MAKALAH
OLEH
Karisma Rizqi Nuryanti (210141840401)
Evi Udi Santiko (200141851711)
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang.................................................................................. 1
2. Rumusan Masalah............................................................................. 2
3. Tujuan Penulisan............................................................................... 2
PEMBAHASAN
1. Falsafah Manajemen Pendidikan...................................................... 3
2. Berbagai Pendekatan dalam Manajemen.......................................... 5
3. Perkembangan Teori Manajemen...................................................... 6
PENUTUP.................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 12
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR
TABEL
1.1 Fungsi Manajemen Menurut Para Ahli........................................ 4
GAMBAR
1. Alur Pendekatan Sistem................................................................ 6
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Pendidikan merupakan proses seseorang untuk belajar dalam
mengembangkan pontensi diri guna memperoleh ilmu pengetahuan,
keterampilan dan pengendalian diri. Proses pendidikan yang kita tahu banyak
dilakukan disalah satu organisasi pendidikan seperti sekolah. Pada sebuah
organisasi pendidikan membutuhkan suatu manajement agar tercapai tujuan
dari pendidikan itu sendiri.
Kata “manajemen” sudah sering kita dengar. Pengertian dari manajemen
sendiri menurut Sulastri (2012:14) merupakan suatu seni mengatur yang
mana di dalamnya melibatkan proses, cara, dan tindakan tertentu yaitu
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atau
pengawasan guna menentukan dan mencapai suatu tujuan secara efisien dan
efektif melalui orang lain. Sedangkan seseorang yang melakukan kegiatan
manajemen disebut dengan manajer. Seorang manajer bekerja dalam suatu
organisasi seperti: sekolah, karang taruna, CV dan banyak lagi lainnya.
Pengertian falsafah atau filsafat dalam bukunya Aswasulasikin (2018:36)
menjelaskan bahwa filsafat terdiri dari kata philosophia dimana kata philien
memiliki arti “mencintai” dan sophos berarti “bijaksana”. Jika kata ini
digabungkan akan memiliki makna yaitu mencintai sesuatu yang bijaksana.
Kanto & Rapanna (2017:1) juga berpendapat bahwa seseorang yang
berfilsafat berarti orang tersebut ingin mengetahui tentang sesuatu secara
lebih dalam, baik mengenai hakekat, fungsi, ciri-ciri, kegunaan, masalah dan
pemecahan dari masalah tersebut.
Filsafat dalam hal manajemen sangat penting bagi seorang manajer,
terutama kaitannya dalam dunia pendidikan. Bagaimana seorang manajer
mampu membuat keputusan dalam memecahkan berbagai masalah dan untuk
meyukseskan organisasinya. Maka dari itu makalah ini dibuat untuk
mengulas lebih rinci mengenai falsafah dan teori manajemen pendidikan.
1
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan di atas maka topik
bahasan pada makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Apakah yang dimaksud dengan falsafah manajemen pendidikan ?
b. Apa saja pendekatan dalam managemen pendidikan ?
c. Bagaimana perkembangan teori manajemen pendidikan ?
3. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disampaikan di atas makan
tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Mengetahui apa yang di maksud dengan manajemen pendidikan
b. Mengetahui berbagai macam pendekatan dalam manajemen pendidikan
c. Mengetahui perkembangan teori manajemen pendidikan
2
PEMBAHASAN
3
yang ditetapkan, efektif dan efisien”. Jadi fungsi manajemen dalam hal ini sama
dengan fungsi manajemen secara umum hanya saja disesuaikan dalam bidang
pendidikan. Sebelum membahas fungsi manajemen dalam pendidikan terlebih
dahulu penulis akan menyajikan tabel fungsi manajemen menurut para ahli. Tabel
sebagai berikut:
Tabel 1.1 Fungsi Manajemen Menurut Para Ahli
G.R Terry John. F. Mee Louis A. Allen
Planning Planning Leading
Organizing Organizing Planning
Actuating Motivating Organizing
Controlling Controlling Controlling
Henri Fayol John D. Millet Dr.S.P.Siagian
Planning Directing Planning
Organizing Facilitating Organizing
Commanding Motivating
Coordinating Controlling
Controlling Evaluating
Sumber : (Malayu dalam Purba et al., 2020:6)
Berdasarkan tabel tersebut dapat ditarik eberapa unsur penting yang sama-
sama disebutkan oleh beberapa ahli yaitu: planning, organizing, dan controlling.
Untuk fungsi actuating, motivating dan lain sebagainya penulis akan
mengelompokkannya dalam fungsi pengarahan. Sejalan dengan pendapat Arman
yang mengelompokkan empat fungsi dalam manajemen pendidikan yaitu:
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan.
A. Perencanaan
Perencanaan harus berfokus kepada tujuan pendidikan secara
keseluruhan serta menyesesuaikannya dengan sumber daya yang
dimiliki dengan menggunakan metode terbaik. Tanpa adanya
perencanaan yang baik dan matang maka akan menghambat proses
pelaksanaan, dan tujuan pendidikan tidak akan tercapai.
B. Pengorganisasian
Pengorganisasian merupakan pembagian tugas, untuk membagi
tugas-tugas besar menjadi kegiatan yang lebih kecil dan sederhana.
Menyesuaikan kemampuan dan sumber daya yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan guna mencapai tujuan. Dalam pembagian tugas seorang
manajer haruslah mengetahui kemampuan setiap anggotanya agar
4
dapat melaksanakan tugas yang telah diberikan secara maksimal
dengan perencanaan sebagai acuannya.
C. Pengarahan/Pendampingan
Pendampingan menurut Arman merupakan proses untuk
memotivasi para anggota untuk bekerja sebaik mungkin dalam
melaksanakan kegiatannya guna mencapai tujuan bersama. Dalam
proses ini selain memotivasi seorang manager juga harus mengarahkan
dan mendapingin kegiatan atau pelaksanaan sesuai dengan rencana dan
tugas anggota yang telah di sepakati sebelumnya.
D. Pengawasan
Henri Fayol (1949:6) menjelaskan “to control means seeing that
everything occurs in conformity with established rule and expressed
command”. Artinya pengawasan adalah melihat segala sesuatu yang
terjadi sesuai dengan aturan dan perintah. Pengawasan sebagai proses
untuk memastikan bahwa semua kegiatan telah berjalan sesuai dengan
rencana. Bila terjadi ketidaksesuaian maka seorang manajer harus
segera melakukan penyesuaian.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa filsafat,
manajemen dan pendidikan memiliki keterkaitan yang kuat. Dimana filsafat
digunakan sebagai landasan berpikir bagi seseorang yang melakukan kegiatan
manajemen di dunia pendidikan yang di dalamnya ada proses mengatur dan
mengelola kegiatan pendidikan sehingga tercapai tujuan dari sebuah pendidikan.
Seorang manajer tanpa landasan berpikir dan ilmu pengetahuan yang kuat tidak
akan mampu memanajemen suatu organisasi dalam membuat keputusan-
keputusan untuk memecahkan masalah yang dihadapi organisasi tersebut.
2. Berbagai Pendekatan dalam Manajemen Pendidikan
Pendekatan dalam filsafat manajemen pendidikan dalam buku Muh. Rezky
Naim & Asma (2019:10) terdapat dua pendekatan dalam teori menejemen yaitu:
A. Pendekatan Sistem (System Approach)
Krisnandi, Suryono, & Sugiono (2019:27) mengatakan bahwa
menejemen adalah suatu sistem terbuka yang berinteraksi dengan
lingkungannya yang berkaitan dengan perubahan sumberdaya (input)
5
menjadi suatu produk barang/jasa (output). Pendekatan ini menjelaskan
adanya “feedback” antara input dan output. Lingkungan dari input sangat
penting karena merupakan tempat asal dari sumber daya yang
bersangkutan dan juga merupakan feedback dari pelanggan yang
berdampak pada output organisasi. Penulis agan menggambarkannya
sebagai berikut:
Lingkungan
feedback
6
perusahaan. Robert berasumsi bahwa tenaga kerja yang diperhatikan
dan dirawat (kesejahteraannya) oleh perusahaan maka akan
memberi keuntungan untuk perusahaannya.
- Charles Babbage (1792-1871)
Charles Babbage merupakan seorang profesor matematika yang
tertarik dengan kegiatan manajemen. Dia berpikir bahwa dengan
mengaplikasikan prinsip-prinsip ilmiah pada proses akan
meningkatkan produktivitas kerja secara efektif dan efisien. Charles
menganjurkan untuk melakukan pembagian pekerjaan ke dalam
bermacam-macam keterampilan, sehingga pekerja bisa fokus
dengan satu bidang pekerjaan. Keterampilan pekerja pun akan
meningkat karena pekerja bekerja dalam satu bidang pekerjaan
tertentu secara terus menerus.
1. Menejemen Ilmiah
Tokoh dari aliran manajemen ilmiah antara lain Frederick Winslow
Taylor, Frank, Lilian Gilbreth, Henry L. Gantt dan Harrington
Emerson.
- Frederick Winslow Taylor (1856-1915)
Frederick Winslow Taylor adalah bapak manajemen ilmiah
(scientific management). Herry (2019: 20) dalam bukunya
menjelaskan bahwa Frederick melakukan penelitian waktu kerja
(time and motion studies). Penelitian ini tentang bagaimana pekerja
mampu menyelesaikan pekerjaan dengan menggunakan bahan dan
alat yang ada di perusahaan.
Frederick juga menghubungkan antara waktu untuk menyelesaikan
pekerjaan dengan upah/gaji. Semakin cepat atau semakin tinggi
prestasi yang diperoleh dalam menyelesaikan pekerjaan maka akan
semakin tinggi pula upah/gaji yang akan diterima. Sistem ini
disebut juga dengan sistem upah diferensiasi (differensial rate
system).
7
- Henry L. Gantt (1886-1919)
Henry merupakan asisten Frederick Winslow Taylor pada beberapa
proyek. Kemudian dia berdiri sendiri sebagai seorang konsultan,
dan mulai berfokus pada cara meningkatkan produktivitas pekerja
dengan sistem insentif. Inti dari gagasan tersebut adalah:
a. Kerja sama yang saling menguntungkan antara manajer dan
karyawannya
b. Melakukan seleksi ilmiah kepada karyawan
c. Mengadakan sistem bonus dan penginstruksian kerja.
2. Organisasi Klasik
Beberapa tokoh dalam aliran organisasi klasik yaitu Henri Fayol, James
D. Mooney, Mary Parker Follet dan Chaster I. Bernard.
- Henri Fayol (1841-1925)
Fayol (1949:3) dalam bukunya yang berjudul General and
Industrial Management menjelaskan aktivitas yang dilakukan oleh
manajemen di perusahaan industri meliputi enam kelompok yaitu:
a. Technical, yaitu kegiatan produksi yang didalamnya ada
kegiatan perencanaan dan pengorganisasian
b. Commercial, yaitu kegiatan membeli bahan produksi dan
menjual hasil produksi dari bahan yag di beli
c. Finansial, yaitu kegiatan untuk mencari modal dan
menggunakannya
d. Security, adalah kegiatan untuk menjaga keamanan dan
keselamatan kerja dan aset perusahaan
e. Accounting, adalah kegiatan mencatat, menghitung biaya dan
laba yang diperoleh dan disajikan dalam bentuk laporan
keuangan
f. Managerial, adalah berbagai fungsi manajemen
- Mary Parker Follet (1868-1933)
Follet berpendapat bahwa tugas dari seorang manajer adalah
membantu karyawannya untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan
bersama secara terintegrasi. Sebab manajer dan karyawan bekerja
8
dalam satu organisasi yang sama yaitu seperti perusahaan, pabrik,
instansi sehingga penting untuk mengadakan komitmen kerja dan
kerja sama agar dapat bekerja dengan harmonis.
B. Aliran Neo-Klasik
Perkembangan manajemen selanjutnya menciptakan aliran neo-klasik.
Aliran ini muncul karena ada kelemahan pada aliran klasik yang tidak
menghasilkan efisiensi dan keselarasan kerja. Dimana aliran klasik
hanya berorientasi kepada tugas/kerja tanpa memperhatikan kondisi
psikis karyawan.
- Elton Mayo (Howthorne Study)
Elton beranggapan bahwa produktivitas pekerja bukan disebabkan
oleh aspek fisik, tetapi disebabkan oleh reaksi emosional yang
rumit. Dia melakukan beberapa uji coba untuk melihat hubungan
antara suasana kerja dan interaksi manajer dengan karyawan
berpengaruh kepada produktivitas pekerja. Hasilnya adalah kondisi
sosial yang diciptakan dalam lingkungan kerja sangat berpengaruh
terhadap tingkat produktivitas. Dimana karyawan yang
mendapatkan perhatian dari manajer menjadi lebih produktif.
C. Aliran Manajemen Modern
Aliran ini timbul dengan berpegang pada teori perilaku organisasi dan
manajemen kuantitatif.
- Teori Perilaku
Teori ini berfokus pada tindakan-tindakan (perilaku) karyawan
dalam suatu organisasi. Teori ini selanjutnya dikembangkan oleh
beberapa tokoh lainnya seperti:
a. Douglas McGregor dengan teori X dan Y
b. Abraham Maslow dengan teori hierarki kebutuhan
c. Frederich Herzberg dengan teori dua faktor
d. Robert Blake dan Jane Mouton menjelaskan gaya
kepemimpinan
e. Chris Argyris, menjelaskan organisasi sebagai suatu sistem
sosial
9
f. Edgar Schein, dinamika kelompok dalam organisasi
g. Rensis Likert, empat sistem manajemen
h. Fred Fiedler dengan pendekatan kontingensi
Inti dari teori perilaku sendiri adakah sebagai berikut:
a. Perlu adanya pendekatan motivasional dalam menciptakan
komitmen pekerja terhadap tujuan organisasi
b. Organisasi adalah suatu keseluruhan dimana pendekatan
manajer yang dilakukan sebagai pengawasan harus
menyesuaikan dengan kondisi yang ada
- Manajemen Kuantitatif
Teori ini menjelaskan penggunaan teknik matematika, identifikasi
dengan riset ilmiah dan statistika dapat membantu manajer dalam
membuat keputusan untuk masalah manajemen. Perkembangannga
diawali dengan membuat kelompok-kelompok riset operasi dalam
industri. Teknik riset operasi menggunakan kemajuan teknologi
dalam memproses dan menjadi acuan dalam pembuatan keputusan.
Riset ini kemudian dikenal sebagai aliran manajemen science.
Berbeda dengan scientific management yang berfokus pada
pengerjaan tugas dengan se-efisien mungkin, manajemen science
menggunakan teknik kuantitatif untuk memecahkan masalah.
10
PENUTUP
11
DAFTAR RUJUKAN
12