Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS KRIMINALOGI TERHADAP PUNGUTAN LIAR DI DAERAH

(Studi Kasus Pada Kepolisian Daerah Kota Muara Enim)

Disusun

Oleh

Muhamad Nazzib Exsa Malindo

NPM 1912011072

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDARLAMPUNG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah mengaruniakan
rahmat dan hidayahnya kepada penulis berupa Kesehatan, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas pembuatan proposal penelitian. tugas pada mata kuliah Metodelogi
Penelitian dan Penulisan Hukum di Fakultas Hukum Universitas Lampung, adapun
proposal penelitian ini berjudul” ANALISIS KRIMINALOGI TERHADAP
PUNGUTAN LIAR DI DAERAH PERKARA PIDANA (Studi Kasus Pada
Kepolisian Daerah Kota Muara Enim)”.Penulis berharap melalui Tugas Penulisan ini
dapat memberikan pengetahuan bagi banyak orang, dan membawa kemanfaatan.
Dalam pembuatan tugas penulisan ini penulis tidak sendirian, penulisan proposal
penelitian ini dari awal sampai selesai tidak lepas dari bantuan, bimbingan, serta semangat
dari berbagai pihak terutama dari dosen mata kuliah Metodologi Penelitian dan Penulisan
Hukum yaitu Bapak Ahmad Zazili, S. H., M. H. dan juga seluruh teman saya di kelas
Metodologi Penelitian dan Penulisan Hukum serta keluarga saya.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan proposal penelitian ini masih jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu penulis tidak menutup untuk kritikan dan saran yang
membangun dalam proposal penelitian ini guna memberikan pemahaman dan pengalam
yang lebih bagi penulis agar dalam penulisan-penulisan berikutnya menjadi lebih baik lagi.

Muara Enim, 5 Desember 2021

Muhamad Nazzib Exsa Malindo


DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................6
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian..............................................................6
D. Kerangka Teoritis dan Konseptual.........................................................................8

II. TINJAUAN PUSTAKA


A. Tinjauan Umum Kriminologi...............................................................................13
1. Pengertian Kriminologi....................................................................................13
2. Teori Kriminologi.............................................................................................15
B. Tinjauan Umum Tentang Kejahatan Pungutan Liar (Pungli)................................19
1. Definisi Kejahatan............................................................................................19
2. Kejahatan Pungutan Liar..................................................................................23
3. Pengaturan Kejahatan Pungli............................................................................24
C. Teori Faktor Penyebab Terjadinya Kejahatan......................................................26
D. Teori Upaya Penanggulangan Kejahatan..............................................................28
E. Tinjauan Terhadap Angkutan Umum...................................................................31

III. METODE PENELITIAN


A. Pendekatan Masalah.............................................................................................33
B. Sumber dan Jenis Data.........................................................................................34
C. Penentuan Narasumber.........................................................................................35
D. Metode Pengumpulan Data dan Pengolahan Data................................................36

IV. DAFTAR PUSTAKA


4

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sifat manusia dalam kehidupan bersifat berubah-ubah, artinya manusia mempunyai

faktor-faktor penentu dalam kehidupan kesehariannya. Sifat yang berubah-ubah

tersebut menyertai pribadi manusia mulai dari hubungan antar manusia, manusia

antar kelompok dalam kehidupan dan melakukan kegiatan-kegiatan. Hal itulah

yang menyebabkan manusia selalu mempunyai kesalahan serta kebaikan yang

membuat manusia menjadi manusia yang normal.

Nuansa kemasyarakatan dan sosial ini yang menyebabkan penegakan hukum harus

dikoreksi terus dan dipelajari agar sesuai dengan kehidupan yang berkembang

didalam masyarakat. Berbagai cara dan tehnik baru yang harus diperbaharui untuk

menjaga kepastian hukum dari situlah diperlukan kajian kriminologis sebagai ilmu

bantu dan memahami tindakan manusia. Menurut seorang ahli P. Topinard

seorang Antropologi dari Prancis, Kriminologi berasal dari kata crimen yang

artinya adalah kejahatan dan logos yang artinya ilmu, sehingga kriminologi

merupakan ilmu yang mempelajari tentang kejahatan dan tindak kriminal.1

1
Soedjono Dirdjosiswijo, “Ruang Lingkup Kriminologi”, Remaja Karya, Bandung,1984, hlm 11
5

Pengertian Kriminologi menurut Sutherland adalah kriminologi sebagai keseluruhan

ilmu pengetahuan yang beralian dengan perbuatan jahat sebagai gejala sosial ( the

body of knowledge regarding crime as a social phenomeno). Menurut Sutherland

Kriminologi juga mencangkup proses-proses perbuatan hukum, pelanggaran

hukum dan reaksi atas pelanggaran hukum. Salah satu yang menjadi kejahatan

yang hidup dimasyarakat diantara kejahatan lainnya adalah pungli atau pungutan

liar.2

Pungutan liar (Pungli) yaitu tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau pegawai

negeri atau pejabat negara dengan cara meminta pembayaran uang yang tidak

sesuai atau tidak ada aturan yang berhubungan dengan pembayaran tersebut.3 Hal

ini biasanya disamakan dengan perbuatan pemerasan, penipuan atau korupsi.

Pungli didalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) belum ada aturan

yang jelas tentang tindak pidana pungutan liar dan hanya beberapa pasal yang

mengatur sedikit tentang hal tersebut.

Pasal 504 KUHP yang mengatur tentang pelanggaran mengemis dan pengemis

berbunyi “Barang siapa mengemis di muka umum, diancam karena melakukan

pengemisan dengan pidana kurungan paling lama enam minggu.” Pasal 368

KUHP tentang pemerasan yang berbunyi “Barang siapa dengan maksud untuk

menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, memaksa

orang lain dengan kekerasan atau ancaman kekerasan, untuk memberikan sesuatu

barang,

2
Topo Santoso,. “kriminologi”, PT Raja Grafindo, Jakarta : 2003, Hal 9
3
Dosenpendidikan “Pungli Adalah”, (https://www.dosenpendidikan.co.id/pungli-adalah/, )
6

yang seluruhnya atau sebagian adalah milik orang lain, atau supaya memberikan

hutang maupun menghapus piutang, diancam dengan pidana penjara paling lama 9

tahun.”

Peraturan tentang pungli selain dalam KUHP dapat ditemui pada Pasal 12 huruf,

(e) UU No. 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi dengan ancaman

hukuman penjara minimal 4 (empat) tahun dan maksimal 20 (dua puluh) tahun.

Berdasarkan aturan hukum tersebut pungutan yang dilakukan tanpa memiliki

dasar hukum yang legal, maka pungutan jenis ini bisa masuk ke keuntungan

pribadi Dampak negatif yang bisa ditimbulkan akibat adanya pungli ini, antara

lain adalah.4

a. Biaya ekonomi tinggi, artinya biaya untuk memproduksi sesuatu baik


barang atau jasa menjadi tinggi alias mahal. Biaya produksi yang tinggi ini
ujung – ujungnya akan menjadi beban rakyat selaku konsumen dari
barang.
b. Rusaknya tatanan peradaban masyarakat, maksudnya secara psikososial
akan merusak nilai – nilai luhur tentang arti pelayanan, pengabdian dan
ketulusan. Peradaban tata kelola pelayanan yang melayani, telah berubah
menjadi tata kelola pelayanan berdasarkan jumlah setoran. Yang memberi
“uang pengertian” akan dilayani dengan cepat, sementara masyarakat yang
mengikuti aturan harus menelan pil pahit antrian dan keruwetan yang
panjang. Akhirnya rusaklah tatanan peradaban yang luhur menjadi
peradaban suap dan sogok.
c. Menciptakan masalah dan kesenjangan sosial, artinya tercipta jarak yang
semakin jauh antara si kaya dan si miskin. Yang kaya makin makmur,
sementara si miskin tergusur.
d. Hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Artinya Jika
kepercayaan itu hilang, maka apa lagi yang bisa diharapkan. Agar
kepercayaan tidak hilang, maka seluruh aparatur pemerintahan harus
bersungguh – sungguh melakukan berbagai upaya untuk memberantas
pungli, bahkan lebih dari itu harus berupaya maksimal untuk mencegah
jangan sampai ada pungli.

4
KuninganMass, “Dampak Negatif Pungli’, ( https://kuninganmass.com/government/dampak- nyata-
akibat-pungli-bagi-masyarakat-dan-pemerintah/ )
Pemerintah memiliki upaya penanggulangan kejahatan pungli di Indonesia yaitu melalui

Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2016 tentang Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan

Liar ( Saber Pungli ). Perpres Nomor 87 ini merupakan cita-cita nasional dalam

membersihkan segala jenis pungli dalam kehidupan sosial kemasyarakatan dan tata

pemerintahan. Mengingat dampak yang luar biasa seperti diuraikan di atas, dapat

diketahui bahwasannya pungli memiliki pengaruh yang mampu merusak tatanan

kehidupan serta dapat mengganggu ketertiban serta kenyamanan hidup orang. Lantas

praktik pungli ini masih marak terjadi dilingkungan masyarakat ataupun masyarakat

sipil dan tidak memandang suatu daerah.5

Praktik pungli sesungguhnya merupakan bagian dari pekerjaan rumah tersendiri bagi POLRI

sejak setelah reformasi. Tugas POLRI untuk menyelesaikan dan memberikan solusi

untuk tindak pidana yang berkembang dimasyarakat serta melakukan upaya pencegahan

seperti mempelajari alasan terjadinya tindak pidana tersebut agar terciptanya keamanan

serta tegaknya keadilan ditengah tengah masyarakat. Selain itu juga POLRI harus

berkordinasi dengan masyarakat untuk mengatasi tindak pidana yang terjadi.

Berdasarkan infotmasi yang penulis dapat di internet , bahwa kejahatan pungli yang terjadi

di tengah masyarakat khususnya pada daerah Kota Muara Enim masih marak terjadi.

Menurut penyidik pada Polres Kota Muara Enim upaya-upaya penanggulangan

kejahatan pungli di Kota Muara Enim sudah dilakukan penegakan hukum akan tetapi

kejahatan ini masih marak terjadi.

5
Kelembagaan Ristekdikti, “UU Saber Pungli” (https://kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-
content/uploads/2017/01/99PERPRES_NO_87_2016.pdf)
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas dapat dikatakan bahwa tindak kejahatan pungli di
Kota Muara Enim masih marak terjadi walaupun telah dilakukan penegakan hukum oleh aparat
penegak hukum, oleh sebab itu perlu dikaji lebih lanjut upaya penanggulangan yang tepat dalam
menanggulangi tindak kejahatan pungli di Kota Muara Enim. Atas dasar tersebut penulis merasa
tertarik untuk mengkaji dan menganalisis terkait bagaimana cara upaya penanggulangan kasus
pungli tersebut agar tidak terjadi berulang – ulang suatu tindak pidana yang sama pada satu
daerah, yaitu daerah Kota Muara Enim. Kajian dan analisa tersebut berjudul : “Analisis
Kriminologis Terhadap Pungutan Liar Pada Angkutan Antar Daerah (Studi Pada Kepolisian
Daerah Kota Muara Enim)”

A. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka penulis merumuskan

permasalahan sebagai berikut, yaitu :

1. Apakah yang menjadi faktor penyebab terjadinya kejahatan pungli kepada

pengemudi angkutan antar daerah?

2. Bagaimanakah upaya penanggulangan kejahatan pungli kepada pengemudi

angkutan antar daerah?

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka penulis merumuskan

permasalahan sebagai berikut, yaitu :

1. Apakah yang menjadi faktor penyebab terjadinya kejahatan pungli kepada

pengemudi angkutan antar daerah?

2. Bagaimanakah upaya penanggulangan kejahatan pungli kepada pengemudi

angkutan antar daerah?

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian


1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka yang menjadi tujuan utama penelitian ini

sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya pungutan liar kepada


pengemudi angkutan daerah yang melintas di daerah Prabumulih

2. Untuk mengetahui upaya penanggulangan terjadinya pungutan liar kepada pengemudi


angkutan antar daerah Manfaat Penelitian

Dalam penelitian tentunya sangat diharapkan adanya manfaat yang dapat diambil dalam

penelitian tersebut. Adapun manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah:

a. Manfaat Teoritis

Merupakan salah satu sarana bagi penulis untuk mengumpulkan data sebagai bahan

penyusunan skripsi guna melengkapi persyaratan untuk mencapai gelar

kesarjanaan di bidang ilmu hukum pada Fakultas Hukum Universitas Lampung

dan diharapkan dapat dijadikan bahan kajian dan sedikit memberi sumbangan

pemikiran dalam mengembangkan ilmu pengetahuan pada umumnya dan ilmu

hukum pada khususnya.

b. Manfaat Praktis

Penulisan hukum ini diharapkan dapat meningkatkan dan mengembangkan

kemampuan penulis dalam bidang hukum sebagai bekal untuk masuk ke dalam

instansi atau instansi penegak hukum maupun untuk praktisi hukum yang

senantiasa memperjuangkan hukum di negeri ini agar dapat ditegakkan. Hasil

penelitian ini diharapkan dapat membantu dan memberi masukan serta tambahan

pengetahuan bagi pihak-pihak yang terkait dengan masalah yang diteliti.


3. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian tentunya sangat diharapkan adanya manfaat yang dapat diambil dalam

penelitian tersebut. Adapun manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah:

a. Manfaat Teoritis

Merupakan salah satu sarana bagi penulis untuk mengumpulkan data sebagai bahan

penyusunan skripsi guna melengkapi persyaratan untuk mencapai gelar

kesarjanaan di bidang ilmu hukum pada Fakultas Hukum Universitas Lampung

dan diharapkan dapat dijadikan bahan kajian dan sedikit memberi sumbangan

pemikiran dalam mengembangkan ilmu pengetahuan pada umumnya dan ilmu

hukum pada khususnya.

b. Manfaat Praktis

Penulisan hukum ini diharapkan dapat meningkatkan dan mengembangkan

kemampuan penulis dalam bidang hukum sebagai bekal untuk masuk ke dalam

instansi atau instansi penegak hukum maupun untuk praktisi hukum yang

senantiasa memperjuangkan hukum di negeri ini agar dapat ditegakkan. Hasil

penelitian ini diharapkan dapat membantu dan memberi masukan serta tambahan

pengetahuan bagi pihak-pihak yang terkait dengan masalah yang diteliti.

Anda mungkin juga menyukai