelenggara haji dengan berbagai program senantiasa  berusaha memberikan 
pelayanan yang terbaik kepada jamaah sejak pendaftaran,  sebelum dan sewaktu keberangkatan, dalam perjalanan di
pesawat, selama di Arab Saudi,  sampai kepulangan ketanah air dan pasca haji. Selama diperjalanan para jamaah haji 
didampingi oleh petugas kloter  ( TPHI, TPIHI dan TKHI serta para medis) dan non kloter.   Disamping  bimbingan langsung
juga diberikan dalam bentuk bimbingan tidak langsung yang penyediaan buku-buku paket yang dijadikan tuntunan dan
panduan dalam pelaksanaan ibadah haji. 
Oleh karenanya setiap calon jamaah haji,  baik yang akan berhaji atau umrah semestinyalah mengikuti bimbingan dan
pelatihan manasik  penguasaan materi pengetahuan yang akan dapat dilakukannya secara baik. Dengan pembekalan
manasik haji akan dapat mengetahui tempat-tampat yang akan dikunjungi dan amalan apa yang harus dikerjakan pada
lokasi tersebut.     

B.    KONSEP DASAR  PENGETAHUAN IBADAH HAJI DAN UMRAH


1.    Pengertian Manasik  Ibadah  Haji serta Urgensinya
Istilah kata manasik berasal dari bahasa Arab yang kata dasarnya dari nusuk yang berarti ibadat, bakti kepada Allah
(Mahmud Yunus,1990:450). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata manasik berarti ibadah (Depdiknas,2003:709).
Apabila digabungkan dengan kata “ haji ” artinya adalah hal-hal yang berkaitan dengan ibadah haji seperti ihram, wukuf,
tawaf, sa’i dan tahalul.                                                                               
Dalam perspektif jamaah haji,  manasik  diartikan sebagai pelatihan pelaksanaan ibadah haji dan umrah sesuai dengan
prosesi dan tata cara   penyelenggaraannya. Manasik haji merupakan kegiatan untuk memberikan  pembekalan kepada
jamaah tentang konsep pengetahuan dan wawasan  yang berkaitan dengan ibadah haji dan umrah. Disamping menjelaskan
secara teori juga diringi dengan melakukan praktek  atau  peragaan. Untuk mempermudah pemahaman jamaah biasanya
latihan  itu  mempergunakan alat peraga seperti, miniatur ka’bah, peragaan wukuf, sa’i,  tahalul dan sebagainya.                  
Urgensi  manasik haji  dimaksudkan untuk membekali setiap calon jamaah haji untuk  menjadi mendapat pedoman bagi
mereka dalam melaksanakan manasik sesuai dengan alur gerak dan tempat kegiatan ibadah ( Depag,2005:1). Dengan
mengikuti bimbingan manasik para calon jamaah haji dapat mengetahui prosedur dan tata cara kegiatan ibadah secara
mandiri yang akan dilakukan selama mereka berada Arab Saudi.

2.    Ketentuan Tentang Ibadah Haji 


a.     Pengertian dan Hukum Dasar  Haji  
Pengertian haji menurut syar’i  adalah  mengunjungi  baitullah (ka’bah) dalam waktu tertentu untuk beribadah dengan
melakukan beberapa perbuatan yaitu ihram, wukuf, tawaf, sa’i dan lain-lainya (Depag, 2001: 4). Ibadah haji  sebagai salah
satu rukun Islam yang kelima disyari’atkan Allah SWT. pada akhir tahun ke 9 hijrah.   
Hukum mengerjakan  ibadah haji adalah  wajib dalam  sekali seumur hidup  setiap orang Islam yang memenuhi syarat, dan
bagi orang yang bernazar melakukannya. Sedangkan haji untuk yang kedua kali atau lebih   hukum mengerjakannya adalah
sunat.  
b.    Syarat,  Rukun dan wajib haji
1)    Syarat wajib haji                                                                                                
Yang dimaksud dengan syarat adalah sesuatu yang harus dipenuhi setiap orang yang akan melaksanakan ibadah haji atau
umrah (Depag,2000:9).  Dengan terpenuhi persyaratan  itu maka  menjadi wajib atau sah ibadah haji dan umrah yang
dilakukan seseorang. Syarat-syarat itu oleh para Imam Mazhab dibagi kepada dua  yaitu syarat wajib dan syarat
sah.                                                    
Syarat wajib haji                                                           
a)    Islam 
b)    Baligh (dewasa)
c)    Berakal sehat
d)    Merdeka (bukan hamba sahaya) 
e)    Mampu (istitha’ah)
Sedangkan istitha’ah (mampu) mempunyai kandungan makna yaitu kesangguppan  melaksanakan ibadah haji ditinjau dari
beberapa aspek, seperti dijelaskan pada pola bimbingan manasik calon jamaah haji  sebagai
berikut:                                                                                 
1)     Jasmani: sehat tubuh dan kuat pisiknya, agar tidak mendapatkan kesulitan dalam melakukan ibadah haji atau umrah.
2)    Rohani :                                                                       
a)    Memahami dan mengetahui tentang ilmu dan prosesi pelaksanaan ibadah haji atau umrah.  
b)    Berakal sehat dan memiliki kesiapan mental untuk melakukan ibadah haji atau umrah yang dalam pelaksanaannya akan
menjumpai suka dan dukanya.   
3)    Ekonomi:
a)    Mampu membayar Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH). 
b)    Memperoleh biaya penyelenggaraan ibadah haji  bukan berasal dari penjualan harta satu-satunya sumber kehidupan
yang apabila dijual menyebabkan kemudaratan bagi diri dan keluarganya.
c)    Memiliki biaya hidup bagi keluarga yang ditinggalkan selama dalam perjalanan ibadah. 
d)    Memiliki nomor porsi sebagai bukti telah terdaftar sebagai calon jamaah haji. 
4)    Keamanan:
a)    Aman sewaktu dalam perjalanan dan pelaksanaan ibadah haji
b)    Aman bagi keluarga, harta benda, tugas dan tanggung jawab yang ditinggalkan.
c)    Tidak sedang terhalang seperti pencekalan/ men dapat kesempatan atau izin perjalanan disebabkan karena suatu
persoalan hukum/kriminal (Depag,2007:20).

2)    Syarat sahnya haji 


a)    Islam, maka tidak sah haji atau umrahnya orang kafir. 
b)    Tamyiz, (usia menjelang baligh) artinya tidak sah haji atau umrahnya anak yang mumayyiz. 
c)    Dilaksanakan pada waktu dan tempat tertentu (miqat zamani dan miqat makani) (Depag:2001,10).

c.    Rukun Haji  


Yang dimaksud dengan rukun haji yaitu  serangkaian amalan-amalan  yang harus dilakukan dalam ibadah haji. Apabila tidak
mengerjakan  maka tidak sempurna ibadahnya yang berakibat tidak sah (batal) hajinya  dan tidak dapat diganti dengan
membayar dam atau denda (Depag,2009:7).                                                                                 
Adapun rukun haji yaitu :  
1)    Ihram / niat
Untuk memulai pelaksanaan ibadah haji diawali dengan berihram.  Yang dimaksud dengan ihram terdiri dari memakai
pakaian ihram, melafazkan niat  di miqat makani, serta diiringi  dengan membaca kalimat talbiyah. Semenjak ihram
diikrarkan diharamkan hal-hal yang terlarang selama dalam keadaan  berihram.

2)    Wukuf di Arafah


Makna wukuf Arafah yaitu berhenti atau berada di Arafah dalam keadaan ihram pada waktu tertentu. Keberadaan seseorang
di Arafah menjadi sah walaupun sejenak dengan rentangan waktu sejak tergelincirnya matahari tanggal  9 Dzulhijah  sampai
dengan terbit fajar tanggal 10 Dzulhijah. 
Wukuf di Arafah termasuk salah satu rukun yang paling utama. Bagi jamaah yang tidak melaksanakan wukuf di Arafah
berarti tidak mengerjakan haji. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Saw. yang artinya “ haji itu di Arafah, barang siapa yang
datang pada malam hari ( 10 dzulhijah sebelum terbit fajar) maka sesungguhnya ia masih mendapatkan haji ”
(Depag:2001,53).
Pelaksanaan wukuf dimulai dengan mendengarkan khutbah wukuf dan dilanjutkan dengan shalat  jama’ qashar taqdim
Dzuhur dan Ashar. Wukuf dapat dilaksanakan dengan berjama’ah atau sendirian. Kegiatan selama wukuf diisi dengan
memperbanyak istighfar, zikir, dan do’a sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW. Wukuf tidak disyariatkan suci dari hadats
besar atau kecil. Oleh karenanya wanita sedang haid atau nifaspun boleh melakukan wukuf.

3)    Tawaf ifadhah


Thawaf ifadah adalah thawaf yang dilakukan setelah meninggalkan Arafah. Tawaf ini tidak boleh ditinggalkan sama sekali,
karena ia termasuk rukun haji,  bila tidak dikerjakan hajinya tidak sah, dan tidak dapat diganti dengan membayar dam
(denda). Jika ia masih berniat haji maka harus mengulangi tahun berikutnya.
Pelaksanaannya  yaitu mengililingi ka’bah sebanyak 7 (tujuh) kali  putaran yang dimulai dari garis sejajar hajar aswad dan
berakhir di garis sejajar hajar aswad (Depag, 2001:41).  Thawaf ini  harus dilakukan secara berkesinambungan antara
putaran ke 1 (satu)  sampai putaran ke 7 (tujuh).

4)    Sa’i 
Yang dimaksud dengan sa’i adalah berjalan ( berlari-lari kecil) dari bukit Safa ke bukit Marwa atau sebaliknya sebanyak 7
(tujuh) kali perjalanan. Sa’i merupakan salah satu rukun haji yang wajib dilakukan dan bila tidak dikerjakan menyebabkan
batalnya haji seseorang. 
Pelaksanaannya  dimulai dari bukit Safa dan berakhir di bukit Marwa atau sebaliknya. Masing-masingnya  dihitung 1 (satu)
kali perjalanan, dilaksankan secara berkesinambungan antara perjalanan ke 1 (satu) sampai perjalanan ke 7 (tujuh).   Sa’i 
hanya dilakukan setelah tawaf rukun baik untuk ibadah umrah atau ibadah haji.

5)    Tahalul
Yang dimaksud dengan tahalul adalah menaggalkan ihram karena telah selesai melaksanakan amalan-amalan haji
seluruhnya atau sebagiannya, yang ditandai dengan bercukur (gundul) atau memotong beberapa helai rambut (Abdul Azis
Dahlan,1996:485). Tahalul menunjukan keadaan seseorang yang dibolehkan melakukan perbuatan yang sebelumnya
dilarang pada waktu berihram haji. 
Tahalul itu ada dua macam yaitu tahalul awal dan tahalul tsani. Yang dimaksud dengan tahalul awal adalah seseorang yang
telah menyelesaikan dua diantara tiga perbuatan yaitu melontar jumrah aqabah, memotong rambut (bercukur), atau tawaf
ifadah dan sai. Sedangkan tahalul tsani adalah seseorang yang telah menyelesaikan tiga perbuatan tersebut yaitu melontar
jumrah aqabah, bercukur, tawaf ifadah dan sa’i. Sesudah tahalul tsani jamaah yang bersuami istri telah halal melakukan
hubungan (jima’).

6)    Tertib
Dari enam rukun haji tersebut yang dilakukan hanya lima rangkaian kegiatan (amalan), sedangkan rukun yang keenam 
(tertib) mengatur tentang tata urutan yang harus dilakukan dari awal sampai dengan selesai.

d.    Wajib dan sunat haji 


1)    Wajib haji 
Yang dimaksud dengan wajib haji adalah rangkaian amalan yang harus dikerjakan dalam ibadah haji, dan bila tidak
dilakukan maka hajinya tetap sah tetapi harus diganti dengan membayar dam (denda). Sesuatu yang perlu  dipahami bahwa
bila sengaja meninggalkannya dengan tidak ada uzur syar’i yang membolehkannya maka perbuatan itu adalah dosa.     
Adapun wajib haji terdiri dari : 
a)     Ihram  dari miqat  
Yang dimaksud dengan miqat dalam ibadah haji adalah batas waktu atau  tempat melafazkan niat  melakukan ibadah haji
atau umrah.
b)     Mabit di Muzdalifah
Mabit di Muzdalifah adalah berhenti (bermalam) sejenak di Muzdalifah dengan kegiatan berdo’a atau berzikir sampai lewat
tengah malam pada tanggal 10 dzulhijah. Bagi yang datang di Muzdalifah sebelum tengah malam, maka harus menunggu
sampai lewat tengah malam. 
Mabit bisa berhenti sejenak istirahat dalam kendaraan atau turun dari kendaraan ke padang pasir. Pada saat itu diberikan
kesempatan untuk mencari krikil (batu) yang akan dipergunakan melontar jamarah di Mina. Setelah lewat tengah malam
jamaah berangkat menuju Mina. 
c)     Mabit di Mina
Yang dimaksud dengan mabit di Mina adalah keadaan jamaah bermalam (istirahat) di Mina pada hari-hari tasyrik. Jamaah
haji yang mabit di Mina pada tanggal 11 sampai 12 Dzulhijah dan meninggalkan Mina sebelum matahari terbenam disebut
Nafar awal. Sedangkan jamaah yang tetap tinggal di Mina sampai dengan tanggal 13 Dzulhijah disebut  Nafar tsani.
d)     Melontar jumrah ula, wustha, dan aqabah
Melontar jamarah maksudnya adalah melontar (melem parkan) batu krikil kedinding marma (bata) jamarah pada hari-hari
yang telah ditentukan. Melontar jamarah dilakukan pada hari Nahr dan hari tasyrik. 
Pelaksanaannya pada tanggal 10 dzulhijah hanya melontar untuk jumrah aqabah saja.  Waktu afdhalnya adalah disaat
waktu dhuha. Sedangkan pada hari tasyrik yaitu tanggal 11, 12, dan 13 dzulhijah melontar ketiga jamarah ula, wustha dan
aqabah.     
e)     Tawaf wada’  
Tawaf wada’ adalah tawaf perpisahan (pamitan) dengan ka’bah yang wajib dilakukan seseorang yang akan meninggalkan
kota Mekah. Pelaksanaannya mengengelilingi ka’bah sebanyak 7 (tujuh) putaran secara berkesinambungan, dan tidak diikuti
dengan sa’i.

2)    Sunat-sunat Haji


Pengertian sunat menurut istilah syara’ yaitu amalan-amalan apabila dilaksanakan mendapatkan pahala dan bila
ditinggalkan tidak dikenakan apa-apa (Depag,2001:14). Ibadah sunat dalam berhaji  dilakukan seiringan dalam 
melaksanakan ihram, wukuf, mabit, melontar jmaarat, tawaf ifadhah, sa’i dan tahalul.   
Beberapa contoh amalan-amalan sunat sewaktu berihram seperti, mandi sebelum ihram, memakai wangi-wangian,
memotong kuku,  merapikan kumis atau jenggot, memakai kain ihram warna putih, ihram setelah shalat, membaca talbiyah,
menghindari prilaku tercela, dan dianjurkan banyak berzikir dan talbiyah.

3.    Ketentuan Tentang Ibadah Umrah 


a.     Pengertian dan Hukum Ibadah Umrah
Umrah menurut syar’i berarti berkunjung ke ka’bah  ( baitullah ) di Masjidil Haram untuk beribadah dengan melakukan
amalan-amalan sebagai berikut yaitu  ihram, tawaf, sa’i, tahalul  (Depag,2000:4). Umrah merupakan suatu  ibadah yang
dilakukan sebagai wujud kepatuhan dan ketaatan seorang hamba kepada Allah SWT. karena selalu mengharapkan
keridhaan-Nya. 
Hukum ibadah umrah adalah wajib sebagaimana wajibnya ibadah haji.  Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT  yang
artinya; “ dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah” (Q.S Al-Baqarah,196). 
Dalam sebuah hadits dijelaskan, bahwa Abu Rozim datang kepada Nabi SAW. dan berkata; Ya Rasulullah sesungguhnya
ayahku sudah tua sekali, tidak mampu berhaji, tidak mampu berumrah, tidak mampu berpergian, Rasulullah bersabda; “
Hajikan untuk ayahmu dan umrahkan”  (Depag:2009,6). 
Sedangkan yang melaksanakan untuk umrah kedua kali atau lebih hukumnya sunat, kecuali orang yang telah bernazar,
maka ia wajib  mengerjakannya.  Waktu mengerjakannya dapat dilaksanakan kapan saja, kecuali pada hari-hari yang
terkonsentrasi jamaah dengan kegiatan mengerjakan haji, seperti hari arafah, hari nahar, dan hari tasyrik.

b.    Syarat-syarat  wajib  umrah


Apabila  persyaratan berikut ini  terpenuhi, maka wajiblah seseorang melakukan umrah, persyaratan itu
adalah:                                                           
a)    Islam 
b)    Baligh (dewasa)
c)    Berakal sehat
d)    Merdeka (bukan hamba sahaya) 
e)    Mampu (istitha’ah)
c.     Syarat sahnya  umrah
a)    Islam 
b)    Tamyiz 
c)    Berihram dilaksanakan pada  tempat  miqat ( miqat makani).

d.        Rukun umrah yaitu :


Rangkaian amalan yang harus dilakukan dalam pelaksanaan ibadah umrah terdiri dari :                                                  
a)    Ihram / niat
b)    Tawaf
c)    Sa’i
d)    Tahalul 
e)    Tertib
Rukun umrah yang dilakukan hanya empat  kegiatan (amal an), sedangkan rukun yang kelima (tertib) mengatur tentang tata
urutan yang dikerjakan pertama sampai terkahir.

e.    Wajib Umrah 


Wajib umrah merupakan  amalan yang harus dikerjakan, bila tidak dilakukan maka ibadahnya tetap sah tetapi harus
menganti dengan membayar  dam (denda). yang termasuk wajib umrah adalah : 
a)    Berihram dari miqat
b)    Memelihara diri dari prilaku yang terlarang selama ihram.

4.    Dam dan Larangan  dalam  Ibadah haji dan Umrah


a.    Dam
Istilah dam berasal dari kata bahasa Arab artinya secara bahasa adalah darah. Menurut syara’ adalah menyembelih
binatang tertentu sebagai sanksi terhadap pelanggaran atau karena meninggalkan sesuatu yang diperintah dalam rangka
pelaksanaan ibadah haji dan umrah atau karena mendahulukan umrah dari pada haji (haji tamattu’) atau karena melakukan
haji dan umrah secara bersamaan yairu haji qiran (Abdul Azis Dahlan,1996:244).           
Binatang ternak yang dapat dipergunakan sebagai dam antara lain  kambing, unta atau sapi di tanah haram untuk memenuhi
ketentuan manasik haji. Penyembelihan bintang ternaklah yang diprioritaskan untuk membayar dam (sanksi), sementara
bentuk-bentuk lain hanyalah merupakan pengganti. 
Dam terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu :
a)    Dam Nusuk karena memang aturannya demikian dikenakan bagi orang yang mengerjakan haji tamattu’.
b)    Dam Isa’ah karena melanggar aturan syara’, seperti meninggalkan salah satu wajib haji atau umrah antara lain tidak
berihram dari miqat, tidak mabit di Muzdalifah, tidak mabit di Mina, tidak melontar jamarah, tidak tawaf wada’ kecuali bagi
wanita haid atau nifas (Depag,2001:80).

b.    Larangan-larangan dalam ibadah haji dan umrah


Dalam melaksanakan ibadah haji ada larangan-larangan yang harus  dihindari bagi jamaah, diawali semenjak  berihram  dari
miqat sampai dengan tahalul tsani.  Larangan-larangan itu secara umum dapat dibagi pada tiga kelompok (Depag,2001: 21),
yaitu: 
1)    Larangan yang menyebabkan batalnya ibadah haji seseorang dan diwajibkan membayar dam (denda), seperti
bersetubuh dengan suami/istri sebelum tahalul awal pada tanggal 10 zulhijjah, dan tentu juga termasuk melakukan jima’
dengan wanita/pria lain yang tidak dibolehkan menurut syara’.
2)    Larangan yang tidak membatalkan haji seseorang, tetapi dia harus membayar dam atau fidyah yaitu mengerjakan
semua yang terlarang sewaktu berihram. Larangan tersebut dikerjakan dengan sadar dan disengaja.
3)    Larangan yang tidak membatalkan hajinya dan juga tidak dikenakan membayar dam / fidyah seperti bergunjing,
mengumpat dan sejenisnya. Sekalipun prilaku seperti itu tidak membatalkan hajinya, tetapi dapat mengurangi kemabruran
haji seseorang itu. Apabila jamaah haji melakukan larangan seperti terdapat pada point 3, maka kepadanya dikenakan fidyah
dengan alasan merusak ihram (Depag,2001:21). 
Berikut  ini merupakan perbuatan yang terlarang selama berihram sebagai berikut : 
a.    Khusus untuk  jamaah pria :
1)    Memakai pakaian biasa / pakaian berjahit
2)    Memakai sepatu yang menutup mata kaki
3)    Menutup kepala yang melekat seperti topi, kalau tidak melekat dibolehkan seperti payung, kecuali karena sakit dibagian
kepala yang harus ditutupi.
b.    Khusus untuk jamaah wanita
1)    Berkaos tangan/ menutup  telapak tangan 
2)    Menutup muka ( memakai cadar)
c.    Bagi keduanya yaitu pria dan wanita
1)    Memakai wangi-wangian kecuali yang dipakai sebelum ihram
2)    Memotong kuku, dan mencukur kumis/jenggot, mencabut bulu badan dan sebagainya
3)    Memburu dan menganiaya binatang dengan cara apapun kecuali binatang yang membahayakan.
4)    Kawin, mengawinkan atau meminang wanita untuk dinikahi.
5)    Bercumbu atau bersetubuh ( rafats ).
6)    Mencaci, bertengkar atau mengucapkan kata-kata kotor (fusuk dan jidal).
7)    Memotong pepohonan di tanah haram. 
8)    Apabila ada alasan yang dapat diterima syara’ seperti memakai masker demi kesehatan, perban kepala bagi pria yang
ada luka kepala, wanita menutup muka demi kehormatannya didepan orang asing (ajnabi), maka itu dibolehkan. 
9)    Saat shalat dilarang memakai masker bagi wanita dan pria.

5.      Kaifiat Pelaksanaan Ibadah Haji


Pelaksanaan Ibadah haji dapat dilakukan dengan 3 (tiga) macam model yaitu :
a)    Haji Tamattu’ yaitu : seseorang melaksanakan ibadah umrah pada bulan-bulan haji kemudian dilanjutkannya  dengan
mengerjakan haji pada bulan itu juga tanpa kembali ketempat miqat semula. Mengerjakan ibadah haji seperti ini dikenakan
pembayaran dam nusuk.
b)    Haji Ifrad yaitu : seseorang mengerjakan haji saja tanpa ibadah umrah, sedangkan umrahnya dapat dilakukannya
sesudah pelaksanaan ibadah haji. Cara seperti tidak dikenakan dam (denda). 
c)    Haji Qiran yaitu : seseorang mengerjakan haji dan umrah secara bersama-sama dalam satu niat ihram. Cara
melaksanakan ibadah haji secam ini juga dikenakan dam.

C.    Rangkuman
Manasik haji merupakan  sebuah kegiatan pelatihan bagi calon jamaah yang akan menunaikan ibadah umrah dan haji.
Sebelum jamaah haji  berangkat ketanah suci, mereka diajarkan dan dibekali  konsep ilmu pengetahuan dan makna-makna
yang terkandung dalam ibadah umrah dan haji. Disamping diajarkan secara teori juga diajarkan dalam bentuk demontstrasi
pelaksanaan ibadah umrah dan haji dengan mempergunakan alat peraga seperti ka’bah mini, jamarat, maket sa’i, wukuf,
dan tahalul.  
Kegiatan manasik dimaksudkan untuk  mempermudah pemahaman  dan membekali setiap  jamaah haji.  Pembelajaran
manasik  menjadi pedoman bagi mereka dalam melaksanakan  haji dan umrah  sesuai dengan alur gerak dan tempat
kegiatan ibadah.  Dengan mengikuti bimbingan manasik para calon jamaah haji dapat mengetahui tata cara kegiatan ibadah
secara mandiri yang akan dilakukan selama mereka berada tanah suci.   
Materi inti yang diajarkan dalam kegiatan manasik haji adalah konsep dasar  umrah  yang terdiri pengertian, syarat, rukun
dan wajib umrah serta larangan-larangan dalam melakukan ibadah umrah. Disamping itu dijelaskan pula tentang konsep
dasar haji yaitu pengertian, syarat, rukun dan wajib haji serta dam dan larangan-larangan dalam berhaji.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Agama(1999), Al-Qur’an dan Terjemahannya, Jakarta.


Dahlan, Aziz.dkk (1996),  Ensiklopedi Hukum Islam, Jakarta.
______________(2000),   Fiqh Haji, Jakarta.
______________(2009), Bimbingan Manasik Haji dan Operasionalnya Bagi    Petugas Haji, Jakarta. 
______________ (2009), Penanganan Kasus-Kasus Operasional  Ibadah Haji di Arab Saudi, Jakarta.
______________(2007) Pola Bimbingan Manasik calon Jamaah Haji, Jakarta.
Depdiknas(2003), Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Jakarta.
Yunus, Mahmud(1990). Kamus Bahasa Arab Inggeris; Jakarta. 
Tips Mengikuti Tes Psikometri

Setiap pelamar kerja akan merasa terintimidasi oleh kata-kata dan uji psikometri yang berbentuk kalimat-kalimat
yang sama. Untungnya, Anda tidak perlu cemas. Tes psikometri adalah langkah umum dalam proses perekrutan,
terutama untuk perusahaan besar. Dalam artikel ini Anda akan menemukan jawaban atas pertanyaan umum
tentang tes psikometri serta tips untuk membantu Anda sukses.

Apa itu Tes Psikometri?

Tes psikometri adalah bentuk tes profil kepribadian. Saat tes, calon karyawan duduk menghadapi lembar
pemeriksaan tertulis. Pertanyaan psikometri meliputi dua bidang:

1. Pengujian Aptitude: Tes Aptitude menilai kecerdasan dan kemampuan. Perekrut menggunakan hasil untuk
menentukan apakah Anda mampu melakukan pekerjaan tersebut. Pertanyaan tes terfokus pada bidang-bidang
seperti penalaran abstrak, berhitung, membaca, berpikir analitis dan memeriksa informasi.

2. Penilaian Kepribadian: Tes kepribadian mengukur perilaku, emosi dan proses berpikir Anda. Perekrut
menggunakan hasil untuk menilai apakah tipe kepribadian Anda cocok untuk pekerjaan dan budaya perusahaan.
Pertanyaan tes terfokus pada pendapat, tindakan, reaksi, perilaku, pikiran dan perasaan Anda.

Pada tahap awal proses rekrutmen, tes psikometri digunakan untuk menyaring pelamar yang tidak cocok untuk
pekerjaan tersebut. Pada tahap lanjut, hasil tes calon akhir dapat dibandingkan untuk menentukan siapa yang
terbaik untuk posisi itu.

Cara Pengujian Psikometri

Setiap calon diberi tes psikometri yang sama. Keseragaman ini menghilangkan bias dan prasangka. Perekrut
mengembangkan tes dengan membentuk campuran ciri-ciri kepribadian yang dicocokkan dengan posisi kerja.
Hasil masing-masing kandidat dipetakan. Hasilnya adalah penilaian yang adil dan tidak dipengaruhi oleh pendapat
perekrut.
Selain itu, perekrut dapat mengembalikan hasil dan umpan balik pada Anda. Umpan balik yang Anda terima bisa
sangat mencerahkan, membantu Anda untuk membuat pilihan karir yang lebih baik.

Apa Yang Mereka Lihat?

Dengan menggabungkan hasil tes aptitude (bakat) dan penilaian kepribadian, perekrut melihat wawasan dan
kemampuan Anda untuk:

Bekerja dalam tim.

Bekerja secara mandiri.

Toleransi stres.

Melakukan komunikasi sosial.

Memenuhi persyaratan intelektual pekerjaan itu.

Bekerja dengan antusiasme.

Memotivasi diri.

Ini hanyalah contoh dari banyak karakter yang dapat dinilai. Target tes psikometri akan tergantung pada atasan
dan posisi yang ditawarkan. Secara keseluruhan, atasan/pimpinan akan memberi penilaian yang menegaskan
Anda adalah orang yang tepat untuk pekerjaan itu.

Yang Mungkin Ditanyakan

Tes psikometri diberikan dalam bentuk ujian. Kebanyakan perekrut membuat tes yang cukup singkat, tiga puluh
menit sampai satu jam. Tes umum 30 menit akan terdiri dari 25-35 pertanyaan sebagai berikut:

1. Pertanyaan Aptitude - Jika Anda pernah menjawab teka-teki silang, permainan asah otak atau menyelesaikan
tes IQ, Anda akan terbiasa dengan jenis pertanyaan ini. Pertanyaan mungkin mengharuskan Anda untuk
memecahkan teka-teki atau mengidentifikasi pola. Anda akan melihat banyak bentuk, garis, angka dan kata-kata.

2. Pertanyaan Kepribadian - Serupa dengan survei, pertanyaan kepribadian biasanya mengharuskan kandidat
untuk menilai perasaan mereka, pikiran atau perilaku pada skala 1 sampai 5. Sebagai contoh, Anda mungkin
diminta untuk menilai apakah Anda sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju atau sangat tidak setuju.

Biasanya, kedua set pertanyaan akan berbentuk pilihan ganda.

Cara Mempersiapkan Test Psikometri

Tidak seperti tes standar, menghafal tidak akan membantu Anda mendapatkan hasil yang lebih baik. Cara terbaik
untuk meningkatkan hasil adalah berlatih dengan sampel tes. Mengakrabkan diri dengan gaya pertanyaan dan
tata letak tes yang khas. Mengakrabkan diri dengan bentuk tes akan membantu Anda tetap tenang, menjawab
dengan cepat dan melakukan yang lebih baik saat ujian yang sebenarnya. Anda dapat berlatih menggunakan
contoh tes psikometri yang tersedia secara online atau melalui penasihat karir. Pencarian Google dengan cepat
akan membantu Anda menemukan banyak contoh pertanyaan untuk mengasah kemampuan Anda.

Selain praktek, persiapkan diri Anda mengenai ujian tersebut. Tanyakan perekrut Anda berapa lama ujian akan
berlangsung, berapa banyak pertanyaan yang akan dihadapi, apa yang Anda harus bawa dan apakah Anda
diperbolehkan menggunakan kalkulator.

Dapatkah Anda Mempengaruhi Hasil Anda?

Selain mempersiapkan diri dan berlatih, Anda tidak dapat mempengaruhi hasil tes Anda. Jangan mencoba untuk
memberikan jawaban yang Anda pikir diinginkan oleh perekrut. Tidak ada cara untuk menghafal jawaban atau
menyelinapkan catatan ke ruang ujian. Anda tidak bisa menipu dalam tes psikometri. Bahkan, banyak ujian
memiliki skala kebohongan built-in. Jujurlah dengan jawaban Anda.

Ringkasan

Jangan khawatir tentang tes psikometri. Tes psikometri hanya komponen kecil dari proses aplikasi pekerjaan.
Hasil Anda akan dinilai bersama-sama dengan kesan Anda secara keseluruhan, kualifikasi, pengalaman dan
kinerja wawancara Anda. Jika Anda tidak berhasil, jangan terlalu dipikirkan, Anda mungkin telah diselamatkan dari
pekerjaan yang mungkin akan Anda benci

Contoh Soal Psikotes yang saya bahas pada halaman ini merupakan kelanjutan dari artikel yang juga membahas
mengenai psikotes yaitu tips lulus dan contoh soal psikotes. Jika Anda belum membaca artikel tersebut, saya
anjurkan kepada Anda untuk membacanya sebelum melanjutkan membaca contoh soal psikotes pada halaman
ini.

Tes psikologi atau lebih sering disebut dengan psikotest/tes kepribadian merupakan salah satu dari tahap
rekrutmen penerimaan karyawan baru di suatu perusahaan. Tidak jarang calon karyawan baru gagal dalam tahap
psikotes, terutama bagi mereka yang sama sekali belum pernah mengikutites psikotes. Namun tidak tertutup
kemungkinan bagi orang yang sering atau pernah mengikuti ujian psikotes juga tidak dapat lolos psikotes karena
kurangnya persiapan dan latihan atau mungkin hal lainnya.

Menurut pengalaman yang pernah saya alami, biasanya psikotes itu diselenggarakan setelah proses administrasi
atau sleksi berkas lamaran kerja atau setelah interview/wawancara kerja tahap awal. Hal ini mungkin saja berbeda
di setiap perusahaan, tergantung dengan kebijakan dan standar rekrutment mereka. Namun terlepas dari itu, tes
psikotes pasti menjadi salah satu tahap sleksi penerimaan karyawan/pegawai di banyak perusahaan swasta
maupun BUMN.

Sama seperti Anda, ketika saya baru lulus kuliah dan mencoba untuk melamar kerja di bank mandiri dan bank bni
serta perusahaan bumn lainnya, saya sering tidak lolos tes psikotes. Hal ini saya alami karena saya sendiri belum
pernah ujian psikotes dan sama sekali buta terhadap soal-soal psikotes. Dari banyaknya kegagalan yang saya
alami saat mengikuti psikotes, akhirnya saya banyak tahu mengenai bentu-bentuk soal psikotes. Selain itu juga,
mencari buku dan ebook kumpulan soal psikotes dan jawabannya untuk latihan dalam rangka persiapan diri untuk
menghadapi psikotes diperusahaan yang lebih bagus dan posisi kerja yang lebih baik.

Adapun soal psikotes yang sering keluar baik itu ketika Anda mengikuti psikotest pada perusahaan BUMN
ataupun swasta diantaranya seperti yang akan saya jelaskan di bawah ini :

Soal Psikotes

1. Tes Logika Penalaran

Soal tes logika penalaran ini terdiri atas deret gambar baik 2 maupun 3 dimensi dan lain-lain. Yang menjadi
penilaian dalam tes ini adalah kemapuan Anda dalam memahami pola-pola atau kecenderungan tertentu
(berbentuk gambar) dengan melakukan prediksi berdasarkan pola gambar tersebut:

Contoh soal tes logika penalaran

Tips dan cara mengerjalan soal logika penalaran

Sebelum Anda mengerjakan tes logika penalaran konsetrasikan pikiran Anda, hati-hati dan teliti dalam
mengerjakan soal. Karena bentuk-bentuk yang ditawarkan hampir serupa walau tak sama. Jika Anda belum bisa
mengerjakan salah satu soal segera lompat kesoal berikutnya atau kesoal yang lebih mudah, karena waktu terus
berjalan.

2. Tes PAPI (Perception and Preference Inventory)

Tes PAPI lebih cenderung kepada tes kepribadian diri, yaitu mengungkap motivasi, gaya kepemimpinan, level
energi, lingkungan sosial, gaya pekerjaan, temperamen dan hubungan sosialisasi antara sesama karyawan dan
atasan.
  
Contoh soal test PAPI

a. Saya adalah pemimpin yang baik


b. Saya selalu mengerjakan pekerjaan dengan teliti

Tips dan cara mengerjakan soal tes PAPI


Sebelum Anda mengerjakan soal tes PAPI, penitia penyelenggara psikotes akan memberikan aba-aba, seperti
anda diminta untuk memilih salah satu kecenderungan yang menurut anda ada pada diri anda atau yang paling
sesuai dengan sifat dan karakter pribadi Anda. Jika jawaban Anda adalah pernyataan yang pertama maka Anda
akan diminta melingkari tanda panah diatas nomor soal dan begitu pula dengan sebaliknya. Saran saya sesuaikan
jawaban Anda dengan jenis serta posisi pekerjaan yang Anda lamar, dan jawablah setiap pertanyaan dengan
konsisten namun fleksible. Misalnya Anda melamar sebagai ODP Bank Mandiri atau Bank BNI dan bank lannya
atau PPS di pertamina, posisi ini merupakan pembentukan leader untuk regenerasi pemimpin di perusahaan
tersebut. Maka konsistenkan jawaban Anda yang berhubungan erat dengan kepemimpinan, kerja keras dan
cerdas serta loyalitas.

3. Army Alpha Intelegence Test

Tes ini terdiri atas 12 soal atau lebih, yang berisi kombinasi deretan angka dan deretan bentuk ruang. Salah satu
soal terkadang memiliki kaitan dengan soal sebelumnya. Yang menjadi penilaian dalam tes army alpha
intelegence ini adalah kemampuan daya serap Anda dalam menerima informasi dan melaksanakan instruksi dari
atasan dengan cepat dan tepat. Test ini juga sering keluar jika Anda melamar dan mengikuti psikotes di bank
khususnya pada posisi sebagai Account Officer (AO) maupun Founding Officer (FO)

Contoh soal psikotes army alpha intelegence

Tips dan cara mengerjakan soal army alpha intelegence :

Konsentrasikan pikiran Anda kepada apa yang dikatakan narator atau panita psikotes, karena narator tidak akan
mengulang instruksi tersebut dan waktu yang diberikan sangat terbatas. Jadi, manfaatkan waktu tersebut dengan
efektif dan efesien. Sabar, jangan terburu menjawab, sebelum narator selesai memberikan instruksi. Karena jika
Anda tidak sabar untuk mendengar dan fokus terhadap apa yang dikatakan oleh narator maka untuk menjawab
soal anda akan kebingungan.

4. Baum Tree Test (Tes Psikotes Menggambar Pohon)

Tes psikotes menggambar pohon ini terdiri atas tugas untuk menggambar pohon. Sebelum anda mengerjakan
soal psikotes ini, narator akan memberi ketar HVS kosong dan sedikit petunjuk kriteria pohon yang boleh
digambar seperti :

pohon berkambium (dicotyl)

bercabang dan berbuah.

dan pohon yang berdaun

Anda tidak diperbolehkan untuk menggambar pohon jenis bambu, pisang, semak belukar ataupun jenis tanaman
monocotyl dan sejenisnya. Pada umumnya penilaian atas tes ini adalah seberapa jauh tingkat imajinasi Anda,
kreatifitas mengenai detil-detil serta ketelitian Anda dalam bekerja nanti serta kedisiplinan dan ketanggapan Anda
dalam memahami perintah yang disampaikan kepada Anda. Usahakan gambar poshon yang Anda gambar
sedetail mungkin dan berbentuk. Fungsi dari tes ini adalah untuk menilai karakter dan kepribadian seseorang.
Contoh soal psikotes menggambar pohon

5. Draw A Person Test ( Tes Psikotes Menggambar Orang)

Soal psikotest DAP ini hampir sama dengan soal psikotes baum tree test, namun pada tes ini Anda akan diminta
menggambar seseorang. Sebelum tes ini dimulai, narator akan memberi sedikit instruksi dalam mengerjakan soal
psikotes DAP ini. Kira-kira instruksi dari narator seperti ini: "buatlah sebuah gambar orang lengkap dan bukan
gambar kartun apakah dia seorang wanita atau pria, dan sebutkan nama serta umurnya serta profesinya".

Contoh soal psikotes draw a person (DAP)

Tips dan cara mengerjakan soal psikotes Draw A Person


Buatlah gambar seseorang dengan detail, dan sesuaikan jenis kelaminnya dengan Anda. Jika Anda berjenis
kelamin pria, maka buatlah gamabar orang yang menunjukkan jenis kelamin pria, dan begitupula dengan
sebaliknya. Usakan gambar tersebut menunjukkan ciri-ciri orang yang sedang bekerja sesuai dengan pekerjaan
yang Anda lamar. Kemudian berilah nama orang yang Anda gambar tersebut dengan nama lengkap Anda dan
sesuai dengan usia Anda sekarang kemudian buat profesinya sesuai dengan jabatan yang Anda lamar. Hal ini
dilakukan untuk memberi pesan mengenai tingkat kepercayaan diri Anda dalam pekerjaan walau sejelek apapun
gambar yang Anda buat.

6. House Tree Person Test (HTP)

Pada tes ini, peserta tes akan diminta untuk menggambar sebuah rumah, sebuah pohon dan seorang manusia.
Kemudian hasil gambar tersebut dievaluasi dari berbagai aspek untuk menilai karakter kepribadian peserta tes.
Dalam tes house tree person (HTP) ini yang dinilai adalah kemampuan, karakter dan kepribadian seseorang
(calon karyawan) sesuai dengan gambar yang dibuatnya.

Contoh soal psikotes house tree person

Sepertinya pembahasan mengenai contoh soal psikotes ini sudah cukup panjang, untuk itu saya akhiri sampai
disini, semoga bermanfaat. Perlu saya sampaikan kepada Anda bahwa, soal psikotes yang saya uraikan diatas
merupakan soal psikotes yang sering keluar atau di ujikan oleh banyak perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai