Anda di halaman 1dari 11

GHADAB

Kelompok II
Siti Aminatus M. 1904046010
Hildita Cahyaning A. 1904046016 ‫بضغ‬
‫ابحرم‬
Umi Toharatun Nisa 1904046024

Tasawuf III
TP A5
Pengertian Prognosis Solusi
Ghadab Ghadab Ghadab

1 2 3 4 5 6

Gejala Penyebab Pemeliharaan


Ghadab Ghadab Terhadap
Ghadab
Pengertian Ghadab
Marah dalam bahasa Arab yaitu Ghadhab (‫)بضغ‬. Kata Ghadhab berasal dari akar kata ghadhiba-yaghdhabu-
ghadhaban (‫بضضغ–بضغ‬-‫ )بضضغ‬yang berarti marah. 1
Tingkatan orang yang Marah Imam an-Nawawi mendefenisikan marah dari
ü TAFRITH hilangnya kekuatan ini perspektif ilmu tasawuf, sebagai tekanan nafsu
atau kelemahannya.
dari hati yang mengalirkan darah pada bagian
ü IFRATH sifat marah yang
berlebihan sehingga melampui Ghadab wajah yang berakibat timbulnya kebencian
batas pada diri seseorang 2 . Imam Ghazali juga
ü I’TIDAL sifat marah yang menerangkan; “marah bagaikan nyala api yang
sewajarnya, ditengah-tengah. menyala berkobar-kobar, menyerang bergerak
Maka orang
dan bergejolak dalam hati manusia.”3
Tempat kekuatan amarah adalah hati, yaitu mendidihnya darah didalam hati karena menuntut balasan.4
1. Adib Bisri dan Munawwir A. Fatah, al-Bisri Kamus Arab-Indonesia, (Surabaya: Pustaka Progressif, 1999), hlm. 542.
2. Yadi Purwanto dan Rachmad Mulyono, Psikologi Marah Perspektif Psikologi Islami, (Bandung: PT Refika Aditama, 2006), hlm. 7.
3. Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali, Ihya’ ‘Ulumuddin, (Semarang: Cv. Assy-Syifa’, 2003), hlm
4. Sa’id Hawwa. Intisari Ihya’ Ulumuddin al-Gjazali MensucikanJiwa Konsep Tazkiatun Nafs. (Kota, Robbani Press, 1998) Hlm 278-279
Lahiriyah
Anggota
Ghadab Lisan
Badan
Batiniah
5. Sa’id Hawwa. Intisari Ihya’ Ulumuddin al-Gjazali MensucikanJiwa Konsep Tazkiatun Nafs. (Kota, Robbani Press, 1998) Hlm 281
Prognosis Ghadab
Batiniah • benci
• dendam
• keras hati6

Prognosis Jasmiah ü serangan jantung


ü darah tinggi
ü stroke

Sosial Ø permusuhan
Ø memutus tali
silaturahim
6. Sa’id Hawwa. Intisari Ihya’ Ulumuddin al-Gjazali MensucikanJiwa Konsep Tazkiatun Nafs. (Kota, Robbani
Press, 1998) Hlm 281
Ø hilang harga diri
Sendau Kesia- Pelecehan Pencibiran, Ambisi pada Kurang
Gurau siaan Perdebatan, Harta dan
pertengkaran kedudukan Akal
pengkhianatan
7. Sa’id Hawwa. Intisari Ihya’ Ulumuddin al-Gjazali MensucikanJiwa Konsep Tazkiatun Nafs. (Kota, Robbani Press, 1998) Hlm 282-283
mengetahui akibat buruknya dari
Ilmu kemarahan, mengetahui keutamaan
menahan emosi, memaafkan, bersikap
santun, sabar dan pahala yang
terkandung didalamnya.

Solusi Kesabaran
sabar dalam menahan amarah, manahan
lisan agar tidak mencaci maki atau
mengambil keputusan disaat marah8.

Amal
berdoa memohon perlindungan dari allah
dengan mengucap
8. Sa’id Hawwa. Intisari Ihya’ Ulumuddin al-Ghazali: Mensucikan Jiwa Konsep Tazkiatun nafs.
Kota; Robbani Press, 1993. Hlm 276
9. Ulin Nuha. Kitab Induk Doa dan Dzikir Terjemah Kitab al-Adzkar Imam an-Nawawi. (Kota:
Artinya, “Tuhanku, ampunilah dosaku,
Mutiara Media, th) Hlm 401 redamlah murka hatiku, dan lindungilah diriku
10. Syaikh Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah At-Tuwaiji. Musu’ah Fiqih Al-Qalb, di dari pengaruh setan9.”jikalau amarah ini masih
terjemahkan oleh Suharlan & Agus Makmun dengan judul Ensiklopedi Manajemen Hati Jilid3.
Jakarta: Darus Sunnah Press, 2014. Hlm 269-270
berlanjut maka carilah posisi yang lebih rilek10
Bersikap Santun
ü pemaaf (Q.S Ali-Imran: 134) dan orang-orang yang
menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang Bersikap Senantiasa
lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat Khauf12 Menjaga
kebaikan. )
ü Ifah ( menahan nafsu dari segala hal yang dapat Wudhu13
menimbulkan celaan)11
11. Sa’id Hawwa. Intisari Ihya’ Ulumuddin al-Ghazali: Mensucikan Jiwa Konsep Tazkiatun nafs. 234.
12. Ibnu Qudamah al-Maqdisy. Minhajul Qasiqin: Menggapai Kebahagiaan Hidup Dunia dan Akhirat. Pustaka As-sunnah. Hlm 232
13. Ibnu Qudamah al-Maqdisy. Minhajul Qasiqin: Menggapai Kebahagiaan Hidup Dunia dan Akhirat. Hlm 330
Kesimpulan
PENGERTIAN PROGNOSIS GEJALA PENYEBAB SOLUSI PEMELIHARAAN
tekanan nafsu ü Dendam ü Perubahan fisik ü sendau gurau üIlmu
dari hati yang ü Benci, seperti warna ü pelecehan üsantun
mengalirkan ü Keras hati, kulit, üKesaba
darah pada ü Jantung, ü pencibiran
ran
ükhauf
ü Darah tinggi, üperilaku ü penghianatan
bagian wajah
Stroke, implusif üwudhu’
yang berakibat ü
ü hilang kendali ü pertengkaran üAkal
ü Permusuhan, ü hubud dunya
timbulnya ü Putusnya tali d a l a m
kebencian pada silaturahim, berbicara ü kurang akal
diri seseorang ü Hilang harga ü ujub, sombong
diri
Bisri, Adib dan Munawwir A. Fatah. 1999. al-Bisri Kamus Arab-Indonesia , (Surabaya: Pustaka
Progressif).
Purwanto , Yadi dan Rachmad Mulyono. 2006. Psikologi Marah Perspektif Psikologi Islami, (Bandung:
PT Refika Aditama).
Muhammad, Imam Abu Hamid bin Muhammad al-Ghazali. 2003. Ihya’ ‘Ulumuddin, (Semarang: Cv.
Assy-Syifa’)
Hawwa, Sa’id .1998. Intisari Ihya’ Ulumuddin al-Gjazali MensucikanJiwa Konsep Tazkiatun Nafs. (Kota,
Robbani Press)
Nuha, Ulin. Kitab Induk Doa dan Dzikir Terjemah Kitab al-Adzkar Imam an-Nawawi. (Kota: Mutiara
Media)
Syaikh Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah At-Tuwaiji. 2014. Musu’ah Fiqih Al-Qalb, di terjemahkan
oleh Suharlan & Agus Makmun dengan judul Ensiklopedi Manajemen Hati Jilid3. Jakarta:
Darus Sunnah Press.
Ibnu Qudamah al-Maqdisy. Minhajul Qasiqin: Menggapai Kebahagiaan Hidup Dunia dan Akhirat.
Pustaka As-sunnah.
“Barangsiapa yang menahan amarah
padahal ia mampu untuk
melampiaskanya maka Allah akan
memanggilnya pada hari kiamat
dihadapan semua manusia kemudian
Alllah membiarkanya memilih bidadari
bermata jeli yang disukainya”
(H.R Abu Daud)

Anda mungkin juga menyukai