6. EVALUASI
TABEL 4.6
EVALUASI KEPERAWATAN PADA
SUBYEK I DENGAN POST SC
Pemberian kompres
No Hari/
Jam air hangat Hasil Evaluasi
. Tanggal
Sebelum Sesudah
1. Jumat/ 07.00 ASI ASI keluar Setelah dilakukan
04 Mei wib belum ± 10 pemberian kompres Air
2018 keluar Hangat. Bengkak pada
payudara berkurang, ASI
tampak keluar setetes-
setetes ± 10 cc.
2. Sabtu/ 05 09.00 ASI ASI Mulai Setelah dilakukan
Mei wib keluar ± keluar ± 40 pemberian kompres Air
2018 10 cc Hangat. Bengkak pada
payudara berkurang,
intersitas nyeri yang ibu
rasakan berkurang. ASI
keluar sedikit dengan
penambahan jumlah ASI
yang keluar sebanyak ±
30 cc
3. Minggu/ 12.30 ASI ASI keluar Setelah dilakukan
06 Mei wib keluar ± ± 70 pemberian kompres Air
2018 30 cc Hangat. Bengkak pada
payudara berkurang,
intersitas nyeri yang ibu
rasakan berkurang. ASI
keluar banyak dengan
92
TABEL 4.7
EVALUASI KEPERAWATAN PADA
93
Pemberian kompres
Hari/ air hangat
No. Jam Hasil Evaluasi
Tanggal
Sebelum Sesudah
1. Senin/ 14 10.00 ASI ASI keluar Setelah dilakukan
Mei 2018 wib keluar ± ± 20 cc pemberian kompres
10 cc Air Hangat.
Bengkak pada
payudara berkurang,
ASI tampak keluar
dengan penambahan
ASI sekitar ± 10 cc
2. Selasa/ 15 07.00 ASI ASI Mulai Setelah dilakukan
Mei 2018 wib keluar ± keluar ± 40 pemberian kompres
10 cc cc Air Hangat.
Bengkak pada
payudara berkurang.
ASI keluar sedikit
dengan penambahan
jumlah ASI yang
keluar sebanyak ±
30 cc
3. Rabu/ 16 12.00 ASI ASI Mulai Setelah dilakukan
Mei 2018 wib keluar ± keluar ± 70 pemberian kompres
30 cc Air Hangat.
Bengkak pada
payudara berkurang,
intersitas nyeri yang
ibu rasakan
berkurang. ASI
keluar dengan
jumlah penambahan
ASI yang keluar
sebanyak ± 40 cc
94
teknik pemberian kompres dengan air hangat pada kedua subyek terdapat
Pada Subyek I diketahui bahwa pada saat pengkajian hari pertama ASI
tidak keluar sama sekali, bahkan menimbulkan rasa nyeri pada payudara
pijat payudara ASI mulai keluar sedikit-sedikit berupa cairan putik kekuning-
kuningan yaitu cairan colostrum dan bengkak pada payudara tidak sesakit
pada waktu sebelum dilakukan teknik pemberian kompres air hangat. pada
hari kedua dilakukan juga pemberian kompres payudara yang dilakukan pada
jam yang sama hal serupa masih dirasakan oleh ibu. Payudaranya bengkak
dan sakit terutama saat disusui bayi. Setelah dilakukan tehnik pemberian
kompres air hangat bengkak pada payudara berkurang ASI mulai keluar
walaupun tidak banyak tapi cukup memenuhi kebutuhan nutrisi pada bayinya.
Pada saat pengkajian hari ketiga ibu tampak lebih santai dalam menyusui bayi
kedua payudara, ASI keluar banyak dan bias di pompa untuk bias disimpan
dikulkas.
kategori baik dalam hal pemberian kompres air hangat untuk melancarkan
ASI. Pada Subyek I diketahui bahwa pada saat pengkajian hari pertama ASI
95
tidak keluar sama sekali, bahkan menimbulkan rasa nyeri pada payudara
pijat payudara ASI mulai keluar sedikit-sedikit berupa cairan putik kekuning-
kuningan yaitu cairan colostrum dan bengkak pada payudara tidak sesakit
pada waktu sebelum dilakukan teknik pemberian kompres air hangat. pada
hari kedua dilakukan juga pemberian kompres payudara yang dilakukan pada
jam yang sama hal serupa masih dirasakan oleh ibu. Payudaranya bengkak
dan sakit terutama saat disusui bayi. Setelah dilakukan tehnik pemberian
kompres air hangat bengkak pada payudara berkurang ASI mulai keluar
walaupun tidak banyak tapi cukup memenuhi kebutuhan nutrisi pada bayinya.
Pada saat pengkajian hari ketiga ibu tampak lebih santai dalam menyusui bayi
kedua payudara, ASI keluar banyak dan bias di pompa untuk bias disimpan
dikulkas.
B. Pembahasan
1. Pengkajiaan
2012).
penyembuhan luka dan pengeluaran cairan atau bekuan darah kotor dari
kadang sulit untuk melakukan mobilisasi karena ibu merasa letih dan
sakit. Begitu pula dalam proses pemberian ASI Ekslusif. Ibu sering kali
dengan alasan luka jahitan operasinya masih sakit sehingga tidak bisa
memberikan ASInya secara optimal atau dengan alas an ASI tidak keluar.
dan ASI keluar sangat sedikit sehingga ibu khawatir bayinya akan
kekurangan nutrisi akibat kurangnya ASI. dari kedua hal diatas dapat
2. Diagnosa Keperawatan
menyusui sekunder akibat ibu yang sakit, bayi tidak mau menyusu
saja yang telah disesuaikan dengan diagnose keperawatan Nanda Nic Noc
signifikan pada awalnya juga ASI tidak keluar sama sekali setelah
3. Intervensi
dengan keadaan atau situasi dan kondisi pasien, agar rencana tindakan
dapat memperoleh hasil maksimal yang sesuai dengan tujuan yang ingin
dihisap oleh bayi secara adekuat, sehingga sisa ASI terkumpul pada
bendungan ASI (Bahiyatun, 2009). Statis pada pembuluh darah dan limfe
4. Implementasi
(Sari, 2017)
klien akibat adanya proses inflmasi. Kompres hangat basah ini dapat
5. Evaluasi
dapat teratasi dan evaluasi akhir yang didapat adalah sebagai berikut :
signifikan yang awalnya pada saat pengkajian hari pertama ASI sama
sekali tidak keluar dan setelah dilakukan kompres Air Hangat ASI mulai
signifikan yang awalnya pada saat pengkajian hari pertama ASI sama
sedikit sekali yang keluar dan setelah dilakukan kompres Air Hangat ASI
mulai keluar berupa mulai cairan colostrum sampai ASI matur yang
produksi ASI. Kompres hangat payudara selama pemberian ASI akan dapat
dari kompres hangat payudara antara lain, stimulasi refleks let down,
Nurhanifah, 2013).
penghasil ASI. Manfaat lain dari kompres hangat payudara antara lain,
stimulasi refleks let down, mencegah bendungan pada payudara yang bisa
dihisap oleh bayi secara adekuat, sehingga sisa ASI terkumpul pada sistem
meningkat. Hal tersebut juga bisa terjadi dikarenakan adanya sumbatan pada
saluran susu
Saking pentingnya ASI bagi bayi, maka para ahli menyarankan agar
ibu menyusui bayinya selama 6 bulan sejak kelahiran, yang dikenal dengan
istilah ASI Eksklusif. Dalam era globalisasi, banyak ibu yang bekerja.
Keadaan itu sering menjadi kendala bagi ibu untuk memberikan ASI
tercapai. Nah, supaya ibu yang bekerja juga dapat memberikan ASI
pemberian ASI yang benar ( Dwi, 2009 p. 27) Dr. Dien Sanyoto Besar,
Sp.A. menerangkan bahwa bayi yang baru lahir harus lanngsung diberi ASI,
102
maksimal satu jam setelah lahir. Namun dalm kenyataanya, bayi diberi susu
3. Keterbatasan Penulis
penelitian ini adalah peneliti tidak bisa melakukan observasi secara terus
penurunan suhu tubh anak yang mengalami kejang demam tidak dapat