Anda di halaman 1dari 18

57

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan hasil penelitian beserta pembahasannya yang

meliputi penjabaran data umum dan khusus serta analisis perubahan mengenai

penurunan suhu tubuh baik sesudah dilakukan pemberian kompres hangat maupun

sebelum dilakukan pemberian kompres hangat untuk melancarkan ASI pada Ibu

Post Partum di Ruang Ummu Anisa Rumah Sakit Siti Aisyah Kota Lubuklinggau

tahun 2018.

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Siti Aisyah

Kota Lubuklinggau. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Siti Aisyah adalah

rumah sakit milik pemerintah kota Lubuklinggau, yang pertama kali didirikan

berdasarkan akte notaris Badiah Azhary, SH No. 35 pada tanggal 30 Maret

1990 dalam bentuk Yayasan Rumah Sakit Siti Aisyah berdasarkan surat izin

sementara Kanwil Depkes Propinsi Sumatera Selatan Nomor.

YM.01.02.3.2.8420 tanggal 10 Oktober 1994.

Pada tahun 2012 Rumah Sakit Umum Daerah Kota Lubuklinggau resmi

menjadi Rumah Sakit Kelas C berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia Nomor : HK. 03.05/I/907/12 tentang Penetapan Kelas


58

Rumah Sakit Umum Daerah Kota Lubuklinggau Propinsi Sumatera Selatan

tanggal 7 Juni 2012.

Sejalan dengan perkembangannya maka pada tanggal 31 Mei 2010

maka dilantiklah pejabat struktural pada lingkungan Rumah Sakit Umum

Daerah Siti Aisyah Kota Lubuklinggau berdasarkan SK Walikota

Lubuklinggau Nomor : 821.2/98/KPTS/BKD.III/2010 tanggal 29 Mei 2010,

mengacu pada Peraturan Daerah Kota Lubuklinggau Nomor 3 Tahun 2008

tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota

Lubuklinggau (Lembaran Daerah Kota Lubuklinggau Tahun 2008 Nomor 13)

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Lubuklinggau

Nomor 9 tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota

Lubuklinggau Nomor 3 Tahun 2008 tentang Sussunan Organisasi dan Tata

Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Lubuklinggau (Lembaran Daerah Kota

Lubuklinggau Tahun 2011 Nomor 9). Kemudian direvisi ulang menjadi

Peraturan Walikota Lubuklinggau Nomor 14 Tahun 2013 tentang Penjabaran

Tugas Pokok dan Fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Siti Aisyah Kota

Lubuklinggau.

Rumah Sakit Umum Daerah Siti Aisyah Kota Lubuklinggau berlokasi

di jalan Lapter Silampari Kelurahan Air Kuti Kecamatan Lubuklinggau

Timur 1 dengan Luas Kompleks sebesar 19.139.5 m².

Layanan Kesehatan yang tersedia di RSUD Siti Aisyah Kota

Lubuklinggau sebagai berikut :


59

a. Layanan Rawat Jalan

Yang terdiri Klinik Umum, Klinik Penyakit Dalam, Klinik Penyakit

Anak, Klinik Penyakit TB. Dots, Klinik Kesehatan Ibu dan Anak dan

Penyakit Kandunga, Klinik Penyakit THT, Klinik Penyakit Gigi dan

Mulut, dan Klinik Penyakit Bedah.

b. Layanan Rawat Inap

Yang terdiri dari ruanga perawatan umum (Paviliun), ruang perawatan

kebidanan dan kandungan (Ummu An-nisa), ruang perawatan bedah (Al-

Kautsar dan An-Nur), ruang perawatan penyakit dalam (al Insan), ruang

penyakit anak dan perinatology (Al Atfal), ruang perawatan infeksi (Al-

Ikhlas), dan ruang perawatan anintensif/ ICU (Al-Hayyu).

c. Layanan Gawat Darurat

Layanan Gawat Darurat ini melayani pasien 24 Jam

d. Layanan Penunjang Medis

Yang terdiri dari ruangan Radiologi 24 Jam, Laboratorium 24 Jam,

Farmasi 24 Jam, UTDRS (Unit Transfusi darah Rumah Sakit), Gizi,

Rehabilitasi Medis, dan Hemodialisa.

e. Layanan Medical Check Up

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan ruang rawat inap Al Atfal

yaitu ruang perawatan anak. Ruang Al Atfal ini merupakan ruang

perawatan selanjutnya setelah dilakukan tindakan di IGD. Ruang At Atfal

terdiri dari 4 kelas yaitu kelas utama sebanyak 2 Tempat Tidur, Kelas 1
60

sebanyak 3 Tempat Tidur, kelas 2 sebanyak 6 Tempat Tidur) dan kelas 3

sebanyak 8 Tempat Tidur.

4.1.2 Gambaran Subyek Penelitian

Dalam studi kasus ini dipilih 2 orang sebagai subyek studi kasus

yaitu subyek I dan subyek II. Subyek ini sudah sesuai dengan kriteria

inklusi yang telah ditetapkan.

Subyek I

Subyek I dengan inisial Ny. “N” berusia 25 tahun suami dari Tn.

“T” beragama Islam dengan riwayat kehamilan G2 PO A1 masuk

Rumah Sakit Siti Aisyah Kota Lubuklinggau pada tanggal 3 Mei 2018

Pukul 04.00 wib. Pada Tanggal 4 Mei 2018 dilakukan proses persalinan

melalui Sectio Caesarea atas indikasi Partus Lama. Tanggal pengkajian

05 Mei 2018 Keluhan utama saat ini nyeri pada luka jalan lahir dan

Payudara terasa sakit dan bengkak. Ny. “N” mengatakan saat ini dirinya

merasa demam panas, dan kedua payudaranya terasa panas dan sangat

sakit saat menyusi anak. ASI yang keluar saat ini jumlah masih sedikit

sekali yang keluar. Ibu tampak kesakitan saat menyusui bayinya.

Subyek II

Subyek II dengan inisial Ny. “T” berusia 25 tahun suami dari Tn.

“T” beragama Islam dengan riwayat kehamilan G2 PO A0 masuk

Rumah Sakit Siti Aisyah Kota Lubuklinggau pada tanggal 4 Mei 2018

Pukul 04.00 wib dan langsung dilakukan proses persalinan secara

spontan. Tanggal pengkajian 05 Mei 2018 Keluhan utama saat ini nyeri
61

pada luka jalan lahir dan Payudara terasa sakit dan bengkak. Ny. “N”

mengatakan saat ini dirinya merasa demam dan kedua payudaranya.

Pasien mengatakan sedih dan takut tidak bias memberi ASI Ekslusif

pada bayinya karena saat isi ASInya tidak keluar.

4.1.3 Pemaparan Fokus Studi

1. Hasil Pengkajian Awal

Berdasarkan tahap proses keperawatan, maka langkah

pertama yang harus dilakukan adalah pengkajian. Dalam studi

kasus ini pengkajian awal yang dilakukan berfokus pada

keterangan subyek yang mengatasakan payudaranya bengkak dan

tidak dapat ASI tidak keluar.

Berdasarkan hasil studi kasus, dapat diketahui bahwa saat

pengkajian awal terhadap subyek dapat dilihat seperti pada tabel

4.1
62

TABEL 4.1
HASIL PENGKAJIAN (OBSERVASI)
HARI KE- SATU

Aspek Yang Subyek


Dinilai I (Ny. N)) II (Ny.T)
Usia 26 tahun 21 tahun
Riwayat Persalinan SC Spontan
Tanda-Tanda Vital
a. TD 120/90 mmhg 100/80 mmhg
b. Temp 39 ℃ 38,5 ℃
c. RR 24 x/mnt 22 x/mnt
d. P 82 x/mnt 84 x/mnt
Psikologis ibu saat ini Ibu merasa Ibu tampak sedih karena
senang dan merasa takut tidak bisa
bahagia atas memberikan ASI
kelahiran anak Ekslusif karena ASInya
pertama dengan tidak keluar
selamat
Keluhan Utama Saat ini Pasien tampak Pasien tampak demam
demam karena karena Payudaranya
Payudaranya terasa sakit dan
sakit dan bengkak, dan ibu
bengkak, ASI mengatakan ASInya
belum keluar tidak keluar
Skala Nyeri (1-10) 5 4
Infeksi pada payudara Tidak ada Tidak ada
Sakit Sejak 1 hari yang lalu 1 hari yang lalu
Pemeriksaan di Pernah, Pernah, Puskesmas
pelayanan kesehatan Puskesmas

Aktifitas setelah dibantu dibantu


melahirkan

TABEL 4.2
63

HASIL PENGKAJIAN (OBSERVASI)


HARI KE- DUA

Aspek Yang Subyek


Dinilai I (Ny. N)) II (Ny.T)
Usia 26 tahun 21 tahun
Riwayat Persalinan SC Spontan
Tanda-Tanda Vital
a. TD 120/80 mmhg 110/80 mmhg
b. Temp 38 ℃ 38 ℃
c. RR 24 x/mnt 22 x/mnt
d. P 82 x/mnt 84 x/mnt
Psikologis ibu saat ini Ibu tampak Ibu tampak sedih karena
meringis ASInya keluar sedikit
kesakitan saat dan
menyusi bayinya
Keluhan Utama Saat ini Ibu mengatakan Ibu mengatakan ASI
payudaranya keluar masih Sedikit,
masih bengkak, payudara bengkak dan
ASI keluar nyeri
sedikit-sedikit
Skala Nyeri (1-10) 4 4
Infeksi pada payudara Tidak ada Tidak ada
Sakit Sejak 1 hari yang lalu 1 hari yang lalu
Pemeriksaan di Pernah, Pernah, Puskesmas
pelayanan kesehatan Puskesmas

Aktifitas setelah dibantu dibantu


melahirkan

TABEL 4.3
HASIL PENGKAJIAN (OBSERVASI)
HARI KE- TIGA
64

Aspek Yang Subyek


Dinilai I (Ny. N)) II (Ny.T)
Usia 26 tahun 21 tahun
Riwayat Persalinan SC Spontan
Tanda-Tanda Vital
a. TD 120/80 mmhg 110/70 mmhg
b. Temp 37,5 ℃ 37 ℃
c. RR 24 x/mnt 22 x/mnt
d. P 80 x/mnt 82 x/mnt
Psikologis ibu saat ini Ibu merasa Ibu merasa senang dan
senang dan bahagia karena ASInya
bahagia karena sudah keluar banyak
sakit pada
payudara mulai
berkurang
Keluhan Utama Saat ini ASI sudah mulai ASI sudah keluar
keluar banyak, banyak. Ibu dapat
pembengkakan menyusui bayinya
pada payudara dengan baik
berkurang
Skala Nyeri (1-10) 1 0
Infeksi pada payudara Tidak ada Tidak ada
Sakit Sejak 1 hari yang lalu 1 hari yang lalu
Pemeriksaan di Pernah, Pernah, Puskesmas
pelayanan kesehatan Puskesmas

Aktifitas setelah dibantu dibantu


melahirkan

LEMBAR CEKLIST
PEMBERIAN KOMPRES DENGAN AIR HANGAT UNTUK
MELANCARKAN ASI PADA IBU PASCA MELAHIRKAN
DI RUANG UMMU ANISA RS. SITI AISYAH
KOTA LUBUKLINGGAU
65

TAHUN 2018

PADA SUBYEK I

Pemberian
Nama Hari/ Jam Kompres Hangat
No. Hasil Evaluasi
Pasien Tanggal (WIB) Efektif Tidak
Efektif
1. Ny. N Sabtu/ 08.00   Setelah dilakukan
5 Mei Wib pemberian kompres
2018 Air Hangat.
Bengkak pada
payudara berkurang,
ASI tampak keluar
setetes- setetes.
2. Ny. N Minggu/ 08.00   Setelah dilakukan
6 Mei Wib pemberian kompres
2018 Air Hangat.
Bengkak pada
payudara berkurang,
intersitas nyeri yang
ibu rasakan
berkurang. ASI
keluar sedikit
3. Ny. N Senin / 09.00   Setelah dilakukan
7 Mei Wib pemberian kompres
2018 Air Hangat.
Bengkak pada
payudara berkurang,
intersitas nyeri yang
ibu rasakan
berkurang. ASI
keluar banyak

LEMBAR CEKLIST
PEMBERIAN KOMPRES DENGAN AIR HANGAT UNTUK
MELANCARKAN ASI PADA IBU PASCA MELAHIRKAN
DI RUANG UMMU ANISA RS. SITI AISYAH
KOTA LUBUKLINGGAU
TAHUN 2018
66

PADA SUBYEK II

Pemberian
Nama Hari/ Jam Kompres Hangat
No. Hasil Evaluasi
Pasien Tanggal (WIB) Efektif Tidak
Efektif
1. Ny. T Sabtu/ 09.00   Setelah dilakukan
5 Mei Wib pemberian kompres
2018 Air Hangat.
Bengkak pada
payudara berkurang,
ASI tampak keluar
setetes- setetes.
2. Ny. T Minggu/ 09.00   Setelah dilakukan
6 Mei Wib pemberian kompres
2018 Air Hangat.
Bengkak pada
payudara berkurang,
intersitas nyeri yang
ibu rasakan
berkurang. ASI
keluar banyak
3. Ny. T Senin / 08.00   Setelah dilakukan
7 Mei Wib pemberian kompres
2018 Air Hangat.
Bengkak pada
payudara berkurang,
intersitas nyeri yang
ibu rasakan
berkurang. ASI
keluar banyak
bahkan sudah bias di
pompa.

TABEL 4.3
EVALUASI PENURUNAN SKALA NYERI PAYUDARA SEBELUM
DAN SETELAH DILAKUKAN INTERVENSI KEPERAWATAN
DENGAN PEMBERIAN KOMPRES DENGAN AIR HANGAT
PADA SUBYEK I
67

No Nama Hari/ Tanggal Pengukuran Skala Nyeri Pada Keterangan


Pasien Payudara
Sebelum Setelah
Pemberian Pemberian
Kompres Kompres
1. Ny. N Sabtu/ Skala Nyeri Skala Nyeri - Penurunan
5 Mei 2018 5 3 Skala Nyeri
2
- ASI Keluar
setetes
2. Ny. N Minggu/ Skala Nyeri Skala Nyeri - Penurunan
6 Mei 2018 4 2 Skala Nyeri
2
- ASI Keluar
sedikit
3. Ny. N Senin / Skala Nyeri Skala Nyeri - Penurunan
7 Mei 2018 3 2 Skala Nyeri
2
- ASI mulai
keluar
banyak
4. Ny. N Selasa/ Skala Nyeri Skala Nyeri - Penurunan
8 Mei 2018 3 1 Skala Nyeri
2
- ASI keluar
banyak

TABEL 4.4
EVALUASI PENURUNAN SUHU TUBUH SEBELUM DAN SETELAH
DILAKUKAN INTERVENSI KEPERAWATAN DENGAN
PEMBERIAN KOMPRES DENGAN AIR HANGAT
PADA SUBYEK I
68

No Nama Hari/ Pengukuran Suhu Tubuh Keterangan


Pasien Tanggal Sebelum Setelah
Pemberian Pemberian
Kompres Kompres
1. Ny. N Sabtu/ Suhu Tubuh Suhu Tubuh Penurunan
5 Mei 39 ℃ 37,5 ℃ Suhu Tubuh
2018 1,5 ℃

2. Ny. N Minggu/ Suhu Tubuh Suhu Tubuh Penurunan


6 Mei 38,4 ℃ 37,5 ℃ Suhu Tubuh
2018 0,9 ℃

3. Ny. N Senin / Suhu Tubuh Suhu Tubuh Penurunan


7 Mei 37,5 ℃ 36,9 ℃ Suhu Tubuh
2018 0,6 ℃

4. Ny. N Selasa/ Suhu Tubuh Suhu Tubuh Penurunan


8 Mei 37,5 ℃ 36,5 ℃ Suhu Tubuh
2018 0,2 ℃

TABEL 4.5
EVALUASI PENURUNAN SKALA NYERI PAYUDARA SEBELUM
DAN SETELAH DILAKUKAN INTERVENSI KEPERAWATAN
DENGAN PEMBERIAN KOMPRES DENGAN AIR HANGAT
PADA SUBYEK II

No Nama Hari/ Tanggal Pengukuran Skala Nyeri Pada Keterangan


69

Pasien Payudara
Sebelum Setelah
Pemberian Pemberian
Kompres Kompres
1. Ny. T Sabtu/ Skala Nyeri Skala Nyeri - Penurunan
5 Mei 2018 6 3 Skala Nyeri
3
- ASI Keluar
setetes
2. Ny. T Minggu/ Skala Nyeri Skala Nyeri - Penurunan
6 Mei 2018 4 2 Skala Nyeri
2
- ASI Keluar
sedikit
Ny.3.T Senin / Skala Nyeri Skala Nyeri - Penurunan
7 Mei 2018 3 2 Skala Nyeri
1
- ASI keluar
banyak
4. Ny. T Selasa/ Skala Nyeri Skala Nyeri - Penurunan
8 Mei 2018 3 1 Skala Nyeri
2
- ASI keluar
banyak

TABEL 4.6
EVALUASI PENURUNAN SUHU TUBUH SEBELUM DAN SETELAH
DILAKUKAN INTERVENSI KEPERAWATAN DENGAN
PEMBERIAN KOMPRES DENGAN AIR HANGAT
PADA SUBYEK II

No Nama Hari/ Pengukuran Suhu Tubuh Keterangan


Pasien Tanggal Sebelum Setelah
70

Pemberian Pemberian
Kompres Kompres
1. Ny. N Sabtu/ Suhu Tubuh Suhu Tubuh Penurunan
5 Mei 38,5℃ 37 ℃ Suhu Tubuh
2018 1,5 ℃

2. Ny. N Minggu/ Suhu Tubuh Suhu Tubuh Penurunan


6 Mei 38 ℃ 37,2 ℃ Suhu Tubuh
2018 0,8 ℃

3. Ny. N Senin / Suhu Tubuh Suhu Tubuh Penurunan


7 Mei 37,5 ℃ 36,7 ℃ Suhu Tubuh
2018 0,8 ℃

4. Ny. N Selasa/ Suhu Tubuh Suhu Tubuh Penurunan


8 Mei 36,9 ℃ 36,5 ℃ Suhu Tubuh
2018 0,3 ℃

DIAGRAM 4.1
EVALUASI PENGUKURAN SUHU TUBUH SEBELUM
DILAKUKAN INTERVENSI KEPERAWATAN DENGAN
PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT PADA
SUBYEK I DAN SUBYEK II
71

42
41
41
40
40

39 38.5
38 Subyek I
38 37.5 Subyek II
36.9 36.736.5
37

36

35
Hari I Hari II Hari III Hari IV

DIAGRAM 4.2
EVALUASI PENGUKURAN SUHU TUBUH SESUDAH
DILAKUKAN INTERVENSI KEPERAWATAN DENGAN
PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT PADA
SUBYEK I DAN SUBYEK II
38
38 37.8

37.5
37.1
37
36.9
37
36.7
36.5 Subyek I
36.4 Subyek II
36.5

36

35.5
Hari I Hari II Hari III Hari IV

Berdasarkan Tabel 4.3, Tabel 4.4 dan diagram 4.1, diagram 4.2

diketahui bahwa setelah dilakukan teknik pemberian kompres dengan air

hangat pada kedua subyek, penurunan suhu tubuh mengalami penurunan yang

sangat baik.
72

Pada Subyek I terjadi penurunan suhu tubuh pada hari pertama

sebelum dilakukan pemberian kompres air hangat suhu tubuh pasien 41 ℃

dengan menggunakan thermometer air raksa dan setelah dilakukan pemberian

kompres dengan menggunakan air hangat turun menjadi 38 ℃, untuk hari ke

dua sebelum dilakukan pemberian kompres air hangat suhu tubuh pasien 38,5

℃ dan setelah dilakukan pemberian air hangat terjadi penurunan suhu tubuh

menjadi 37 ℃, untuk hari ke tiga sebelum dilakukan pemberian kompres air

hangat suhu tubuh pasien 37,5 ℃ dan setelah dilakukan pemberian air hangat

terjadi penurunan suhu tubuh menjadi 36,9 ℃, dan pada hari ke empat diukur

sebelum dilakukan pemberian kompres air hangat suhu tubuh pasien 36,7 ℃

dan setelah dilakukan pemberian air hangat terjadi penurunan suhu tubuh

menjadi 36,5 ℃.

Pada Subyek II secara signifikan hampir sama dan masih termasuk

kategori baik dalam proses terjadinya penurunan suhu tubuh. Pada hari

pertama diukur dengan menggunakan thermometer air raksa sebelum

dilakukan pemberian kompres air hangat suhu tubuh pasien 40 ℃ dan setelah

dilakukan pemberian kompres dengan menggunakan air hangat turun menjadi

37,8 ℃, untuk hari ke dua sebelum dilakukan pemberian kompres air hangat

suhu tubuh pasien 38 ℃ dan setelah dilakukan pemberian air hangat terjadi

penurunan suhu tubuh menjadi 37,1 ℃, untuk hari ke tiga sebelum dilakukan

pemberian kompres air hangat suhu tubuh pasien 36,9 ℃ dan setelah

dilakukan pemberian air hangat terjadi penurunan suhu tubuh menjadi 36,7

℃, dan pada hari ke empat diukur sebelum dilakukan pemberian kompres air
73

hangat suhu tubuh pasien 36,5 ℃ dan setelah dilakukan pemberian air hangat

terjadi penurunan suhu tubuh menjadi 36,4 ℃.

4.2 Pembahasan

Dari hasil penelitian tentang penurunan suhu tubuh pada anak yang

mengalami kejang demam dengan melakukan kompres air hangat diperoleh

hasil adanya penurunan suhu tubuh pada pasien kejang demam setelah

dilakukan pemberian kompres dengan menggunakan air hangat.

Pada subyek I pengukuran suhu tubuh mengalami penurunan yang

sangat baik setelah dilakukan pemberian kompres air hangat terjadi pada hari

ke -3 yaitu 36,9 ℃.

Pada subyek II pengukuran suhu tubuh mengalami penurunan yang

sangat baik setelah dilakukan pemberian kompres air hangat terjadi pada hari

ke -3 yaitu 36,7 ℃.

Hal ini sesuai dengan hasil teori yang diungkapkan oleh Potter dan

Perry, 2015 yaitu Pemberian kompres hangat pada aksila sebagai daerah

dengan letak pembuluh darah besar merupakan upaya memberikan

rangasangan pada area preoptik hipotalamus agar menurunkan suhu tubuh.

Sinyal hangat yang dibawa oleh darah ini menuju hipotalamus akan

merangsang area preoptik mengakibatkan pengeluaran sinyal oleh sistem

efektor. Sinyal ini akan menyebabkan terjadinya pengeluaran panas tubuh

yang lebih banyak melalui dua mekanisme yaitu dilatasi pembuluh darah

perifer dan berkeringat.


74

Dan hasil penelitian ini juga sama juga dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Sodikin dan Yulistiani (2011) dalam melakukan penelitian

efektifitas penurunan suhu tubuh menggunakan kompres hangat dan kompres

plester di daerah dahi pada anak demam di RSUD Banyumas. Hasil penelitian

menyebutkan rerata penurunan suhu tubuh setelah pemberian kompres hangat

0,70 ℃ dan pemberian kompres plester rata-ratanya 0,30℃ Hal ini dapat

disimpulkan pemberian kompres hangat lebih efektif untuk penurunan suhu

tubuh pada anak demam dibanding kompres plester.

4.3 Keterbatasan Penulis

Dalam studi kasus ini penulis menemui hambatan sehingga menjadi

keterbatasan dalam penyusunan studi kasus in. keterbatasan dalam

penelitian ini adalah peneliti tidak bias melakukan observasi secara terus

menerus karena keterbatasan jarak dan waktu, sehingga hasil pengukuran

penurunan suhu tubh anak yang mengalami kejang demam tidak dapat

digambarkan dengan jelas.

Anda mungkin juga menyukai